Monday, February 7, 2022

Langkah-langkah Menstimulus Motorik Halus

 


a.   Menstimulus Perkembangan Motorik Halus

Menurut Beaty (2013 : 236) perkembangan motorik halus melibatkan otot-otot halus yang mengendalikan tangan dan kaki. Terkait dengan anak kecil, anda sebaiknya memberikan perhatian lebih kepada control, koordinasi, dan ketangkasan dalam menggunakan tangan dan jemari. Meskipun perkembangan ini berlangsung serentak dengan perkembangan motorik kasar, otot-otot dekat dengan batang tubuh matang sebelum otot-otot kaki dan tangan, yang mengendalikan pergelangan dan tangan.

Jadi, penting bagi anak kecil untuk berlatih menggunakan otot-otot besar saat terlibat dalam kegiatan motorik halus. Penundaan pengembangan koordinasi motorik kasar mungkin berdampak negatif pada perkembangan motorik halus. Tetapi begitu anak-anak bisa melakukan gerakan motorik halus, guru prasekolah sebaiknya mendorong mereka terlibat dalam semua jenis kegiatan manipulatif sehingga mereka bisa belajar dan lalu menerapkan kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan tangan dan jemari dengan kontrol dan tangkas.

b.   Menstimulus Refleks Kemampuan Motorik Halus Anak

Tentu bayi dan balita menggunakan tangan dan jemari mereka tanpa banyak pengalaman sebelumnya, demikian temuan anda. Tetapi mengapa anak usia 3, 4 dan 5 tahun berbeda? Perbedaan itu penting, perbedaan tersebut melibatkan gerakan sadar dan tanpa sadar. Bayi menggerakkan lengan, tangan dan jemari mereka lewat gerakan refleks, bukan gerakan sadar. Sistem saraf menyesuaikan gerakan tanpa sadar saat sistem ini matang, memungkinkan anak-anak mengendalikan gerakan mereka dengan sadar. Saat gerakan reflex awal ini memudar, anak-anak harus benar-benar belajar menggunakan dan mengendalikan tangan dan jemari mereka sebagai gantinya.

Elliot dalam Beaty, (2013: 236-237) sejumlah besar gerakan refleks dilakukan bayi. Gerakan tersebut meliputi Moro, atau gerakan refleks terkejut, di mana bayi mengayunkan lengannya sembarang arah dan menangis; gerakan refleks terpaku di mana bayi memutar kepalanya dan membuka mulutnya saat disentuh; gerakan refleks mengisap, dimana bayi mengisap jika bibir atau mulutnya disentuh; gerakan refleks berjalan, dimana bayi membuat gerakan melangkah saat diposisikan tegak lurus di permukaan; gerakan refleks berjalan; dimana bayi membuat gerakan berenang saat diposisikan di air dengan kepala ditegakkan. Masih banyak lagi gerakan refleks lain.

Gerakan refleks paling terkait dengan kemampuan tangan motorik halus adalah gerakan refleks menggenggam atau refleks genggaman (palmar gras) di mana bayi merapatkan jemarinya melingkupi sesuatu di telapaknya. Genggaman ini begitu kuat awalnya sehingga bisa menopang tubuh bayi dan digunakan untuk mengangkat tubuh bayi sepenuhnya saat sedang berbaring. Padahal, sebenarnya melepaskan genggaman merupakan hal yang sulit bagi bayi. Anda mungkin harus menguraikan jemarinya.

Respons tanpa sadar seperti ini berasal dari batang otak bawah dan batang spinal dan akhirnya dikendalikan oleh pusat otak lebih tinggi di sistem saraf saat anak dewasa. Bagian otak lebih tinggi ini menghambat gerakan refleks awal ini setelah gerakan refleks tersebut punya tugas membantu bayi tak berdaya bertahan hidup, pusat otak lebih tinggi lalu memungkinkan gerakan sadar yang menggantikan gerakan refleks itu.

Gerakan refleks menggenggam berlangsung hingga sekitar usia 9 bulan. Bayi tidak bisa mulai mengontrol tindakan tangan dan jemarinya dengan sadar sebelum usia ini. Bayi mungkin menjangkau benda-benda tetapi tidak begitu akurat-sebelum usia 6 bulan; melepas genggaman adalah masalah utama bayi. Bahkan anak usia setahun mungkin berusaha keras melepaskan sebuah benda dengan sadar, dan beberapa tidak bisa mengontrol “melepaskan” sebelum usia 1,5 tahun. Ini disebut “prehensi”, kemampuan menggenggam benda dan melepaskan. Anak-anak di program anda akan menggunakan prehensi untuk menangani peralatan melukis dan menulis serta benda manipulatif kecil (Beaty, 2013 : 236-237).     

c.   Menstimulus Waktu (timing) Motorik Halus Anak

Kita mengerti bahwa, seperti kemampuan motorik kasar, kemampuan motorik halus sadar tidak terjadi begitu saja; itu harus dipelajari secara alami dan lalu dilatih oleh anak kecil. Apa ada periode waktu tertentu yang kemampuan tertentu bisa paling baik dipelajari? Kapan sistem neuromuskuler cukup matang baginya untuk mengendalikan gerakannya dan melakukan tindakan tertentu? Haruskah kita menunggu hingga ia siap? Jawabannya : tidak juga. Seperti kemampuan motorik kasar, kita sebaiknya mendorong anak-anak menggunakan otot-otot kecil mereka setelah mereka bisa. Karena perkembangan anak itu berbeda, periode waktu ini mungkin berbeda dengan berbagai anak.

Setiap diri kita memiliki jam biologi. Bagi sebagian kita, perkembangan motorik halus berlangsung yang diprediksi, seperti diagram bagi pertumbuhan fisik rata-rata. Bagi anak lain, perkembangan ini terjadi sedikit lebih telat atau lebih cepat dari diagram itu. Perkembangan individual yang berbeda-beda ini akan tampak pada anak-anak di program anda. Tiap anak punya jam biologis masing-masing. Dan kecuali secara umum, baik anda maupun anak tidak mengetahui “jam” berapa saat ini. Hal ini dikarenakan perkembangan tiap anak terjadi dalam urutan tertentu, yang terbaik kita bisa lakukan adalah menilai perkembangan anak lewat pengamatan dan memberinya kegiatan, material dan dorongan yang sesuai.

Apa ada “momen kritis” saat kemampuan motorik halus harus dipelajari atau akan terlambat? Sekali lagi, tidak jelas, kecuali secara umum saja. Waktu terbaik mempelajari sebuah kemampuan motorik halus sepertinya saat kemampuan saat kemampuan itu berubah paling pesat. Tetapi karena tidak mudah menentukan, paling baik adalah menawarkan berbagai kegiatan bagi semua anak anda dan membantu mereka terlibat dengan kegiatan yang menawarkan keberhasilan dan tantangan.

Dengan kata lain, semua anak anda “siap” mulai mengembangkan kemampuan motorik halus mereka saat terdaftar dalam program anda. Anda tidak perlu menunggu. Pertanyaannya bukan apa mereka “siap”, karena mereka memang siap, tetapi apa Anda siap membantu mereka di wilayah perkembangan penting ini. Agar sukses menjalankannya, Anda pertama-tama harus tahu dimana posis tiap anak dalam perkembangan motorik halus, sehingga Anda bisa membantu mereka meneruskan pertumbuhan dan pembelajaran mereka.

Anda mungkin ingin memilih mereka menggunakan delapan butir Daftar Centang Motorik Halus. Butir ini merupakan perilaku teramati yang menampilkan kemampuan motorik halus terkenal dari anak kecil di wilayah rotasi, manipulasi, dan ketangkasan serta dominasi penggunaan tangan (Beaty, 2013: 237-238).   

d.   Ketangkasan dan Dominasi Penggunaan Tangan (Handedness)

Ketangkasan merupakan gerakan cepat dan tepat dan jemari. Anak-anak usia empat dan 5 tahun pasti tangkas mengatur kancing dan resleting kecil dan menuliskan huruf dan angka terbaca. Anak usia 3 tahun mungkin belum matang di level ini. Itu semua tertuang proses neurologi, dengan kemampuan tertentu ditempatkan di belahan otak kiri dan kanan. Dominasi penggunaan tangan merupakan pengecualian dari proses ini tetapi mungkin tidak sepenuhnya dominan hingga usia 6, 7, dan 8 tahun (Puckett & Black, 2005: 238).

Puccket dan Black selanjutnya menjelaskan pada kita bawah baik dominasi penggunaan tangan kiri maupun kanan memfasilitasi penggunaan kegiatan motorik halus mendorong pada koordinasi dan ketangkasan lebih baik lagi. Mereka menyatakan ‘beberapa anak usia 4 dan 5 tahun yang dominasi penggunaannya belum jelas terbentuk menggunakan kedua tangan dengan cakap, beberapa anak menggunakan satu tangan untuk makan, dan tangan lain untuk kegiatan lain seperti melempar atau menangkap. Tidak ada alasan menekankan penggunaan satu tangan atas tangan lain, karena proses ini diatur oleh koneksi neurologi rumit di otak.

Saran terbaik saat ini, sepertinya adalah mendukung membantu anak-anak mengembangkan ketangkasan motorik halus, terlepas dari preferensi tangan mereka. Anak-anak harus berhasil. Preferensi tangan yang kuat mungkin membantu mereka menjalankan tugas motorik halus dengan tangkas. Jika anda tahu seperti apa preferensi itu bagi anak-anak anda, anda bisa bantu mereka mengembangkannya lebih lanjut dengan latihan dan umpan balik positif Janice J. Beaty, (2013: 238).

JARINGAN MERISTEM

 


 

 

Pengertian jaringan meristem adalah salah satu jaringan pada tumbuhan yang terdiri dari sel-sel bersifat embrional atau aktif membelah. Jaringan ini adalah jaringan yang menjadi titik pokok proses pertumbuhan pada tanaman. Umumnya terletak pada bagian ujung akar, ujung batang, kambium, dan pangkal batang.

Adapun berdasarkan letaknya, jaringan meristem sendiri dibagi menjadi 3, yaitu jaringan meristem apikal, jaringan meristem interkalar, dan jaringan meristem lateral.

Meristem apikal (ujung) adalah jaringan meristem yang letaknya berada di ujung batang dan ujung akar tanaman. Ciri utama meristem apikal adalah ia memiliki sel-sel yang tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang dari sel-sel jaringan meristem apikal sering disebut pertumbuhan primer.

Meristem interkalar atau aksilar (antara) adalah jaringan meristem yang letaknya berada di antara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Umumnya dapat ditemui dibagian pangkal batang, pangkal cabang, pangkal ranting, dan pangkal daun.

Meristem lateral (samping) adalah jaringan meristem yang letaknya bersebelahan dengan organ-organ pada tumbuhan. Jaringan ini memiliki sel yang aktif membelah dan tumbuh ke samping. Pertumbuhan sel-sel tersebut sering disebut pertumbuhan sekunder. Adapun contoh bagian tumbuhan yang memiliki jaringan ini misalnya kambium.

 

 

 

Selain berdasarkan letaknya, jaringan meristem juga dapat digolongkan berdasarkan asal terbentuknya menjadi jaringan promeristem, meristem primer dan meristem sekunder. Apa itu jaringan promeristem, meristem primer dan meristem sekunder?

Jaringan promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada semenjak tumbuhan masih berada dalam fase embrio.

Jaringan meristem primer adalah jaringan meristem yang menghasilkan pertumbuhan primer atau pertumbuhan memanjang dan meninggi. Biasanya terletak di ujung batang dan akar.

Jaringan sekunder adalah jaringan meristem dewasa yang sel-selnya telah mengalami diferensiasi atau perkembangan lanjut. Jaringan ini menghasilkan pertumbuhan diameter batang yang membesar.

 

Fungsi Jaringan Meristem

Seperti sudah dijelaskan pada pengertian jaringan meristem di atas, fungsi jaringan meristem secara umum adalah sebagai jaringan yang menyokong pertumbuhan tanaman baik ke arah atas (meninggi) maupun ke arah samping (membesar). Namun, masing-masing jaringan meristem sebetulnya memiliki fungsi berlainan yang lebih spesifik. Fungsi jaringan meristem tersebut antara lain:

1.     Sebagai jaringan penyokong pertumbuhan meninggi pada batang dan memanjang pada akar.

2.     Sebagai jaringan penyokong pertumbuhuan diameter batang.

3.     Sebagai jaringan penyokong pertumbuhan organ perantara tanaman.

 

Ciri-Ciri Jaringan Meristem

Secara umum, kita dapat membedakan jaringan meristem dengan jaringan penyusun tanaman lainnya berdasarkan beberapa ciri. Ciri-ciri jaringan meristem tersebut antara lain memiliki sel yang bersifat embrional, berukuran kecil dan bentuknya isodiametris seragam, memiliki dinding sel yang tipis, belum mengalami deferensiasi dan spesialiasi, tidak mengandung zat makanan, plastida sel belum matang, tidak ada ruang antar sel, dan lain sebagainya.

PUISI RAKYAT

 


 

Puisi rakyat adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.

Aturan- aturan itu antara lain :

1. Jumlah kata dalam 1 baris

2. Jumlah baris dalam 1 bait

3. Persajakan (rima)

4. Banyak suku kata tiap baris

5. Irama

Ciri Puisi rakyat:

Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.

Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.

Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

 

Contoh Puisi rakyat:

Saat di meja makan pertama:

muncul seribu bayangan duka

banyak yang berlalu, pagi itu

orang masih mabuk dengan impiannya

Dari radio keluar berita-berita basi, naiknya harga-harga

Bukan itu yang disebut perubahan!

“dimanakah sebernarnya keindahan bersemayam?”

Saat di meja makan kedua :

kesepian menekan tiba-tiba

ada jerit dari lorong tak bertepi

maka hidup hanya sebuah perjalanan lurus, tak berjiwa

bukan pengembaraan, bukan petualangan

:meneruskan yang sudah ada

padahal hidup berjalan ke depan


 

B. MACAM-MACAM PUISI RAKYAT

1. MANTRA

Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan. (ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib).

CIRI - CIRI MANTRA:

a. Mengandung rima dan irama.

b. Mengandung kekuatan gaib.

Contoh:

Assalammu’alaikum putri satulung besar

Yang beralun berilir simayang

Mari kecil, kemari

Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sadap gading

Akan membasuh mukamu

 

2.GURINDAM

Gurindam adalah Puisi rakyat yang berasal dari Tamil (India)

CIRI-CIRI GURINDAM:

a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.

b. Berasal dari Tamil (India)

c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.

Contoh :

Kurang pikir kurang siasat (a)

Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )

Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus ( c )

Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

3. SYAIR

Syair adalah Puisi rakyat yang berasal dari Arab.

CIRI – CIRI SYAIR :

a. Setiap bait terdiri dari 4 baris

b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

c. Bersajak a – a – a – a

d. Isi semua tidak ada sampiran

e. Berasal dari Arab

Contoh :

Pada zaman dahulu kala (a)

Tersebutlah sebuah cerita (a)

Sebuah negeri yang aman sentosa (a)

Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)

Tanahnya luas lagi subur (a)

Rakyat teratur hidupnya makmur (a)

Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)

Tampan rupawan elok parasnya (a)

Adil dan jujur penuh wibawa (a)

Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

4.PANTUN

Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

CIRI – CIRI PANTUN :

1. Setiap bait terdiri 4 baris

2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran

3. Baris 3 dan 4 merupakan isi

4. Bersajak a – b – a – b

5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

6. Umumnya terdiri dari 4 kata perbaris

7. Berasal dari Melayu (Indonesia)

Contoh :

Ada  pepaya ada mentimun (a)

Ada mangga ada salak (b)

Daripada duduk melamun (a)

Mari kita membaca sajak (b)

5.KARMINA

Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.

CIRI - CIRI KARMINA :

1. Terdiri dari 2 baris 1 bait

2. Bersajak a - a

3. Baris 1 sampiran, baris 2 isi

4. Umumnya berisi sindiran

Contoh:

*)Sudah gaharu cendana pula (a)

  Sudah tahu bertanya pula (a)

 

**) Dahulu parang sekarang besi (a)

     Dahulu sayang sekarang benci (a)

 

 

Contoh MC Peringatan HUT Kemerdekaan

 

PEMBAWA ACARA ( MC )

Para tamu undangan, bapak-bapak, ibu-ibu, hadirin dan hadirat yang kami hormati.

 

Rasa syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayat dan inayat-Nya, sehingga pada pagi hari ini kita dapat dipertemukan, berkumpul dalam rangka MEMPERINGATI HUT RI YANG KE 70. Mudah-mudahan kehadiran kita senantiasa mendapatkan ridho Allah SWT.

 

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi besar Nabi Muhammad SAW. Yang mana Beliau adalah Nabi besar yang membawa syafaat Allah SWT dan semoga kita sebagai umatnya mendapatkan syafaatnya.

Amin Allahumma Amiinnn.

Bapak,Ibu, Hadirin dan Hadirot yang kami hormati

 

Selanjutnya atas nama pembawa acara, saya menghaturkan terimakasih setinggi-tingginya kepada seluruh hadirin, yang dengan penuh semangat seperti semangat para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa kita, MERDEKA.

Baiklah !
Pada hari yang berbahagia ini, akan saya bacakan keseluruhan rangkaian acara yang Insya Allah akan kita laksanakan, yaitu sebagai berikut: 
Pertama           : Pembukaan
Kedua              : Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an

Ketiga             : Sambutan-sambutan
Keempat          : Pembagian Hadiah Juara Perlombaan

Kelima                        : Do’a

Keenam           : Hiburan

Ketujuh           : Penutup

 

Hadirin Walhadzirat yang berbahagia,
Untuk menyingkat waktu, Langsung kita masuki acara yang PERTAMA yaitu PEMBUKAAN

Marilah acara ini kita buka dengan bacaan ummul kitab bersama-sama :

Biniyati liridho ilahi ta’ala wa rohmatihi, wa taufikihi, wa hidayatihi, wa nurri Subhanahu wa ta’ala, Al-faatihah ( Baca Al-Fatihah bersama-sama )
( Terima kasih Semoga dengan bacaan ummul kitab kita, acara ini dapat berlangsung tanpa halangan suatu apapun dan mendapatkan barokah. Amiinn ) 


Dilanjutkan acara yang KEDUA.

Kepada bapak, ibu serta hadirin. Kami mohon bersama-sama mendengarkan, memperhatikan dan menghayati ayat-ayat suci Al Qur’an yang akan dibacakan oleh Saudara Ali yang akan membacakan Surat Al Isroo’ ayat 1, dan saritilawah Saudari Ani Kepada Saudara Ali  dan Saudari Ani, waktu dan tempat kami persilakan.

 

Terimakasih kepada saudara Ali yang telah membacakan ayat suci Al-Quran dan Saudari Ani yang telah membacakan Saritilawahnya. Semoga dengan bacaan Ayat suci Al Qur’an tersebut dapat menambah ketebalan iman kita, dan dapat meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT serta kelancaran acara ini. Amiinn….

 

Selanjutnya, marilah kita masuki acara yang KETIGA yaitu SAMBUTAN-SAMBUTAN :
          -   Sambutan Pertama, Insya Allah akan disampaikan oleh 
              Ketua Panitia Penyelenggara         

-      Sambutan berikutnya, Insya Allah akan disampaikan oleh

Bapak Ketua RW

        Baiklah, langsung saja!

·       Sambutan yang pertama akan disampaikan oleh Ketua Panitia Penyelenggara yaitu

Saudara Andi
            (Kepada Saudara Andi, waktu dan tempat kami persilahkan)
                         (Terima kasih Ketua Panitia Penyelenggara atas sambutannya)
        Kemudian dilanjutkan dengan,

·     Sambutan yang akan disampaikan oleh Ketua RW  yaitu

Bapak Dadang
            (Kepada Bapak Dadang . waktu dan tempat kami persilahkan)
                         (Terima kasih Ketua RW atas sambutannya)

Bapak-bapak, ibu-ibu, hadirin dan hadirot yang kami hormati,

Selanjutnya, marilah kita masuki acara yang KEEMPAT yaitu Pembagian HADIAH LOMBA-LOMBA.

Insya Allah, untuk Pembagian HADIAH akan Diberikan Oleh :

Ketua RW Bpk. Dadang Waktu dan tempat kami persilahkan.

 

Untuk menghibur para hadirin, akan disajikan beberapa pertunjukan yang akan menampilkan lagu-lagu dan pentas seni yang akan ditampilkan oleh putra-putri kita.

 

Dan Al Hamdulillah acara demi acara dapat kita laksanakan dengan baik. Akhirnya sebagai rasa syukur kita, dalam mengakhiri acara ini marilah kita berdo’a bersama-sama memanjatkan do’a kepada Allah SWT. Sebagai pimpinan do’a, kami mohonkan kepada Bpk. Ustd. Ayi, Waktu dan tempat kami persilahkan.

 

Sebelum acara ini kita tutup, barangkali dalam membawakan acara ini terdapat kekhilafan dan kekeliruan, kami mohon maaf. Sekian sampai berjumpa dalam  kesempatan yang akan datang.

Kalau ada sumur di ladang, bolehlah menumpang mandi, kalau ada umur panjang, nanti kita berjumpa lagi.

Sebagai penutup acara marilah kita bersama-sama membaca hamdallah “AL HAMDULILLAHI ROBBIL ‘AALAMIIN”.

 

WALLOOHUL JAZIL AL HAADII ILAA AQWAMIS SABIIL.

Wassalammualaikum Wr. Wb….. 

Soal Ulangan Bahasa Indonesia Kelas 3

 

Bacalah !

KEBUN MINI

 

 

            Meila tinggal di Ruko. Ruko adalah rumah sekaligus toko. Rumah Meila ada di pinggir jalan raya. Salah satu kegemaran Meila adalah menanam bunga di waktu senggang, akan tetapi halaman rumahnya untuk tempat parkir. Jadi tidak ada tempat untuk menanam.

Ayah Meila mengerti keinginan Meila, beliau mengajak Meila ke rumah Bu Susi. Bu Susi pandai membuat kebun mini dalam pot. Ayah ingin Meila bisa tahu cara bertanam dalam pot.

Menurut Bu Susi, membuat kebun mini dalam pot tidaklah sulit. Bahan-bahannya mudah didapat dan murah. Kita membutuhkan aneka tanaman bunga, tanah kompos, kerikil halus, pot bunga berbentuk kotak dengan alasnya, dan sendok halus.

Meila memperhatikan cara Bu Susi membuat kebun mini. Bu Susi menjelaskan dengan teliti dan pelan-pelan. Sekali-sekali Meila membantu mengatur letak tanaman. Meila pun berniat untuk membuat beberapa kebun mini. Kebun itu nantinya akan diletakkan di depan jendela ruang tamu dan kantor.

 

Jawablah !

1.       Apa yang disebut dengan ruko?

2.       Apa kegemaran Meila?

3.       Mengapa Meila tidak bisa menanam tanaman di halaman rumahnya?

4.       Apa bahan-bahan untuk membuat kebun mini itu?

5.       Diletakkan dimana kebun mini Meila setelah jadi?

 

 

Soal Latihan Ulangan Bahasa Indonesia Kelas 3

 

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !

1.       Pekerjaan yang berat akan merasa ringan bila dikerjakan secara ……..

2.       Kerja bakti di masyarakat merupakan contoh kegiatan yang dilakukan secara ……..

3.       Lingkungan sehat adalah lingkungan yang ……..

4.       Empat Sehat Lima  ……..

5.       Manfaat kerja bakti bagi lingkungan adalah ……..

6.       Bunga yang sehat harus di ……..

7.       Anak-anak dapat melakukan kerja bakti di lingkungan keluarga misalnya ……..

8.       Lingkungan yang bersih dapat dinikmati oleh ……..

9.       Kerja bakti di sekolah dipimpin oleh ……..

10.    Bersih pangkal ……..

 

Kunci Jawaban !


1.       Bersama-sama

2.       Rutin

3.       Bersih

4.       Sempurna

5.       Agar selalu bersih dan sehat

6.       Siram

7.       Menyiram bunga, mengepel, dll

8.       Semua orang

9.       Penjaga sekolah, guru

10.    sehat


 

 

CONTOH PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL

 PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL

-        Setiap pertandingan bermain dengan waktu 2 x 15 Menit, waktu istirahat 3 menit

-        Time out untuk masing-masing tim per/pertandingan 1x , dengan waktu 1 menit tiap babak.

-        Tim harus sudah hadir dilapangan 15 menit sebelum pertandingan, jika dalam 3x panggilan oleh panitia tim tersebut masih tidak hadir, maka di anggap W.O (Walk Out).

-        Setiap pemain wajib memakai sepatu,jika tidak pemain tersebut dianggap tidak sah.

-        Denda kartu kuning Rp.5.000 dan Kartu merah Rp.10.000,-

-        Setiap Tim bermain dengan Jumlah 12 Pemain, diantaranya 5 pemain inti dan 7 pemain cadangan.

-        Pemain dilarang memakai aksesoris berlebihan yang bisa mencederai pemain tersebut/lawan.

-        Jika ada 1 tim yang mengajukan protes maka, wajib mengisi formulir pengajuan seharga Rp.100.000 dengan materai Rp.3.000,-

-        Pergantian pemain berada di tempat tim itu bermain, jika melanggar hukuman kartu kuning.

-        Pemain wajib bermain fairplay dan menjunjung tinggi sportifitas.

-        Keputusan wasit tidak bisa di ganggu gugat.

 

 

PERATURAN PERMAINAN

-        Kick Off  harus 2x sentuhan ( Tidak langsung )

-        Kick In, bola minimal harus di atas garis, dengan posisi kaki diluar lapangan.

-        Foul tiap babak untuk masing-masing Tim berjumlah 5x, jka terjadi Foul ke-6 Langsung Tendangan titik Pinalti kedua, begitu pun foul selanjutnya.

-        Backpass ( dijelaskan )

-        Waktu untuk Kick in, Goal kick, Corner Kick dengan durasi 4 Detik

-        Hukuman di atas ( dijelaskan )

-        Jarak kick in, tendangan bebas 5 Langkah.


Ruang Lingkup Filsafat ilmu

 


Bidang garapan Filsafat ilmu terutama diarahkan pada komponen‑komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat ilmu tentang apa dan bagai­mana (yang) “Ada” itu (being Sein, het zijn). Paham monisme yang terpecah menjadi idealisme atau spiritualisme, Paham dua­lisme, pluralisme dengan berbagai nuansanya, merupakan paham ontologik yang pada akhimya menentukan pendapat bahkan ke­yakinan kita masing‑masing mengenai apa dan bagaimana (yang) ada sebagaimana manifestasi kebenaran yang kita cari.

Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akal (Verstand), akal budi (Vernunft) pengalaman, atau komunikasi antara akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologik, sehingga dikenal adanya model‑model epistemologik seperti: rasionalisme, empirisme, kritisisme atau rasionalisme kritis, positivisme, feno­menologi dengan berbagai variasinya. Ditunjukkan pula bagai­mana kelebihan dan kelemahan sesuatu model epistemologik be­serta tolok ukurnya bagi pengetahuan (ilmiah) itu seped teori ko­herensi, korespondesi, pragmatis, dan teori intersubjektif.

Akslologi llmu meliputi nilal‑nilai (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau ke­nyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan simbolik atau pun fisik‑material. Lebih dari itu nilai‑nilai juga ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu conditio sine qua non yang wajib dipatuhi dalam kegiatan kita, baik dalam melakukan penelitian maupun di dalam menerapkan ilmu.

Dalam perkembangannya Filsafat ilmu juga mengarahkan pandangannya pada Strategi Pengembangan ilmu, yang menyangkut etik dan heuristik. Bahkan sampal pada dimensi ke­budayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau keman­faatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan

Makalah Tentang Demokrasi

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

 

Istilah Demokrasi berasal dari kata “demos” yang berarti rakyat dan “kratein” yang berarti memerintah atau “kratos”. Tokoh-tokoh yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan demokrasi, misalnya : John Locke (dari Inggris), Montesquieu (dari Perancis), dan Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln. Menurut John Locke ada dua asas terbentuknya negara. Pertama, pactum unionis yaitu perjanjian antar individu untuk membentuk negara. Kedua, pactum suvjektionis, yaitu perjanjian negara yang dibentuknya. Abraham Lincoln berpendapat bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (democracy is government of the people, by the people, for the people). Ada dua asas pokok tentang demokrasi, yaitu sebagai berikut :

a. Pengakuan partisipasi rakyat di dalam pemerintahan.

b. Pengakuan hakikat dan martabat manusia HAM

Demokrasi dilaksanakan dengan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.

b. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.

c. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para warga negara.

d. Penghormatan terhadap supremasi hukum.

Prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law), antara lain sebagai berikut :

a. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang;

b. Kedudukan yang sama dalam hukum;

c. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang

 

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

 

 

A.      Makna Budaya Demokrasi

Pertama kali demokrasi diterapkan di Yunani di kota Athena dengan demokrasi langsung, yaitu pemerintahan dimana seluruh rakyat secara bersama-sama diikutsertakan dalam menetapkan garis-garis besar kebijakan pemerintah negara baik dalam pelaksanaan maupun permasalahannya.

Tokoh-tokoh yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan demokrasi, antara lain sebagai berikut :


a. John Locke (Inggris)

John Locke menganjurkan perlu adanya pembagian kekuasaan dalam pemerintahan negara, yaitu sebagai berikut:

1)     Kekuasaan Legislatif yaitu kekuasaan pembuat undang-undang.

2)     Kekuasaan Eksekutif yaitu kekuasaan melaksanakan undang-undang.

3)     Kekuasaan Federatif yaitu kekuasaan untuk menetapkan perang dan damai, membuat perjanjian (aliansi) dengan negara lain, atau membuat kebijaksanaan/perjanjian dengan semua orang atau badan luar negeri.


b. Montesquieu (Prancis)

Kekuasaan negara dalam melaksanakan kedaulatan atas nama seluruh rakyat untuk menjamin, kepentingan rakyat harus terwujud dalam pemisahaan kekuasaan lembaga-lembaga negara, antara lain sebagai berikut:

1)     Kekuasaan Legislatif yaitu kekuasaan pembuat undang-undang.

2)     Kekuasaan Eksekutif yaitu kekuasaan melaksanakan undang-undang.

3)     Kekuasaan Yudikatif yaitu kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang oleh badan peradilan.

 

c. Abraham Lincoln (Presiden Amerika Serikat)

Menurut Abraham Lincoln “Democracy is government of the people, by people, by people, and for people”. Maksudnya adalah demokrasi yaitu pemerintahan yang dilakukan berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Menurut Lincoln, rakyatlah yang memiliki kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan dalam suatu negara. 


B. Budaya Prinsip Demokrasi

Pada hakikatnya demokrasi adalah Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Kerakyatan adalah kekuasaan tertinggi yang berada di tangan rakyat. Hikmah kebijaksanaan adalah penggunaan akal pikiran atau rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Permusyawaratan adalah tata cara khas kepribadian Indonesia dalam merumuskan dan memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat sehingga mencapai mufakat. Isi pokok-pokok demokrasi Pancasila, antara lain sebagai berikut :

  1. Pelaksanaan demokrasi harus berdasarkan Pancasila sesuai dengan yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
  2. Demokrasi harus menghargai hak asasi manusia serta menjamin hak-hak minoritas.
  3. Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan harus berdasarkan berdasarkan atas kelembagaan.
  4. Demokrasi harus bersendikan pada hukum seperti dalam UUD 1945. Indonesia adalah negara hukum (rechstaat) bukan berdasarkan kekuasaan belaka (machstaat).

 

Demokrasi Pancasila juga mengajarkan prinsip-prinsip, antara lain sebagai berikut:

a.      Persamaan

  1. Keseimbangan hak dan kewajiban
  2. Kebebasan yang bertanggung jawab
  3. Musyawarah untuk mufakat.
  4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
  5. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
  6. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

Ada 11 prinsip yang diyakini sebagai kunci untuk memahami perkembangan demokrasi, antara lain sebagai berikut :

a. Pemerintahan berdasarkan konstitusi

b. Pemilu yang demokratis

c. Pemerintahan lokal (desentralisasi kekuasaan)

d. Pembuatan UU

e. Sistem peradilan yang independen

f. Kekuasaan lembaga kepresidenan

g. Media yang bebas

h. Kelompok-kelompok kepentingan

i. Hak masyarakat untuk tahu

j. Melindungi hak-hak minoritas

k. Kontrol sipil atas militer

 

C. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Sejak Orde Lama, Orde Baru, Dan Orde Reformasi

 

Demokrasi Pancasila adalah kedaulatan rakyat yang dijiwai oleh dan diintegrasikan dengan keseluruhan sila-sila dalam Pancasila. Ciri khas demokrasi Pancasila adalah musyawarah mufakat. Corak khas demokrasi Pancasila dapat dikenali dari sisi formal dan material. Dari sisi formal, demokrasi Pancasila mengandung makna bahwa setiap pengambilan keputusan sedapat mungkin didasarkan pada prinsip musyawarah untuk mufakat. Dari sisi material, demokrasi Pancasila menampakkan sifat kegotongroyongan.

Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila, antara lain sebagai berikut :

a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban.

c. Kebebasan yang bertanggung jawab.

d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.

e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.

f. Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat.

g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

 

a. Masa Orde Lama

Masa Orde Lama berlangsung mulai tanggal 5 Juli 1959 sampai dengan 1 Maret 1966. Berikut ini pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama. Demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi terpimpin.

Ciri umum demokrasi terpimpin, antara lain

a) Adanya rasa gotong royong.

b) Tidak mencari kemenangan atas golongan lain.

c) Selalu mencari sintesa untuk melaksanakan amanat rakyat.

Selama pelaksanaan demokrasi terpimpin kecenderungan semua keputusan hanya ada pada Pemimpin Besar Revolusi Ir. Sukarno. Hal ini mengakibatkan rusaknya tatanan kekuasaan negara, misalnya DPR dapat dibubarkan, Ketua MA, MPRS menjadi Menko, pemimpin partai banyak yang ditangkapi.


b. Masa Orde Baru

Masa Orde Baru berlangsung mulai dari 11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998. Berikut ini pelaksanaan demokrasi masa Orde Baru.

1)       Demokrasi yang berkembang adalah demokrasi Pancasila sesuai dengan Pembukaan UUD   1945 Alinea keempat.

2)       Ciri umum demokrasi Pancasila, antara lain sebagai berikut:

a)     Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.

b)     Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

c)     Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

d)     Selalu diliputi semangat kekeluargaan.

e)     Adanya rasa tanggung jawab dalam menghasilkan musyawarah.

f)       Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

g)      Hasil keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

 

c. Masa Reformasi

Berlangsung mulai dari Mei 1998 sampai dengan sekarang. Ciri-ciri umum demokrasi Pancasila masa Reformasi, seperti yang tercantum pada demokrasi Pancasila. Selain itu juga lebih ditekankan pada :

  • Penegakkan kedaulatan rakyat dengan memberdayakan pengawasan sebagai lembaga  negara, lembaga politik, dan kemasyarakatan.
  • Pembagian secara tegas wewenang antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
  • Penghormatan kepada keberadaan asas, ciri aspirasi, dan program parpol yang multipartai.

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia selama kurun waktu 60 tahun terakhir telah banyak mengalami perubahan yang mencakup berbagai hal, yaitu sebagai berikut :

  1. Periode 1945-1949 dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi Pancasila namun dalam penerapan berlaku demokrasi liberal
  2. Periode 1949-1950 dengan konstitusi RIS berlaku demokrasi liberal.
  3. Periode 1950-1959 dengan UUDS 1950 berlaku demokrasi liberal dengan multipartai.
  4. Periode 1959-1965 dengan UUD 1945 seharus berlaku demokrasi Pancasila, namun yang diterapkan demokrasi terpimpin (cenderung otoriter).
  5. Periode 1966-1998 dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila (cenderung otoriter).
  6. Periode 1998 sampai sekarang dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila (cenderung ada perubahan menuju demokratisasi).

 

Pelaksanaan Pemilu pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi.

Sejak Indonesia merdeka telah melaksanakan pemilu sebanyak sembilan kali.

a. Tujuan Pemilu

1)     Melaksanakan kedaulatan rakyat.

2)     Sebagai perwujudan hak asasi politik rakyat.

3)     Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR.

4)     Melaksanakan pergantian personil pemerintahan secara damai, aman, dan tertib (secara konstitusional).

5)     Menjamin kesinambungan pembangunan nasional.


b. Asas Pemilu Indonesia

Sesuai dengan Pasal 22 E Ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil”.


c. Pelaksanaan Pemilu di Indonesia.

  1. Pemilihan Umum Pertama dilaksanakan tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota parlemen (DPR), tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Dewan Konstituante. Diikuti 28 partai politik.
  2. Pemilihan Umum Kedua dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 1971 yang diikuti sebanyak 10 partai politik.
  3. Pemilihan Umum Ketiga dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 1977 yang diikuti oleh dua Parpol dan satu Golkar. Hal ini dikarenakan terjadi fusi parpol dari 10 parpol peserta pemilu 1971 disederhanakan menjadi 3 dengan ketentuan sebagai berikut.

a)       Partai yang berhaluan spiritual material fusi menjadi PPP (Partai Persatuan Pembangunan)

b)       Partai yang berhaluan material-spriritual fusi menjadi PDI (Partai Demokrasi Indonesia)

c)       Dan partai yang bukan keduanya menjadi Golkar (Golongan Karya).

 

  1. Pemilihan Umum Keempat dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 1982.
  2. Pemilihan Umum Kelima dilaksanakan pada tanggal 23 April 1987.
  3. Pemilihan Umum Keenam dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 1992, peserta pemilu masih dua parpol (PPP dan PDI) serta satu Golongan Karya.
  4. Pemilihan Umum Ketujuh dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1997. Peserta pemilu adalah PPP, Golkar, dan PDI. Jumlah anggota DPR 500 orang dan anggota MPR 1.000 orang dengan rincian sebagai berikut.

a)   Unsur ABRI 75 orang

b)   Utusan Daerah 149 orang

c)   Imbangan susunan : anggota MPR 251 orang utusan golongan 100 orang Jumlah 1.000 orang

  1. Pemilihan Umum Kedelapan (Era Reformasi) dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1999 yang diikuti sebanyak 48 partai politik. Pada pemilu ini telah terpilih jumlah anggota DPR sebanyak 500 orang dan jumlah anggota MPR sebanyak 700 orang dengan rincian DPR dipilih 462 orang, DPR unsur TNI/Polri 38 orang, utusan daerah 135 orang, dan utusan golongan 65 orang.
  2. Pemilihan Umum Kesembilan dilaksanakan tanggal 5 April 2004 yang diikuti 24 partai politik. Ini telah terjadi penyempurnaan pemilu, yakni pemilu dilaksanakan untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota serta memilih presiden dan wakil presiden.


D. Perilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam rangka mengoptimalkan perilaku budaya demokrasi maka sebagai generasi penerus yang akan mempertahankan negara demokrasi, perlu mendemonstrasikan bagaimana peran serta kita dalam pelaksanaan pesta demokrasi. Prinsip-prinsip yang patut kita demonstrasikan dalam kehidupan berdemokrasi, antara lain sebagai berikut :

a.       Membiasakan untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku.

b.       Membiasakan bertindak secara demokratis bukan otokrasi atau tirani.

c.       Membiasakan untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah.

d.       Membiasakan mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan atau anarkis.

e.       Membiasakan untuk memilih pemimpin melalui cara-cara yang demokratis.

f.        Selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah.

g.       Selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada Tuhan, masyarakat, bangsa, dan negara.

h.       Menggunakan kebebasan dengan penuh tanggung jawab.

i.        Membiasakan memberikan kritik yang bersifat membangun.


Perilaku Budaya Demokrasi dalam Lingkungan Keluarga

a. Lingkungan Keluarga

1)     Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya.

2)     Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah mufakat.

3)     Saling menghargai perbedaan pendapat masing-masing anggota keluarga.

4)     Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.

 

b. Lingkungan Sekolah

1)     Berusaha selalu berkomunikasi individual.

2)     Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang lain yang relevan.

3)     Berani mengajukan petisi (saran/usul).

4)     Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.

5)     Selalu mengikuti jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS.

6)     Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS dan sebagainya.

 

 

c. Lingkungan masyarakat

1)     Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.

2)     Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.

3)     Mengikuti kegiatan rembug desa.

4)     Mengikuti kegiatan kerja bakti.

5)     Bersama-sama memberikan usulan demi kemajuan masyarakat.

Ada beberapa contoh perilaku yang dapat mendukung tegaknya prinsip-prinsip demokrasi, antara lain sebagai berikut :

  1. Menghindarkan perbuatan otoriter.
  2. Melaksanakan amanat rakyat.
  3. Melaksanakan hak tanpa merugikan orang lain.
  4. Mengembangkan toleransi antarumat beragama.
  5. Menghormati pendapat orang lain.
  6. Senang ikut serta dalam kegiatan organisasi misalnya OSIS, Pramuka, PMR dan sebagainya.
  7. Menentukan pemimpin dengan jalan damai melalui pemilihan.
  8. Menerima perbedaan pendapat.

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB III

KESIMPULAN

 

 

 

Reformasi politik yang dimulai pada tahun 1998 telah berjalan lebih dari sepuluh tahun. Selama kurun waktu tersebut berbagai perubahan mendasar dalam rangka membangun kembali sistem politik demokratis yang kokoh dan berkesinambungan telah dilakukan oleh para pekerja demokrasi dan diteruskan oleh para pemangku kepentingan politik dari berbagai spektrum. Para pekerja demokrasi telah berhasil mengakhiri kekuasaan rezim otoriter Orba yang telah bercokol dalam perpolitikan nasional selama tiga dasawarsa, dan mendorong terjadinya serangkaian perubahan fundamental dalam sistem politik dan pemerintahan yang menjadi prasyarat bagi proses panjang demokratisasi di masa datang.

Yang paling utama adalah dilakukannya empat kali amandemen atas UUD 1945, khususnya pasal-pasal yang dianggap tidak lagi relevan dengan zeitgeist serta dinamika perubahan politik yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan mendasar itulah yang kemudian menjadi landasan utama bagi proses pemulihan dan penegakan demokrasi yang pada gilirannya akan dapat menjadi wahana bagi pemenuhan cita-cita Proklamasi dan tujuan pembentukan negara RI sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.


DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

Budiardjo,M. (1983). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia

Sanit, A. (1982). Sistem Politik Indonesia, Kestabilan Peta Kekuatan Politik dan Pembangunan. Jakarta: CV. Rajawali

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive