Sunday, September 29, 2019

Pantun Jenaka

Jangan suka menulis di atas kaca
Menulislah diatas meja
Janganlah menangis karena cinta
Menangislah karena dosa

Karung hilang dikasih semen
Ditinggal ayam satu kabur
Gimana ente dibilang cemen
Dikasih cendol malah kabur

Ikan cantik ya ikan lohan
Durian dibikin bolu
Laki-laki yang gak tampan
Eh kasian deh lu

Tempayan tutupnya piring
Anak perawan kentutnya nyaring
Yang janda kentutnya semriwing
Yang bencong kentutnya garing

Lagi kepepet hilang dompet
Pinjem duit pasti dapet
Putih kecil jalanya cepet
Nasi nempel di pesawat jet

Jalan-jalan beli sekoteng
Jangan lupa membeli lemper
Cowok itu emang ganteng
Tapi sayang kalau tidur ngiler

Jalan jalan ke kota depok
Nemuin uang segepok
Ada apa dibalik tembok
Ada nenek lagi cebok

Makan roti pake sambel
Makan telor pake garem
Kalo ogut lagi kesel
Mata ogut suka merem

Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati
Saya bingung kamu pun bingung
Kenapa ada bunga melati ???!?

Hujan-hujan enaknya minum sekoteng
Apalagi bareng roti kelapa
Kalo emang lo ganteng
Terus yang jelek kayak apa?

boleh seberang ketengah pulau
kapal bercadik terbawa angin
hati bimbang ditanah rantau
mendengar adik hendak dikawin

Kelap-kelip lampu diskotik
Ada musik tambah asik
Gimana mau nilai apik
Makannya cuma keripik

 Pohon cabe berbuah cabe
Pohon tomat berbuah tomat
Kalo pohon tomat berbuah cabe
Itu ajaib. Iya ngga Mati?

Disana mendung, disini hujan
Siang haripun terasa dingin
Sungguh molek si cewek bergaun
Tapi sayang dia punya jakun…

Baju baru dipake sayang
Beli dimall pake atm mandiri
Knapa semua pada kabur sayang
Itu karena kamu belum mandi

Malam hari main kulintang
Ditemani sobat sobat tersayang
Gimana hati kagak bimbang
Kepala botak minta dikepang

Beli aspirin obat mata
anak kuda di pingir kali
biar miskin aku tetap cinta
karna harta gampang di cari

Jangan suka menulis di atas kaca
Menulislah diatas meja
Janganlah menangis karena cinta
Menangislah karena dosa

Jalan-jalan beli sekoteng
Jangan lupa membeli lemper
Cowok itu emang ganteng
Tapi sayang kalau tidur ngiler

Ikan cantik ya ikan lohan
Durian dibikin bolu
Laki-laki yang gak tampan
Eh kasian deh lu

Makan nasi sepiring berdua
Rasanya enak tiada tara
Awas cowok suka menggoda
Diam-diam watak buaya

Rambutku lebat rambutku subur
Tidak dapat dipasang jepitan
Tubuhku sehat kuucap syukur
Darah mengalir tanpa hambatan

Bersinar terik sang matahari
Bagai api panas membara
Rajin berolahraga beladiri
Badan kuat hati gembira

Terbang rendah burung kutilang
Hinggap di dahan sambil menoleh
Hatiku senang tidak kepalang
Ayah pulang membawa oleh-oleh



Puisi Sunda

DUH GUSTI

Duh gusti
Bumi nu sakitu endahna
Langit nu sakitu saena
Tur laut nu sakitu legana
Sadaya kaagungan gusti

Duh gusti…
Hampu sim abdi
Anu tos eser pisan
samudaya kalepatan

Anjen anu Maha Agung
Tur Maha kawasa
Teu pantes abdi seer pamenta
lantaran seer dosa

Duh Gusti…
Hampura sim abdi…
iwal ka gusti

Abdi sujud tumuwung…

Puisi Sunda

HIRUP KURING

Hirup abdi didunya ieu
meni hese pisan
teu nyaho tujuan
hirup anu sabenerna

Aduh gusti….
tulungan abdi
supados hirup abdi teh
aya hartina

Ulah ngan ukur kalangkang
ulah ngan ukur lamunan
supados hirup teh aya gunana

pikeun nusa jeung bangsa

Friday, September 27, 2019

Pengertian Kemampuan Motorik halus Melalui Membatik Jumputan


Pembelajaran membatik ditingkat dasar dapat dimulai dengan pengenalan terhadap motif-motif sederhana. Pembelajaran motif ini dapat diintegrasikan dengan pembelajaran menggambar dekoratif. Adapun teknik membatik yang relatif mungkin dilaksanakan di TK adalah membatik dengan teknik jumputan. Dengan teknik ini kita tidak usah khawatir anak akan terkena lilin, cukup menggunakan tali untuk mengikat bagian kain yang akan dirintangin warna, variasi ikatan akan menentukan motik batik jumputan yang akan dibuat.
Dengan melakukan kegiatan membatik jumputan anak lebih dominan menggunakan jari-jari tangannya sehingga kemampuan motorik halusnya akan dapat berkembang dengan baik. Kegiatan membatik jumputan yang dilaksanakan dalam pembelajaran kemampuan motorik halus anak khususnya jari tangannya akan lebih banyak digunakan.
Anak pada usia TK koordinasi mata-tangan anak semakin baik. Anak sudah dapat menggunakan kemampuannya untuk melatih diri dengan bantuan orang dewasa. Anak dapat menyikat gigi, menyisir, mengancingkan baju, membuka dan memakai sepatu serta makan menggunakan sendok dan garpu. Kelenturan tangannya juga semakin baik. Anak dapat menggunakan tangannya untuk berkreasi (Izzaty, 2005:55).
Salah satu indikator dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak yaitu anak dapat melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas misalnya mengancingkan baju, menali sepatu, menggambar, menempel, menggunting, makan (Depdiknas, 2014:18)
Menurut Saputra dan Rudiyanto (2004:150) aspek-aspek yang menunjukkan  perkembangan   motorik halus anak usia dini diantaranya : 1) Anak dapat melakukan kegiatan menempel kertas sesuai bentuk yang sudah ada, 2) Anak dapat mengerjakan puzzle yaitu menyusun potongan-potongan gambar menjadi sebuah gambar yang lengkap, 3) Anak dapat menjahit sederhana. Kegiatan ini mengandalkan kekuatan otot ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Cara anak memegang benang untuk dimasukkan ke dalam lubang sama anak ketika anak memegang pensil untuk menulis, 4) Anak dapat mewarnai suatu gambar dengan lebih rapi, warna tidak keluar dari garis gambar, 5) Anak dapat mengisi bentuk pola sederhana dengan sobekan kertas atau stempel, 6) Anak dapat melakukan kegiatan berupa mengancingkan bajunya sendiri, 7) Anak dapat melakukan kegiatan menggambar berupa gerakan naik turun bersambung seperti membuat gunung atau bukit, 8) Anak dapat menarik garis lurus, lengkung dan miring sesuai dengan perintah guru., 9) Anak dapat mengekspresikan gerakan dengan irama bervariasi, 10) Anak dapat melakukan kegiatan melempar dan menangkap bola.
Menurut Sujiono (2009: 1.4) secara umum ada tiga tahap perkembangan keterampilan motorik halus pada anak usia dini, yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan autonomous. Pada tahap kognitif anak berusaha memahami keterampilan motorik halus serta apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu gerakan tertentu. Tahap asosiatif anak banyak belajar dengan cara coba meralat olahan pada penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali. Tahap autonomous gerakan yang ditampilkan anak merupakan respon yang efisien dengan sedikit kesalahan dan anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis.
Tugas-tugas perkembangan yang diharapkan dicapai pada aspek perkembangan fisik/motorik tentang anak usia 4-6 tahun sesuai dengan Permendikbud Nomor 137 tahun 2014 khususnya motorik halus yaitu anak dapat : a) membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan, miring kiri/kanan, dan lingkaran; b) menjiplak bentuk; c) mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit; d) melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media; e) mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media; f) mengontrol gerakan tangan yang menggunakan otot halus (menjumput, mengelus, mencolek, mengepel, memelintir, memilin dan memeras) (Supartini, 2017:58). 

Pengertian Jumputan


Menurut Handoyo (2008:19) nama jumputan berasal dari kata “jumput”, kata ini mempunyai makna berhubungan dengan cara pembuatan kain yang dicomot (ditarik) atau dijumput (dalam Bahasa Jawa). Batik menggunakan teknik tutup celup ini sudah dikenal diberbagai belahan dunia. Batik Indonesia, terutama batik Jawa memiliki keunggulan pada desain dan komposisi warnanya yang sangat kaya.
Kata jumputan berasal dari bahasa Jawa. Menjumput berarti memungut atau mengambil dengan semua ujung jari tangan. Cara pembuatan kain jumputan sederhana dan mudah dilakukan karena tidak menggunakan lilin dan canting. Sesuai dengan namanya, jumputan dibuat dengan cara menjumput kain yang diisi biji-bijian sesuai dengan motif yang dikehendaki, dilanjutkan mengikat, dan terakhir melakukan pencelupan ke dalam pewarna (Rini Ningsih, 2001:1).
Banu Arsana (2007:3) menyebutkan bahwa jumputan adalah salah satu teknik membuat pola dengan cara mengikat kain dengan tali pada zat warna. Oleh karena itu jumputan juga dikenal dengan teknik celup ikat. Dalam membatik, bagian yang tertutup oleh malam atau lilin ketika dicelup ke dalam cat warna tidak akan dikenai warna. Namun dalam membuat jumputan, fungsi malam atau lilin diganti dengan ikatan tali pada kain sebelum dicelup, sehingga membuat jumputan menjadi lebih mudah dan sederhana. Meskipun dengan cara sederhana, hasil kain jumputan tidak kalah indah dengan jenis kain motif yang lain.
Batik jumputan disebut juga batik celup ikat telah dikenal di masyarakat. Proses pembuatannya berbeda dengan batik tulis atau batik cap, yaitu dengan cara mengikat di beberapa bagian kain yang ingin diberi motif (Murtono, 2011:10).
Teknik jumputan berasal dari Tiongkok kemudian berkembang sampai India dan wilayah nusantara. Istilah tersebut sudah digunakan berabad-abad untuk menggunakan cara membuat desain pada kain, yang disebut jumputan (Muamalah, 2017:4).
Berdasarkan pengertian di atas menjumput berarti memungut atau mengambil dengan semua ujung jari tangan. Cara pembuatan kain jumputan sederhana dan mudah dilakukan karena tidak menggunakan lilin dan canting. Sesuai dengan namanya, jumputan dibuat dengan cara menjumput kain yang diisi biji-bijian sesuai dengan motif yang dikehendaki, dilanjutkan mengikat, dan terakhir melakukan pencelupan ke dalam pewarna.
Batik jumputan merupakan suatu karya seni yang mempunyai nilai budaya dan nilai ekonomi tinggi. Kreativitas dalam melipat dan mengikat kain diperlukan dalam membuat pola. Semakin banyak variasi pola yang diinginkan, semakin banyak pula pola yang dihasilkan. Ikat celup/jumputan juga memiliki beranekaragam motif tergantung dengan bagaimana kita menggunakan pengikat atau menggunakan alat untuk menimbulkan corak-corak jumput pada kain tersebut.
Berbeda dari kebanyakan jumputan tercipta dari kreativitas pengrajin yang tidak pernah berhenti berinovasi. Jumputan dikerjakan dengan teknik ikat celup untuk menciptakan gradasi warna yang menarik. Teknik celup rintang, yakni menggunakan tali untuk menghalangi bagian tertentu pada kain agar tidak menyerap warna sehingga terbentuklah sebuah motif. Untuk menciptakan motif yang beragam pada kain ini, digunakanlah teknik jahit.
Cara membuat jumputan terbagi menjadi dua cara sebagai berikut :
a) Jumputan dengan Teknik Jahitan
Teknik  ini dilakukan dengan cara kain digambar pola terlebih dahulu menggunakan pensil atau kapur jahit. Langkah selanjutnya kain dijahit atau dijelujur pada garis warna dengan menggunakan benang nilon atau benang jeans, lalu benang ditarik kuat sehingga kain berkerut serapat mungkin. Pada waktu dicelup benang yang rapat akan menghalangi warna masuk ke dalam kain. Hasil jumputan teknik jelujur berupa titik-titik yang membentuk suatu pola, dapat berupa bunga bentuk geometris dan lain sebagainya sesuai motif yang dikehendaki.
b) Pembuatan Jumputan dengan Teknik Ikat
Teknik ikat merupakan teknik menjumput dengan cara ikatan, artinya media yang diikat akan menimbulkan motif. Cara mengikatnya dengan melilit-lilitkan tali, karet, rafia, atau benang sekencang mungkin agar pada saat pencelupan tidak terkena warna, sehingga setelah ikatannya dilepas akan terbentuk gambarnya. Teknik ikat dilakukan dengan memegang permukaan kain dengan ujung jari, lalu permukaan kain tersebut diikat dengan jelas, baik dengan ikatan tunggal maupun jamak. Teknik mengikat dapat dilakukan tanpa isi maupun dengan isi seperti kelereng, batu/kerikil, manik-manik, koin dan sebagainya. Bagian-bagian kain yang hendak dibiarkan tidak kena warna diikat, kemudian kain yang sudah diikat-ikat dicelupkan kedalam air dinginlalu diperas kemudian masukkan ke dalam larutan pewarna pakaian sampai terbenam seluruhnya. Kain dibiarkan dalam larutan pewarna selama satu jam kemudian diangkat dan dicuci sampai bersih lalu dijemur hingga kering

Pengertian Membatik


Seni batik termasuk dalam seni kriya (Seni kerajinan) atau seni rupa terapan dua dimensi, batik hampir terdapat dan dikenal di seluruh daerah nusantara. Oleh karena itu, seni batik diangkat sebagai karya seni nusantara atau budaya nasional (Kartono, 2007: 157).
Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas di dalam keraton saja untuk menjadi pakaian para raja, keluarga serta para pengikutnya (Nenden, 2008:2).
Kata “batik” berasal dari bahasa Jawa, dari kata “amba” yang berarti menggambar dan “tik” yang berarti kecil. Seperti misalnya terdapat dalam kata-kata Jawa lainnya yakni “klitik” (warung kecil), “bentik” (persinggungan kecil antara dua benda), “kitik” (kutu kecil) dan sebagainya (Teguh Suwarto, dkk, 1998: 8).
Menurut terminologinya batik adalah gambar yang dihasilkan dengan menggunakan alat canting atau sejenisnya dengan bahan lilin sebagai penahan masuknya warna. Batik adalah gambaran atau hiasan pada kain atau bahan dasar lain yang dihasilkan melalui proses tutup-celup dengan lilin yang kemudian diproses dengan cara tertentu (Suyanto, 2002:2).
Membatik adalah sebuah teknik menahan warna dengan lilin malam secara berulang-ulang di atas kain. Lilin malam digunakan sebagai penahan untuk memecahkan agar warna tidak menyerap ke dalam serat kain di bagian-bagian yang tidak dikehendaki (Pandana, 2013:3).
Menurut Asti M. dan Ambar B. Arini (2011: 1) berdasarkan etimologi dan terminologinya, batik merupakan rangkaian kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa Jawa dapat diartikan sebagai ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik berasal dari kata titik. Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada kain.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Nian S Djumena: “Membatik pada dasarnya sama dengan melukis di atas sehelai kain putih. Sebagai alat melukis dipakai canting dan sebagai bahan melukis dipakai cairan malam. Canting terdiri dari mangkok kecil yang mempunyai carat dengan tangkai dari bambu. Carat mempunyai berbagai ukuran, tergantung dari besar kecilnya titiktitik dan tebal halusnya garis-garis yang hendak dilukis. Kegunaan mangkok kecil adalah sebagai tempat cairan malam. Sesudah kain yang dilukis atau ditulisi dengan malam, lalu dihilangkan atau dilorod, maka bagian yang tertutup malam akan tetap putih, tidak menyerap warna. Ini disebabkan karena malam berfungsi sebagai perintang warna (cat). Karena itu cara pembuatan ini didunia pertekstikan dinamakan dengan teknik resist dye atau pencelupan rintang. Teknik resist dye sudah lama dikenal diberbagai negara. Pada umumnya sebagai bahan perintang warna dipakai berbagai jenis bubur terbuat dari gandum, beras ketan dan parafin, dan sebagai alat melukis dipakai berbagai bentuk alat, antara lain kuas (Djumena, 2010:1).
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa batik merupakan suatu seni menghias kain dengan menggambar pola-pola tertentu di atas kain dengan menggunakan malam

Pengertian Motorik Halus


Menurut Sujiono dkk (2009: 1.14) motorik halus adalah “gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.”
Oleh karena itu gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi seperti: melipat kertas, menganyam kertas.
Menurut Moeslichatoen (2004:48) motorik halus adalah “merupakan kegiatan yang menggunakan otot – otot halus pada jari dan tangan. Gerakan ini keterampilan bergerak”. Saputra dan Rudyanto (2005: 118) mengatakan bahwa motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggambar, menggenggam, menyusun balok dan memasukkan kelereng.
Saputra dan Rudyanto (2005: 118) juga mengatakan bahwa “motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok dan memasukkan kelereng”.
Sumantri (2005:143) menyatakan bahwa keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan. Sedangkan menurut Kartono (1995: 83) motorik halus adalah ketangkasan, keterampilan, jari tangan dan pergelangan tangan serta penugasan terhadap otot-otot urat pada wajah.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. 

Pengertian Kemampuan


Istilah kemampuan dapat didefinisikan dalam berbagai arti, salah satunya menurut Munandar (Susanto, 2011:97), “kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan”.
Senada dengan Munandar, Robin (Susanto, 2011:97) menyatakan bahwa kemampuan merupakan suatu kapasitas berbagai tugas dalam suatu pekerjaan tertentu. Dengan demikian, kemampuan adalah potensiatau kesanggupan seseorang yang merupakan bawaan dari lahir dimana potensi atau kesanggupan ini dihasilkan dari pembawaan dan juga latihan yang mendukung seseorang untuk menyelesaikan tugasnya.
Berkaitan dengan pengertian kemampuan, banyak pakar telah mendefinisikan. Nurhadi dan Agus G.S. (2003: 15) menyebutkan bahwa kemampuan (kompetensi) merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Hal senada diungkapkan oleh Suparno (2004: 16). Dia menjelaskan bahwa kemampuan merujuk pada pengetahuan fundamental, keterampilan, dan pembawaan perilaku berkaitan pada keadaan seseorang dalam menunjukkan pemilikan suatu kompetensi. Departemen Pendidikan Nasional (2006: 1) menyederhanakan pengertian kemampuan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Jadi, kemampuan merujuk pada “kemampuan mendemonstrasikan pengetahuan” (Suparno, 2001: 27).
Terkait dengan hal tersebut, banyak ahli yang memberikan batasan definisi tentang kemampuan siswa. (Zul (2008: 134) mengemukakan bahwa kemampuan berasal dari kata mampu yang mempunyai arti dapat atau bisa. Kemampuan juga disebut kompetensi.
Menurut Uno (2007:23) hakikat kemampuan belajar adalah “Dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Dari beberapa pengertian kemampuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kompetensi mendapasar yang perlu dimiliki siswa yang mempelajari lingkup materi dalam suatu mata pelajaran pada jenjang tertentu.

Monday, September 23, 2019

Soal PTS Kelas 1 Tema 1 ST 3 & 4

I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat  !!!


1.       Kita menggosok gigi dengan……
a.       Sampo           b. sabun                                c. pasta gigi
2.       Mandi yang baik menggunakan……
a.       Deterjen        b. sabun                                c. pasta gigi
3.       Berikut benda merawat tubuh yaitu……
a.       Sabun            b. deterjen             c. abu gosok
4.       Sebelum ke sekolah kita harus……
a.       Tidur              b. mandi                                c. bermain
5.       Tubuh tidak dirawat membuat ……
a.       Sakit               b. sehat                  c. semangat
6.       Tubuh yang sehat membuat kita……
a.       Semangat     b. lemah                                c. lesu
7.       Berdiri tegak dapat menyehatkan ……
a.       Kaki                                b. tulang                                c. tangan
8.       Menulis sebaiknya di tempat yang……
a.       Gelap             b. redup                 c. terang
9.       Kita harus mencuci tangan sebelum……
a.       Bermain         b. belajar               c. makan
10.   Sikap berdiri yang baik adalah……
a.       Tegak            b. membungkuk   c. mendongak
11.   Gerak lokomotor artinya gerak……..
a.       Di tempat                       c. gerak-gerakan
b.       Berpindah tempat

12.   Daun biasanya berwarna………
a.       Merah            b. kuning               c. hijau
13.   Buah Jambu air berwarna ……..
a.       Ungu              b. oranye               merah
14.   Gerakan meniru katak meloncat yaitu badan……..
a.       Bertumpu di tanah
b.       Diangkat ke atas
c.        Di sampng badan
15.   Menghargai perbedaan membuat……….
a.       Sia-sia    b. berantakan    c. rukun
16.   Walau berbeda, kita harus saling…….
a.       Memarhi                        c. diam
b.       menghargai
17.   Gerakan berlari merupakan gerak………
a.       Lokomotor                     c. nonlokomotor
b.       manipulasi
18.   Buah jeruk berwarna……..
a.       Ungu              b. oranye               c. merah
19.   Bahan membuat pigura yaitu………
a.       Ranting          b. bunga                                c. kardus
20.   Contoh permainan yang meliuk-liuk yaitu permainan……
a.       Kodok-kodokan           c. ular naga
b.       Kupu-kupu



II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!



1.       Apa akibatnya jika kita jarang memotong kuku?
2.       Apa manfaat mandi?
3.       Tuliskan alat –alat kebersihan tubuh?
4.       Apa manfaat jalan tegap?
5.       Bagaimana sikap menulis yang baik?
6.       Bagaimana sikapmu terhadap teman yang berbeda agama denganmu?
7.       Tuliskan yang termasuk huruf vokal!
8.       Bagaimana sikap kita terhadap teman yang berbeda suku!
9.       Tuliskan bahan alam yang digunakan untuk membuat kerajinan?
10.   Apa manfaat berjalan di atas balok titian?




III. Jawablah soal di bawah ini dengan benar!

1.       Urutkan bilangan berikut dari yang terbesar!
1              9              3              5              7
2.       Tuliskan sikap yang benar saat berdiri!
3.       Mengapa menulis tidak boleh di tempat yang redup?
4.       Apa yang kamu lakukan untuk membersihkan badan?

5.       Tuliskan alat untuk melukis dengan jari!

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive