Saturday, September 9, 2017

Wujud Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama tiga pusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga pihak tersebut harus bersinergi dalam membangun dunia pendidikan alias tidak bisa saling mengandalkan salah satu pihak saja.
Dalam konteks kebijakan pembangunan pendidikan, pemerintah, mulai dari pemerintah pusat sampai dengan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota memiliki peran yang sangat penting. Membangun dunia pendidikan adalah amanat dari alinea IV pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan bangsa, dan pemerintah diwajibakan membangun sistem sekaligus menyediakan anggarannya minimal 20% dari APBN/APBD.
Setiap harinya, siswa akan mendapatkan tema pendidikan yang berbeda. Senin disebut dengan ajeg nusantara, Selasa mapag buana, Rabu maneuh di sunda, Kamis nyanding wawangi, Jumaah nyucikeun diri dan sabtu minggu disebut dengan betah diimah.

Sabtu minggu  :  Betah diimah
Betah  berarti nyaman menempati suatu tempat, dan di imah yakni tempat tinggal, rumah yang didiami para siswa bersama saudara dan kedua orang tuanya. Jadi betah diimah mencerminkan suatu sikap siswa yang merasa nyaman ketika berada di rumah.  Ia bisa leluasa selama dua hari (sabtu dan minggu) berada di rumahnya, tanpa dibebani oleh pekerjaan rumah (PR) sekolah yang oleh guru dibebaninya.  Hari sabtu dan minggu, siswa melakukan pembelajaran tugas-tugas orang tuanya di rumah. Siswa betah bersama orang tua, melakukan kegiatan bersama, memasak nasi goreng di rumah, nyambel, bancakan, papahare, bermanja-manja bersama orang tuanya.  
Keluarga menjalankan fungsi pendidikan untuk menyekolahkan anak dalam rangka memberikan pengetahuan,keterampialan dan dalam rangka memeberikan pengetahuan, keterampilan dan dalam membentuk prilaku anak, mempersiapkan anak dalam kehiupan dewasa, mendidik anak sesuai dengan tingkatan perkembangan.
Siswa diharuskan membantu  pekerjaan orang tuanya. Lebih dekat dengan saudara dan kedua orang tuanya. Siswa dapat memahami berbagai persoalan keluarga yang dihadapi. Saling  memberi masukan diantara anggota keleuarga. Sementara itu guru tidak boleh memberikan tugas berupa pekerjaan rumah (PR)  kepada siswa.
Pendidikan dalam Keluarga adalah tanggungjawab orang tua, dengan peran Ibu lebih banyak. Karena Ayah biasanya pergi bekerja dan kurang ada di rumah, maka hubungan Ibu dan anak lebih menonjol. Karena dalam hadist Rasulullah pun dikatakan bahwa ketika Nabi ditanya oleh dahabat “ Sipakah yang paling kita patuhi ?” maka Rsulullah menjawab Ibumu, Ibumu baru yang ketiga kalinya Rasul menjawab Bapakmu.Meskipun peran Ayah juga amat penting, terutama sebagai tauladan dan pemberi pedoman serta ayah merupakan pemimpin keluarga yang harus seorang anak patuhi. Kalau anak sudah mendekat dewasa peran Ayah sebagai penasehat juga penting, karena dapat memberikan aspek berbeda dari yang diberikan Ibu. Oleh karena hubungan Ayah dan anak terbatas waktunya, terutama di hari kerja, maka dari itu pada hari libur seorang ayah harus menyempatkan waktunya untuk sang anak karena walau bagaimana pun juga anak membutuhkan kasih sayang seorang anak.
Jika penghasilan keluarga tergantung pada penghasilan Ayah yang kurang memadai untuk kehidupan keluarga dapat menimbulkan persoalan pendidikan yang tidak sedikit. Ada pendapat berbeda tentang pendidikan dalam keluarga, yaitu tentang pemberian kebebasan kepada anak. Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya sejak permulaan diberikan kebebasan maksimal kepada anak. Dalam hal ini faktor pendidikan kepada anak sudah berakhir sebelum anak itu dewasa. Dalam kenyataan terbukti bahwa keluarga yang menerapkan pendidikan keluarga dapat menghasilkan pribadi-pribadi anak yang menjadi baik. Pendidikan dalam Keluarga dapat memberikan pengaruh besar terhadap karakter anak. Sebab itu kunci utama untuk menjadikan pribadi anak menjadi baik yang terutama terletak dalam pendidikan dalam keluarga.
Dan karakter yang ditumbuhkan adalah faktor yang amat penting dalam kepribadian anak, karena banyak mempengaruhi prestasi dalam berbagai bidang. Ilmu pengetahuan dan kemampuan teknik adalah penting untuk pencapaian keberhasilan, tetapi tidak akan mampu mencapai hasil maksimal kalau tidak disertai karakter. Hal itu terutama karena pada waktu ini faktor karakter kurang menjadi perhatian dalam penyelenggaraan pendidikan. Ini semua harus menjadi salah satu hasil penting usaha pendidikan, baik pendidikan dalam keluarga, pendidikan sekolah maupun pendidikan dalam masyarakat. Akan tetapi karena pendidikan pada anak paling dulu dilmulai dalam pendidikan dalam keluarga, maka pendidikan dalam keluarga yang seharusnya memberikan dasar yang kemudian diperkuat dan dilengkapi dalam pendidikan sekolah dan pendidikan dalam masyarakat. Akhirnya memang tergantung pada para orang tua sendiri apakah pedoman itu dilaksanakan atau tidak. Akan tetapi karena secara alamiah orang tua ingin anaknya menjadi baik dan sukses, maka banyak kemungkinan orang tua akan berusaha menerapkan pedoman itu dalam hidup mereka.
Pendidikan dalam Keluarga adalah tanggungjawab orang tua, dengan peran Ibu lebih banyak. Karena Ayah biasanya pergi bekerja dan kurang ada di rumah, maka hubungan Ibu dan anak lebih menonjol. Karena dalam hadist Rasulullah pun dikatakan bahwa ketika Nabi ditanya oleh dahabat “ Sipakah yang paling kita patuhi ?” maka Rsulullah menjawab Ibumu, Ibumu baru yang ketiga kalinya Rasul menjawab Bapakmu.Meskipun peran Ayah juga amat penting, terutama sebagai tauladan dan pemberi pedoman serta ayah merupakan pemimpin keluarga yang harus seorang anak patuhi. Kalau anak sudah mendekat dewasa peran Ayah sebagai penasehat juga penting, karena dapat memberikan aspek berbeda dari yang diberikan Ibu. Oleh karena hubungan Ayah dan anak terbatas waktunya, terutama di hari kerja, maka dari itu pada hari libur seorang ayah harus menyempatkan waktunya untuk sang anak karena walau bagaimana pun juga anak membutuhkan kasih sayang seorang anak.
Jika penghasilan keluarga tergantung pada penghasilan Ayah yang kurang memadai untuk kehidupan keluarga dapat menimbulkan persoalan pendidikan yang tidak sedikit. Ada pendapat berbeda tentang pendidikan dalam keluarga, yaitu tentang pemberian kebebasan kepada anak. Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya sejak permulaan diberikan kebebasan maksimal kepada anak. Dalam hal ini faktor pendidikan kepada anak sudah berakhir sebelum anak itu dewasa. Dalam kenyataan terbukti bahwa keluarga yang menerapkan pendidikan keluarga dapat menghasilkan pribadi-pribadi anak yang menjadi baik. Pendidikan dalam Keluarga dapat memberikan pengaruh besar terhadap karakter anak. Sebab itu kunci utama untuk menjadikan pribadi anak menjadi baik yang terutama terletak dalam pendidikan dalam keluarga.
Dan karakter yang ditumbuhkan adalah faktor yang amat penting dalam kepribadian anak, karena banyak mempengaruhi prestasi dalam berbagai bidang. Ilmu pengetahuan dan kemampuan teknik adalah penting untuk pencapaian keberhasilan, tetapi tidak akan mampu mencapai hasil maksimal kalau tidak disertai karakter. Hal itu terutama karena pada waktu ini faktor karakter kurang menjadi perhatian dalam penyelenggaraan pendidikan. Ini semua harus menjadi salah satu hasil penting usaha pendidikan, baik pendidikan dalam keluarga, pendidikan sekolah maupun pendidikan dalam masyarakat. Akan tetapi karena pendidikan pada anak paling dulu dilmulai dalam pendidikan dalam keluarga, maka pendidikan dalam keluarga yang seharusnya memberikan dasar yang kemudian diperkuat dan dilengkapi dalam pendidikan sekolah dan pendidikan dalam masyarakat. Akhirnya memang tergantung pada para orang tua sendiri apakah pedoman itu dilaksanakan atau tidak. Akan tetapi karena secara alamiah orang tua ingin anaknya menjadi baik dan sukses, maka banyak kemungkinan orang tua akan berusaha menerapkan pedoman itu dalam hidup mereka.
Kesimpulannya, siswa dapat memahami berbagai hal tentang keluarnganya, sehingga ia bisa hidup nyaman ketika berada di rumahnya, walau dengan beerbagai persolan  yang dihadapi keluarga. Untuk itu, perlu penajaman siswa dalam memahami persolan keluargannya, untuk kemudian dapat memberikan masukan sebagai jalan keluar yang baik dalam memecahkan masalah itu.


DAFTAR PUSTAKA


http://fitriatulmuthaharoh.blogspot.co.id/2016/12/pendidikan-dalam-keluarga.html

http://www.kompasiana.com/idrisapandi/7-poe-pendidikan-model-pendidikan-tematik-dan-holistik-di-purwakarta_578488f19

http://dokumen.tips/documents/filsafat-pendidikan-dalam-keluarga.html






No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive