Menurut
Suhartono (2005: 123), Tujuan keterampilan
berbicara anak antara lain: “a) agar anak dapat melafalkan bunyi bahasa yang
digunakan secara tepat, b) agar anak mempunyai perbendaharaan kata yang memadai
untuk keperluan berkomunikasi, dan c) agar anak dapat menggunakan kalimat
secara baik untuk berkomunikasi secara lisan”.
Keterampilan
berbicara pada anak berorientasi pada perbendaharaan kata yang memadai untuk
keperluan berkomunikasi secara lisan. Aspek yang perlu diperhatikan lebih
lanjut adalah bagaimana anak dapat menggunakan perbendaharaan kata tersebut
dalam kalimat dengan baik sesuai dengan konteks dan tata karma melakukan komunikasi
secara lisan.
Beberapa
hal yang menjadi tujuan agar anak pandai berbicara menurut Tadzikrotun (2005: 102) antara lain:
a) anak
memperoleh pemuasan kebutuhan dan keinginankarena dapat menyampaikan apa yang
ia butuhkan dan ia inginkan, b) anak mampu membina hubungan dengan orang lain
dan dapat memerankan kepemimpinannya, c) anak akan memperoleh penilaian baik,
kaitannya dengan isi dan cara bicara, d) anak mampu memberikan komentar-komentar
positif dan menyampaikan hal-hal baik kepada lawan bicara, dan e) anak dapat
memiliki kemampuan akademik yang lebih baik, karena anak yang memiliki kosa
kata banyak cenderung berhasil dalam meraih prestasi akademik.
Berdasarkan kedua
pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan keterampilan berbicara
anak antara lain agar anak dapat melafalkan bunyi bahasa yang digunakan secara
tepat dan mempunyai perbendaharaan kata yang memadai dan menggunakan kalimat
secara baik untuk keperluan berkomunikasi. Selain itu, anak memperoleh pemuasan
kebutuhan dan keinginan karena dapat menyampaikan apa yang ia butuhkan dan ia
inginkan. Anak juga memperoleh penilaian baik, kaitannya dengan isi dan cara
bicara, mampu memberikan komentar-komentar positif dan menyampaikan maksud
hal-hal baik kepada lawan bicara.
Melihat tujuan berbicara,
maka dalam penelitian ini berbicara merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Ketika seseorang berbicara maka dia dapat berkomunikasi
dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Hal tersebut tidak lepas dari
manusia sebagai makhluk sosial, yaitu manusia tidak dapat hidup sendiri, selalu
membutuhkan kehadiran manusia lain.
No comments:
Post a Comment