Ada
berbagai macam definisi tata letak pabrik, diantaranya :
1. Hadiguna (2008) mendefinisikan tata letak
sebagai kumpulan unsur-unsur fisik yang diatur mengikuti aturan atau logika
tertentu. Sistem material handling yang
kurang sistematis menjadi masalah yang cukup besar dan mengganggu kelancaran
proses produksi sehingga mempengaruhi sistem secara keseluruhan.
2. Purnomo
(2004) menyebutkan tata letak fasilitas yang dirancang dengan baik pada umumnya
akan memberikan kontribusi yang positif dalam optimalisasi proses operasi
perusahaan dan pada akhirnya akan menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta
keberhasilan perusahaan. Tata letak pabrik ini meliputi perencanaan dan
pengaturan letak mesin, peralatan, aliran bahan dan orang-orang yang bekerja
pada masing-masing stasiun kerja. Jika disusun secara baik, maka operasi kerja
menjadi lebih efektif dan efisien (Wignjosoebroto, 2009). Pada dasarnya tujuan
utama perancangan tata letak adalah optimasi pengaturan fasilitas-fasilitas
operasi sehingga nilai yang diciptakan oleh sistem produksi akan maksimal
(Purnomo, 2004).
3. Tata letak
pabrik adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada umumnya
digambarkan sebagai rancangan lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik
(perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan
antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman (Apple, 1990:
2). Tata letak pabrik juga merupakan salah satu bagian terbesar dari suatu
studi perancangan fasilitas (Facilities design). Facilities design sendiri
terdiri dari pelokasian pabrik (plant location) dan perancangan gedung
(building design) dimana sebagaimana diketahui bahwa antara tata letak pabrik
(plant layout) dengan penanganan material (material handling) saling berkaitan
erat (Fred E. Meyers, 1993 : 1).
Penyusunan tata letak yang baik dapat memperlihatkan suatu penyusunan daerah
kerja yang paling ekonomis untuk dijalankan, disamping itu akan menjamin
keamanan dan kepuasan kerja dari pegawai. Prestasi kerja dapat meningkat bila
penyusun tata letak pabrik dilakukan dengan baik dan aktif.
4. Menurut
Apple (1990) tata letak pabrik merupakan suatu susunan fasilitas fisik yang
terdiri atas perlengkapan, tenaga, bangunan, dan sarana lain yang harus
mempunyai tujuan mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran
barang, aliran informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan
secara efektif, efisien, ekonomis dan aman.
5. Menurut Meyers (1993), tata letak
pabrik merupakan pengaturan atau pengorganisasian fasilitas-fasilitas fisik
perusahaan untuk menghasilkan efisiensi penggunaan peralatan, material, manusia
dan energi.
6. Menurut
Heragu (1997), fasilitas dapat didefinisikan sebagai bangunan dimana orang,
material, dan mesin yang memiliki datang secara bersama-sama untuk maksud
membuat produk yang dapat dihitung atau menyediakan layanan jasa. Perencanaan
fasilitas meliputi penentuan lokasi sistem manufaktur dan perencanaan fasilitas
yang mencakup perancangan terhadap sistem fasilitas, perancangan tata letak dan
perancangan sistem penanganan bahan yang diperlukan untuk aktivitas produksi.
7. Menurut
Wignjosoebroto (2000),“Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara
pengaturan fasilitas–fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses
produksi. Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area (space) untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang
produksi lainnya, kelancaran gerakan–gerakanmaterial,
penyimpanan material (storage) baik yang bersifat temporer maupun permanen,
personil pekerja dan sebagainya”.
Secara sempit, Plant Layout diartikan sebagai
pengaturan tata letak/penyusunan fasilitas fisik dari pabrik tersebut.Dalam
tata letak pabrik ada 2 (dua) hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin (machine layout) dan pengaturan departemen yang ada dari
pabrik (department layout).
Bilamana kita menggunakan istilah tata letak pabrik,
seringkali hal ini kita artikan sebagai pengaturan peralatan/fasilitas produksi
yang sudah ada (the existing arrangement) ataupun
bisa juga diartikan sebagai perencanaan tata letak pabrik yang baru sama sekali
(the new layout plan).
Tata letak merupakan satu keputusan penting yang
menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki
banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan
dalam hal kapasitas, proses fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan
kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat
membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya
rendah, atau respon cepat.Semua kasus desain tata letak harus mempertimbangkan
bagaimana untuk dapat mencapai :
·
Utilisasi ruang,
peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
·
Aliran informasi,
barang, atau orang yang lebih baik.
·
Moral karyawan yang
lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
·
Interaksi dengan
pelanggan yang lebih baik.
·
Fleksibilitas
(bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang, tata letak tersebut akan
perlu diubah).
Elemen akhir dalam strategi fasilitas mempertimbangkan berbagai fasilitas.
Terdapat empat jenis perbedaan dari aneka pilihan fasilitas yaitu :
·
Fokus Produk (55
persen).
·
Fokus Pasar (30 persen).
·
Fokus Proses (10
persen).
·
Serba guna (5 persen).