Rusman (2013:
202) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan
bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif dengan struktur kelompok yang
bersifat heterogen.
Selain
itu, Kagan (M. Hosnan, 2014: 235) berpendapat bahwa model pembelajaran
kooperatif adalah strategi pengajaran yang sukses dimana tim kecil,
masing-masing dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda, menggunakan
berbagai aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu
subjek.
Roger
dan david Johnson (M. Hosnan, 2014: 235-237) mengatakan bahwa tidak semua kerja
kelompok dapat dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang
maksimal, 6 unsur pembelajaran gotong royong harus diterapkan dalam
pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1.
saling
ketergantungan positif;
2.
interaksi tatap
muka;
3.
akuntabilitas
individual;
4.
keterampilan
menjalin hubungan antarpribadi;
5.
komunikasi
antaranggota;
6.
evaluasi proses
kelompok.
Karakteristik
model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) menurut Rusman
(2013: 206-208) yaitu sebagai berikut:
1.
pembelajaran
secara tim;
2.
didasarkan
pada manajemen kooperatif;
3.
kemauan
untuk bekerja sama;
4.
keterampilan
bekerja sama.
Strategi
pembelajaran kooperatif dikembangkan setidaknya mencapai tiga tujuan
pembelajaran, Ibrahim (M. Hosnan, 2014, 239) mengemukakan: (1) bertujuan untuk
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademik; (2) penerimaan yang luas
terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan,
maupun ketidakmampuan; (3) mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan
kolaborasi
Prinsip
strategi pembelajaran kooperatif menurut M. Hosnan (2014: 242) adalah:
a.
Belajar aktif.
Ditunjukkan dengan adanya keterlibatan intelektal dan emosional dalam proses
belajar mengajar.
b.
Pendekatan
konstruktivistik. Strategi pembelajaran kooperatif dapat mendorong siswa untuk
mampu membangun pengetahuan secara bersama-sama di dalam kelompok.
c.
Pendekatan
kooperatif. Pendekatan ini mendorong dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk terampil berkomunikasi.
Rusman (2013:
211) menungkapkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif yang tertuang dalam tabel berikut:
Tabel 2.2
Langkah-langkah
Model Pembelajaran Koopertif
Tahap |
Tingkah Laku Guru |
Tahap 1 Menyiapkan
tujuan dan memotivasi siswa |
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pelajaran
dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa
belajar. |
Tahap 2 Menyajikan
informasi |
Guru menyajikan informasi atau
materi kepada siswa dengan jelan demonstrasi atau melalui bahan bacaan |
Tahap 3 Mengorganisasikan
siswa kedalam kelompok-kelopmok belajar |
Guru
menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membimbing setiap kelompok agar melakukan transisi secara efektif dan efisien |
Tahap 4 Membimbing
kelompok bekerja dan belajar |
Guru membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. |
Tahap 5 Evaluasi |
Guru
mengevaluasi hasil belajar tentang materi yng telah dipelajari atau
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. |
Tahap 6 Memberikan
penghargaan |
Guru mencari cara-cara untuk
menghargai baik upaya maupun hasil belajar indivdu maupun kelompok |
M.
Hosnan (2014: 263-265) berpendapat tentang kelemahan dan kelebihan model
pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut:
1.
Kelemahan
pembelajaran kooperatif
a.
guru khawatir
bahwa akan terjadi kekacauan di kelas. Kondsi seperti ini dapat diatasi dengan
guru mengkondisikan kelas atau pembelajaran dilakukan di luar kelas, seperti di
halaman atau aula.
b.
Banyak siswa
tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain. Siswa tekun merasa
harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang
kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih
pandai.
c.
Banyak siswa takut bahwa pekerjaan tidak akan
terbagi rata atau secara adil, bahwa satu orang harus mengerjakan seluruh
pekerjaan tersebut.
d.
Bisa menjadi
tempat ngobrol atau gosip.
e.
Sering terjadi
debat sepele dalam kelompok.
f.
Bisa terjadi
kesalahan kelompok.
2.
Kelebihan model
pembelajaran kooperatif
a.
Melalui
strategi pembelajaran kooperatif, siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru,
tetapi dapat menambahkan kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan
informasi dari berbagai sumber dan dapat belajar dari siswa yang lain.
b.
Dapat
mengembangkan kemampuan, mengembangkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara
verbal dan membandingkannya dengan ide-ide oranglain.
c.
Dapat mebantu
memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
d.
Strategi
pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk
meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial.
e.
Dapat
meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar
abstrak menjadi nyata.
f.
Siswa tidak terlalu
tergantung kepada guru, tetapi strategi pembelajaran kooperatif ini siswa
menemukan kepercayaan dirinya, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan
belajar dari siswa lain.
g.
Strategi
pembelajaran kooperatif dapat membantu anak respek pada orang lain dan
menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
h.
Melalui
strategi pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa unutk
menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik, siswa dapat
berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan
yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
i.
Interaksi
selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivas dan memberikan
rangsangan untuk berpikir.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar secara berkelompok yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. melalui model pembelajaran kooperatif ini guru berperan sebagai fasilitator sedangkan siswa mengalami langsung pembelajaran yang lebih bermakna. Hal ini diharapakan agar siswa tidak saja paham tentang konsep dan materi pelajaran namun juga dapat membangun pengetahuan dalam pikirannya sendiri.
No comments:
Post a Comment