1. Pendahuluan
Pengambilan keputusan adalah salah
satu kegiatan penting dalam kehidupan manusia, baik dia konsumen, produsen,
bapak, ibu, menteri, ketua dewan, maupun mahasiswa biasa.
Meskipun demikian perlu dibedakan proses pengambilan keputusan antara
seseorang yang berstatus pemimpin dengan yang bukan pemimpin. Seseorang yang
berstatus pemimpin, bisa saja membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan dan
resikonya hanya terbatas pada dirinya atau paling tidak pada lingkungannya yang
paling kecil. Kalau ia seorang gubernur maka keputusannya membawa pengaruh pada
kelompok dalam masyarakat. Oleh karena itu ketua, pemimpin, senat, dewan,
rektor, ataupun direktur perusahaan haruslah mempunyai keputusan, bukan saja
dalam membuat keputusan tetapi lebih penting lagi dalam pelaksanaannya.
2. Cara – cara
Pemecahan Masalah atau Pengambilan Keputusan
Manusia memecahkan masalah yang
dihadapinya dengan berbagai cara. Cara yang paling tua adalah dengan meminta
bantuan kepada dewa atau roh halus. Untuk bepergian seseorang sering memilih
hari yang paling baik, seperti hari pernikahan ditentukan pada saat janggal
menurut orang kota, karena hasil perhitungan menetapkan demikian.
Kecuali cara non rasional tersebut
manusia juga dapat memecahkan masalah dengan intuisi berdasarkan pengalaman.
Cara yang mutakhir adalah yang disebut dengan cara ilmiah yaitu mengikuti
proses sistematik dan dapat dijelaskan.
3. Proses
Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan
mempunyai lima fase :
- Mengemukakan masalah sebenarnya
- Mengumpulkan fakta dan klasifikasi masalah
- Mengembangkan alternatif
- Mengambil keputusan
- Usaha mencari sasaran
4. Perumusan
Masalah
Memutuskan pada hakekatnya adalah
usaha untuk memecahkan masalah. Maka sebelum kita memutuskan sesuatu masalah
tersebut harus jelas terlebih dahulu. Dalam praktek seseorang sering
mencampuradukkan masalah sebenarnya. Seorang manajer sering menghadapi masalah
menurunnya penjualan, jelas sang manajer perlu mengkaji berbagai aspek sebelum
sampai pada kesimpulan yang sebenarnya dari masalah tersebut. Seperti kita
ketahui penurunan penjualan bisa disebabkan berbagai hal seperti produk, harga
dan promosi.
Jelas kiranya bahwa gejala penurunan
penjualan tersebut perlu diteliti dulu masalahnya dan dirumuskan secara jelas.
5. Analisa
Masalah
Manganalisa masalah berarti
pertama-tama kita mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah tersebut,
bukan saja sulit mendapatkannya, tapi sering pembiayaan yang terbatas. Setelah
masalah dianalisa perlu digolongkan sehingga mudah diketahui siapa yang harus
memutuskan, siapa yang harus konsultasi, dan siapa yang harus diberitahu, agar
keputusan dapat diambil secara efektif.
6. Pengembangan
alternatif
Mengembangkan alternatif berarti
mengerti berbagai kemungkinan yang akan dipilih dalam memecahkan masalah yang
akan dihadapi.
Kemampuan kita untuk mengembangkan
alternatif bagi pemecahan masalah akan banyak bergantung pada imajinasi kita.
Meskipun demikian terlalu banyak alternatif dapat menyulitkan kita, yang
diperlukan adalah beberapa alternatif yang timbul sehingga akan menghasilkan
pilihan yang berbobot.
7. Pemilihan
alternatif terbaik
Setelah dikembangkan alternatif bagi pemecahan masalah
maka tugas berikutnya adalah menentukan pilihan untuk mencapai sasaran yang
diinginkan. Ada dua kriteria yang dapat dipergunakan :
- Waktu
Kalau situasi
waktu pemecahan dalam jangka yang pendek, maka tindakan yang cepat perlu
dipilih dan yang memerlukan waktu lama perlu dipecahkan secara bertahap
- Sumber yang terbatas
Dalam memilih
alternatif perlu dipertimbangkan sumber yang tersedia, khususnya tenaga
pelaksana yang melaksanakan keputusan yang diambil.
8. Pelaksanaan
Keputusan
Keputusan yang diambil seharusnya
dapat dilaksanakan secara efektif, sehingga keputusan dirasakan sebagai
keputusan bersama dan pelaksana mengerti apa yang dharapkan serta dapat
menetralisir keputusan tersebut.
SKEMA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PANDUAN PERTANYAAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
- PERTANYAAN PENDAHULUAN
Apa yang menjadi kesulitan ?
Sebuah pertanyaan pendahuluan yang membawa kita merumuskan persoalan yang
sebenarnya. Kadangkala kita menghadapi kesulitan merumuskan persoalan. Dalam
mengambil keputusan atau pemecahan masalah adalah merumuskan permasalahan
- PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP SATU, MENERIMA
TANTANGAN
- Besarkah bahaya-bahayanya ?
Pertanyaan
pertama yang diajukan bila sesuatu peristiwa yang merupakan tantangan
menciptakan kemungkinan bahwa rencana seseorang tidak akan berhasil dan dia
hendak mengambil keputusan akan apa yang akan dilakukannya.
- Dapatkah dicari suatu penyelesaian yang lebih baik ?
Bila orang
mengetahui bahwa suatu tantangan mencari bahaya yang nyata, tapi tidak percaya
ada penyelesaian yang lebih baik maka mereka mengambil keputusan untuk diam.
Kunci untuk menyelesaikan masalahnya adalah bahwa kita percaya ada penyelesaian
yang lebih baik.
- Apakah ada waktu yang mencukupi untuk mengambil keputusan yang lebih baik ?
Bila orang
dibatasi waktu yang sudah dekat, kadang-kadang mereka mengambil alternatif
utama yang menampakkan diri. Sikap kepanikan menghalangi mereka untuk
menggunakan waktu yang tersedia guna mencari penyelesaian yang baik. Suatu
keputusan akan diraih optimal apabila mempergunakan waktu sebaik mungkin.
- PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP KEDUA, MENUMBUHKAN
ALTERNATIF
- Apa tujuan-tujuan untuk keputusan ini ?
Adalah
mustahil membuat suatu keputusan yang efektif tanpa mengetahui sebanyak mungkin
tujuan serta nilai yang terlibat dalam sasaran-sasaran dimana keputusan sedang
dibuat.
- Mengapa kita membutuhkan itu ?
Pertanyaan
yang menuntun kepada tujuan kita membuat keputusan bila pertanyaan mengapa ini
diteruskan akan ditemukan tujuan yang semakin umum.
- Bagaimana kita dapat mencapainya ?
Pertanyaan
mengapa dan bagaimana ini dapat dipakai untuk sebuah pertanyaan dengan tujuan
sampai dengan berbagai jenjang tujuan. Pertanyaan mengapa menanyakan tujuan
dari jenjang lebih tinggi. Pertanyaan bagaimana menggerakkan anda pada tujuan
yang lebih mengkhususkan yang merupakan cara alternatif untuk mencapai tujuan
dari jenjang yang lebih tinggi.
- Apa alternatif-alternatif yang pantas ?
Setelah anda
yakin, bahwa anda pada jenjang tujuan yang tepat anda dapat menumbuhkan
alternatif yang pantas.
- PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP TIGA, MENGEVALUASI
ALTERNATIF
1.
Apa yang mungkin terjadi bila kita memilih alternatif
ini ?
Pertanyaan ini
mulai membuat kita menciptakan skenario-skenario yang layak bagi hasil dari
pilihnya alternatif yang bersangkutan. Maksud dari skenario tersebut adalah
untuk menilai kelebihan dan kekurangannya.
2.
Bagaimana kita akan terpengaruh ?
3.
Bagaimana orang-orang lain akan terpengaruh ?
4.
Bagaiamana kita akan memandang kita sendiri ?
5.
Bagaimana orang akan memandang kita ?
Pertanyaan ini akan menunjukkan kepada kita dampak dari keputusan yang
kita ambil, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
6.
Informasi apa yang kita perlukan ?
Pertanyaan yang membawa kita pada pendapat orang lain tentang alternatif
yang kita pilih.
7.
Apakah alternatif sudah cukup baik ?
Kadang persoalan yang kita hadapi memerlukan keahlian tertentu sehingga
kita memerlukan seorang ahli.
- PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP EMPAT MENJADI
TERIKAT
1.
Alternatif mana yang terbaik ?
2.
Apakah alternatif baik sudah cukup baik ?
Alternatif yang baik perlu ditinjau lagi karena mungkin belum sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya
3.
Rencana-rencana penerapan darurat dan apa yang perlu
anda buat ?
Suatu bagian penting dari pembuatan keputusan adalah membuat
rencana-rencana khusus bagi penerapannya dengan cara yang paling besar
kemungkinannya untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
- PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP KELIMA, BERPEGANG
KEPADA KEPUTUSAN
1.
Bagaimana kita dapat berpegang kepadanya ?
2.
Apa yang tidak berjalan sebagaimana mestinya ?
No comments:
Post a Comment