Thursday, August 11, 2022

Analisis Pembelajar/ Analisis Siswa

 


Analisis pembelajar atau analisis karakteristik siswa merupakan kegiatan melakukan pengamatan, namun sebelumnya dapat mempertimbangkan siapa pembelajar untuk tepat instruksi tertentu. Kita akan merujuk pada peserta didik yang merupakan target populasi.

Kadang-kadang target populasi juga disebut sebagai tujuan sasaran atau kelompok sasaran. Hal ini disebut menggunakan deskriptor seperti usia, tingkat kelas, topik yang dipelajari, pengalaman kerja, atau posisi pekerjaan/ jabatan. Sebagai contoh, satu perlengkapan bahan mungkin ditujukan untuk suatu sistem program, kelas lima merupakan kelas tingkat membaca, kelompok menengah, atau tingkat sekolah tinggi. Contoh-contoh ini adalah jenis dari deskripsi yang biasanya tersedia untuk bahan pengajaran. Namun desainer instruksional harus memahami penjelasan umum dan lebih spesifik tentang keterampilan yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk siapa bahan yang ditujukan.

Hal ini penting untuk membuat perbedaan antara target populasi dan apa yang disebut sebagai uji coba terhadap peserta didik. Target populasi adalah representasi abstrak dari jangkauan terluas mungkin semua pengguna, seperti mahasiswa, siswa kelas desainer untuk instruksi yang akan dikembangkan. Hal ini diasumsikan bahwa uji coba peserta didik terhadap anggota target populasi.

Informasi apa yang perlu diketahui desainer tentang target populasi mereka? Informasi yang berguna yaitu (1) pengetahuan awal, (2) pengetahuan yang diperlukan suatu topik, (3) sikap terhadap materi pembelajaran dan cara penyampaian (4) motivasi akademik, (5) tingkat pendidikan dan kemampuan siswa, (6) pemilihan pembelajaran umum, (7) sikap terhadap kelompok dalam memberikan pembelajaran (8) karakteristik kelompok. Hal tersebut dirinci dengan masing-masing kategori.

1) Pengetahuan Awal

Sebelum memulai instruksi/pembelajaran, anggota populasi harus sudah menguasai keahlian tertentu (misalnya pengetahuan awal) yang terkait dengan tujuan pembelajaran. Sumber penelitian juga membahas karakteristik lain dari peserta didik, dikategorikan sebagai khusus atau umum yang mendasar, yang berhubungan dengan pengetahuan peserta didik, pengalaman, dan sikap. Ini juga mempengaruhi hasil dari pembelajaran siswa.

2) Pengetahuan Sebelumnya Tentang Suatu Topik

Pada dasarnya penting untuk menentukan apa yang sudah diketahui tentang topik yang akan diajarkan, terkadang siswa benar-benar tidak menyadari atau kurang memahami pengetahuan tentang subjek yang dipelajari. Selanjutnya, siswa hanya memahami sebagian atau kesalahpahaman tentang topik tersebut. Ketika kita mengajar, peserta didik dapat mencoba untuk menafsirkan apa mereka pahami dan yang mereka ketahui dari pembelajaran sebelumnya. Mereka membangun pengetahuan baru dengan didasari pemahaman mereka sebelumnya, karena itu, sangat penting bagi para desainer untuk menentukan jangkauan dan sifat dari pengetahuan siswa sebelumnya.

3) Sikap terhadap Isi Materi dan Cara Penyampaian

Siswa mungkin memiliki kesan atau sikap tentang topik yang akan diajarkan dan bahkan mungkin bagaimana pembelajaran akan disampaikan. Para desainer harus menentukan, dari sampel perlengkapan pembelajar, berbagai pengetahuan pengalaman sebelumnya, dan sikap terhadap isi materi yang tercakup dalam instruksi/ pembelajaran. Desainer juga harus menentukan harapan pembelajar tentang bagaimana instruksi/pembelajaran yang akan disampaikan.

4) Motivasi Akademik

Banyak pengajar mempertimbangkan tingkat motivasi pembelajar sebagai faktor yang paling penting dalam pembelajaran yang sukses. Guru mengungkapkan bahwa ketika peserta didik memiliki sedikit motivasi atau ketertarikan terhadap topik, pembelajaran tidak akan berlansung baik. Keller (1987) mengembangkan model berbagai jenis motivasi yang diperlukan untuk belajar sukses, dan ia menyarankan bagaimana menggunakan informasi ini untuk merancang pengajaran yang efektif. Model Keller disebut model ARCS (perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan). Model ini akan dibahas secara rinci dalam bab tentang strategi pembelajaran; itu akan digunakan di sini untuk menunjukkan bagaimana untuk mendapatkan informasi dari peserta didik selama analisis peserta didik.

Keller menyarankan untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepada peserta didik seperti ini: seberapa relevennkah tujuan instruksional pembelajaran ini terhadap kebutuhan siswa? Aspek-aspek apa saja yang harus dipenuhi didalamnya? Seberapa yakin siswa dapat berhasil untuk melakukan tujuan? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini akan memberikan wawasan pada target populasi dan ke arah masalah pada desain pembelajaran. Hal ini penting untuk mengetahui bagaimana peserta didik rasakan sebelum Anda merancang instruksi atau mendesain pembelajaran. Kami akan membahas implikasi dari motivasi akademik pelajar dan menjelaskan prosedur untuk mengumpulkan data motivasi setelah mempertimbangkan karakteristik yang lebih umum dari peserta didik.

5) Tingkat Pendidikan dan Kemampuan Siswa

Tentukan tingkat prestasi dan kemampuan umum peserta didik. Informasi ini akan memberikan wawasan ke dalam jenis pengalaman instruksional. Mereka mungkin memiliki kemampuan tertentu dan mungkin kemampuan mereka dapat memberikan pendekatan baru dari yang berbeda berdasarkan instruksi pembelajaran.

6) Pemilihan Cara Pembelajaran atau Pembelajaran yang disukai

Cari tahu tentang keterampilan populasi yang menjadi sasaran belajar dan pemilihan pembelajaran umum mereka untuk mencari cara baru belajar. Dalam kata lain, apakah pembelajar terpaku pada pendekatan diskusi kuliah/ceramah untuk belajar, atau mereka sukses dengan cara seminar kelas, studi kasus, kelompok kecil pembelajaran berbasis masalah? Banyak telah ditulis tentang “gaya belajar” dan menilai gaya pribadi siswa belajar sehingga pembelajaran yang dapat disesuaikan untuk efektivitas maksimum pembelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa gaya siswa dapat diidentifikasi, tetapi gaya seperti itu sering berasal dari ekspresi pelajar berdasakan pengalaman pribadi pada sasat mendengarkan, melihat, membaca, diskusi kelompok kecil, dan sebagainya.

7) Sikap Siswa terhadap Organisasi Pelatihan atau Pendidikan

Tentukan sikap terhadap populasi sasaran kelompok saat instruksi pembelajaran. Apakah mereka pandangan, positif baik dari managemen maupun rekan-rekan mereka, atau mereka agak kurang merespon tentang kepemimpinan seseorang dan kemampuan mereka untuk pembelajaran yang sesuai? Mereka dengan sikap positif tentang kelompok dan rekan-rekan mereka yang lebih cenderung untuk menggunakan keterampilan.

8) Karakteristik Kelompok

Sebuah analisis yang cermat dari siswa akan memberikan beberapa informasi tambahan yang dapat berpengaruh dalam desain pembelajaran.

Yang pertama adalah tingkat heterogenitas atau keberagaman dalam populasi sasaran terhadap variabel-variabel penting. Jelas, mencari cara untuk memahami keragaman sangat penting. Hal ini tidak hanya menerima deskripsi mengenai peserta didik; hal ini membutuhkan interaksi dengan peserta didik untuk mengembangkan kesan dari apa yang diketahui siswa dan yang mereka butuhkan.

Variabel ini akan digunakan peserta didik untuk memilih dan mengembangkan tujuan untuk pembelajaran, dan hal tersebut akan mempengaruhi berbagai komponen dari strategi instruksional. Mereka akan membantu desainer mengembangkan strategi motivasi untuk pembelajaran dan akan menyarankan berbagai jenis contoh yang dapat digunakan untuk mengilustrasikan poin-poin tertentu, cara-cara bagaimana pembelajaran dapat (atau tidak mungkin) akan diberikan atau cara untuk membuat praktek keterampilan yang relevan bagi peserta didik .

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive