Model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
film, komputer, kurikulum, dan
lain-lain. Joyce dalam Trianto
menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain
pembelajaran untuk membantu siswa sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran
tercapai (Trianto, 2007:5).
Soekamto dalam Trianto
mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar (Trianto, 2007:5).
Bell dalam Siswono
menjelaskan bahwa suatu model pembelajaran adalah suatu perumusan proses
pembelajaran yang dapat digunakan untuk topik-topik berbeda dalam
bermacam-macam materi pokok. Setiap model diarahkan untuk membantu siswa
mencapai tujuan pembelajaran.
Joice dan Weil dalam
Siswono mengemukakan lima unsur penting yang menggambarkan suatu model
pembelajaran, yaitu: (1) Sintaks, yakni suatu urutan pembelajaran yang biasa
disebut fase. (2) Sistem sosial, yaitu peran siswa dan guru, serta norma yang
diperlukan. (3) Prinsip reaksi, yaitu memberikan gambaran kepada guru tentang
cara memandang dan merespon apa yang dilakukan siswa. (4) Sistem pendukung,
yaitu kondisi atau syarat yang diperlukan untuk terlaksananya suatu model,
seperti setting kelas, sistem instruksional. (5) Dampak instruksional dan
dampak pengiring. Dampak instruksional adalah hasil belajar yang dicapai
langsung dengan cara mengarahkan siswa pada tujuan yang diharapkan. Sedangkan
dampak pengiring adalah hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses
belajar mengajar, sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang dialami
langsung oleh siswa tanpa arahan langsung dari guru (Siswono, 2008:58).
Model pembelajaran
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:4 (1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori
belajar dari para ahli tertentu. Sebagai contoh, model penelitian kelompok
disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini
dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis. (2)
Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir
induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif. (3) Dapat
dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas. (4)
Memiliki bagian-bagian model yang disamakan: (a) Urutan langkah-langkah
pembelajaran (syntax). (b) Adanya prinsip-prinsip reaksi. (c) Sistem sosial.
(d) Sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila
guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran. (5) Memiliki dampak sebagai
akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputi: (a) Dampak
pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur. (b) Dampak pengiring,
yaitu hasil belajar jangka panjang. (6) Memiliki persiapan mengajar (desain
instruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya (Rusman,
2011:136).
No comments:
Post a Comment