1.
Pengertian
Model Pembelajaran Langsung
Pengajaran langsung menurut Kardi (1997: 3), dapat berbentuk
ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok. Pengajaran
langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung
oleh guru kepada siswa.
Menurut Trianto (2016: 41), ”pengajaran
langsung adalah suatu model pembelajaran yang bersifat teacher center”.
Dari
kutipan tersebut peniliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran langsung adalah
model pembelajaran yang bersifat satu arah yang dapat dilakukan dengan kerja
kelompok antar siswa.
Menurut
Kardi dan Nur (Trianto, 2016: 43) ada beberapa sintaks pada kegiatan model
pembelajaran langsung disajikan dalam 5 tahap, seperti ditunjukkan pada Tabel
2.2 berikut:
Tabel 2.2
Sintaks Model Pembelajaran Langsung
Fase |
Peran
Guru |
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa |
Guru menjelaskan latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran,
mempersiapkan siswa untuk belajar. |
Fase 2 Mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan |
Guru mendemonstrasikan
keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap. |
Fase 3 Membimbing pelatihan |
Guru merencanakan dan menberi
bimbingan awal |
Fase 4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik |
Mencek apakah siswa telah
berhasil melakukan tugas dengan baik, member umpan balik. |
Fase 5 Memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan penerapan. |
Guru
mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian
khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari –
hari. |
2.
Langkah – langkah Pembelajaran Model Pengajaran
Langsung
1.
Menyampaikan Tujuan dan Menyiapkan siswa
Menarik
dan memusatkan perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan serta
dalam pelajaran itu.
2.
Menyampaikan Tujuan
Penyampaian
tujuan kepada siswa dapat dilakukan guru melalui rangkuman rencana pembelajaran
dengan cara menuliskannya di papan tulis atau menempelkan informasi tertulis
pada papan bulletin, yang berisi tahap – tahap dan isinya, serta lokasi waktu yang disediakan
untuk setiap tahap.
3.
Menyiapkan siswa
Menarik
perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan, dan
mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya, yang relevan
dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari.
4.
Presentasi dan Demostrasi
Kunci untuk berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas
mungkin dan mengikuti langkah – langkah demonstrasi yang efektif.
5.
Mencapai Kejelasan
Kemampuan guru untuk memberikan informasi yang jelas dan
spesifik kepada siswa, mempunyai dampak yang positif terhadap proses belajar
siswa.
6.
Melakukan Demonstrasi
Belajar dengan meniru tingkah laku orang lain dapat menghemat
waktu, menghindari siswa dari belajar melalui “trial and error”.
Agar dapat mendemonstrasikan suatu konsep atau keterampilan
dengan berhasil, guru perlu dengan sepenuhnya menguasai konsep atau
keterampilan yang akan didemonstrasikan, dan berlatih melakukan demonstrasi
untuk menguasai komponen-komponennya.
7.
Mencapai Pemahaman dan Penguasaan
Guru
perlu benar – benar memerhatikan apa yang terjadi pada setiap demonstrasi untuk
menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar.
8.
Berlatih
Agar
dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar diperlukan latihan yang intensif,
dan memerhatikan aspek – aspek penting dari keterampilan atau konsep yang
didemonstrasikan.
9.
Memberikan Latihan terbimbing
Keterlibatan
siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan retensi, membuat belajar
berlangsung dengan lancar, dan memungkinkan siswa menerapkan konsep
/keterampilan padasituasi yangbaru.
10. Memberikan Kesempatan
Latihan Mandiri
Guru
memberikan tugas kepada siswa untuk
menerapkan keterampilan yang barusajadiperolehsecaramandiri.
Dibawah ini disajikan contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Pembelajaran Langsung.
No comments:
Post a Comment