A.
PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang perlu dilakukan sesuai suatu masalah diteliti
secara kuantitatif, tetapi belum terungkapkan penyelesaiannya. Boleh dikatakan
jika kita belum puas dan ingin mengetahui lebih mendalam tentang suatu masalah,
padahal kita tidak bisa menduga atau sukarnya membuat asumsi-asumsi, maka
penelitian kualitatif cocok dilakukan.
Salah satu ciri penelitian
kualitatif adalah sukarnya kita merumuskan hipotesis. Penelitian kualitatif
mempunyai sampel yang sedikit, menghabiskan waktu yang relatif lama, dan tidak
adanya tes signifikansi. Akibatnya, generalisasi hasil penelitian ini biasanya
hanya untuk sejumlah subjek yang diteliti, sehingga penelitian lebih sering berbentuk
case studies, field research, naturalistik. Penelitian kualitatif
sifatnya deskriptif dan banyak digunakan dalam ilmu-ilmu sosial yang
berhubungan dengan perilaku sosial/manusia.
Ciri-ciri penelitian
kualitatif :
a)
Desain
tidak terinci
b)
Desain
sebenarnya baru diketahui dengan jelas setelah penelitian selesai
c)
Tidak
mengemukakan hipotesis sebelumnya
d)
Hasil
penelitian terbuka dan tidak diketahui sebelumnya jumlah variabel tidak
terbatas
e)
Langkah-langkah
tidak dapat dipastikan sebelumnya serta hasil penelitian tidak dapat diketahui
sebelumnya
f)
Analisis
data dilakukan sejak awal bersamaan dengan pengumpulan data
Sifat-sifat Desain Penelitian Kualitatif :
a)
Masalah
pada mulanya sangat umum
b)
Teori
yang digunakan tidak dapat ditentukan sebelumnya secara apriori
c)
Tidak
ada pengertian populasi
d)
Instrumen
penelitian tidak bersifat eksternal atau objektif, melainkan subjektif yaitu
peneliti itu sendiri tanpa menggunakan test, angket atau eksperimen
e)
Analisis
data bersifat terbuka, open ended,
induktif
f)
Hipotesis
tidak dapat dirumuskan pada awal penelitian, karena tidak ada maksud menguji
kebenarannya
g)
Statistik
tidak diperlukan dalam pengolahan data dan penafsiran
h)
Analisis
data berarti mencoba memahami makna data, Verstehen,
mendapatkan maknanya
i)
Lama
penelitian tidak dapat ditentukan sebelumnya
j)
Hasil
penelitian tidak dapat diramalkan atau dipastikan sebelumnya
B.
PENELITIAN KUANTITATIF
Penelitian kuantitatif
umumnya menekankan pada eksperimentasi, deskripsi, survei, dan menemukan
korelasional. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap,
rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap, dan hipotesis yang
dirumuskan dengan jelas. Penelitian kuantitatif terbagi menjadi penelitian
eksperimen, deskriptif/korelasional, evaluasi, kausal-komparatif, dan lain-lain.
Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk
menunjukkan hubungan antar variabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan
konsep, mengembangkan pemahaman, atau mendeskripsikan banyak hal.
1. Penelitian
Deskriptif
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat fakta,
keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan
menyajikan apa adanya. Penelitian ini menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan
dengan situasi yang terjadi dan dialami sekarang, sikap dan pandangan yang
menggejala saat sekarang, hubungan antar variabel, pertentangan dua kondisi
atau lebih, pengaruh terhadap suatu kondisi, perbedaan-perbedaan antar fakta,
dan lain-lain.
Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data, analisis
data, interpretasi data, serta diakhiri dengan kesimpulan yang didasarkan pada
penganalisaan data tersebut. Penelitian ini cenderung tidak melakukan tindakan
atau pun pengontrolan perlakuan pada subjek penelitian. Penelitian deskriptif
terbagi ke dalam beberapa jenis yaitu :
a)
Studi
Kasus : Studi kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan
mendetail. Subjek yang diselidiki terdiri dari satu unit yang dipandang sebagai
kasus. Karena studi kasus sifatnya mendalam dan mendetail, maka studi kasus
pada umumnya menghasilkan gambaran yang longitudinal, yaitu hasil pengumpulan
dan analisis data dalam satu jangka waktu tertentu.
b)
Studi
Survei : Survei pada umumnya merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit
atau individu dalam jangka waktu yang bersamaan dalam jumlah besar dan luas.
Survei berusaha mengungkap jawaban melalui pertanyaan apa, bagaimana, berapa,
bukan pertanyaan mengapa.
c)
Studi
Pengembangan : Studi ini melukiskan hubungan antara gejala-gejala sebagaimana
adanya sekarang dengan fakta-fakta lain berdasarkan fungsi waktu yang bersifat
kontinyu. Ada dua teknik dalam studi pengembangan yaitu metode longitudinal dan metode cross-sectional.
d)
Studi
Tindak Lanjut : Studi ini mempelajari perkembangan dan perubahan subjek setelah
subjek diberi perlakuan khusus atau kondisi tertentu dalam kurun waktu tertentu
sampai selesai.
e)
Studi
Kecenderungan : Studi ini meramalkan
keadaan masa depan dengan berdasarkan keadaan, gejala, data yang ada pada masa
sekarang.
f)
Studi
korelasi : Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan
variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.
g)
Analisis
Dokumen : Metode ini dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh dari
dokumen. Dari dokumen yang tersedia, penelitian ini dilakukan untuk
mengungkapkan informasi-informasi yang berguna di bidangnya masing-masing.
h)
Keuntungan
dan Kerugian Penelitian Deskriptif
a.
Keuntungan
Metode deskriptif lebih banyak disukai pada berbagai
bidang penyelidikan. Hasil penelitian melalui percobaan di laboratorium tetap
menggunakan metode ini untuk mengecek dan membuktikan tingkat reliabilitasnya.
b.
Kerugian
Penelitian dapat terjadi pembiasan karena kesalahan
memiliki metode, dan kesalahan metode karena salah menggunakannya.
2.
Penelitian Eksperimen
Penelitian ini dianggap relevan dengan sains. Karena
pengamatan dilakukan oleh ahli-ahli biologis, kimia, fisika dan ilmu-ilmu
eksakta di ruangan tertutup/ laboratorium. Penelitian ini adalah penelitian
yang melihat dan meneliti adanya akibat setelah subjek dikenai perlakukan pada
variabel bebasnya. Jadi penelitian ini bertujuan melihat hubungan sebab-akibat.
Suatu eksperimen murni memiliki karakteristik berikut :
a)
Membandingkan
dua kelompok atau lebih yang memiliki subjek yang setara sehingga perbedaan
variabel terikat dari dua kelompok bukan disebabkan oleh perbedaan subjek,
melainkan akibat dari perlakuan yang dikenakan pada variabel bebas salah satu
kelompok tadi.
b)
Pengukuran
variabel terikat secara kuantitatif atau dikuantitatifkan dan menggunakan
statistika inferensial.
c)
Adanya
kontrol terhadap variabel-variabel luar (extraneous
variables) atau paling tidak pengaruh kondisi di sekitar subjek penelitian
diperkecil yaitu dengan cara fisik, dengan penelitian atau dengan cara
statistika.
3.
Penelitian Ex-Post-Facto
Penelitian ini bertujuan membandingkan dua atau tiga
peristiwa yang sudah terjadi melalui hubungan sebab akibat dengan cara mencari
sebab-sebab terjadinya peristiwa berdasarkan pengamatan akibat-akibat yang
mungkin tampak dan teramati. Penelitian ini dapat pula disebut Kausal Komparatif.
Berdasarkan pengertian di atas, sebagian ahli menyebut
Ex-Post-Facto sebagai studi eksperimen, karena adanya hubungan sebab-akibat
tadi. Tetapi ada pula yang mengategorikannya ke dalam studi deskripsi, karena
penekanannya pada pengamatan terhadap variabel-variabel terikat yang sudah
tampak.
No comments:
Post a Comment