Sujiono dkk. (2009: 1.14) berpendapat bahwa
motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari
jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu
gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan
koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin baiknya gerakan motorik halus
anak membuat anak dapat berkreasi. Namun tidak semua anak memiliki kematangan
untuk menguasai kemampuan ini. Dalam melakukan gerakan motorik halus anak juga
memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan mental.
Hildayani dkk (2008: 8.5) berpendapat bahwa
perkembangan motorik halus yaitu gerakan terbats yang meliputi otot kecil
terutama gerakan dibagian jari tangan. Contohnya menulis, menggambar, memegang
sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk.
Sumantri (2005: 143) menyatakan bahwa
keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok
otot-otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan
kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan, keterampilan yang mencakup
pemanfaatan dengan alat-alat untuk bekerja dan objek yang kecil atau pengontrolan
terhadap mesin misalnya mengetik, menjahit dll.
Aspek yang sama dikemukakan oleh Mahendra
(dalam Sumantri 2005: 143) bahwa keterampilan motorik halus (fine motor skill) merupakan keterampilan-keterampilan
yang memerlukan kemampuan untuk mengontrol otot-otot kecil/ halus untuk
mencapai pelaksanaan keterampilan yang berhasil. Sedangkan Mangli (dalam
Sumantri 2005: 143) berpendapat bahwa keterampilan ini melibatkan koordinasi neuromusculer (saraf otot) yang
memerlukan ketepatan derajat tinggi untuk berhasilnya keterampilan ini.
Keterampilan jenis ini sering disebut sebagai keterampilan yang memerlukan
koordinasi mata/ tangan (hand-eye
coordination).
Saputra dan Rudyanto (2005: 118) juga mengatakan
bahwa motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan
otot-otot halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggenggam, menggambar,
menyusun balok dan memasukan kelereng. Gerakan motorik halus yang terlihat saat
usia TK, antara lain adalah anak mulai menyikat giginya, menyisir, membuka dan
menutup resleting, memakai sepatu sendiri, mengancingkan pakaian, serta makan
sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu. Semakin baiknya gerakan motorik
halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas dengan
hasil guntingan yang lurus dan lain sebagainya. Selain gerakan motorik halus
seperti: menyikat gigi, menyisir, membuka dan menutup resleting, memakai sepatu
sendiri mengancingkan pakaian serta makan sendiri dengan menggunakan sendok dan
garpu, ada aktivitas lainnya yang dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik
halus anak diantaranya adalah mencocok, menjepit, mengambil benda dengan capit,
dan mencap. Pada usia tiga tahun gerakan motorik halus anak sudah mulai
berkemang pesat. Pada usia itu, anak dapat meniri cara ayahnya memegang pensil.
Namun, posisi jari-jarinya masih belum cukup jauh dari mata pensil. Namun, saat
anak berusia empat tahun, ia sudah dapat memegang pensil warna atau crayon
untuk menggambar. Gerakan motorik halus, seperti menulis dan menggambar akan
diperlukan saat ia bersekolah nanti. Kemampuan seorang anak untuk melakukan
gerak motorik tertentu tak sama dengan anak lain walaupun usia mereka sama.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa pengertian motorik halus adalah kemampuan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu dan penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti
menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan ang sering
membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang tepat seperti menulis menggambar,
memegang sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk, dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment