Sunday, October 11, 2020

Pengertian Belajar Menurut Beberapa Ahli


Thorndike (Hamzah B. Uno, 2014: 11) salah seorang pendiri aliran teori belajar tingkah laku, mengemukakan teorinya bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga bisa berupa pikiran, perasaan atau gerakan). Jelasnya, menurut Thorndike, perubahan tingkah laku dapat berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati), atau yang nonkonkret (tidak bisa diamati).

Selain itu, Abdillah (Aunurrahman, 2012: 35) berpendapat bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.

Sejalan dengan itu, Woolfolk dan Nicholis (M. Hosnan, 2014: 3) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang yang ada dalam diri seseorang sebagai hasil dari pengalaman.

Secara umum teori belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga aliran utama, yaitu behaviorisme, kognitif dan humanisme:

Skinner (Kurniasih, 2010: 78) seorang tokoh teori belajar behaviorisme mengasumsikan bahwa: (1) belajar adalah berupa perubahan tingkah laku yang dapat diobservasi; (2) tingkah laku dan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dimodifikasi oleh kondisi-kondisi lingkungan; (3) komponen teori behavioral ini adalah stimulus, respon dan konsekuensi; (4) faktor penentu yang penting sebagai kondisi lingkungan dan belajar adalah reinforcement.

Sedangkan Jerome Bruner (Kurniasih, 2010: 78) seorang tokoh teori belajar kognitif mengasumsikan bahwa: (1) individu mempunyai kemampuan memproses informasi; (2) kemampuan memproses informasi tergantung kepada faktor kognitif yang perkembangannya berlangsung secara bertahap sejalan dengan tahapan usianya; (3) belajar adalah proses interal yang kompleks berupa pemrosesan informas; (4) hasil belajar adalah berupa perubahan struktur kognitif; (5) cara belajar pada anak-anak dan orang dewasa akan berbeda sesuai tahapan perkembangannya.

Kemudian tokoh teori belajar humanisme yaitu Carl Rogers (Kurniasih, 2010: 78) mengasumsikan bahwa: (1) individu adalah pribadi utuh, ia mempunyai kebebasan memilih untuk menentukan kehidupannya; (2) individu mempunyai hasrat untuk mengetahui (curiosity), hasrat untuk bereksplorasi, dan mengasimilasi pengalaman-pengalamannya; (3) belajar adalah fungsi seluruh kepribadian individu; (4) belajar akan bermakna jika melibatkan seluruh kepribadian individu (jika relavan dengan kebutuhan inidividu, dan melibatkan aspek intlektual dan emosional individu)

M. Hosnan (2014: 4) mengemukakan ciri-ciri belajar sebagai berikut:

a.       terjadinya perubahan perilaku sebagai hasil belajar mencakup hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, keinginan, smotivas, dan sikap yang disadari dan disengaja.

b.      Terjadinya perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar relatif permanen dan berkesinambungan serta dapat tahan untuk jangka waktu yang cukup lama.

Jadi, belajar adalah usaha yang dilakukan secara terprogram atau tidak demi mancapai kecakapan intelektual, mengolah keterampilan serta membentuk manusia untuk bersikap luhur.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive