Sunday, May 17, 2020

Mekanisme Kontraksi dan Kelelahan Otot

Mekanisme Kontraksi Otot

Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin. Kontraksi otot terjadi pergeseran miofilamen tebal dan tipis serta pemendekan sarkomer dan serat otot, tetapi tidak diikuti oleh pemendekan pada miofilamen. Kepala dari molekul miosin melekat pada filamen aktin yang berada di sebelahnya. Filament aktin yang tertambat pada garis Z kemudian melakukan serangkaian gerakan menarik ke arah medial sehingga mengakibatkan jarak antara kedua garis Z yang merupakan ujung dari sarkomer tersebut menjadi mengecil dan terjadilah yang disebut dengan kontraksi otot.
Siklus kontraksi otot memiliki tahapan yang saling berkaitan dimulai dengan adanya ion kalsium pada zona overlaping. Ion kalsium tersebut akan berikatan dengan troponin yang akan terikat kuat antara aktin dan kompleks troponin-tropomiosin jauh dari site yang aktif pada aktin dan menyebabkan interaksi dengan kepala myosin. Ketika active site sudah terpapar kepala miosin akan mengikat active site untuk membentuk cross-bridges. Setelah terbentuk formasi cross-bridges energy yang sudah tersimpan di dalam zona istirahat akan dikeluarkanseperti kepala myosin pada line M. Reaksi ini disebut dengan power stroke, ketika hal ini terjadi maka akan terbentuk ikatan antara Adenosin Difosfat (ADP)dengan kelompok fosfat

Mekanisme Kelelahan Otot
Kelelahan otot di definisikan sebagai kegiatan otot untuk mempertahankan atau menghasilkan kekuatan yang diperlukan atau hilangnya kemampuan otot untuk berkontraksi menghasilkan kekuatan. Kelelahan lebih sering di artikan sebagai menurunnya kapasitas otot dalam menghasilkan kekuatan dan kecepatan kontraksinya juga diikuti melambatnya relaksasi otot.19
Aktivitas yang dapat menyebabkan adanya kelelahan otot yaitu: salah satunya pada seorang atlet menjalani latihan yang keras melebihi batas-batas kemampuan fisiologi dan psikologi mereka.20 Adapun aktivitas lain yang dapat menimbulkan kelelahan pada otot salah satunya yaitu, pekerja dengan system manual handling seperti pekerja tenun kain sarung, pekerja pemintalan benang. Berdasarkan hasil penelitian Ahmad Muizzudin (2013) bahwa sekitar 60% tenaga kerja mengeluhkan adanya kelelahan pada saat bekerja dan setelah bekerja yang mengakibatkan timbulnya kelelahan pada otot pekerja tersebut.
Kelelahan otot dapat bersifat lokal maupun menyeluruh,  menurut Saryono (2011) mengatakan otot yang lelah adalah otot yang tidak mampu untuk berkontraksi. Ketidak mampuan otot tersebut dalam berkontraksi disebabkan oleh gangguan:
1.        Sistem saraf, yaitu saraf tidak dapat mengirimkan impuls ke otot-otot yang bersangkutan.
2.        Tempat bertemu saraf dan otot (neuromuscular junction) tidak dapat menghantarkan impuls dari saraf motor ke otot.
3.        Mekanisme kontraksi yang tidak dapat mengeluarkan tenaga.
4.        Sistem saraf pusat yaitu otot dan sumsum tulang belakang untuk menimbulkan rangsangan maupun menghantar rangsangan.
Upaya untuk mengatasi adanya kelelahan otot adalah perlakuan yang dapat menyebabkan adanya regangan pada otot yang berkontraksi terus menerus. Hal ini yang akan menyebabkan timbulnya mekanisme lepas aktin-miosin sehingga terjadi pengurangan penggunaan Adenosin triphosfat (ATP) sehingga akan mengurangi adanya kelelahan otot.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive