I. PENDAHULUAN
Perkembangan merupakan suatu
perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Ciri-ciri pertumbuhan dan
perkembangan anak antara lain, menimbulkan perubahan, berkolerasi dengan
pertumbuhan, memiliki tahap yang berurutan dan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan berbicara dan menulis
merupakan suatu proses yang menggunakan bahasa ekspresif dalam membentuk arti.
Perkembangan berbicara pada awal dari anak yaitu menggumam maupun
membeo.Menurut pendapat Dyson bahwa perkembangan berbicara terkadang individu
dapat menyesuaikan dengan keinginannya sendiri, hal ini tidak sama dengan menulis.
Seorang bayi dari hari ke hari
akan mengalami perkembangan bahasa dan kemampuan bicara, namun tentunya tiap
anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang cepat berbicara ada pula yang
membutuhkan waktu agak lama. Untuk membantu perkembangannya ibu dapat membantu
memberikan stimulasi yang disesuaikan dengan keunikan masing-masing anak.
Sejalan dengan perkembangan
kemampuan serta kematangan jasmani terutama yang bertalian dengan proses
bicara, komunikasi tersebut makin meningkat dan meluas, misalnya dengan orang
di sekitarnya lingkungan dan berkembang dengan orang lain yang baru dikenal dan
bersahabat dengannya.
Terdapat perbedaan yang signifikan
antara pengertian bahasa dan berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk
komunikasi, baik yang’diutarakan dalam bentuk lisan. tulisan, bahasa isyarat,
bahasa gerak tubuh, ekspresi wajah pantomim atau seni. Sedangkan bicara adalah
bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi, dan
paling penting serta paling banyak dipergunakan. Perkembangan bahasa tersebut
selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia anak. Orang tua sebaiknya
selalu memperhatikan perkernbangan tersebtit, sebab pada masa ini, sangat
menentukan proses belajar. Hal ini dapat. dilakukan dengan memberi contoh yang
baik, memberikan motivasi pada anak untuk belajar dan scbagainya.
II. PEMBAHASAN
a. Tahap perkembangan bahasa berbicara anak secara
umum
Perkembangan bahasa terbagi atas
dua periode besar, yaitu: periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5
tahun). Mulai periode linguistik inilah mulai hasrat anak mengucapkan kata kata
yang pertama, yang merupakan saat paling menakjubkan bagi orang tua. Periode
linguistik terbagi dalam tiga fase besar, yaitu:
1. Fase satu kata atau Holofrase
Pada fase ini anak mempergunakan
satu kata untuk menyatakan pikiran yang kornpleks, baik yang berupa keinginan,
perasaan atau temuannya tanpa perbedaan yang jelas. Misalnya kata duduk, bagi
anak dapat berarti “saya mau duduk”, atau kursi tempat duduk, dapat juga
berarti “mama sedang duduk”. Orang tua baru dapat mengerti dan memahami apa
yang dimaksudkan oleh anak tersebut, apabila kiia tahu dalam konteks apa kata
tersebut diucapkan, sambil mengamati mimik (raut muka) gerak serta bahasa tubuh
lainnya. Pada umumnya kata pertama yang diucapkan oleh anak adalah kata benda,
setelah beberapa waktu barulah disusul dengan kata kerja.
2. Fase lebih dari satu kata
Fase dua kata muncul pada anak
berusia sekkar 18 bulan. Pada fase ini anak sudah dapat membuat kalimat
sederhana yang terdiri dari dua kata. Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri
dari pokok kalimat dan predikat, kadang-kadang pokok kalimat dengan obyek
dengan tata bahasa yang tidak benar. Setelah dua kata, muncullah kalimat dengan
tiga kata, diikuti oleh empat kata dan seterusnya. Pada periode ini bahasa yang
digunakan oleh anak tidak lagi egosentris, dari dan uniuk dirinya sendiri.
Mulailah mengadakan komunikasi dengan orang lain secara lancar. Orang tua mulai
melakukan tanya jawab dengan anak secara sederhana. Anak pun mulai dapat bercerita
dengan kalimat-kalimatnya sendiri yang sederhana.
3. Fase ketiga adalah fase diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita
yang bcrlangsung antara usia dua setengah sampai lima tahun. Keterampilan anak
dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak bukan
saja menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu
mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya, terutama dalam pemakaian
kata benda dan kata kerja. Anak telah mampu mempergunakan kata ganti orang “saya”
untuk menyebut dirinya, mampu mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan,
akhiran dan berkomunikasi lebih lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai dapat
mengkritik, bertanya, menjawab, memerintah, memberitahu dan bentuk-bentuk
kalimat lain yang umum untuk satu pembicaraan “gaya” dewasa.
Menurut Vygostky menjelaskan ada 3
tahap perkembangan bicara pada anak yang berhubungan erat dengan perkembangan
berpikir anak yaitu :
1.
Tahap eksternal. Yaitu terjadi ketika anak
berbicara secara eksternal dimana sumber berpikir berasal dari luar diri anak
yang memberikan pengarahan, informasi dan melakukan suatu tanggung jawab dengan
anak.
2.
Tahap egosentris. Yaitu dimana anak berbicara
sesuai dengan jalan pikirannya dan dari pola bicara orang dewasa.
3.
Tahap Internal.Yaitu dimana dalam proses
berpikir anak telah memiliki suatu penghayatan kemampuan berbicara sepenuhnya.
Bicara merupakan salah satu alat
komunikasi yang paling efektif. Semenjak anak masih bayi sering kali menyadari
bahwa dengan mempergunakan bahasa tubuh dapat terpenuhi kebutuhannya. Namun hal
tersebut kurang mengerti apa yang dimaksud oleh anak. Oleh karena itu baik bayi
maupun anak kecil selalu berusaha agar orang lain mengerti maksudnya. Hal ini
yang mendorong orang untuk belajar berbicara dan membuktikan bahwa berbicara
merupakan alat komunikasi yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk-bentuk
komunikasi yang lain yang dipakai anak sebelum pandai berbicara. Oleh karena
bagi anak bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga birfungsi
nntuk mencapai tujuannya, misalnya:
1) Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan. Dengan
berbicara anak mudah untuk menjelaskan kebutuhan dan keinginannya tanpa harus
menunggu orang lain mengerti tangisan, gerak tubuh atau ekspresi wajahnya.
Dengan demikian kemampuan berbicara dapat mengurangi frustasi anak yang
disebabkan oleh orang tua atau lingkungannya tidak mengerti apa saja yang
dimaksudkan oleh anak.
2) Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain.
Pada umumnya setiap anak merasa senang menjadi pusat perhatian orang lain.
Dengan melalui keterampilan berbicara anak berpendapat bahwa perhatian Orang
lain terhadapnya mudah diperoleh melalui berbagai pertanyaan yang diajukan
kepada orang tua misalnya apabila anak dilarang mengucapkan kata-kata yang
tidak pantas. Di samping itu berbicara juga dapat untuk menyatakan berbagai
ide, sekalipun sering kali tidak masuk akal-bagi orang tua, dan bahkan dengan
mempergunakan keterampilan berbicara anak dapat mendominasi situasi sehingga
terdapat komunikasi yang baik antara anak dengan teman bicaranya.
3) Sebagai alat untuk membina hubungan sosial.
Kemampuan anak berkomunikasi dengan orang lain merupakan syarat penting untuk
dapat menjadi bagian dari kelompok di lingkungannya. Dengan keterampilan
berkomunikasi anak-anak lebih mudah diterima oleh kelompok sebayanya dan dapat
mempcroleh kescmpatan lebih banyak untuk mendapat peran sebagai pemimpin dari
suatu kelompok, jika dibandingkan dengan anak yang kurang terampil atau tidak
memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.
4) Sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri. Dari
pernyataan orang lain anak dapat mengetahui bagaimana perasaan dan pendapat
orang tersebut terhadap sesuatu yang telah dikatakannya. Di samping anak juga
mendapat kesan bagaimana lingkungan menilai dirinya. Dengan kata lain anak
dapat mengevaluasi diri melalui orang lain.
5) Untuk dapat mcmpengaruhi pikiran dan peiasaan
orang lain. Anak yang suka berkomentar, menyakiti atau mengucapkan sesuatu yang
tidak menyenangkan tentang orang lain dapat menyebabkan anak tidak populer atau
tidak disenangi lingkungannya. Sebaliknya bagi anak yang suka mengucapkan
kata-kata yang menyenangkan dapat merupakan modal utama .bagi anak agar
diterima dan mendapat simpati dari lingkungannya.
6) Untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan
kemampuan berbicara dengan baik dan penuh rasa percaya diri anak dapat
mempengaruhi orang lain atau teman sebaya yang berperilaku kurang baik menjadi
teman yang bersopan santun. Kemampuan dan keterampilan berbicara dengan baik
juga dapat merupakan modal utama bagi anak untuk menjadi pemimpin di lingkungan
karena teman sebayanya menaruh kepercayaan dan simpatik kepadanya.
I.A.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Bahasa
Pengenalan bahasa yang lebih dini
dibutuhkan untuk memperoleh ketrampilan bahasa yang baik Dalam bukunya
“Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja” Yusuf mengatakan bahwa perkembangan
bahasa dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu: faktor kesehatan, intelegensi, status
sosial ekonomi, jenis kelamin, dan hubungan keluarga.
Secara rinci dapat diidentifikasi
sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu:
a. Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan)
Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan
mempengaruhi cepat lambatnya perkembangan bahasa individu. Ini relevan dengan
pembahasan sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pikiran
dengan bahasa seseorang.
b. Pola Komunikasi Dalam Keluarga
Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak
arah akan mempercepat perkembangan bahasa keluarganya.
c. Jumlah Anak Atau Jumlah Keluarga
Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga,
perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komunikasi yang bervariasi
dibandingkan dengan yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada anggota lain
selain keluarga inti.
d. Posisi Urutan Kelahiran.
Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya di
tengah akan lebih cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu. Hal ini
disebabkan anak sulung memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu
hanya memiliki arah komunikasi ke atas saja.
e. Kedwibahasaan (Pemakaian dua bahasa)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan
bahasa lebih dari satu atau lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang
yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan bahasa
secara bervariasi. Misalnya, di dalam rumah dia menggunakan bahasa sunda dan di
luar rumah dia menggunakan bahasa Indonesia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi anak berbicara Awal
masa kanak-kanak terkenal sebagai masa tukang ngobrol, karena sering kali anak
dapat berbicara dengan mudah tidak terputus-putus bicaranya. Adapun
faktor-faktor yang terpenting didalam anak banyak bicara yaitu :
1. Inteligensi.
Yaitu semakin cerdas (pintar) anak, semakin cepat anak menguasai keterampilan
berbicara.
2. Jenis
disiplin. Yaitu anak-anak yang cenderung dibesarkan dengan cara disiplin lebih
banyak bicaranya ketimbang pada suatu kekerasan.
3. Posisi
urutan. Yaitu anak sulung cenderung/didorong ortu untuk banyak berbicara
daripada adiknya.
4. Besarnya
keluarga
5. Status
sosial ekonomi
6. Status
ras
7. Berbahasa
dua
8. Penggolongan
peran seks
Potensi Anak Berbicara Didukung oleh Beberapa Hal :
1) Kematangan
alat berbicara. Kemampuan berbicara juga tergantung pada kematangan alat-alat
berbicara. Misalnya tenggorokan, langit-langit, lebar rongga mulut dan
Iain-lain dapat mempengaruhi kematangan berbicara. Alat-alat tersebut baru
dapat berfungsi dengan baik setelah sempi’rpa dan dapat membentuk atau
memproduksi suatu kata dengan baik scbagai permulaan berbicara.
2) Kesiapan
berbicara. Kesiapan mental anak sangat berganrung pada pertumbuhan dan
kematangan otak. Kesiapan dimaksud biasanya dimnlai sejak anak berusia antara
12-18 bulan, yang discbut teachable moment dari perkembangan bicara. Pada saat
inilah anak betul-betul sudah siap untuk belajar. bicara yang sesungguhriya.
Apabila tidak ada gangguan anak akan segera dapat berbicara sekalipun belum
jelas maksudnya.
3) Adanya
model yang baik untuk dicontoh oleh anak. Anak dapat membutuhkan suatu model
tertentu -agar dapat melafalkan kata dengan tepat untuk dapat dikombinasikan
dengan kata lain sehingga menjadi suatu kalimat yang berarti. Model tersebut
dapat diperoleh dari orang lain, misalnya orang tua atau saudara, dari radio
yang sering didengarkan atau dari TV, atau actor film yang bicaranya jelas dan
berarti. Anak akan mengalami kesulitan apabila tidak pernah memperoleh model
scbagaimana disebutkan diatas. Dengan scndirinya potcnsi anak tidak dapat
berkembang sebagaimana mestinya.
4) Kesempatan
berlatih. Apabila anak kurang mendapatkan latihan keterampilan berbicara akan
timbul frustasi dan bahkan sering kali marah yang tidak dimengerti penyebabnya
oleh orang tua atau lingkungannya: Pada gilirannya anak kurang memperoleh
moUvasi untuk belajar berbicara yang pada umumnya disebut “anak ini lamban”
bicaranya.
5) Motivasi
untuk belajar dan berlalih. Memberikan motivasi dan melatih anak untuk
berbicara sangat penting bagi annk karena untuk memenuhi kebutuhannya untuk
memanfaatkan potensi anak. Orang tua hendaknya selalu berusaha agar motivasi
anak untuk berbicara jangan terganggu atau tidak mendapatkan pengarahan.
6) Bimbingan.
Bimbingan bagi anak sangat. penting untuk mengembangkan potensinya. Oleh karena
itu hendaknya orang tua suka memberikan contoh atau model bagi anak, berbicara
dengan pelan yang mudah diikuti oleh anak dan orang tua siap memberikan kritik
atau mcmbetulkan apabila dalam berbicara anak berbuat suatu kesalahan.
Bimbingan tersebut sebaiknya selalu dilakukan secara terus menerus dan
konsisten sehingga anak tidak mengalami kesulitan apabila berbicara dengan
orang lain.
Langkah-langkah untuk membantu perkembangan bahasa
anak :
1. Membaca. Kegiatan ini adalah kegiatan yang paling
penting yang dapat dilakukan bersama anak setiap hari. Ketika orang tua
membaca, tunjuklah gambar yang ada di buku dan sebutkan nama dari gambar
tersebut keras-keras. Mintalah anak untuk menunjuk gambar yang sama dengan yang
ada sebutkan tadi. Buatlah kegiatan membaca menjadi menyenangkan dan menarik
bagi anak dan lakukanlah setiap hari.
2. Berbicaralah mengenai kegiatan sederhana yang
orang tua dan anak lakukan dengan menggunakan bahasa yang sederhana.
3. Perkenalkan kata-kata baru pada anak setiap hari,
dapat berupa nama-nama tanaman, nama hewan ataupun nama makanan yang disiapkan
baginya.
4. Cobalah untuk tidak menyelesaikan kalimat anak.
Berikan kesempatan baginya untuk menemukan sendiri kata yang tepat yang ingin
dia sampaikan.
5. Berbicaralah pada anak setiap hari, dan pandanglah
mereka ketika berbicara atau mendengarkan mereka. Biarkan mereka tahu bahwa
mereka sangat penting.
Berikut beberapa cara untuk menstimulasi agar
perkembangan bicara batita semakin lancar dan ia gemar bicara:
• Ceritakan
kesibukan Anda. Omongkan dengan lantang apa saja yang sedang Anda kerjakan dan
lemparkan pertanyaan-pertanyaan untuk batita. “Teruslah bicara, walaupun Anda
nampak konyol karena batita tak bisa menjawab,” usul Pam Quinn, terapis wicara
di RS Rehabilitasi Schwab, Chicago.
• Jadi
‘role model’. Bila batita Anda mengatakan “cucu” untuk susu, gunakan pengucapan
yang benar ketika Anda merespon, “Ini susumu.” Kembangkan penguasaan bahasanya
dengan menambahkan kata-kata baru, misalnya “Susumu warnanya putih, enak
sekali.” Strategi ini tak hanya akan menambah jumlah kosa katanya tapi juga
mengajarkan cara kombinasi kata. Namun hindari mengoreksi ucapannya.
“Menunjukkan kesalahan anak bisa membuatnya tak nyaman. Bahkan anak seusia
itupun dapat mulai merasa bahwa apapun yang dilakukannya selalu salah di mata
ibu,” kata Pam lagi.
• Berlagak
“bodoh”. Beri batita kesempatan untuk meminta dan mengungkapkan kebutuhannya
sebelum Anda memberikan padanya. Contohnya, saat bermain, ia menggulirkan bola
dan Anda tahu ia ingin Anda mengembalikan bola itu padanya, pura-pura saja Anda
tidak mengerti, berikan ekspresi wajah bingung dan bertanya, “Ibu harus apa?”
Jeda seperti ini akan menyemangatinya untuk berkomunikasi.
• Tetap
nyata. Hindari untuk mengucapkan kata berlebihan atau berbicara dalam bahasa
slang atau bahasa pergaulan yang tak dimengerti balita usia 1-2 tahun. Orangtua
wajib berbicara dalam kalimat-kalimat reguler dan dalam bahasa yang benar, yang
akan membantu anak mengerti cara memadukan kata menjadi kalimat yang bermakna.
II. Keterlambatan dan bahaya (gangguan) di dalam
perkembangan bicara pada anak.
Apabila tingkat perkembangan bicara berada dibawah
tingkat kualitas perkembangan bicara anak yang umumnya sama yang dapat
diketahui dari ketepatan penggunaan di dalam kosa kata (bahasa) anak tersebut
pada saat bersama teman sebayanya bercakap-cakap/berbicara menggunakan
kata-kata terus dianggap muda diajak bermain dengan kata-kata. Keterlambatan
berbicara tidak hanya mempengaruhi penyesuaian akademis dan pribadi anak
pengaruh yang paling serius adalah terhadap kemampuan membaca pada awal anak
masuk sekolah. Banyak penyebab keterlambatan bicara pada anak umumnya adalah
rendahnya tingkat kecerdasan yang membuat anak tidak mungkin belajar berbicara
sama baiknya seperti teman-teman sebayanya, yang kecerdasannya normal atau
tinggi kurang motivasi karena anak mengetahui bahwa mereka dapat berkomunikasi
secara memadai dengan bentuk prabicara dorongan orang tua/orang dewasa,
terbatasnya kesempatan praktek berbicara karena ketatnya batasan tentang
seberapa banyak mereka diperbolehkan berbicara dirumah.
Salah satu penyebab tidak diragukan lagi paling umum
dan paling serius adalah ketidakmampuan mendorong/memotivasi anak berbicara,
bahkan pada saat anak mulai berceloteh. Apabila anak tidak diberikan rangsangan
(stimulasi) didorong untuk berceloteh, hal ini akan menghambat penggunaan
didalam berbahasa/kosa kata yang baik dan benar.
Kekurangan dorongan tersebut merupakan penyebab
serius keterlambatan berbicara anak terlihat dari fakta bahwa apabila orang tua
tidak hanya berbicara kepada anak mereka tetapi juga menggunakan kosa kata yang
lebih luas dan bervariasi, adapun kemampuan anak didalam berbicara yang
berkembang sangat pesat dan cepat yaitu contohnya : anak-anak dari golongan
yang lebih atau menengah yang orang tuanya ingin sekali menyuruh mereka (anak)
belajar berbicara lebih awal (cepat) dan lebih baik. Sangat kurang
kemungkinannya mengalami keterlambatan berbicara pada anak. Sedangkan anak yang
berasal dari golongan yang lebih rendah yang orang tuanya tidak mampu
memberikan dorongan tersebut bagi mereka, apakah kekurangan waktu/karena mereka
tidak menyadari betapa pentingnya suatu perkembangan bicara pada anak didik
tersebut.
Gangguan/bahaya didalam perkembangan bicara pada anak
yaitu :
1. Kelemahan didalam berbicara (berbahasa) kosa kata
2. Lamban mengembangkan suatu bahasa/didalam
berbicara
3. Sering kali berbicara yang tidak teratur
4. Tidak konsentrasi didalam menerima suatu kata
(bahasa) dari orang tua/guru.
Kesalahan yang umum didalam pengucapan/bahasa
(berbicara) pada anak yaitu :
1. Menghilangkan satu suku kata/lebih biasanya
terletak ditengah-tengah kata contohnya : “buttfly” padahal “butterfly”.
2. Mengganti huruf/suku kata seperti “tolly” padahal
“Dolly”, “handakerchief” padahal “handkerchief”.
3. Menghilangkan huruf mati yang sulit untuk
diucapkan oleh anak contohnya : z,w,s,d, dan g.
4. Huruf-huruf hidup khususnya O yang paling sulit
dikatakan anak (diucapkan)
5. Singkatan gabungan huruf mati yang sulit diucapkan
oleh anak contohnya : “st, sk, dr, fl, str”.
Perkembangan berbicara merupakan suatu proses yang
sangat sulit dan rumit. Terdapat beberapa kendala yang sering kali dialami oleh
anak, antara lain:
1) Anak cengeng. Anak yang sering kali menangis
dengan berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada fisik maupun psikis anak.
Dari segi fisik, gangguan tersebut dapai berupa kurangnya energi sehingga
secara otomatis dapat menyebabkan kondisi anak tidak fit. Sedangkan gangguan
psikis yang muncul adalah perasaan ditolak atau tidak dicintai oleh orang
tuanya, atau anggota kcluarga lain. Sedangkan rcaksi sosial tcrhadap tangisan
anak biasanya bernada negatif. Oleh karena itu pcranan orang tua sangat penting
untuk menanggulangi hal tersebut, salah satu cara untuk mengajarkan komunikasi
yang cfcktif bagi anak.
2) Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain.
Sering kali anak tidak dapat memahami isi pembicaraan orang tua atau anggota
keluarga lain. Hal ini disebabknn kurangnya perbeidaharaan kata pada anak. Di
samping itu juga dikarenakan orang tua sering kali berbicara sangat cepat
dengan mempergunakan kata-kata yang belum dikenal oleh .anak. Bagi keluarga
yang mcnggunakan dua bahasa (bilingual) anak akan. lebih banyak mengalami
kesulitan untuk memahami pembicaraan orang tuanya atau saudaranya yang tinggal
dalam satu rumah. Orang tua hendaknya selalu berusaha mencari penyebab
kesulitan anak dalam memahami pembicaraan tersebut agar dapat memperbaiki atau
membetulkan apabila anak kurang mengerti dan bahkan salah mengintepretasikan
suatu pembicaraan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar,
yaitu: periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun).
Faktor-faktor yang mempengaruhi anak berbicara Awal masa kanak-kanak terkenal
sebagai masa tukang ngobrol, karena sering kali anak dapat berbicara dengan
mudah tidak terputus-putus bicaranya.
Perkembangan bicara anak tergantung pada tumbuh
kembang ucapan (pelafasan) bicara anak tersebut. Didalam pembelajaran bicara
pada anak usia dini orang tua sangat berperan penting, karena tanpa bantuan
dari orang tua, anak tidak akan bisa berbicara. Adapun maksud dari tujuan
perkembangan bicara anak untuk melatih mengucapkan kata-kata kosa kata,
contohnya “mam” maksud disini anak tersebut bilang “makan”. Karena adanya
dampak keterlambatan bicara atau gangguan bicara anak terpengaruh dari
lingkungan tempat tinggal anak tersebut dan kurangnya pola asuh dari orang tua
untuk mengajari anak berbicara.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Perkembangan Bahasa Anak.
http://bayibalita.com/2010/07/perkembangan-bahasa-anak/
Giel. 2010. Makalah Perkembangan Bahasa Anak.
http://edichugiel.blogspot.com/2010/01/makalah-perkembangan-bahasa-anak.html
Whandi. 2010. Perkembangan Berbicara (Bahasa) Pada
Anak-Anak Usia Dini.
http://whandi.net/perkembangan-berbicara-bahasa-pada-anak-anak-usia-dini.html
Anonim. Stimulasi Bahasa Anak.
http://www.infoanak.com/tag/perkembangan-bahasa-anak/
Anonim. Cara menstimulus kemampuan bahasa balita.
http://www.okbangetz.com/cara-menstimulus-kemampuan-bahasa-balita/
Maulina, Dita. Perkembangan Bahasa Anak.
http://www.sekolahrumah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1030&Itemid=209
Massofa. Perkembangan Bahasa Anak.
No comments:
Post a Comment