Puisi rakyat adalah
puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
Aturan- aturan itu
antara lain :
1. Jumlah kata dalam
1 baris
2. Jumlah baris
dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata
tiap baris
5. Irama
Ciri Puisi rakyat:
Merupakan puisi
rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
Disampaikan lewat
mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
Sangat terikat oleh
aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Contoh Puisi rakyat:
Saat di meja makan
pertama:
muncul seribu bayangan
duka
banyak yang berlalu,
pagi itu
orang masih mabuk
dengan impiannya
Dari radio keluar
berita-berita basi, naiknya harga-harga
Bukan itu yang
disebut perubahan!
“dimanakah
sebernarnya keindahan bersemayam?”
Saat di meja makan
kedua :
kesepian menekan
tiba-tiba
ada jerit dari lorong
tak bertepi
maka hidup hanya
sebuah perjalanan lurus, tak berjiwa
bukan pengembaraan,
bukan petualangan
:meneruskan yang
sudah ada
padahal hidup
berjalan ke depan
B. MACAM-MACAM PUISI
RAKYAT
1. MANTRA
Mantra adalah
merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan
sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan
kepercayaan. (ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib).
CIRI - CIRI MANTRA:
a. Mengandung rima
dan irama.
b. Mengandung
kekuatan gaib.
Contoh:
Assalammu’alaikum
putri satulung besar
Yang beralun berilir
simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul
rambutmu
Aku membawa sadap
gading
Akan membasuh mukamu
2.GURINDAM
Gurindam adalah
Puisi rakyat yang berasal dari Tamil (India)
CIRI-CIRI GURINDAM:
a. Sajak akhir
berirama a – a ; b – b; c – c dst.
b. Berasal dari
Tamil (India)
c. Isinya merupakan
nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab
akibat.
Contoh :
Kurang pikir kurang
siasat (a)
Tentu dirimu akan
tersesat (a)
Barang siapa
tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada
bertiang ( b )
Jika suami tiada
berhati lurus ( c )
Istri pun kelak
menjadi kurus ( c )
3. SYAIR
Syair adalah Puisi
rakyat yang berasal dari Arab.
CIRI – CIRI SYAIR :
a. Setiap bait
terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris
terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a –
a – a
d. Isi semua tidak
ada sampiran
e. Berasal dari Arab
Contoh :
Pada zaman dahulu
kala (a)
Tersebutlah sebuah
cerita (a)
Sebuah negeri yang
aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja
nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir
Luhur (a)
Tanahnya
luas lagi subur (a)
Rakyat teratur
hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada
terukur (a)
Raja bernama
Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok
parasnya (a)
Adil dan jujur penuh
wibawa (a)
Gagah perkasa tiada
tandingnya (a)
4.PANTUN
Pantun adalah puisi
Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
CIRI – CIRI PANTUN :
1. Setiap bait
terdiri 4 baris
2. Baris 1 dan 2
sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4
merupakan isi
4. Bersajak a – b –
a – b
5. Setiap baris
terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Umumnya terdiri
dari 4 kata perbaris
7. Berasal dari
Melayu (Indonesia)
Contoh :
Ada pepaya ada
mentimun (a)
Ada mangga ada salak
(b)
Daripada duduk
melamun (a)
Mari kita membaca
sajak (b)
5.KARMINA
Karmina adalah
pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
CIRI - CIRI KARMINA
:
1. Terdiri dari 2
baris 1 bait
2. Bersajak a - a
3. Baris 1 sampiran,
baris 2 isi
4. Umumnya berisi
sindiran
Contoh:
*)Sudah gaharu
cendana pula (a)
Sudah tahu
bertanya pula (a)
**) Dahulu parang
sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
No comments:
Post a Comment