Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan berbicara anak menurut bebrapa ahli diantaranya :
Menurut Hurlock (1978: 176) “Dua kriteria yang dapat digunakan untuk memutuskan apakah anak berbicara dalam artian yang benar atau hanya “membeo”. Pertama, anak harus mengetahui arti kata yang digunakannya dan mengkaitkannya dengan obyek yang diwakilinya. Kedua, anak harus melafalkan kata-katanya sehingga orang lain memhaminya dengan mudah. Kata-kata yang hanya dapat dipahami anak karena sudah sering mendengarnya atau karena telah belajar memahaminya dan menduga apa yang sedang dikatakan tidak memenuhi kriteria tersebut”.
Sedangkan Nurbiana Dhieni, dkk. (2005: 3.5) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat dijadikan ukuran kemampuan berbicara seseorang yang terdiri aspek kebahasaan dan non kebahasaan, aspek kebahahasaan meliputi: (a) ketepatan ucapan; (b) penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai; (c) pilihan kata; (d) ketepatan sasaran pembicaraan. Sedangkan aspek non kebahasaan meliputi: (a) sikap tubuh, pandangan, bahasa tubuh, dan mimik yang tepat; (b) kesediaan menghargai pembicaraan orang lain; (c) kenyaringan suara dan kelancaran dalam berbicara; (d) relevansi, penalaran dan penguasaan terhadap topik tertentu.Selain itu Sabarti Akhadiah, dkk. (1992: 154-160) yang menyatakan juga bahwa faktor penunjang dalam keterampilan berbicara ialah:
a. Aspek Kebahasaan
1) Ketepatan ucapan (pelafalan bunyi)
Anak harus dapat mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat dan jelas. Penempatan tekanan, nada, jangka, intonasi, dan ritme Penempatan tekanan, nada, jangka, intonasi, dan ritme yang sesuai akan menjadi daya tarik tersendiri dalam berbicara, bahkan merupakan salah satu faktor penentu dalam keefektifan berbicara.
2) Penggunaan kata dan kalimat
Penggunaan kata sebaiknya dipilih yang memiliki makna dan sesuai dengan konteks kalimat. Anak juga perlu dilatih menggunakan struktur kalimat yang benar.
b. Aspek Non Kebahasaan
1) Sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku
Berbicara harus bersikap wajar, tenang, dan tidak kaku. Wajar berarti berpenampilan apa adanya, tidak dibuat-buat. Sikap tenang adalah sikap dengan perasaan hati-hati yang tidak gelisah, tidak gugup, dan tidak tergesa-gesa. Selanjutnya dalam berbicara juga tidak boleh kaku.
2) Pandangan yang diarahkan kepada lawan bicara
Pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara agar lawan bicara memperhatikan topik yang sedang dibicarakan serta lawan bicara merasa dihargai.
3) Kesediaan menghargai pendengar orang lain
Belajar menghormati pemikiran orang lain dapat dilakukan dengan menghargai pendapat orang lain.
4) Gerak-gerik dan mimik yang tepat
Gerak-gerik dan mimik yang tepat berfungsi untuk membantu memperjelas atau menghidupkan pembicaraan.
5) Kenyaringan suara
Tingkat kenyaringan suara disesuaikan dengan situasi, tempat, jumlah, pendengar, dan akustik (ruang dengar) yang ada. Tidak terlalu nyaring dan tidak terlalu lemah sesuaikan dengan situasi, tempat, jumlah pendengar, dan akustik (ruang dengar) yang ada.
6) Kelancaran
Kelancaran dalam berbicara akan mempermudah untuk menangkap isi pembicaraan yang disampaikan
7) Penalaran dan relevansi
Penalaran dan relevansi yaitu hal yang disampaikan memiliki urutan yang runtut dan memiliki arti yang logis serta adanya saling keterkaitan atau hubungan dari hal yang disampaikan.
Berdasarkan uraian di atas, faktor yang mempengaruhi keterampilan berbicara anak dibedakan menjadi dua, yaitu aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi kualitas berbicara anak, sehingga faktor tersebut harus diperhatikan manakala pendidik sedang mengajarkan keterampilan berbicara.
Dalam penelitian ini akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi dalam keterampilan berbicara ialah dalam aspek kebahasaan dan non-kebahasaan. Aspek kebahasaan terdiri dari ketepatan ucapan, penempatan tekanan, nada, jangka, intonasi, dan ritme, penggunaan kata dan kalimat. Aspek non-kebahasan terdiri dari sikap yang wajar, pandangan yang diarahkan kepada lawan bicara, kesediaan menghargai pendengar orang lain, gerak-gerik dan mimik yang tepat, kenyaringan suara, kelancaran, penalaran dan relevansi. Oleh karena itu, faktor tersebut diperlukan untuk peningkatan terhadap keterampilan berbicara pada anak.
No comments:
Post a Comment