Teknik-teknik yang digunakan dalam
pembelajaran keterampilan bahasa hendaknya sesuai dengan metode yang dipilih.
Sebab teknik-teknik pembelajaran adalah penerapan atau realisasi praktis dari
metode. Muradi (2006) mengatakan “Metode merupakan pemikiran dan
langkah-langkah pokok dalam approach
(suatu keyakinan tentang hakikat bahasa atau pengajaran bahasa) pada batas
pelaksanaan”.
Metode adalah rencana menyeluruh penyajian
bahasa secara sistematis berdasarkan pendekatan yang ditentukan, mencakup
tujuan, kriteria pemilihan dan pengorganisasian materi, bentuk kegiatan belajar
mengajar, peran guru, peran siswa, dan peran bahan ajar. Hubungan satu metode
dengan metode yang lain tidak dipandang sebagai penoakan melainkan sebagai
pengembangan, perbaikan dan penyempurnaan (Fuad,2003 : 30).
Quantum
Learning merupakan seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti
efektif untuk semua umur. Quantum
Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik
berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai
“suggestology”. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi
hasil situasi belajar (De Porter, 1999:14). Quantum
Learning didefinisikan sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energi
menjadi cahaya”. Semua kehidupan adalah energi. Rumus yang terkenal dalam
fisika quantum adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi. Quantum Learning menggabungkan
sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan neurolinguistik (NLP) dengan
konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar (De Porter, 1999:
16).
Metode Quantum
Learning memiliki asas utama, yaitu : bawalah dunia mereka ke dunia kita,
antarkan dunia kita ke dunia mereka. Metode ini memberikan suasana yang
memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung dan rancangan
belajar yang dinamis melalui penyajian prima, fasilitas yang luwes,
keterampilan belajar, dan keterampilan hidup (De Porter, 2003:9).
2.4.1 Keunggulan dan Kelemahan
Metode Quantum learning ini memiliki
beberapa keunggulan yaitu sebagai berikut:
a.
Quantum
learning berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika quantum
meskipun serba sedikit istilah dan konsep quantum dipakai.
b.
Quantum learning lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empiris,
“hewan-istis”, dan atau nativistis.
c.
Quantum learning lebih konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris,
behavioristis.
d.
Quantum learning memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan
bermakna, bukan sekedar transaksi makna.
e.
Quantum learning sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan
taraf keberhasilan tinggi.
f.
Quantum learning sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran proses
pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
g.
Quantum learning sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses
pembelajaran.
h.
Quantum learning memiliki model yang memadukan konteks dan isi
pembelajaran.
i.
Quantum learning memusatkan perhatian pada pembentukan ketrampilan
akademis, ketrampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau material.
j.
Quantum learning menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting
proses pembelajaran.
k.
Quantum
learning mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan
keseragaman dan ketertiban.
l.
Quantum learning mengintegrasikan
totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.
Tujuh Kunci Keunggulan Quantum Learning yaitu sebagai berikut :
a.
Integritas
Bersikaplah jujur, tulus dan menyeluruh.
Selaraskan denga nilai-nilai yang ada pada diri kita.
b.
Kegagalan awal kesuksesan
Pahamilah bahwa kegagalan hanyalah
memberikan informasi yang anda butuhkan untuk sukses.
c.
Bicaralah dengan niatan baik
Berbicaralah dengan
pengertian positif dan bertanggungjawablah untuk berkomunikasi yang jujur dan
lurus.
d.
Komitmen
Penuhilah janji dan kewajiban, laksanakan
visi dan lakukan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
a.
Tanggungjawab
Bertanggungjawablah atas tindakan anda.
f.
Sikap fleksibel
Bersikap terbuka
terhadap perubahan baru yang dapat membantu kita memperoleh hasil yang kita
inginkan.
g.
Keseimbangan
Jaga keselarasan pikiran, tubuh dan jiwa. Sisihkan
waktu untuk membangun dan memelihara ketiganya.
Sedangkan kelemahan dari metode Quantum learning adalah sebagai berikut
:
a.
Membutuhkan pengalaman yang nyata
b.
Waktu
yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar
c. Kesulitan
mengidentifikasi ketrampilan siswa
2.4.2
Prinsip Quantum Learning
a. Prinsip
utama Quantum learning berbunyi: Bawalah Dunia Mereka (Pembelajar) ke dalam
Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan Dunia Kita (Pengajar) ke dalam Dunia Mereka
(Pembelajar).
b. Dalam
Quantum learning juga berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran merupakan
permainan orchestra simfoni.
c. Prinsip-prinsip dasar ini ada lima macam
berikut ini :
i.
Ketahuilah bahwa segalanya berbicara
Dalam
Quantum learning, segala sesuatu mulai lingkungan pembelajaran sampai dengan
bahasa tubuh pengajar, penataan ruang sampai guru, mulai kertas yang dibagikan
oleh pengajar sampai dengan rancangan pembelajaran, semuanya mengirim pesan
tentang pembelajaran.
ii.
Ketahuilah bahwa segalanya bertujuan
Semua yang terjadi dalam proses pengubahan
energy menjadi cahaya mempunyai tujuan.
iii.
Sadarilah bahwa pengalaman mendahului
penamaan
Poses pembelajaran paling baik terjadi
ketika pembelajar telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh makna
untuk apa yang mereka pelajari.
iv.
Akuilah setiap usaha
yang dilakukan dalam pembelajaran
Pembelajaran atau
belajar selalu mengandung risiko besar.
v.
Sadarilah bahwa sesuatu
yang layak dipelajari layak pula dirayakan
Segala sesuatu
dipelajari sudah pasti layak pula dirayakan keberhasilannya.
vi.
Dalam Quantum
learning juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran lurus berdampak bagi
terbentuknya keunggulan.
Dengan kata lain pembelajaran perlu
diartikan sebagai pembentukan keunggulan. Oleh karena itu, keunggulan ini
bahkan telah dipandangan sebagai jantung fondasi Quantum learning. Ada 8
prinsip keunggulan, yang juga disebut 8 kunci keunggulan yang diyakini dalam Quantum
learning.
Delapan kunci keunggulan itu sebagai
berikut :
a.
Teraplah Hidup dalam Integritas
Dalam pembelajaran, bersikaplah apa adanya, tulus, dan
menyeluruh yang lahir ketika nilai-nilai dan perilaku kita menyatu.
b.
Akuilah Kegagalan Dapat Membawa Kesuksesan
Dalam pembelajaran, kita harus mengerti dan mengakui bahwa
kesalahan atau kegagalan dapat memberikan informasi kepada kita yang diperlukan
untuk belajar lebih lanjut sehingga kita dapat berhasil.
c.
Berbicaralah dengan Niat Baik
Dalam pembelajan, perlu dikembangkan ketrampilan berbicara
dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan
langsung.
d.
Tegaskanlah Komitmen
Dalam pembelajaran, baik pengajar maupun pembelajar harus
mengikuti visi-misi tanpa ragu-ragu, tetap pada rel yang telah ditetapkan.
e.
Jadilah Pemilik
Dalam pembelajaran harus ada tanggung
jawab. Tanpa tanggung jawab tidak mungkin terjadi pembelajaran yang bermakna
dan bermutu.
f.
Tetaplah Lentur
Dalam pembelajaran, pertahanan kemampuan untuk mengubah
yang sedang dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pembelajar
lebih-lebih , harus pandai-pandai membaca lingkungan dan suasana, dan harus
pandai-pandai mengubah lingkungan dan suasana bilamana diperlukan.
g.
Pertahankanlah Keseimbangan
Dalam
pembelajaran, pertahanan jiwa, tubuh, emosi, dan semangat dalam satu kesatuan
dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal.
2.4.3 Model-Model Quantum Learning
Metode Quantum Learning memiliki beberapa model
diantaranya sebagai berikut :
a. Peta konsep
Peta konsep sebagai teknik belajar efektif. Peta konsep disini lebih
menunjukkan pada keuangan ide-ide pikiran sebagai catatan dalam grafis sebagai
salah satu teknik belajar efektif. Peta konsep berupa ide pemikiran yang di
tuangkan dalam bentuk gambaran atau grafik. Menurut Nacy Murgilulier yang
dikutip Rose dan Nicholl sebelum belajar kita memvisualisasikan gambar dengan pikiran kita dan mengkaitkannya
dengan konsep-konsep.
Langkah-langkah tehnik penggunaam peta menurut Rose dan Nicholl :
1)
Mulai degan topik di
tengah halaman
Tulislah gagasan uatama di tengah-tengah
halaman kerertas dan lingkupilah dengan segitiga atau bentuk-bentuk lain
,sehingga kita terdorong untuk
mendefinisikan gagasan inti subjek yang dipelajari sebagai titik awal yang
efektif.
2) Buat
cabang-cabangnya
Tambahkan cabang keluar untuk
setiap poin atas gagasan utama antrara lima
atau tuju cabang jangan terlalu banyak.
3) Gunakan
kata-kata kunci
Kata kunci adalah kata yang menyampaikan
isi sebuah gagasan dan memudahkan memicu ingatan kita.
4)
Tambahkan simbol-simbol
dan ilustrasi mendapatkan ingatan yang lebih baik
5) Gunakan
huruf kapital
6)
Tulis gagasan penting
dengan huruf yang lebih besar
7)
Hidupkanlah peta
pikiran anda dengan hal-hal yang menarik
8)
Garis bawahi
kata-kata itu \gunakan huruf miring atau
tebal
9) Siaplah
kreatif dan berani
Lakukan
sendiri dan jangan takut salah atau jelek, gunakan sebanyak mungkin gambar yang memang membantu pemahaman anda
sendiri
10) Gunakan
bentuk-bentuki acak untuk gagasan sendiri
11)
Buatlah peta konsep
secara horizontal, agar dapat ruang bagi gagasan anda
Cara pembelajaran dengan konsep ini
perlu di sajikan dengan metode tugas kerja kelompok. Adapun contoh langkah
–langkahnya adalah sebagai berikut :
a.
Guru melakukan
apresiasi dengan pertanyaan pada materi model-model pembelajaran.
b.
Gunakan pertanyaan
tentang dimensi-dimensi atau cakupan materi dari model-model pembelajaran.
c.
Sambil bertanya guru
mencoba mentransfer jawaban siswa dalam bentuk peta konsep.
d. Perbaiki
peta konsep yang belum terstuktur .
e. Setelah
gambar peta jadi di papan tulis, guru meminta siswa untuk membuat peta konsep
secara berkelompok berdasarkan sub-sub materi yang ada.
f. Guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian siswa kerja kelompok untuk
menbuat peta konsep. Untuk itu di berikan batas waktu misalnya 10-15 menit.
Jika siswa sudah terbiasa mambuat peta konsep
siswa sudah dapat ditugaskan secara individu atau kompok kecil per dua
orang.
g. Selama
siswa menyusun peta konsep guru keliling untuk memberikan penjelasan jika ada
kelompok yang bertanya.
h. Guru
meminta siswa untuk membuat matrik konsep pengelompokan dan atributnya.
i. Setelah
selesai wakil-wakil kelompok disuruh maju untuk mempresentasikan. Sementara
kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi dan masukan.
j.
Jika diperlukan guru
memberikan penjelasan kepada materi yang belum dapat dipahami siswa.
k.
Berikan masikan
terhadap hasil pekerjakan siswa.
l.
Lakuklan
postest tentang konsep yang diluasai.
m. Berikan siswa untuk memberikan masukan terhadap cara
pembelajaran guru sebagai evaluasi untuk pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
b. Teknik
Memori
Teknik memori adalah teknik memasukkan
informasi ke dalam otak sesuai dengan cara kerja otak (brain-based technique).
Dalam teknik ini perlu meningkatkan efektifitas dan efisiensi otak dalam
menyerap dan menyimpan informasi. Daya ingat kita dapat ditingkatkan dan
menurut Gunawan (2004) otak suka dengan hal yang bersifat :
a.
Ekstem
berlebihan/tidak masuk akal
b.
Penuh warna
c.
Multi sensor
d.
Lucu
e.
Melibatkan emosi
f.
Melibatkan irama atau musik
g.
Tindakan aktif
h.
Gambar
tiga domensi dan hidup/aktif
i.
Menggunakan asosiasi
j.
Imajinasi
k.
Humpr
l.
Simbol
m. Nomor
dan urutan
Teknik memori memiliki hambatan yaitu orang tua atau guru menganggap konyol
jika kita berfikir tidak masuk akal. Namun cara ini sangat efektif karena otak
kita menyimpan gambar dan makna.
Sekarang coba anda melakukan satu hal. Sambil menutup mata, coba bayangkan
dalam pikiran anda hal-hal berikut ini :
·
Bayangkan
sebuah baju kaos tanpa kerah, berwarna merah, mempunyai satu saku di bagian
tengah.
·
Sekarang
bayangkan baju kaos ini membesar sampai 5 kali dari ukuran semula.
·
Bayangkan
baju kaos ini mempunyai kepala, kaki dan tangan.
·
Bayangkan
baju kaos ini mengajak anda berbicara, berkenalan dengan anda.
·
Bayangkan
anda mendengar baju kaos itu berkata, "Hi... Bu guru apa kabar hari ini?
Senang berkenalan dengan anda. Siapa nama anda?" apa anda hari ini senang
mengikuti PLPG? Seriuskah anda? Mengapa anda ngantuk seperti muridmu? Apa anda
ndak malu dengan pengajarnya kalau ngantuk? Kalau ngantuk makan dulu saja.
Jika kita dapat melatih imajinasi berarti otak kanan kita aktif dengan
baik. Untuk mencapai hasil maksimal kita perlu memberdayakan dan menyeimbangkan
penggunaan otak kiri dan kanan.
c. Teknik
Rantai Kata
Teknik ini menggunakan cara menyambung atau merantai kata menjadi cerita
yang mudah kita hafalkan. Syarat yang harus dilakukan dalam membuat ceita
pendek ada pada 14 poin yang tersebut sebelumnya dan ada pula syarat tambahan
yaitu :
·
Buatlah cerita yang berisi aksi atau tindakan.
·
Hindari
perubahan bentuk karena akan mengacaukan urutan kata yang dihafal dan kurang
menarik bagi otak.
·
Jangan menambah objek lain.
·
Buat cerita yang sependek mungkin karena akan
semakin baik dan efektif.
·
Bayangkan
gambar dari objek cerita
Teknik ini
adalah melatih merangkai membuat kalimat/cerita dari kata-kata yang
sudah ada. Contoh :
·
Semesta
·
Variabel
·
Konstanta
·
Fungsi
·
Persamaan
d.
Teknik Plesetan Kata
Teknik plesetan kata yaitu menggantikan
kata sulit yang ingin kita hafal dengan kata lain yang bunyinya mirip atau
lucu.
e.
Sistem Pasak Lokasi
Sistem pasak lokasi yaitu teknik mengakses dan
mengaktifkan memori semantik dan episodik. Saat kita berusaha menghafal, kita
mengaktifkan memori semantik. Informasi yang kita dapat kemudian dicantolkan
pada lokasi yang berarti mengaktifkan memori episodik. Dalam memilih lokasi seharusnya
lokasinya sudah kita kenal agar kiya tidak salah mengingat apa yang masuk dalam
memasukkan memori. Jumlah lokasi tergantung pada kata yang ingin dihafal. Untuk
menentukan kekuatan informasi pada memori tergantung pada dua hal yaitu:
1)
Seberapa
baik kita menentukan alur lokasi (harus urut).
2)
Seberapa baik visualisasi yang dilakukan.
Misalnya anda diminta untuk menghapal cerita nama hewan yang dilindungi di Indonesia
seperti di bawah ini :
1)
Bangau
Hitam
2)
Biawak Pohon
3)
Burung Udang
4)
Harimau Sumatra
5)
Monyet Hitam
6)
Kakak Tua Raja
7)
Orang Hutan Kalimatan
8)
Jalak Putih
Karena ada delapan data, maka kita
membutuhkan delapan lokasi. Kita ambil rumah anda sebagai contoh. Sekarang kita
tentukan lokasinya.
1)
Jalan
di depan rumah anda
2)
Pintu
pagar rumah anda
3)
Halaman
depan rumah
4)
Pintu
masuk utama
5)
Ruang
tamu
6)
Tembok
di ruang tamu
7)
Ruang
keluarga
8)
Lemari
es (yang ada di ruang makan)
2.4.4 Kerangka Rancangan Belajar Quantum
Learning
a. Tumbuhkan
Tumbuhkan minat, motivasi,
empati, simpati dan harga diri dengan memuaskan “Apakah Manfaat BagiKU” (AMBAK),
dan manfaatkan kehidupan siswa.
b. Alami
Hadirkan pengalaman umum
yang dapat di mengerti dan dipahami semua pelajar.
c. Namai
Sediakan kata kunci,
konsep, model, rumus, strategi sebuah masukan.
d. Demonstrasikan
Sediakan kesempatan bagi
siswa untuk menunjukkan bahwa mereka tahu dan ingat setiap siswa memiliki cara
yang berbeda dalam menyelesaikan pekerjaan.
e. Ulangi
Tunjukkan siswa cara-cara
mengulang materi dan menegaskan “Aku tahu dan memang tahu ini”. Sekaligus
berikan kesimpulan.
f. Rayakan
Pengakuan untuk penyelesaian,
partisipasi, dan pemerolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan.
No comments:
Post a Comment