Pada tingkat
molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen
aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi pergeseran miofilamen tebal dan tipis
serta pemendekan sarkomer dan serat otot, tetapi tidak diikuti oleh pemendekan
pada miofilamen. Kepala dari molekul miosin melekat pada filamen aktin yang
berada di sebelahnya. Filament aktin yang tertambat pada garis Z kemudian
melakukan serangkaian gerakan menarik ke arah medial sehingga mengakibatkan
jarak antara kedua garis Z yang merupakan ujung dari sarkomer tersebut menjadi
mengecil dan terjadilah yang disebut dengan kontraksi otot.20,27
Siklus kontraksi otot memiliki tahapan yang saling
berkaitan dimulai dengan adanya ion kalsium pada zona overlaping. Ion kalsium
tersebut akan berikatan dengan troponin yang akan terikat kuat antara aktin dan
kompleks troponin-tropomiosin jauh dari site yang aktif pada aktin dan
menyebabkan interaksi dengan kepala myosin. Ketika active site sudah terpapar kepala miosin akan mengikat active site
untuk membentuk cross-bridges.
Setelah terbentuk formasi cross-bridges energy yang sudah tersimpan di dalam
zona istirahat akan dikeluarkanseperti kepala myosin pada line M. Reaksi ini
disebut dengan power stroke, ketika
hal ini terjadi maka akan terbentuk ikatan antara Adenosin Difosfat (ADP)dengan
kelompok fosfat.27,30
No comments:
Post a Comment