Thursday, March 28, 2019

Lidah Buaya



Lidah buaya adalah satu dari sepuluh tipe tanaman terlaris di dunia yang memiliki potensi untuk bisa dikembangkan sebagai tanaman obat dan juga bahan baku industri. Lidah buaya merupakan tanaman yang sering dijadikan tanaman hias. Lidah buaya banyak ditemukan di daerah beriklim tropis dan biasanya tumbuh pada tanah yang subur.
Lidah buaya mempunyai akar serabut dengan batang yang sangat pendek atau bahkan tak terlihat karena tertutup oleh daun. Lidah buaya mempunyai daun dengan warna hijau segar, tebal, berbintik putih pada permukaannya, serta memiliki duri lemas di bagian pinggir daun. Tanaman lidah buaya tahan pada kekeringan dikarenakan di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang bisa digunakan pada saat kekurangan air. Di dalam daun lidah buaya terdapat Jelly bening dengan tekstur kenyal yang berfungsi sebagai cadangan air pada musim kemarau. Jelly ini adalah bagian yang paling sering dimanfaatkan dari bagian tubuh lidah buaya. Lidah buaya memiliki daun yang berbentuk seperti pedang, ujung daunnya lancip sedangkan bagian bawah permukaan daun lebih besar dan cembung. Lidah buaya dapat tumbuh dengan tinggi bervariasi, dapat mencapai 20cm – 1m, tergantung jenis lidah buaya yang ditanam. Adapun apabila penanaman lidah buaya (Lidah buaya kecil/lokal) dilakukan secara tepat, dengan memperhatikan berbagai nutrisi yang dibutuhkan lidah buaya, maka tidak menutup kemungkinan dapat mencapai tinggi 30cm ke atas.
Untuk perawatan lidah buaya, hal yang dapat dilakukan adalah meletakkan tanaman lidah buaya pada tempat yang mudah terkena hujan, hal ini untuk memastikan agar lidah buaya mempunyai asupan air yang cukup sehingga tubuhnya tetap segar. Sedangkan, jika tanaman ini dibudidayakan pada musim kemarau, ada baiknya agar disiram setiap pagi dan sore untuk menghindari kekeringan pada daun akibat panas matahari berlebih dan untuk menjaga kesuburan daun. Meskipun tanaman lidah buaya dapat bertahan hidup di tempat kering dikarenakan daun menyimpan cadangan air untuk tetap bertahan hidup, tetapi tidak ada salahnya untuk tetap memperhatikan asupan air bagi lidah buaya. Di samping itu, nutrisi bagi lidah buaya juga harus diperhatikan. Setidaknya berikan pupuk organik pada lidah buaya setiap sebulan sekali untuk menghasilkan daun yang lebih panjang, sebab bagian inilah yang berfungsi menyimpan Jelly lidah buaya. Adapun untuk pupuk, usahakan berikan pupuk alami seperti kotoran sapi atau kotoran kambing. Alasan pemberian pupuk organik adalah karena pupuk organik seperti kotoran kambing dan kotoran sapi jauh lebih murah dibandingkan pupuk anorganik, sedangkan keduanya memiliki dampak yang hampir sama terhadap pertumbuhan lidah buaya.
Lidah buaya tidak hanya dapat digunakan sebagai tanaman penghias pekarangan rumah. Namun juga, Jelly lidah buaya dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik alami seperti penyubur rambut dan pembersih wajah. Jelly lidah buaya dapat dioleskan pada permukaan rambut sebelum keramas sebagai penambah nutrisi bagi rambut agar tetap terjaga kesuburannya. Jelly lidah buaya juga bisa dijadikan masker alami bagi wanita karier yang tidak sempat merawat wajah di salon. Jelly lidah buaya hanya perlu dioleskan pada permukaan wajah selama beberapa menit, kemudian basuh dengan air hangat. Jika rutin dilakukan, perawatan kosmetik alami menggunakan tanaman lidah buaya akan memberikan hasil sebagaimana diharapkan. Di samping dapat digunakan sebagai kosmetik alami, tanaman lidah buaya juga bermanfaat sebagai obat herbal untuk menyembuhkan luka ringan. Dalam pemakaian untuk perawatan kulit, lidah buaya dapat melembapkan wajah, menghilangkan jerawat pada wajah, serta menghapus bekas luka.

Nyamuk Aedes Aegypti




Nyamuk Aedes Aegypti betina merupakan serangga yang mampu menularkan beberapa penyakit seperti dengue (demam berdarah), chikungunya, demam zika, dan demam kuning. Kenapa nyamuk yang betina berbahaya? Karena semua jenis nyamuk yang berjenis kelamin betina membutuhkan darah (binatang lain dan manusia) untuk bertelur. Oleh sebab itu, kehadiran nyamuk jenis yang satu ini harus sangat diwaspadai.
Mengenali nyamuk Aedes Aegypti tidaklah sulit. Nyamuk ini berukuran kecil dan ramping, berwarna hitam dengan belang dan bercak putih di sekujur tubuhnya hingga di jari-jari kakinya. Nyamuk Aedes Aegypti secara alami tinggal di daerah lembab dan teduh seperti kebun dan rerumputan. Namun nyamuk ini juga bisa bersarang di dalam rumah dan bersembunyi di tempat yang lembab dan kurang mendapatkan sinar. Nyamuk Aedes Aegypti akan bertelur di air yang jernih seperti di bak mandi, penampungan air yang tak tertutup, atau di genangan air sekitar rumah dan kebun.
Nyamuk Aedes Aegypti jantan hanya menghisap air di dedaunan dan sari bunga untuk bertahan hidup. Sementara yang betina membutuhkan darah agar bisa memproduksi telur. Jadwal makan nyamuk Aedes Aegypti betina ini adalah pagi hari dan sore hari, namun ada kalanya nyamuk ini akan tetap mencari mangsa hingga malam hari jika di pagi dan sore hari belum menghisap darah.
Umumnya, nyamuk Aedes Aegypti akan berusia 2-3 minggu saja. Namun nyamuk ini juga bisa bertahan hidup hingga dua bulan lamanya. Nyamuk betina yang tak menghisap darah tak akan menghasilkan telur dan mereka masih tetap bisa bertahan hidup seperti nyamuk jantan dengan menghisap air dan sari bunga.
Bila kita pada pagi atau sore hari beraktivitas di kebun yang lembab dan tiba-tiba ada serombongan nyamuk belang putih menyerang, bisa dipastikan nyamuk-nyamuk tersebut merupakan nyamuk Aedes Aegypti betina yang sedang menunggu mangsa.
Kadang kala sangat susah untuk mendeteksi kedatangan nyamuk ini karena ketika nyamuk Aedes Aegypti menggigit kulit manusia, gigitan tersebut tidak akan terasa dan akan menjadi gatal beberapa menit setelah gigitan. Bekas gigitan nyamuk tersebut adalah bentolan kecil yang disusul dengan bintik merah di kulit yang tidak akan lekas hilang dalam beberapa jam (bahkan hari).
Jika nyamuk Aedes Aegypti yang menggigit manusia membawa virus penyakit, maka bekas gigitan tersebut tidak akan hilang sebelum tubuh manusia melakukan perlawanan terhadap virus tersebut.

Jika daya tahan tubuh manusia sedang dalam kondisi buruk, maka sangat mungkin tubuh tersebut akan mengalami demam seperti dengue, demam kuning, chikungunya, dan demam zika (tergantung jenis virus yang dibawa dan ditularkan oleh nyamuk tersebut).

Narkoba Menyerang Generasi Bangsa



Narkoba merupakan bahan berbahaya yang jika disalah gunakan akan mengakibatkan ketergantungan pada pemakainya dan pada akhirnya akan membawa pada kematian jika dikonsumsi secara terus menerus. Latar belakang pengguna narkoba saat ini sangat banyak sekali, mulai untuk menghilangkan masalah, pergaulan, serta banyak hal lain yang melatar belakangi para pengguna narkoba.
Saat ini target para pengedar adalah kalangan remaja antara 15 – 25 tahun yang masih sangat mudah untuk ikut-ikutan karena kejiwaannya masih labil dan masih mudah terpengaruh teman-teman pergaulannya. Kita semua tahu bahwa anak-anak remaja pada usia tersebut adalah bunga bangsa yang baru merekah yang sangat dinanti-nantikan untuk meneruskan bangsa Indonesia kelak untuk menjadi negara yang lebih sejahtera lagi. Saat ini terdapat 4 juta orang di Indonesia yang menggunakan atau menyalah gunakan narkoba dan dari jumlah tersebut, sebanyak 22 % adalah remaja dalam rentang usia tersebut.
Pada umumnya pengguna narkoba yang berusia remaja banyak yang mengonsumsi ganja dan prikotropika seperti Sedatin (Pil BK), Rohypnol, dan Megadon. Semua barang haram tersebut sangat berbahaya jika dikonsumsi secara terus menerus karena akan mengakibatkan ketergantungan. Apa lagi jika pengkonsumsi narkoba adalah kalangan menengah ke bawah yang kondisi ekonominya sulit karena jika sudah tak mempunyai uang maka pengguna akan melakukan tindak kriminal demi mendapatkan uang untuk mendapatkan barang tersebut. Hal ini sungguh memprihatinkan sekali.
Berdasarkan survei BNN tahun lalu menyatakan bahwa, perkembangan pengguna dan pengedar gelap narkoba pada pelajar dan mahasiswa. Hasil penelitian pada 17 provinsi di Indonesia, ditemukan 2,6 persen siswa SLTP pernah menggunakan narkoba, dan 4,7 persen pelajar SMA tercatat pernah menggunakan barang haram itu. Sementara untuk perguruan tinggi terdapat 7,7 persen yang pernah menggunakan narkoba.
Namun mulai tahun lalu pemerintah bersama instansi-instansi terkait bertekad menekan angka penggunaan narkoba pada pelajar hingga ke angka 0 %. Namun upaya tersebut pasti membutuhkan kerja keras. Saat ini saja pemerintah telah menggandeng 59 kampus di Jakarta untuk melakukan pengawasan pada pengedar dan penyalahgunaan narkotika. Namun peran keluarga juga sangat dibutuhkan demi menangkal serangan narkoba pada anak-anak remaja. Pendidikan agama serta kedekatan anak dengan orang tua dirasa mampu untuk mengurangi risiko anak terkena teror narkoba ini.

Penelitian dan pengamatan ini bertujuan untuk memberikan data dan fakta yang terjadi secara global di Indonesia tentang ancaman narkoba pada generasi bangsa yang sangat di harapkan membawa bangsa ini pada tempat yang lebih layak dengan rakyat yang sejahtera. Maka dari itu diperlukan peran berbagai pihak agar menghindari sanak saudara dari bahaya narkoba dan jika sudah menjadi pecandu narkoba diharapkan pihak terdekat baik keluarga maupun kerabat dapat membawanya ke panti rehabilitasi narkoba agar tingkat ketergantungan dapat dikurangi. Dengan cara-cara tersebut dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan diyakini pengguna narkoba akan menurun drastis terutama pada kalangan remaja.

SEBELUM LAUT BERTEMU LANGIT

SEBELUM LAUT BERTEMU LANGIT
karya : Eka
Seekor penyu pulang ke laut
Setelah meletakkan telurnya di pantai
Malam ini kubenamkan butir-butir
Budianta di pantai hatimu
Sebentar lagi aku akan balik ke laut.

Puisiku – telur-telur penyu itu-
mungkin bakal menetas
menjadi tukik-tukik perkasa
yang berenang beribu mil jauhnya
Mungkin juga mati
Pecah, terinjak begitu saja

Misalnya sebutir telur penyu
menetas di pantai hatimu
tukik kecilku juga kembali ke laut
Seperti penyair mudik ke sumber matahari
melalui desa dan kota, gunung dan hutan
yang menghabiskan usianya

Kalau ombak menyambutku kembali
Akan kusebut namamu pantai kasih
Tempat kutanamkan kata-kata
yang dulu melahirkan aku
bergenerasi yang lalu

Betul, suatu hari penyu itu
tak pernah datang lagi ke pantai
sebab ia tak bisa lagi bertelur
Ia hanya berenang dan menyelam
menuju laut bertemu langit
di cakrawala abadi

TANGISAN AIR MATA BUNDA

TANGISAN AIR MATA BUNDA

“Dalam Senyum kau sembunyikan letihmu
Derita siang dan malam menimpamu
tak sedetik pun menghentikan langkahmu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagiku

Bukan setumpuk Emas yang kau harapkan dalam kesuksesanku
bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenanganku
tapi keinginan hatimu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata padaku
Aku menyayangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu

aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hatiku”

Tuesday, March 26, 2019

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI KELAS X

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran         : Geografi
Kelas/Semester        : X/1  
Peminatan              : IIS
Materi Pokok           : Konsep Dasar Geografi
Alokasi Waktu          : 4 x 3 JP

Kompetensi Inti
KI 1  : Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya.
KI 2  : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
 KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
 KI 4 : Mengolahmenalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar
3.1  Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.
Indikator
·     Menjelaskan pengertian dan ruang lngkup geografi
·     Menjelaskan 10 konsep dasar geografi dan penerapannya
·     Membedakan empat prinsip geografi dan penerapannya
·     Membedakan obyek formal dan obyek fungsional geografi
·     Menjelaskan metode/pendekatan geografi dan penerapannya
·     Membedakan aspek fisik dan aspek sosial geografi dan penerapnnya
·     Menjelaskan cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi
·     Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari
·     Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan obsevasi
·     Menunjukan pro aktif dan responsif dalam diskusi
Tujuan Pembelajaran
·      Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi peserta didik dapat: menjelaskan pengertian dan ruang lingkup geografi, menguraikan 10 konsep dasar geografi,  membedakan 4 prinsip geografi dan membedakan obyek  formal  serta obyek fungsional geografi, menjelaskan metode/pendekatan geografi dan membedakan aspek fisik serta aspek sosial geografi. Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari

·      Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan  peserta didik dapat: menemukan penerapan 10 konsep essensial konsep, prinsip-prinsip geografi, pendekatan geografi dan aspek geografi, menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan obsevasi

Materi Pembelajaran
Fakta
·         Fenomena alam dan fenomena kehidupan sehari-hari
·         Contoh peristiwa bencana gempa bumi, tsunami, banjir tanah longsor dll
·         Litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer
Konsep
·         Konsep geografi berbagai ahli/sumber
·         Konsep essensial geografi (lokasi, jarak, keterjangkauan, morfologi, aglomerasi, interaksi interdependensi, keterkaitan ruang, nilai kegunaan, diferensi area dan pola)
Prinsip
·      Distribusi, interrelasi, deskripsi, korologi
·      Pendekatan keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah
Prosedural
Metode Pembelajaran
·         Dikusi kelompok
·         Penugasan
·         Presentasi

Alat/Media/Bahan
·    Alat                : LCD Proyektor, Peta, gambar, film
·   Bahan ajar       : Buku Geografi Kelas X BSE, Buku Geografi Penunjang

Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Pertemuan pertama
Rincian Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
·      Guru menyampaikan kompetensi dasar (KD) yang akan diajarkan
·      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
·      Guru meminta beberapa peserta didik mengemukakan pengalaman sejak bangun tidur sampai tiba di sekolah
·      Guru mengaitkan hal-hal yang apa dikemukakan peserta didik dengan materi yang akan dipelajari
·      Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
20 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
·      Secara berkelompok peserta didik menggali informasi tentang disiplin ilmu geografi dari beberapa ahli
·      Menggali informasi tentang 10 konsep dasar geografi
·      Guru menilai keaktifan peserta didik dalam kelompok
Menanya
·      Peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan pada pendangan para ahli geografi
·      Peserta didik mengajukan pertanyaan yang belum dipahami tentang 10 konsep essensial geografi
·      Guru memberi kesempatan bagi peserta didik lain yang ingin menanggapi atau menjawab pertanyaan siswa,
Mencoba
·      Peserta didik merangkai pengertian dan ruang lingkup geografi
·      Peserta didik memberikan contoh penerapan setiap konsep essensial geografi dalam kehidupan sehari-hari
·      Guru menilai sikap peserta didik dan hasil kerja kelompok
·      Guru menilai kemampuan peserta didik menerapkan konsep  esensial geografi

Mengasosiasi
·      Disajikan beberapa gambar dan video klip berisi fenomena alam dan kehidupan yang berkaitan dengan konsep essensial geografi
·      Masing-masing kelompok berdiskusi menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan gambar/video klip
·      Masing-masing kelompok berdiskusi sesuai dengan tayangan gambar/video klip dan memberikan alasan/argumen
·      Guru menilai kemampuan peserta didik mengolah informasi dan menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan
Mengomunikasikan
·      Secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan mengemukakan hasil diskusi kelompoknya
·      Kelompok lain dapat memberi tanggapan dan pertanyaan
·      Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan  kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan
·      Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan  kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan

90 menit
Penutup
·         Guru meminta peserta didik menyimpulkan hakikat ruang lingkup geografi dan konsep essensial geografi
·         Evaluasi
·         Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah (PR)
·         Guru mengingatkan materi pertemuan berikutnya tentang prinsip geografi dan obyeks studi geografi
25 menit





Pertemuan Kedua
Rincian Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
·      Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya
·      Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan di rumah
·      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
·      Guru dan peserta didik mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari prinsip  geografi dan obyek geografi
·      Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok ahli

15 menit
Kegiatan Inti
Mengamati dan Menanya
·      Setiap peserta didik dalam kelompok diberi topik masing-masing tentang prinsip dan objek geografi
·      Selanjutnya peserta didik yang sama topiknya membentuk kelompok baru (kelompok ahli) untuk membahas topik mereka dengan membaca referensi dan menanya tentang topik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Mencoba dan mengasosiasi
·      Kelompok ahli diminta untuk membuat rumusan/poin-poin penting dari topik yang dibahas
·      Kelompok ahli diminta untuk membuat peta konsep prinsip geografi dan obyek studi geografi
·      Setiap kelompok menghubungkan prinsip-prinsip geografi dan obyek studi geografi dengan  contoh-contoh fenomena dalam kehidupan sehari-hari melalui jurnal, artikel, berita dll.
·      Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok
·      Guru menilai kemampuan menerapkan prinsip dan obyek studi geografi dalam kehidupan sehari-hari
Mengomunikasikan
·      Masing-masing anggota kelompok ahli kembali ke kelompok awal dan memaparkan hasil diskusi kelompok ahli, peserta lainnya dapat mengajukan pertanyaan/tanggapan
·      Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
90 menit
Penutup
·         Guru bersama peserta didik menyimpulkan prinsip geografi dan obyek studi geografi
·         Guru memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah
·         Melakukan evaluasi
25 menit


Pertemuan Ketiga
Rincian Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
·      Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya
·      Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan (PR)
·      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
·      Guru dan peserta didik menyampaikan beberapa masalah kehidupan sehari-hari yang dapat dikaji dengan pendekatan geografi

15  menit
Kegiatan Inti
Mengamati
·      Meminta peserta didik membaca referensi tentang pendekatan geografi (keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah)
Menanya
·      Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang pendekatan geografi
Mencoba
·      Peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok, masing-masing terdiri dari lima  orang
·      Peserta didik diberi tugas mencari contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari dan menggunakan pendekatan  geografi yang sesuai
·      Guru menilai keterampilan menerapkan pendekatan geografi dalam memecahkan masalah
·      Guru menilai kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta kerjasama dalam kelompok

Mengasosiasi
·      Kelompok mendiskusikan penyajian dan pengolahan data serta menyiapkan bahan presentasi kelompok
·      Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab peserta didik dalam kerja kelompok
Mengomunikasikan
·      Secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok lainnya dapat memberi pertanyaan/tanggapan
·      Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan pemahaman dan/atau mengklarifikasi miskonsepsi
·      Guru menilai keterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan dan kemampuan berkomunikasi
100 menit
Penutup
·         Guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali pendekatan geografi (keruangan, kelingkungan dan komlpeks wilayah)
·         Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah
·         Melakukan evaluasi
·         Guru mengingatkan bahan yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya
20 menit

Pertemuan Keempat
Rincian Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
·      Merefleksi hasil pembelajaran pertemuan yang lalu
·      Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan di rumah
·      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
20 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
·           Peserta didik dibagi kedalam kelompok 5-6 orang
·           Secara berkelompok peserta didik diminta mengamati beberapa titik di lingkungan sekitar sekolah dan mencatat obyek yang telah diamati
menanya
·           Setelah kembali di kelas, Peserta didik diberi kesempatan menanyakan hal-hal yang berkait dengan aspek fisik dan sosial geografi yang telah diamati
Mencoba
·           Peserta didik diminta mengklasifikasi apa yang diamati ke dalam kategori aspek fisik dan/atau aspek sosial
Mengasosiasi
·           Peserta didik diminta mengaitkan anatara aspek fisik dan sosial yang telah diamati dengan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas aspek tersebut.
Mengomunikasikan
·      Setiap kelompok diberi kesempatan mempresentasikan hasil observasi aspek fisik dan aspek sosial dan hubungannya dengan disiplin ilmu (cabang ilmu/ilmu bantu geografi)
·      Kelompok lain memberikan tanggapan/pertenyaan
·       Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi
80 menit
Penutup
·         Peserta didik merefleksi pembelajaran konsep dasar geografi
·         Memberi evaluasi
35 menit




Penilaian
1.    Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2.    Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
3.    Contoh Instrumen (Terlampir)

Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013
Geografi Kelas X
Buku Geografi Penunjang  



Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive