Sistim Informasi Manajemen kini tidak lagi berkembang dalam bidang usaha saja, tapi sudah digunakan dalam berbagai bidang, dari mulai pendidikan, kedokteran, indistri, dan masih banyak lagi. Ini menandakan bahwa Informasi yang akurat dan cepat dibutuhkan di berbagai bidang. Ada banyak teknologi yang mendukung SIM baik secara online atau offline. Tapi dasar dari aplikasi yang digunakan pada Sistiem Informasi Manajemen adalah aplikasi databese. sistem ini harus mampu mengolah data yang dikumpulkan pada database menjadi sebuah produk informasi yang dibutuhkan penggunanya. Sistim ini juga harus bisa membagi informasi yang diproduksinya menjadi beberapa tingkatan, sehingga setiap tingkatan hanya mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Pada sebuah Instansi, manajemen selalu terlibat dalam serangkaian proses manajerial, yang pada intinya berkisar pada penentuan: tujuan dan sasaran, perumusan strategi, perencanaan, penentuan program kerja, pengorganisasian, penggerakan sumber daya manusia, pemantauan kegiatan operasional, pengawasan, penilaian, serta penciptaan dan penggunaan sistem umpan balik. Masing-masing tahap dalam proses tersebut pasti memerlukan berbagai jenis informasi dalam pelaksanaannya.
1. Penentuan Tujuan dan Sasaran Dapat dinyatakan secara
aksiomatis bahwa suatu organisasi dibentuk dan dikelola untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam rangka penentuan juga pencapaian
tujuan tersebut maka dibutuhkan informasi-informasi yang dapat memberikan gambaran
kasar atau global tentang kecenderungan-kecenderungan yang mungkin terjadi,
baik secara internal organisasi itu sendiri maupun pada lingkungan di mana
organisasi bergerak. Informasi-informasi yang dibutuhkan tersebut secara
eksternal dapat mencakup bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya,
serta arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara internal
informasi yang diperlukan adalah tentang produk yang akan dihasilkan dikaitkan
dengan kemampuan organisasi dalam penyediaan dan penguasaan berbagai sarana,
prasarana, dana dan sumber daya manusia.
2. Perumusan Strategi Keseluruhan upaya
pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi memerlukan strategi yang
mantap dan jelas. Salah sat instrumen ilmiah yanng umum digunakan dalam
penentuan strategi organisasi ialah analisis SWOT, yaitu Strengths (Kekuatan),
Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). Agar
analisis SWOT benar-benar ampuh sebagai instrumen pembantu dalam penentuan dan
pelaksanaan strategi organisasi, diperlukan informasi menngenai kekuatan,
kelemahan, peluang serta ancaman yang mungkin dihadapi oleh organisasi
tersebut.
3. Perencanaan Strategi yang telah
dirumuskan dan ditetapkan memerlukan penjabaran melalui penyelenggaraan fungsi
perencanaan. Karena perencanaan merupakan salah satu hal yang penting dalam
organisasi, perlu diketahui secepat mungkin berbagai resiko dan faktor-faktor
yang dapat menjadi penyebab kegagalan pelaksanaan tujuan dan strategi
organisasi. Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam proses perencanaan adalah
5 W 1 H, yaitu what(apa), when(kapan), where(di mana), who(siapa),
why(mengapa), dan how(bagaimana).
4. Penyusunan Program Kerja Penyusunan program kerja
merupakan rincian sistematis dari rencana kerja jangka waktu menengah. Keenam
pertanyaan di atas harus terjawab dalam penyusunan program kerja dimana ia
harus bersifat kuantitatif, menyatakan secara jela dan konkrit hasil yang
diharapkan, standar kinerja jelas, mutu hasil pekerjaan ditetapkan secara pasti,
dan program kerja disusun sedemikian rincinya sehingga dapat dijadikan pedoman
dalam penyelenggaraan kegiatan operasional.
5. Pengorganisasian Organisasi dapat
didefinisikan sebagai sekelompok orang yang terikat secara formal dan hierarkis
serta bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Organisasi dapat menjadi wadah dimana sekelompok orang bergabung
dan menempati wilayah-wilayah tertentu untuk melakukan berbagai kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya. Organisasi dapat pula menjadi tempat berinteraksi
antar anggota organisasi tersebut maupun dengan anggota organisasi lainnya. Tolok ukur keberhasilan suatu
organisasi tidak dilihat secara inkremental dari apa yang dicapai oleh
masing-masing satuan kerja melainkan dari sudut pandang yang bersifat holistik
dalam arti keberhasilan organisasi secara keseluruhan.Penyelesaian tugas yang
menjadi tanggung jawab fungsional satuan kerja tertentu memerlukan interaksi,
interdependensi dan interrelasi dengan semua satuan kerja lainnya. Dan tentunya
proses seperti ini memerlukan suatu sistem informasi yang baik.
6. Penggerakan SDM Penggerakan Sumber Daya
Manusia (SDM) merupakan fungsi yang teramat penting dalam manajemen sekaligus
paling sulit.Penggerakan SDM yang tepat dan efektif memerlukan informasi yang
handal. Misalnya, informasi tentang klasifikasi jabatan, informasi tentang
uraian dan analisis pekerjaan,informasi tentang standar mutu yang diterapkan
dalam manajemen, dan berbagai informasi lainnya yang memungkinkan satuan kerja
yang mengelola SDM dalam organisasi menyelenggarakan berbagai fungsinya dengan
baik.
7. Penyelenggaraan Kegiatan
Operasional Penyelenggaraan kegiatan
operasional merupakan bagian yang sangat penting dari keseluruhan proses
manajerial dan bahkan merupakan tes apakah sebuah organisasi berjalan di atas
“rel” yang benar atau tidak. Hal ini dikarenakan manajemen bersifat situasional
dimana penerapan prinsip-prinsip manajemen harus diterapkan secara universal
dengan memperhitungkan faktor situasi, kondisi, ruang dan waktu.Manajemen juga
berorientasi pada hasil optimal dari segi produk, efisiensi dan efektivitas
kerja.Sehingga penyelenggaraan kegiatan operasional yang baik dan tepat hanya
akan terwujud bila didukung dengan berbagai informasi yang tepat pula.
8. Pengawasan Pengawasandiperlukan atas
pertimbangan bahwa penyelenggaraan seluruh kegiatan operasional memungkinkan
terjadi kesalahan yang berarti dapat berakibat pada tidak terwujudnya tingkat
efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang diharapkan. Oleh karena itu,
kegiatan pengawasan jelas memerlukan sekaligus menghasilkan informasi tentang
penyelenggaraan berbagai kegiatan operasionalyang sedang terjadi.
9. Penilaian Seperti halnya dalam
pengawasan, informasi dalam proses penilaian juga sangat dibutuhkan. Informasi
ini dapat diperoleh melalau berbagai wawancara, penyebaran kuesioner kepada
pihak-pihak lain yang dianggap mengetahui pengetahuan mendalam tentang seluruh
proses manajerial, dan teknik-teknik lainnya yang dipandang perlu dan tepat
digunakan.
No comments:
Post a Comment