Tuesday, July 5, 2022

Cara untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

 


Cara untuk meningkatkan keterampilan berbicara menurut Suhartono (2005: 59) meliputi hal-hal di bawah ini:

a.       Membiasakan untuk berbicara dengan anak

Jika anak ingin cepat bisa bicara, sebagai orang tua membiasakan diri untuk berbicara walaupun anak itu masih bayi dan belum bisa bicara. Armstrong (Suhartono, 2005: 61) menyatakan bahwa Tidak akan terlalu dini untuk memulai berbicara kepada anak. Ia menambahkan semakin sering berbicara dengan anak, maka akan semakin cepat perkembangan jalur auditoris yang ada di dalam otak anak”.

b.      Memandang mata anak

Melakukan kontak langsung dengan cara memandang mata anak berarti kita mengajarkan kepada anak bahasa isyarat dan ekspresi muka yang akan dijadikan bekal untuk meningkatkan kemmapuan bicara. Hal ini penting terutamma dalam memberi instruksi dan menyuruh anak-anak.

c.       Menghindari kebiasaan bicara pada anak dengan pengejaan yang dibuat-buat

Ada kecenderungan seorang ibu mengucapkan kata-kata tertentu kepada anaknya dengan ucapan yang dibuat-buat. Pengucapan yang demikian mengakibatkan anak tidak terbiasa mendengarkan ucapan yang sebenarnya. Hal yang demikian menjadikan perkembangan bahasa anak menjadi lambat. Anak akan belajar lebih akurat dan efisien jika kita berusaha secara benar dan jelas mengeja setiap kata yang kita ucapkan.

d.      Berbicara apa yang benar-benar dilakukan dan dialami anak

Jika sebagai orang tua melakukan aktivitas dan diikuti oleh anak, deskripsikanlah apa yang kita lakukan dan dialami anak. Pada waktu kita sedang memberi makan, mandi, atau menggendong anak, deskripsikan apa yang dialami anak.

e.       Berkata lebih banyak daripada yang diminta

Jika anak meminta sesuatu kepada orangtua, sebaiknya orang tua menjawab secara lebih panjang dan jelas. Kata-kata yang digunakan dalam kalimat orang tua sebaiknya lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan katakata yang diucapkan anak. Hal tersebut memungkinkan anak tidak akan mengetahui secara detail, namun beberapa dari informasi baru itu sudah masuk dalam memorinya. Selain itu, kosa kata anak akan semakin bertambah banyak.

f.       Menggunakan tata bahasa yang benar dalam berbicara

Pada periode kritis untuk menguasai tata bahasa terjadi sebelum umur tiga tahun. Anak anda akan meniru struktur bahasanya sesuai dengan pola-pola yang ia dengar selama kehidupan sehariannya. Oleh karena itu, gunakan ucapan yang secara tata bahasa benar.

 

g.      Dengan lembut membetulkan kesalahan anak

Daripada menunjuk dengan kasar kesalahan ejaan dan tata bahasa seorang anak, orang bisa menawarkan pembenaran yang lembut namun efektif sebagai bagian dari percakapan. Setiap anak akan meniru bentuk tata bahasa yang benar dan membetulkan kesalahan.

h.      Melakukan percakapan dengan anak

Kadang-kadang dalam percakapan ada kalanya kita menggunakan bahasa isyarat atau gerakan-gerakan anggota badan. Anak mungkin tidak akan menggunakan kata-kata, namun ia dapat berpartisipasi dalam percakapan yang saling mengisi. Ikutlah ambil bagian ketika berbicara atau berinteraksi dengan anak. Saling bertukar senyum atau kata-kata dari canda merupakan langkah awal, namun hal itu penting bagi anak untuk mempelajari struktur dasar percakapan.

i.        Tidak memaksa anak menghafalkan kata

Mengahafalkan kata merupakan bagian dari kegiatan anak sehari-hari. Anak biasanya senang menghafal kata-kata tertentu yang baru dikenalnya. Kesadaran untuk menghafal kata pada diri anak untuk muncul bila ada rangsangan. Sebaiknya tidak memaksa anak untuk menghafal kata. Usahakan anak sadar sendiri akan kebutuhan kata-kata baru yang belum diketahuinya.

j.        Berhati-hati dengan infeksi telinga

Anak-anak yang memiliki penyakit kronis atau kambuhan sebelum berumur empat tahun akan mengalami kehilangan pendengaran secara temporal yang dapat mengganggu perkembangan kemampuan bicara dan kemampuan membaca. Anak-anak ini mungkin tidak akan mampu membedakan antara suara tertentu, seperti “eh” dan “sih” tanpa melalui terapi ucapan. Apabila anak menderita infeksi telinga yang kronis, hati-hati dengan gejala hilangnya pendengaran.

Berdasarkan uraian di atas, para orangtua dan guru dapat mengetahui cara untuk meningkatkan keterampilan berbicara yang terdiri dari membiasakan berbicara dengan anak, memandang mata anak, menghindari kebiasan bicara anak dengan pengejaan, bicarakan apa yang benar-benar dialami, memberikan banyak informasi kepada anak, tata bahasa yang benar dalam berbicara, membetulkan kesalahan pada pengucapan anak, percakapan dengan anak, jangan memaksa anak menghafalkan kata, dan hati-hati dengan infeksi pada telinga anak.

 

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive