Friday, September 27, 2019

Pengertian Kemampuan Motorik halus Melalui Membatik Jumputan


Pembelajaran membatik ditingkat dasar dapat dimulai dengan pengenalan terhadap motif-motif sederhana. Pembelajaran motif ini dapat diintegrasikan dengan pembelajaran menggambar dekoratif. Adapun teknik membatik yang relatif mungkin dilaksanakan di TK adalah membatik dengan teknik jumputan. Dengan teknik ini kita tidak usah khawatir anak akan terkena lilin, cukup menggunakan tali untuk mengikat bagian kain yang akan dirintangin warna, variasi ikatan akan menentukan motik batik jumputan yang akan dibuat.
Dengan melakukan kegiatan membatik jumputan anak lebih dominan menggunakan jari-jari tangannya sehingga kemampuan motorik halusnya akan dapat berkembang dengan baik. Kegiatan membatik jumputan yang dilaksanakan dalam pembelajaran kemampuan motorik halus anak khususnya jari tangannya akan lebih banyak digunakan.
Anak pada usia TK koordinasi mata-tangan anak semakin baik. Anak sudah dapat menggunakan kemampuannya untuk melatih diri dengan bantuan orang dewasa. Anak dapat menyikat gigi, menyisir, mengancingkan baju, membuka dan memakai sepatu serta makan menggunakan sendok dan garpu. Kelenturan tangannya juga semakin baik. Anak dapat menggunakan tangannya untuk berkreasi (Izzaty, 2005:55).
Salah satu indikator dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak yaitu anak dapat melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas misalnya mengancingkan baju, menali sepatu, menggambar, menempel, menggunting, makan (Depdiknas, 2014:18)
Menurut Saputra dan Rudiyanto (2004:150) aspek-aspek yang menunjukkan  perkembangan   motorik halus anak usia dini diantaranya : 1) Anak dapat melakukan kegiatan menempel kertas sesuai bentuk yang sudah ada, 2) Anak dapat mengerjakan puzzle yaitu menyusun potongan-potongan gambar menjadi sebuah gambar yang lengkap, 3) Anak dapat menjahit sederhana. Kegiatan ini mengandalkan kekuatan otot ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Cara anak memegang benang untuk dimasukkan ke dalam lubang sama anak ketika anak memegang pensil untuk menulis, 4) Anak dapat mewarnai suatu gambar dengan lebih rapi, warna tidak keluar dari garis gambar, 5) Anak dapat mengisi bentuk pola sederhana dengan sobekan kertas atau stempel, 6) Anak dapat melakukan kegiatan berupa mengancingkan bajunya sendiri, 7) Anak dapat melakukan kegiatan menggambar berupa gerakan naik turun bersambung seperti membuat gunung atau bukit, 8) Anak dapat menarik garis lurus, lengkung dan miring sesuai dengan perintah guru., 9) Anak dapat mengekspresikan gerakan dengan irama bervariasi, 10) Anak dapat melakukan kegiatan melempar dan menangkap bola.
Menurut Sujiono (2009: 1.4) secara umum ada tiga tahap perkembangan keterampilan motorik halus pada anak usia dini, yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan autonomous. Pada tahap kognitif anak berusaha memahami keterampilan motorik halus serta apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu gerakan tertentu. Tahap asosiatif anak banyak belajar dengan cara coba meralat olahan pada penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali. Tahap autonomous gerakan yang ditampilkan anak merupakan respon yang efisien dengan sedikit kesalahan dan anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis.
Tugas-tugas perkembangan yang diharapkan dicapai pada aspek perkembangan fisik/motorik tentang anak usia 4-6 tahun sesuai dengan Permendikbud Nomor 137 tahun 2014 khususnya motorik halus yaitu anak dapat : a) membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan, miring kiri/kanan, dan lingkaran; b) menjiplak bentuk; c) mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit; d) melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media; e) mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media; f) mengontrol gerakan tangan yang menggunakan otot halus (menjumput, mengelus, mencolek, mengepel, memelintir, memilin dan memeras) (Supartini, 2017:58). 

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive