Belajar
dan mengajar merupakan proses aktivitas pendidikan di sekolah yang berhubungan
erat untuk menapai tujuan pendidikan. Dr.
Nana Sudjana mengemukakan bahwa :“ Belajar dan mengajar merupakan dua konsep
yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjukkan pada apa yang
harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang meneruma pelajaran (sasaran didik
), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh seseorang
guru sebagai pengajar “.[1]
Dalam
proses belajar dan mengajar yang perlu diperhatikan guru ialah : “Penentuan
kegiatan belajar dan mengajar perlu diawali dengan mempertimbangkan bentuk
pengajaran yang akan dipilih oleh guru , metode pengajaran yang akan digunakan
oleh guru, fasilitas penunjang yang dapat diadakan ( alat peraga dan atau media
pengajaran, pengalaman siswa, dan kecakapan metodologos dari guru sendiri”.[2]
Penulis
akan mengemukakan beberapa pengertian dari istilah belajar dan mengajar menurut
pakar psikologi pendidikan dan pakar pendidikan lainnya, baik itu menurut
pandangan tradisonal ataupun pandangan modern.
Istilah
belajar menurut pandangan tradisonal di kenal dengan pengajaran yang intelektualistik, yaitu pengajaran yang
menekankan pengetahuan dan menurut Prof. Dr.S. Nasution , “belajar adalah
penambahan pengetahuan”.
Dari
definisi istilah tentang belajar menurut pandanagan tradisonal , pengertian
belajar tersebut banyak dimiliki di sekolah dimana guru berusaha memberikan
ilmu pengetahuan kepada murid, dan diidentikkan dengan menghafal.
Pengertian
belajar menurut pandangan modern berpendapat bahwa “belajar dipandang sebagai
perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan”. Drs.Moch.Surya menjabarkan
,”Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperolah
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan,” Dan
menurut E.P.Hutabarat, “ Belajar adalah kegiatan yang dilakukan untuk menguasai
pengetahuan, kemampuan, kebiasaan, ketrampilan dan sikap melalui hubungan
timbale balik antara yang belajar dengan lingkungannya”.
Dari
definisi uraian tersebut perbuatan belajar hasilnya Nampak dari tingkah laku
atau kepribadian yang meliputi beberapa aspek , diantaranya pengetahuan ,
sikap, ketrampilan, kebiasaan, dan emosi, budi pekerti, serta hubungan sosial
dilingkungannya.
Hasil belajar juga dapat dirasakan pada
perubahan dalam diri individu yang belajar. Perubahan hasil belajar tersebut
yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari pandangan negative berubah positif. Guru
Pendidikan Agama Kristen yang memahami akan arti belajar akan berdampak positif kepada siswa
No comments:
Post a Comment