Sunday, August 25, 2019

SISINDIRAN



Kamana jalan ka Jogya
Kadieu ka Panca Karya
Kamana diajar berkarya
Kadieu ka Tunas Karya
             Mun hoyong nginum jajamu
             Kudu dicampur ku madu
             Mun hoyong manfaat elmu
             Kudu nurut ka Bu Guru
Lamun ngadamel rujak cuka
Ulah nganggo ci kalapa
Upami sieun siksa naraka
Ulah doraka ka ibu Bapa
             Mun anjeun hoyong milu
             Tong hilap nyandak baju
             Mun annjeun getol nyiar elmu
             Insya Alloh bakal maju
Abdi hoyong korsi males
Korsi males kawas tatangga
Jadi jalmi ulah males
Mun males sok sangsara
             Ka pasar rek meser nyiru
             Hargana ngan lima rebu
             Ka guru kudu ngagugu

             Mun hoyong manfaat elmu    

SYAIR "INDONESIAKU"

INDONESIAKU

Indah negeriku Indonesia
Kaya akan hasil bumi
Pertanian peternakan
Perikanan dan perhutanan

           Mari kita pertahankan
           Lestarikan lingkungannya
           Itulah Indonesiaku
            Subur makmur aman sentosa

SYAIR ISRO MI’RAJ



       Di waktu malam hari
       Telah datang perintah Allah
       Kepada Nabi Rosul kita
       Nabi Muhammad SAW

              Isro adalah perjalanan Nabi
              Dari Masjidil Harom ke Masjidil Akso
              Mi’raj adalah perjalanan Nabi

              Dari langit pertama sampai Sidrotul Muntaha

SYAIR BULAN PUASA



            Dari mulai terbit sampai terbenam
            Tidak minum tidak makan
            Tidak marah tidak berdusta
            Menahan dengan penuh tawekal

                  Bulan suci bulan Romadhon
                  Bulan penuh kebahagiaan
                  Segala amalan mari kita kerjakan
                  Dengan niat Lillahi Ta’ala

SYAIR "CITA-CITAKU"

CITA-CITAKU

      Tinggi di angkasa cita-citaku
      Ia selalu berdo’a padamu
      Indah dan menawan cita-citaku
      Ku selalu memohon ridhomu

                  Tunjukkanlah jalan yang benar
                  Tunjukkanlah jalan yang terang
                  Ku akan giat belajar

                  Untuk masa depan yang datang

syair "DOKTER"

                       DOKTER


Ramah orangnya murah senyumnya
Serta mulia tugasnya
Siapa saja ia tolong
Itulah seorang dokter

           Berjasa bagi semua
           Semua masyarakat
           Baik di desa ataupun di kota

           Tak peduli miskin dan kaya

GURUKU




Ramah orangnya murah senyumnya
Serta mulia tugasnya
Mendidik dan membimbing
Tak pernah dia mengeluh

          Itulah seorang guru
          Berjasa bagi semua
          Di desa ataupun kota

          Tak peduli miskin-kaya

SYAIR "IBUKU"

IBUKU


Kau selalu membimbingku
Dengan penuh kasih sayang
Tak pernah ia mengeluh
Meskipun banyak kerja

Aku harus membantu
Di waktu ibu kerja
Nasehat ibu harus kupatuhi
Tak satupun kulanggar

Tugas dan Peran Guru dalam Pembelajaran


a.          Tugas Guru
Guru adalah penutan anak-anak segala apa pun tingkah laku guru selalu ditirunya. Maka sebagai guru yang baik hendaknya bersikap, berperilaku yang menunjukkan kasih sayang terhadap anak didiknya, pandai bergaul dan bermain dengan anak serta menciptakan dan menyenangkan di sekolah bagi anak-anaknya dan berperilaku yang adil. Mengingat begitu pentingnya peranan guru di dalam dunia pendidikan maka dalam bersikap, berperilaku seperti di atas seorang guru, perlu menghayati dan menerapkan kode etik guru. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia seutuhnya artinya sebagai guru haruslah dapat melatih dan memecahkan masalah-masalah dan membina daya kreasi peserta didik agar kelak dapat berguna bagi masyarakat.
Guru harus membantu sekolah dalam usaha menanamkan pengetahuan keterampilan kepada peserta didik. Jadi peranan guru yang utama adalah memberikan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) dan sikap nilai agama (afektif) kepada peserta didik.
Tugas dan peranan utama terletak di lapangan pengajaran. Pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dengan kata lain tugas dan peranan guru bukan hanya mengajar tetapi mendidik, melatih dan mengarahkan. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sedangkan melatih adalah mengembangkan keterampilan kepada anak. Guru merupakan komponen  strategis yang memiliki peran penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa.
b.  Peran Guru dalam Pembelajaran
Dalam bidang kependidikan konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peran kompetensinya, karena hasil pembelajaran yang akan dicapai siswanya sebagian besar ditentukan oleh peran dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga terjadi kondisi belajar yang optimal.
1.     Guru sebagai Demonstrator
Melalui perannya sebagai demonstrator, lecture atau guru hendaknya senanantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran/bidang pengembangan yang akan diberikan serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang akan dicapai anak/siswa.
2.     Guru sebagai Pengelola Kelas
Dalam perannya sebagai pengelola kelas (learning manager), guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah pada tujuan yang akan dicapai. Pengawasan terhadap belajar, lingkungan itu turut menentukan sejauhmana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang anak untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
Kualitas dan kuantitas belajar anak di dalam kelas bergantung pada banyak faktor antara lain adalah guru, hubungan pribadi antar anak di dalam kelas serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas.
3.     Guru sebagai Mediator dan Fasilitator
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses pembelajaran. Dengan demikian media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pembelajaran dan pendidikan sekolah.
Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang media pendidikan, tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu dengan baik. Memilih dan menggunakan media pendidikan harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi, kemampuan guru dan siswa dalam menggunakannya.
4.     Guru sebagai Evaluator
Dalam setiap jenis atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu periode tertentu selalu mengadakan evaluasi, artinya pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan selalu mengadakan penilaian/evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai.
Demikian pula dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai evaluator. Evaluasi dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah metode yang digunakan itu tepat ? semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi.
Dengan evaluasi guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar yang digunakan.

Peranan Orang Tua atau Keluarga Dalam Mengasuh Anak Autis


Keluarga merupakan suatu lembaga sosial yang teramat penting terutama untuk membentuk kepribadian (Personality) seseorang. Proses pembentukan kepribadian orang dimulai di usia dini. Peranan keluarga sangat mempengaruhi kepribadian anak karena keluargalah yang pertama kali dikenali anak. Ini disebut keluarga inti. Sedangkan keluarga tambahan biasanya terdiri dari saudara-saudara di sekitar kita seperti Paman, Bibi, Adik, Kakak ipar, Kakek, Nenek dan sebagainya, yang juga kadang-kadang dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian anak. Seorang ibu merupakan anggota keluarga yang pertama kali paling berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian dan perkembangan seorang anak. Namun pada akhirnya seluruh anggota keluarga ikut berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak selain faktor iklim sosial keluarga itu, faktor-faktor lain dalam keluarga ikut pula mempengaruhi perkembangan anak. Seperti kebudayaan, tingkat ekonomi, lingkungan rumah dan sebagainya. Pendidikan keluarga merupakan bagian dari pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dalam upaya membina keyakinan beragama. Nilai budaya, nilai moral, dan etika, nilai sosial/pergaulan dan sikap hidup yang mendukung terhadap kehidupan bermasyarakat.
Lingkungan keluarga merupakan tempat pusat pendidikan yang baik dan menentukan, untuk itu tugas pendidikan adalah mencari cara untuk para orang tua khususnya Ibu agar dapat mendidik anak-anaknya dengan optimal. Pendidikan yang diperoleh dari keluarga sangat menentukan terhadap perkembangan kepribadian anak dalam keluarga juga dapat membina dan mengembangkan perasaan sosial anak seperti: hidup hemat, menghargai orang lain, tenggang rasa, kasih sayang dan sebagainya.
Fungsi keluarga warga memiliki berbagai fungsi antara lain biologis, ekonomis, deduktif, religius, sosialisasi, rekreasi, orientasi dan lain-lain. Menurut ahli antropologi ada fungsi keluarga yang universal. George Peter Murdo (Sudarja Adi Wikarti, 1989).
Fungsi keluarga yang universal :
  1. Sebagai pranata yang membenarkan hubungan seksual pria dan wanita dewasa berdasarkan pernikahan.
  2. Mengembangkan keturunan.
  3. Melaksanakan pendidikan.
  4. Sebagai kesatuan ekonomi
Salah satu fungsi keluarga melaksanakan pendidikan dalam hal ini orang tua (Ibu dan Ayah) adalah pengemban tanggung jawab pendidikan anak. Secara kodrat orang tua bertanggung jawab atas pendidikan anak dan atas kasih sayangnya orang tua mendidik anak.
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang bersifat wajar artinya bahwa pendidikan dalam keluarga dilaksanakan atas dasar tanggung jawab kodrat dan kasih sayang secara naluriah muncul pada diri orang tua. Sejak anak lahir orang tua sudah terpanggil untuk melindunginya dan membinanya.
Sejak kelahirannya anak mendapatkan pengaruh dan pendidikan dari keluarganya. Pendidikan yang dilakukan dalam keluarga sejak anak masih kecil akan menjadi dasar pendidikan dan kehidupannya di masa datang. Pengalaman yang diterima anak semasa kecil akan menentukan sikap hidupnya dikemudian hari. Sehubungan dengan itu keluarga merupakan peletak dasar pendidikan anak. Tujuan pendidikan dalam keluarga adalah agar anak menjadi pribadi yang mantap, bermoral dan menjadi anggota masyarakat yang baik.
Peran orang tua dalam pelaksanaan program TK :
  1. Hubungan anak didik dan orang tua harus akrab :
a.    Sebagai orang tua harus memperhatikan kemajuan anaknya.
b.    Kualitas pendidikan anak bermula dan berakhir pada orang tua
c.    Orang tua merupakan suatu tim yang tangguh dalam meningkatkan mutu pendidikan anak
  1. Peran orang tua yang paling efektif adalah menyediakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga anak dapat belajar dengan baik.
a.    Kegiatan rutin di rumah, ciptakan kegiatan yang mencerminkan suasana yang menyenangkan.
b.    Selalu berkomunikasi dengan anak tentang pengalaman-pengalaman.
c.    Memberikan dorongan kepada anak dalam kegiatan – kegiatan sekolah.




Sunday, August 11, 2019

Kepribadian


a.  Kepribadian secara umum
“Personality” atau kepribadiaaaan berasal dari kata “persona”, kata persona merucuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di zaman Romawi. Secara umum kepribadian menunju pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu lainnya.Atau kepribadian merupakan keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Kepribadian menurut pengertian sehari-hari diartikan sebagai cirri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”.Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan sebagainya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”
b. Kepribadian menurut beberapa tokoh Psikologi
1.      Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan member arah kepada seluruh tingah lau individu yang bersangkutan.Allport menekankan bahwa kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari system psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas.
2.      Simud Freud memandang kepribadian sebagai suatu sruktur yang terdiri dari tia sistemyaitu Id, Ego, dan Superego
3.      Paul D.Meler, M.D, kepribadian adalah pola perilaku , pemikiran, dan perasaan yang melekat pada diri seseorang  secara konsisten dalam situasi dan waktu.

Dari definisi tentang kepribadian diatas, maka dapat disimpulkan kepribadian adalah sesuatu yang ada pada setiap individu, dari masa kanak-kanak sampai dewasa yang mencirikan seseorang  tersebut dengan orang lain. Tidak ada seorangpun yang memilii kepribadian, watak, tabiat maupun karate yang sama. Misalnya tentang perilaku, pemikiran, perasaan , ego maupun superego setiap individu berbeda. Jadi, dapat disimpulkan kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis sesuai dengan perkembangan individu yang akan mengarahan dirinya kepada tingkah laku dan pikiran individu secara khas.

c. Aspek-aspek kepribadian
Abin Syamsuddin (2003) megemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang didalamnya mencakup :
1)      Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsisten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
2)      Temperamen yaitu disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya mereaksiterhadap rangsangan-rangsangan yang dating dari lingkungan
3)      Sikap yaitu sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negative atau ambivalen.
4)      Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan.Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa.
5)      Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan atau melarikan dari resiko yang dihadapi.
6)      Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti:sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

d. Kepribadian Yang Sehat
Setiap individu memiliki cirri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang menunjukkan kepribadian sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :
Kepribadian yang sehat
·         Mampu menilai situasi secara realistic, mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya.
·         Mampu menilai situasi secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
·         Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan mereaksinya secara rasional, tidak menjadi sombong apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustasi, tetap dengan sikap optimistic.
·         Menerima tanggung jawab
·         Kemandirian ; memiliki sifat mandiri dalam cara berfiir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri.
·         Dapat mengontrol emosiberorentasi pada tujuan
·         Beriorentasi keluar (ekstrovert) bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya,fleksibel cara berfikir, menghargai dan menilai orang laib seperti dirinya, terbuka , tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan orang lain.
·         Penerimaan sosial;berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki  sikap bersahabat dengan orang lain.
·         Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan keyakinan agama yang dianutnya.
·         Berbahagiasituasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh factor-faktor achievement(prestasi), acceptance(penerimaan), dan affection (kasih sayang)

Kepribadian yang tidak sehat
·               Mudah marah (tersinggung)
·               Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
·               Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
·               Bersikap kejam atau senang mengusik orang lain
·               Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
·               Kebiasaan berbohong
·               Hiperaktif
·               Bersikap memusuhisemua bentuk otoritas
·               Senang mengkritik /mencemoh orang lain
·               Sulit tidur
·               Kurang memiliki rasa tanggung jawab
·               Sering mengalami pusing kepala
·               Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
·               Pesimis dalam menghadapi keidupan
·               Kurang bergairah dalam menghadapi kehidupan
2.      Hakekat  Kepribadian
Unsur-unsur pokok kepibadian itu sebagai organisasi yang bersifat dinamis dan unik. Agar kita dapat memahami hakekat kepribadian dengan cukup menyeluruh, perlu kita perhatikan.



a. Kepribadian sebagai organisasi
Kepribadian diartikan sebagai kumpulan watak yang berbeda-beda, yang digerakkan oleh suatu motif atau kekuatan pendorong yang menentukan cara penyesuaian yang dipilih seseorang.
Konsep diri dan watak merupakan kompinen utama dari kepribadian.konsep diri   adalah intinya sedangkan watak adalah dipadukan dan dipengaruhi oleh konsep diri tersebut.Orang yang mempunyai konsep positif akan mengembangkan watak-watak seperti : percaya diri, realistis, mempunyai harga diri, dan sebagainya.Sebaliknya, orang yang konsep dirinya negative akan merasa rendah diri, tidak mampu, mudah tersinggung, dan sebagainya.
b. Kepribadian adalah Dinamis
Istilah dinamis menunjuk hakekat kepribadian yang berubah dan menekankan bahwa perubahan tersebut dapat terjadi dalam kualitas perilaku seseorang.

3.       Faktor-faktor yang membentuk kepribadian
a. Faktor keturunan
Faktor keturunan (biologis) berpengaruh langsung dalam pembentukan kepribadian seseorang. Beberapa factor biologis yang penting seperti system syaraf, watak, sexual dan kelainan biologis, seperti penyakit-penyakit tertentu.
b. Faktor Lingkungan fisik ( geografis)
Meliputi iklim dan bentuk muka bumi atau topografi setempat, serta sumber-sumber alam.Faktor lingungan fisik (geografis) ini mempengaruhi lahirnya budaya yang berbeda-beda pada masing-masing masyarakat.
c. Faktor lingkungan sosial
Faktor lingungan ini akan memberi pengaruh besar terhadap pembentukan karakter dimana seseorang tumbuh dan dibesarkan norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial
a)      Faktor keluarga, dimulai sejak bayiyaitu berhubungan dengan orang tua dan saudara-saudaranya.
b)      Lingkungan masyarakat yang beraneka ragam.

d. Faktor kebudayaan yang berbeda-beda
Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.


Konsep Dasar Perilaku


a. Definisi dan Pengertian Perilaku
Perilaku berasal dari kata “peri” dan “laku”. Peri berarti cara berbuat ,kelakuan dan laku berarti perbuatan, cara menjalankan.
Skinner membedaan perilaku menjadi dua, yaitu
1.      Perilkau yang alami (innate behaviorour ), yaitu perilau yang dibawa sejak orang itu dilahirkan yang berupa reflex dan insting.
2.      Perilaku operan (operant behavior) yaitu perilaku yang dibentuk melalui proses belajar.
Pengertian perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiriyang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa , menulis, membaca
, dan sebagainya.Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung , maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi dua, yaitu :
1.      Bentuk pasif ( tanpa tindakan nyata atau konkrit)
2.      Dalam bentuk aktif (dengan tindakan konrit)
Beberapa pandangan para ahli tentang pengertian perilaku.
1.   Menurut Ensiklopedi Amerika , perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organism terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.
2.   Robert Y.Kwick (1972) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organism yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.
3.   Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi   seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organism, dan kemudian organism        tersebut merespon , maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus-Organisme-Respon.
4.   Menurut PETTY COCOPIO, perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue.
b. Bentuk Perilaku
Pada dasarnya bentuk perilaku dapat diamati melalui sikap dan tindakan, namun demikian perilaku dapat pula bersifat ptensial, akni dalam bentuk pengetahuan, mtivasi dan persepsi.
Bloom (1956), membedakannya menjadi tiga macam bentuk perilaku, yaitu Cognitive, Affectiven dan Psikomotor.Sedangkan Ki Hajar Dewantoro menyebutnya cipta, rasa,  karsa atau peri aal, peri rasa dan peri tindakan.
c. Proses Pembentukan Perilaku
Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa factor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri.Faktor-faktor tersebut antara lain :
1.      Persepsi
Persepsi adalah sebagai pengalaman yang dihasilkan melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya.
2.      Motivasi
Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak mencapai suatu tujuan tertentu, hasil daripada dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku.
3.      Emosi
Perilaku juga dapat timbul karena emosi.Aspe psikologis yang mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan keadaan jasmani.Sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil keturunan ( bawaan)
4.      Belajar
Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku di hasilkan dari praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan. Barelson (1964)mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu.


Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive