Kata bermain (to play) erat kaitannya dengan
permainan. Bermain merupakan kegiatan yang menekankan pada proses, sedangkan
permainan lebih menekankan pada alat sarana. Bermain merupakan pekerjaan masa
kanak-kanak dan cerminan pertumbuhan anak. Dworetsky (1990:395) menjelaskan
bahwa bermain adalah kegiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk
kegiatan itu sendiri yang lebih ditekankan pada caranya daripada hasil yang
diperoleh dari kegiatan itu.
Hildebrand (1986:54)
mempertegas, bermain berarti berlatih, mengeksplorasi, merekayasa, mengulang
latihan apapun yang dapat dilakukan untuk mentransformasi secara imajinasi
hal-hal yang sama dengan dunia orang dewasa. Menurut Mjlangevelol dalam Jojoh
Nurdianah (2006:41), bermain adalah kesibukan yang hakiki bagi anak dengan
berisikan berbagai kemungkinan sehingga membawa rasa aman dalam dunianya.
Kemudian Kruit (1972) menjelaskan, bermain merupakan suatu pekerjaan yang
bersifat bebas, spontan, yang dapat dilakukan dengan bebas pula tanpa
memikirkan susah payah. Ahli filsafat Yunani yaitu plato dan Aristoteles serta
Frobel (dalam Jojon Nurdiana, 2006:41) juga memberikan rumusan bermain dari
perspektif pendidik yaitu kegiatan yang mempunyai nilai praktis sebagai salah
satu metode yang meningkatkan keterampilan, minat dan kemampuan tertentu kepada
anak.
Berdasarkan berbagai
pandangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bermain itu adalah suatu
pekerjaan bebas dan spontan yang sangat menyenangkan. Namun dipandang efektif
sebagai metode dalam memperkenalkan ilmu pengetahuan, mengembangkan wawasan dan
keterampilan.
No comments:
Post a Comment