Dalam bermain peran terdapat jenis-jenis permainan yaitu main peran makro dan mikro. Mutiah (2010:115) menyatakan bahwa :
i. Makro
Anak berperan sesungguhnya dan menjadi seseorang atau sesuatu. Saat anak memiliki pengelaman sehari-hari engan main peran makro (tema sekitar kehidupan nyata), mereka belajar banyak keterampilan praakademis seperti : mendengarkan, tetap dalam tugas, menyelesaikan masalah, dan bermain kerja sama dengan yang lain.
ii. Mikro
Anak memegang atau menggerak-gerakkan benda-benda berukuran kecil untuk menyusun adegan. Saat anak main peran mikro, mereka belajar untuk menghubungkan dan mengambil sudut pandang dari orang lain.
Sedangkan Menurut Erik H. Erikson (dalam arriyani 2010:21) mengemukakan bahwa bermain peran terbagi ke dalam dua jenis bermain, diantaranya adalah :
a. Main peran Mikro
Dalam main peran mikro anak memainkan peran melalui alat bermain atau benda yang berukuran kecil atau mini (boneka atau orang binatang, rumah boneka, dll)
b. Main peran Makro
Main peran besar menggunkan alat sesungguhnya. Anak dapat menggunakan alat tersebut pada kegiatan mainnya. Anak dapat mengekspresikan ide-idenya dengan “gesture” memerankan seseorang atau sesuatu (mengaduk-aduk pasir dalam mangkuk untuk membuat kue pura-pura) atau dengan obyek (menggunakan kursi sebagai mobil)
Pada jenis main peran ini keduanya mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam cara memainkannya namun tetap esensinya adalah untuk mengembangkan beberapa aspek perkembangan dengan bermain pura, pura dengan memainkan peran seseorang atau sesuatu untuk mengasah keterampilan berbicara anak dengan berinteraksi dengan lawan mainnya, selain itu mengembangkan daya khayal dan imajinasi anak tentang kehidupan nyata, dan anak dapat berikir kreatif dalam memecahkan masalah disekitarnya. Peran guru sangat penting dalam memainkan jenis main ini, guru harus lincah dan tidak malu-malu agar merangsang anak juga untuk bermain dengan bebas tanpa harus ragu atau malu.
No comments:
Post a Comment