Pada
hakekatnya pikiran dan perilaku manusia berubah dari waktu ke waktu baik secara
perorangan maupun secara kelompok melalui pembelajaran. Dalam suatu pendidikan
juga mengalami hal serupa bahwa hasil belajar khususnya matematika pada siswa
masih belum baik dan belum memuaskan. Karena dalam pendidikan menginginkan yang
lebih baik dan perlu untuk meningkatkan kualitas (mutu) hasil belajar
matematika siswa.
Dunia
pendidikan sudah berupaya memperbaiki mutu hasil belajar siswa khususnya
matematika dengan memasukkan unsur-unsur pandangan yang bermacam–macam. Namun
hasil belajar siswa belum memuaskan dan jauh dari harapan. Kurikulum 2004 (KBK)
mengambil pandangan konstruktivisme
sebagai dasar penyusun pembelajaran. Dalam hal ini, konstruktivisme menganggap
bahwa:
1. Pengetahuan
tidak dapat ditransfer tetapi harus dibangun sendiri oleh siswa dalam
pikirannya
2. Belajar
menjadi lebih efektif apabila siswa berinteraksi dengan orang lain
3. Belajar
menjadi lebih efektif apabila pengetahuan baru dikaitkan dengan pengetahuan
yang sudah dimiliki oleh siswa sebelumnya
4. Matematika dipandang sebagai kegiatan / aktivitas
manusia (human Activity)
5. Dalam
pelaksanaan pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator dan mediator.[1]
Sesuai
dengan pandangan konstruktivisme bahwa matematika dianggap sebagai kegiatan
siswa / aktivitas siswa maka seorang guru perlu menyediakan tugas atau
masalah yang dapat memberi kesempatan
pada siswa untuk mengkonstruksi (membangun) matematika dalam pikirannya. Agar
siswa dapat melaksanakan tugas tersebut, guru perlu menata lingkungan baik
fisik maupun non fisik. Interaksi antara siswa dengan guru harus dibangun
dengan wacana–wacana dari siswa tentang penyelesaian tugas yang diberikan.
Disini guru perlu menganalisis dari hasil wacana siswa supaya dapat
merefleksikan apa yang telah dilakukan oleh siswa dalam pembelajaranya. Dengan
bimbingan dari guru yang mengikuti jalan pikiran siswa, sehingga siswa dapat
menyelesaikan tugas dengan baik. Dan alternatif pendekatan yang dimaksud adalah
pembelajaran model NCTM.
NCTM
merupakan singkatan dari “National Council of Theacher of Mathematics”. NCTM
merupakan sebuah organisasi guru dan pendidik matematika di Amerika Serikat.[2]
Disini NCTM memberikan masukan dan kontribusi yang sangat besar terhadap dunia
pendidikan khususnya dalam bidang matematika. Selain ingin mengadakan perubahan
guru menjadi lebih profesional sesuai
dengan kemajuan jaman, faktor lain yang mendukung dibentuknya NCTM adalah
menginginkan perubahan dalam metode pembelajaran matematika yang selama ini
sedikit siswa yang berprestasi diberbagai kompetisi internasional matematika.[3]
Rekomendasi
untuk perubahan matematika sekolah, yang saat ini menyarankan pentingnya peran
siswa dalam pemecahan masalah. NCTM menyatakan bahwa “problem solving must be the focus of school mathematics”.[4]
Artinya, “pemecahan masalah seharusnya menjadi fokus utama dari kurikulum
matematika”. Standar pemecahan masalah menurut NCTM meliputi :
a. Penyelesaian masalah dilingkungan siswa
atau pada matematika
b. Pembangunan
konsep matematika dengan wacana siswa melalui
pemecahan masalah
c. Penggunaan berbagai strategi
untuk menyelesaikan masalah dengan alat /
lingkungan
d. Pemantauan atau analisis kerja
siswa dalam pemecahan masalah.[5]
Jadi menurut NCTM
pembelajaran matematika perlu memiliki 4 komponen, yaitu 1) Tugas, 2) wacana,
3) lingkungan dan 4) Analisis.
1. Tugas menyediakan matematika bagi nsiswa dan
dapat berupa pertanyaan, proyek, masalah, konstruksi, aplikasi, atau soal
latihan
2. Wacana meliputi cara mempresentasikan, berfikir,
berbicara, menyetujui, tidak menyetujui yang digunakan oleh guru dan siswa
dalam membicarakan penyelesaian suatu tugas
3. Lingkungan
meliputi lingkungan fisik dan non-fisik. Lingkungan fisik berupa ruang alat dan
penatanya. Lingkungan non-fisik menggambarkan penataan untuk belajar yaitu
intelektual, sosial dan ciri-ciri fisik yang dapat membentuk cara mengetahui
dan bekerja.
4. Analisis adalah refleksi sistematis yang
dilakukan guru yang merupakan kegiatan inti untuk memonitor kehidupan kelas
yang sedang berlangsung.[6]