Saturday, June 1, 2024

Hakikat Kemampuan Anak Taman Kanak-Kanak dalam Berhitung


Salah satu unsur yang ada didalam matematika adalah kemampuan berhitung. Menurut Copley (2001:55) berhitung merupakan komponen penting dalam bilangan dan operasi. Dengan demikian terdapat unsur penting dalam berhitung diantaranya:

   Pertama, dengan berhitung anak-anak menyadari adanya urutan dalam sistem bilangan. Bilangan 1 diikuti 1 diikuti bilangan 2 bilangan 2 diikuti bilangan 3 dan seterusnya, hal ini selaras dengan pendapat Copley (2001:55) bahwa “….dalam membilang memerlukan kecakapan membawakan urutan bilangan”. Kedua, dengan berhitung anak-anak menyadari bahwa tiap-tiap bilangan adalah satu lebih dari bilangan yang mendahuluinya, atau satu kurang dari bilangan berikutnya. Bilangan 5 adalah 1 lebih dari 4 dan 1 kurang dari 6. Ketiga, dalam kehidupan sehari-hari anak-anak banyak membilang. Membilang dengan satuan 1, 2, 3 dan seterusnya.

Dengan demikian untuk menyadari konsep berhitung, diperlukan dua faktor. Pertama, untuk berhitung harus ada yang dibilang atau asfek sosial dari pembelajaran. Kedua, untuk berhitung dalam diri anak-anak harus ada pengertian tentang perurutan bilangan atau asfek matematis.

Bilangan dan operasi bilangan menurut Sriningsih (2009:63) “anak dapat menggunakan konsep dasar aritmatika yang meliputi hubungan satu-satu (one-to-one correspondence), berhitung, angka, nilai dan tempat, operasi bilangan bulat da pecahan”.

Pakasi dalam Andriani (2009:24) menyatakan bahwa konsep berhitung merupakan suatu hal yang bersifat abstrak. Konsep ini tidak dapat ditangkap dengan alat indra melainkan dapat dipegang dengan pikiran. Konsep berhitung hanya ada dalam pikiran. Misalnya bila anak mengatakan tiga buah titik atau empat buah titik, maka yang dilihat oleh mata adalah titik dan bilangan, bilangan itu anak ketahui dan pahami. Mengembangkan konsep bilangan, anak-anak perlu diberikan kesempatan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan jumlah.

Hubungan dari satu ke satu, merupakan kemampuan yang dimiliki anak untuk mengurutkan, menyesuaikan jumlah angka dan benda-benda. Misalnya jika jumlah angka ada yang 10 maka anak harus mengungkapkannya dengan benda yang berjumlah sama yaitu 10.  Kuantitas merupakan kemampuan yang dimiliki anak untuk mengetahui jumlah benda yang ada di hadapannya dengan cara menghitung secara urut benda tersebut.

Mengenal dan menulis angka merupakan kemampuan yang dimiliki anak untuk mengetahui angka 1-10 atau lebih. Pada mulanya untuk mengenal angka anak diperkenalkan dahulu dengan simbol untuk angka yang kemudian dihubungkan untuk menulis angka. Dapat dilakukan dengan guru atau orang tua, caranya yaitu dengan memperlihatkan beberapa gambar kemudian anak diminta untuk menulis jumlah gambar tersebut dengan angka.

Bilangan dan operasi bilangan merupakan salah satu pembelajaran matematika yang ditetapkan oleh NCTM (2003). Copley (2001) mengemukakan lima kemampuan yang diajarkan dalam bilangan dan operasi bilangan, yaitu (1) counting, (2) quantity, (3) change operations, (4) comparison dan (5) place value. Adapun kemampuan-kemampuan yang akan dibahas dalam pembelajaran kompetensi bilangan anak adalah: (1) counting, (2) hubungan satu-satu, (3) kuantitas dan (4) mengenal angka.

Counting atau berhitung menurut Adawiyah (2011) merupakan kemampuan anak untuk menyebutkan urutan bilangan / membilang buta (roote counting /rational counting) atau kemampuan memperagakan sebuah pemahaman mengenal angka dan jumlah. Misalnya berhitung 1-10 dengan batu kerikil. Hubungan satu-satu merupakan kemampuan yang bertujuan untuk menanamkan konsep pada anak bahwa satu benda dapat dihubungkan dengan benda lain. Misalnya satu kue untuk satu anak. Kuantitas merupakan kemampuan utuk mengatakan banyaknya benda dalam satu kelompok tertentu dengan menyebutkan angka terakhir pada urutan berhitungnya. Misalnya sepuluh jari yang dimiliki oleh setiap anak. Mengenal angka merupakan kemampuan anak dalam memahami 10 simbol dasar (1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 0) dan mengingat bentuk dari masing-masing simbol tersebut.

Menurut Garnida (2011) anak membangun konsep-konsep matematika melalui berbagai kegiatan sehari-hari yang mereka lakukan. Anak-anak sering mendengar dan mengucapkan kata-kata yang berhubungan dengan matematika dari orang tua, guru, dan sesamanya. Pada umumnya anak mendengar dan mengucapkan terlebih dahulu berbagai konsep yang berhubungan dengan matematika baru kemudian dengan seiring meningkatnya usia dan kemampuan berfikirnya ia mulai memahami konsep-konsep matematika itu dengan lebih mendalam.

Menurut  NCTM dalam Andriani (2009:29) terdapat beberapa prinsip dan standar pembelajaran operasi dalam kurikulum pembelajaran matematika untuk pra taman kanak-kanak hingga kelas 2 sekolah dasar. Program instruksi tersebut adalah “understand numbers, way of refresenting numbers, relationship among numbers and system”. Program pembelajaran ini menyebutkan bahwa anak diharapkan dapat memahami bilangan, cara-cara menggambarkan bilangan hubungan-hubungan antara bilangan dan system bilangan sebagai berikut:

a.       Menghitung dengan pemahaman dan mengenali “berapa banyak” objek dalan himpunan benda.

b.      Menggunakan berbagai model untuk mengembangkan pemahaman awal tentang nilai tempat dan sistem bilangan dasar 10.

c.       Mengembangkan pemahaman posisi relatif, besarnya bilangan, bilangan ordinal dan kardinal serta hubungan-hubungannya.

d.      Mengembangkan pemahaman bilangan dan menggunakan cara-cara termasuk menghubungkan, menggabungkan dan menguraikan bilangan.

e.       Menghubungkan bilangan dan angka dengan jumlah-jumlah yang digambarkan, dengan menggunakan berbagai model fisik dan refresentasi.

f.       Memahami dan menggambarkan pecahan-pecahan yang biasa dugunakan seperti ¼ dan ½.

Menurut tahapan perkembangan di atas,  pada tahapan menghitung dengan pemahaman dan mengenali “berapa banyak” objek dalam himpunan benda. Anak diharapkan dapat membilang berbagai himpunan benda dan mengenali beberapa jumlahnya. Hal ini memberikan gambaran bahwa untuk dapat memahami bilangan dan memahami unsur  jumlah terikat didalamnya, anak-anak diharapkan dengan pemahaman dan bukuan dengan hapalan.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penyampaian materi pembelajaran membilang untuk anak usia taman kanak-kanak tidaklah mudah, anak tidak dapat memahami materi pembelajaran secara langsung, tetapi harus dilakukan secara bertahap dengan menggunakan media yang sesuai dengan materi pembelajaran membilang untuk anak

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive