1. Pandangan dari ahli lainnya mengatakan bahwa bahan ajar adalah
seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak
tertulis, sehingga tercipta suatu lingkungan atau suasana yang memungkinkan
siswa belajar. Menurut Panen (2001) mengungkapkan bahwa bahan ajar merupakan
bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang
digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran (Andi,2011:16).
Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008:6), pengertian bahan
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan
tertulis maupun bahan tidak tertulis. Berdasarkan definisi-definisi tersebut,
dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan komponen pembelajaran yang
digunakan oleh guru sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Peran Bahan Ajar dalam Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan aktifitas dalam
upaya pewujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur,
yaitu unsur raw input (siswa) yang akan diproses/dibentuk
kompetensinya, instrumental input (terdiri dari tujuan, materi berupa
bahan ajar, media dan perangkat evaluasi) yang berfungsi sebagai perangkat yang
akan memproses pembentukan kompetensi, serta perangkat lingkungan
(environmental input), seperti lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat,
yang turut mempengaruhi keberhasilan pencapaian kompetensi.
Bahan pembelajaran dalam proses pembelajaran dengan demikian menempati
posisi penting dalam proses pembelajaran, hal tersebut karena bahan ajar
merupakan materi yang akan disampaikan/disajikan. Tanpa bahan ajar mustahil
pembelajaran akan terwujud. Tepat tidaknya, sesuai tidaknya bahan ajar dengan
tujuan dan kompetensi yang diharapkan akan menentukan tercapai tidaknya
tidaknya tujuan kompetensi pembelajaran yang diharapkan.
Berdasarkan uraian tersebut, bahan ajar merupakan inti dari kurikulum
yang berfungsi sebagai alat pencapaian tujuan dalam proses pembelajaran. Secara
lebih rinci, peran bahan ajar bagi guru, siswa dan pihak terkait:
Peran bahan pembelajaran bagi guru\
1. Wawasan bagi guru untuk pemahaman
substansi secara komprehensif
2. Sebagai bahan yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran
3. Mempermudah guru dalam
mengorganisasikan pembelajaran di kelas
4. Mempermudah guru dalam penentuan metoda pembelajaran yang
tepat serta sesuai kebutuhan siswa
5. Merupakan media pembelajaran
6. Mempermudah guru dalam
merencanakan penilaian pembelajaran.
Peran bahan pembelajaran bagi siswa
1. Sebagai pegangan siswa dalam penguasaan materi pelajaran
untuk mencapai kompetensi yang dicanangkan.
2. Sebagai informasi atau pemberi wawasan secara mandiri di
luar yang disampaikan oleh guru di kelas.
3. Sebagai media yang dapat memberikan kesan
nyata berkaitan dengan materi yang harus dikuasai.
4. Sebagai motivator untuk
mempelajari lebih lanjut tentang materi tertentu.
5. Mengukur keberhasilan penguasaan
materi pembelajaran secara mandiri.
1. Fungsi bahan ajar bagi
pendidik,diantranya :
· Menghemat waktu pendidikan dalam mengajar
· Mengubah peran pendidik dari seorang
pengajar menjadi seorang fasilisator
· Meningkatkan proses pembelajaran menjadi
lebih efektif dan interaktif
· Sebagai pedoman bagi pendidik yang akan
mengarahkan semua aktifitas dalam proses pembelajaran dan merupakan kompetensi
yang semestinya diajarkan kepada peserta didik.
· Sebagai alat evaluasi pencapaian atau
penguasaan hasil pembelajaran.
2. Fungsi bahan ajar bagi peserta didik
antara lain :
· Peserta didik dapat belajar tanpa harus
ada pendidikan atau teman peserta didik yang alin.
· Peserta didik dapat belajar kapan saja
dan dimana saja ia kehendaki.
· Peserta didik dapat belajar belajar
sesuai kecepatannya masing masing
· Peserta didik dapat belajar menurut
urutan yang dipilihnya sendiri.
· Membantu peserta didik untuk menjadi
pelajar yang mandiri,dan
· Sebagi pedoman bagi peserta didik yang
akan mengarahkan semua aktivitasnya dlam proses pembelajaran dan subtansi
kompetensi yang seharusnya dipelajari dan dikuasainya.
2. Langkah-langkah pembuatan bahan ajar untuk AUD
langkah-langkah pembuatan bahan ajar yang tidak bisa kita pisah-pisahkan.
Berikut penjelasan tahap-tahap dalam analisis kebutuhan bahan ajar.
1. Tahap 1 : Menganalisis Kurikulum
Tahap pertama ini ditunjukkan untuk menentukan kompetensi-kompetensi yang
memerlukan bahan ajar. Dengan demikian, bahan ajar yang kita buat benar-benar
diharapkan dapat menjadikan peserta didik menguasai segala kompetensi yang
ditentukan. Untuk mencapai hal tersebut, kita perlu mempelajari lima hal
sebagai berikut:
a. Standar Kompetensi
Standar kompetensi yaitu kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
mendiskripsikan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan
dapat dicapai pada setiap tingkatan.
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator
kompetensi. Untuk pembuatan bahan ajar, maka dalam hal ini kita mesti
mengidentifikasikan kompetensi dasar-kompetensi dasar yang diharapkan bisa
dikuasai oleh peserta didik.
c. Indikator Ketercapaian Hasil Belajar
Indikator yaitu rumusan kompetensi yang spesifik, yang dapat dijadikan
sebagai acuan kriteria penilaian dalam menentukan kompeten atau tidaknya
peserta didik. Setelah menganalisis kompetensi dasar, maka indikator adalah hal
berikutnya yang mesti kita analisis. Sehingga, kita dapat mengetahui kompetensi
yang spesifik, yang nantinya dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam
menentukan bahan ajar yang tepat.
d. Materi Pokok
Materi pokok adalah sejumlah informasi utama yang berisi pengetahuan,
keterampilan, auan nilai yang disusun sedemikian rupa oleh pendidik agar
peserta didik menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Materi pokok adalah
objek analisis berikutnya yang harus kita telaah. Jadi setelah menganalisis
indikator, maka kita berlanjut pada analisis materi pokok. Materi pokok ini
menjadi salah satu acuan utama dalam menyusun isi bahan ajar.
e. Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar adalah suatu aktivitas yang didesain oleh pendidik
supaya dilakukan oleh para peserta didik agar mereka menguasai kompetensi yang
telah ditentukan melalui kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan. Jadi,
pengalaman belajar haruslah disusun secara jelas dan operasional, sehingga
langsung bisa dipraktikkan dalam kegiatan pembelajaran.
2. Tahap 2 : Analisis Sumber Belajar
Setelah melakukan analisis kurikulum, langkah selanjutnya dalam
menganalis kebutuhan belajar adalah menganalisis sumber belajar. Apa dan
bagaimana analisis sumber belajar itu dilakukan, tidaklah susah. Yang penting
kita harus memahami terlebih dahulu bahwa sumber belajar yang akan digunakan
sebagai bahan untuk penyusunan bahan ajar perlu dilakukan analisis.
a. Kriteria Ketersediaan
Kriteria ketersediaan berkenaan dengan ada tidaknya sumber belajar di
sekitar kita. Jadi kriteria pertema ini mengacu pada pengadaan sumber belajar.
Usahakan agar sumber belajar yang kita gunakan prakti dan ekonomis, sehingga
kita mudah untuk menyediakannya.
b. Kriteria Kesesuaian
Kriteria kesusaian maksudnya adalah apakah sumber belaar itu sesuai atau
tidak dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Jadi, hal utama yang
dilakukan dalam kriteria kedua ini adalah memahami kesesuaian sumber belajar
yang dipilih dengan kompetensi yang mesti dicapai oleh peserta didik.
c. Kriteria Kemudahan
Kriteria kemudahan maksudnya adalah mudah atau tidaknya sumber belajar
itu disediakan maupun digunakan.
3. Tahap 3 : Memilih dan Menentukan Bahan Ajar
Tahap ketiga dalam analisis kebutuhan bahan ajar adalah memilih dan
menentukan bahan ajar. Langkah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu kriteria
bahwa bahan ajar harus menarik dan dapat membantu peserta didik untuk mencapai
kompetensi.
Berkaitan dengan pemilihan bahan ajar, ada tiga prinsip yang dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam memilih dan menentukan bahan ajar, yaitu :
a. Prinsip Relevasi
Arti dari prinsip relevansi yaitu bahan ajar yang dipilih sebaiknya ada
hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b. Prinsip Konsistensi
Dalam prinsip konsistensi, bahan ajar yang dipilih harus mempunyai niai
keajegan. Jadi, antara kompetensi dasar yang mesti dikuasai peserta didik
dengan bahan ajar yang telah disiapkan mempunyai keselarasan dan kesamaan.
c. Prinsip Kecukupan
Dalam prinsip kecukupan, ketika kita memilih bahan ajar, hendaknya dicari
yang memadai untuk membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
Langkah 2 : Menyusun Peta Bahan Ajar
Setelah proses analisis kebutuhan bahan ajar selesai kita laksanakan, selanjutnya
dalam membuat dan menyusun bahan ajar kita akan mengetahui jumlah bahan ajar
yang mesti kita siapkan dalam satu semester tertentu. Menurut Diknas, paling
tidak ada tiga kegunaan penyusunan peta kebutuhan bahan ajar. Kegunaan dari
penyusunan peta bahan ajar adalah:
a. dapat mengetahui jumlah bahan ajar yang harus
ditulis
b. dapat mengetahui sekuensi atau urutan bahan ajar
(urutan bahan ajar ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan)
c. dapat menentukan sifat bahan ajar
Berkaitan dengan sifat bahan ajar, penting bagi kita untuk memahami bahan
ajar yang bersifat dependent dan independent. Bahan ajar dependent adalah bahan
ajar yang ada kaitannya antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang
lainnya, sehingga dalam penulisannya harus saling memperhatikan satu sama lain,
apalagi jika masing-masing bahan ajar itu saling mempersyaratkan. Sedangkan
bahan ajar independent adalah bahan ajar yang berdiri sendiri atau dalam
penyusunannya tidak harus memperhatikan atau terikat dengan bahan ajar lainnya.
Langkah 3 : Membuat Struktur Bahan Ajar
Langkah ketiga dalam pembuatan bahan ajar adalah membuat struktur bahan
ajar. Bahan ajar terdiri dari atas susunan bagian-bagian yang kemudian
dipadukan, sehingga menjadi sebuah bangunan utuh yang layak disebut sebagai
bahan ajar. Susunan atau bangunan atau bangunan bahan ajar inilah yang dimaksud
dengan struktur bahan ajar. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa
masing-masing bentuk bahan ajar memiliki struktur berbeda. Oleh karena itu, kita
perlu memahami dan mengetahui masing-masing bentuk bahan ajar tersebut agar
nisa membuat berbagai bahan ajar yang baik. Namun, dari beraneka ragam struktur
bahan ajar yang ada, secara umum ada tujuh komponen dalam setiap bahan ajar,
yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi
pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.
No comments:
Post a Comment