Monday, February 7, 2022

PUISI RAKYAT

 


 

Puisi rakyat adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.

Aturan- aturan itu antara lain :

1. Jumlah kata dalam 1 baris

2. Jumlah baris dalam 1 bait

3. Persajakan (rima)

4. Banyak suku kata tiap baris

5. Irama

Ciri Puisi rakyat:

Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.

Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.

Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

 

Contoh Puisi rakyat:

Saat di meja makan pertama:

muncul seribu bayangan duka

banyak yang berlalu, pagi itu

orang masih mabuk dengan impiannya

Dari radio keluar berita-berita basi, naiknya harga-harga

Bukan itu yang disebut perubahan!

“dimanakah sebernarnya keindahan bersemayam?”

Saat di meja makan kedua :

kesepian menekan tiba-tiba

ada jerit dari lorong tak bertepi

maka hidup hanya sebuah perjalanan lurus, tak berjiwa

bukan pengembaraan, bukan petualangan

:meneruskan yang sudah ada

padahal hidup berjalan ke depan


 

B. MACAM-MACAM PUISI RAKYAT

1. MANTRA

Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan. (ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib).

CIRI - CIRI MANTRA:

a. Mengandung rima dan irama.

b. Mengandung kekuatan gaib.

Contoh:

Assalammu’alaikum putri satulung besar

Yang beralun berilir simayang

Mari kecil, kemari

Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sadap gading

Akan membasuh mukamu

 

2.GURINDAM

Gurindam adalah Puisi rakyat yang berasal dari Tamil (India)

CIRI-CIRI GURINDAM:

a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.

b. Berasal dari Tamil (India)

c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.

Contoh :

Kurang pikir kurang siasat (a)

Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )

Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus ( c )

Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

3. SYAIR

Syair adalah Puisi rakyat yang berasal dari Arab.

CIRI – CIRI SYAIR :

a. Setiap bait terdiri dari 4 baris

b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

c. Bersajak a – a – a – a

d. Isi semua tidak ada sampiran

e. Berasal dari Arab

Contoh :

Pada zaman dahulu kala (a)

Tersebutlah sebuah cerita (a)

Sebuah negeri yang aman sentosa (a)

Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)

Tanahnya luas lagi subur (a)

Rakyat teratur hidupnya makmur (a)

Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)

Tampan rupawan elok parasnya (a)

Adil dan jujur penuh wibawa (a)

Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

4.PANTUN

Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

CIRI – CIRI PANTUN :

1. Setiap bait terdiri 4 baris

2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran

3. Baris 3 dan 4 merupakan isi

4. Bersajak a – b – a – b

5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

6. Umumnya terdiri dari 4 kata perbaris

7. Berasal dari Melayu (Indonesia)

Contoh :

Ada  pepaya ada mentimun (a)

Ada mangga ada salak (b)

Daripada duduk melamun (a)

Mari kita membaca sajak (b)

5.KARMINA

Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.

CIRI - CIRI KARMINA :

1. Terdiri dari 2 baris 1 bait

2. Bersajak a - a

3. Baris 1 sampiran, baris 2 isi

4. Umumnya berisi sindiran

Contoh:

*)Sudah gaharu cendana pula (a)

  Sudah tahu bertanya pula (a)

 

**) Dahulu parang sekarang besi (a)

     Dahulu sayang sekarang benci (a)

 

 

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive