Analisis
pembelajar atau analisis karakteristik siswa merupakan kegiatan melakukan
pengamatan, namun sebelumnya dapat mempertimbangkan siapa pembelajar untuk
tepat instruksi tertentu. Kita akan merujuk pada peserta didik yang merupakan
target populasi.
Kadang-kadang
target populasi juga disebut sebagai tujuan sasaran atau kelompok sasaran. Hal
ini disebut menggunakan deskriptor seperti usia, tingkat kelas, topik yang
dipelajari, pengalaman kerja, atau posisi pekerjaan/ jabatan. Sebagai contoh,
satu perlengkapan bahan mungkin ditujukan untuk suatu sistem program, kelas
lima merupakan kelas tingkat membaca, kelompok menengah, atau tingkat sekolah
tinggi. Contoh-contoh ini adalah jenis dari deskripsi yang biasanya tersedia
untuk bahan pengajaran. Namun desainer instruksional harus memahami penjelasan
umum dan lebih spesifik tentang keterampilan yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk siapa bahan yang ditujukan.
Hal
ini penting untuk membuat perbedaan antara target populasi dan apa yang disebut
sebagai uji coba terhadap peserta didik. Target populasi adalah representasi
abstrak dari jangkauan terluas mungkin semua pengguna, seperti mahasiswa, siswa
kelas desainer untuk instruksi yang akan dikembangkan. Hal ini diasumsikan
bahwa uji coba peserta didik terhadap anggota target populasi.
Informasi
apa yang perlu diketahui desainer tentang target populasi mereka? Informasi
yang berguna yaitu (1) pengetahuan awal, (2) pengetahuan yang diperlukan suatu
topik, (3) sikap terhadap materi pembelajaran dan cara penyampaian (4) motivasi
akademik, (5) tingkat pendidikan dan kemampuan siswa, (6) pemilihan
pembelajaran umum, (7) sikap terhadap kelompok dalam memberikan pembelajaran
(8) karakteristik kelompok. Hal tersebut dirinci dengan masing-masing kategori.
1)
Pengetahuan Awal
Sebelum
memulai instruksi/pembelajaran, anggota populasi harus sudah menguasai keahlian
tertentu (misalnya pengetahuan awal) yang terkait dengan tujuan pembelajaran.
Sumber penelitian juga membahas karakteristik lain dari peserta didik,
dikategorikan sebagai khusus atau umum yang mendasar, yang berhubungan dengan
pengetahuan peserta didik, pengalaman, dan sikap. Ini juga mempengaruhi hasil
dari pembelajaran siswa.
2)
Pengetahuan Sebelumnya Tentang Suatu Topik
Pada
dasarnya penting untuk menentukan apa yang sudah diketahui tentang topik yang
akan diajarkan, terkadang siswa benar-benar tidak menyadari atau kurang
memahami pengetahuan tentang subjek yang dipelajari. Selanjutnya, siswa hanya
memahami sebagian atau kesalahpahaman tentang topik tersebut. Ketika kita
mengajar, peserta didik dapat mencoba untuk menafsirkan apa mereka pahami dan
yang mereka ketahui dari pembelajaran sebelumnya. Mereka membangun pengetahuan
baru dengan didasari pemahaman mereka sebelumnya, karena itu, sangat penting
bagi para desainer untuk menentukan jangkauan dan sifat dari pengetahuan siswa
sebelumnya.
3)
Sikap terhadap Isi Materi dan Cara Penyampaian
Siswa
mungkin memiliki kesan atau sikap tentang topik yang akan diajarkan dan bahkan
mungkin bagaimana pembelajaran akan disampaikan. Para desainer harus
menentukan, dari sampel perlengkapan pembelajar, berbagai pengetahuan
pengalaman sebelumnya, dan sikap terhadap isi materi yang tercakup dalam
instruksi/ pembelajaran. Desainer juga harus menentukan harapan pembelajar
tentang bagaimana instruksi/pembelajaran yang akan disampaikan.
4)
Motivasi Akademik
Banyak
pengajar mempertimbangkan tingkat motivasi pembelajar sebagai faktor yang
paling penting dalam pembelajaran yang sukses. Guru mengungkapkan bahwa ketika
peserta didik memiliki sedikit motivasi atau ketertarikan terhadap topik, pembelajaran
tidak akan berlansung baik. Keller (1987) mengembangkan model berbagai jenis
motivasi yang diperlukan untuk belajar sukses, dan ia menyarankan bagaimana
menggunakan informasi ini untuk merancang pengajaran yang efektif. Model Keller
disebut model ARCS (perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan).
Model ini akan dibahas secara rinci dalam bab tentang strategi pembelajaran;
itu akan digunakan di sini untuk menunjukkan bagaimana untuk mendapatkan
informasi dari peserta didik selama analisis peserta didik.
Keller
menyarankan untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepada peserta didik seperti
ini: seberapa relevennkah tujuan instruksional pembelajaran ini terhadap
kebutuhan siswa? Aspek-aspek apa saja yang harus dipenuhi didalamnya? Seberapa
yakin siswa dapat berhasil untuk melakukan tujuan? Jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan ini akan memberikan wawasan pada target populasi dan ke
arah masalah pada desain pembelajaran. Hal ini penting untuk mengetahui
bagaimana peserta didik rasakan sebelum Anda merancang instruksi atau mendesain
pembelajaran. Kami akan membahas implikasi dari motivasi akademik pelajar dan
menjelaskan prosedur untuk mengumpulkan data motivasi setelah mempertimbangkan
karakteristik yang lebih umum dari peserta didik.
5)
Tingkat Pendidikan dan Kemampuan Siswa
Tentukan
tingkat prestasi dan kemampuan umum peserta didik. Informasi ini akan
memberikan wawasan ke dalam jenis pengalaman instruksional. Mereka mungkin
memiliki kemampuan tertentu dan mungkin kemampuan mereka dapat memberikan pendekatan
baru dari yang berbeda berdasarkan instruksi pembelajaran.
6)
Pemilihan Cara Pembelajaran atau Pembelajaran yang disukai
Cari
tahu tentang keterampilan populasi yang menjadi sasaran belajar dan pemilihan
pembelajaran umum mereka untuk mencari cara baru belajar. Dalam kata lain,
apakah pembelajar terpaku pada pendekatan diskusi kuliah/ceramah untuk belajar,
atau mereka sukses dengan cara seminar kelas, studi kasus, kelompok kecil
pembelajaran berbasis masalah? Banyak telah ditulis tentang “gaya belajar” dan
menilai gaya pribadi siswa belajar sehingga pembelajaran yang dapat disesuaikan
untuk efektivitas maksimum pembelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa gaya
siswa dapat diidentifikasi, tetapi gaya seperti itu sering berasal dari
ekspresi pelajar berdasakan pengalaman pribadi pada sasat mendengarkan,
melihat, membaca, diskusi kelompok kecil, dan sebagainya.
7)
Sikap Siswa terhadap Organisasi Pelatihan atau Pendidikan
Tentukan
sikap terhadap populasi sasaran kelompok saat instruksi pembelajaran. Apakah
mereka pandangan, positif baik dari managemen maupun rekan-rekan mereka, atau
mereka agak kurang merespon tentang kepemimpinan seseorang dan kemampuan mereka
untuk pembelajaran yang sesuai? Mereka dengan sikap positif tentang kelompok
dan rekan-rekan mereka yang lebih cenderung untuk menggunakan keterampilan.
8)
Karakteristik Kelompok
Sebuah
analisis yang cermat dari siswa akan memberikan beberapa informasi tambahan
yang dapat berpengaruh dalam desain pembelajaran.
Yang
pertama adalah tingkat heterogenitas atau keberagaman dalam populasi sasaran
terhadap variabel-variabel penting. Jelas, mencari cara untuk memahami
keragaman sangat penting. Hal ini tidak hanya menerima deskripsi mengenai
peserta didik; hal ini membutuhkan interaksi dengan peserta didik untuk
mengembangkan kesan dari apa yang diketahui siswa dan yang mereka butuhkan.
Variabel
ini akan digunakan peserta didik untuk memilih dan mengembangkan tujuan untuk
pembelajaran, dan hal tersebut akan mempengaruhi berbagai komponen dari
strategi instruksional. Mereka akan membantu desainer mengembangkan strategi
motivasi untuk pembelajaran dan akan menyarankan berbagai jenis contoh yang
dapat digunakan untuk mengilustrasikan poin-poin tertentu, cara-cara bagaimana
pembelajaran dapat (atau tidak mungkin) akan diberikan atau cara untuk membuat
praktek keterampilan yang relevan bagi peserta didik .
No comments:
Post a Comment