Wednesday, September 21, 2022

Falsafah Ki Sunda

 


            Ada pepatah orang Sunda (saur sepuh) bahwa membangun tata hidup dan kehidupan sejatinya didasari empat pilar, yaitu: a) siliasuh, b) siliasih, c) siliasah, dan d) siliwangi (siliwawangi).

            Siliasuh, mengandung maksud bahwa di dalam menata perekonomi kerakyatan Jawa Barat sejatinya dibangun atas dasar saling memenuhi, dan kasih sayang di antara sesama. Kehidupan gotong royong merupakan salah satu bentuk pilar siliasuh. Di samping itu juga, siliasuh bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sejatinya dibangun atas dasar saling menghargai, dan menjaga satu sama lain.

            Siliasih. Ini dimaksudkan bahwa di dalam menata kehidupan bermasyarakat sejatinya dibangun atas dasar kearifan lingkungan alam ke-Sunda-an. Salah satu bentuk siliasih adalah menjaga dan melestarikan nilai-nilai kesundaan yang sarat akan nilai cageur, bageur, bener, pinter, tur singer. Makna lain dari siliasih adalah bahwa di dalam menata hidup dan kehidupan di dalam berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dibangun di atas saling menyayangi antarsesama sebagai lambang kearifan alam ke-Sunda-an.

            Siliasah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa di dalam kehidupan berpolitik sejatinya mengedepankan kepentingan masyarakat. Kekuatan kehidupan bermasyarakat secara sinergis, akan dapat membangun suasana kehidupan yang subur makmur gemah ripah loh jinawi, sepi ing coaling, towong rampog.

            Siliwangi (siliwawangi), mengandung maksud bahwa di dalam tatanan kehidupan kesundaan dibangun atas dasar saling menjaga kehormatan antarsesama. Hidup rukun dan damai merupakan bentuk saling menghormati dan menjaga keharmonisan hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

            Purwasasmita (2006) mengungkapkan bahwa siliasuh mengandung maksud bahwa menata perekonomi kerakyatan Jawa Barat dibangun atas dasar saling memenuhi, dan kasih sayang di antara sesama, siliasih, bernuansa kearifan lingkungan alam kasundaan, dan siliasah bernuansa politik kemasyarakatan urang Sunda. Ketiga bidang garapan dimaksud merupakan pencerminan siliasuh, siliasih, dan siliasah (keterkaitan ekosistem, multi skala dan kesejahteraan). Hasilnya adalah kesinambungan sumber daya alam Jawa Barat, kepemimpinan, dan inisiatif kemasyarakatan Jawa Barat, etos kerja dan prestasi Jawa Barat, serta perkembangan berbasis model budaya bukan sekedar rancangan ekonomi dan teknik belaka.

Di samping siliasuh, sliasih, siliasah, dan siliwawangi, di dalam falsafah kasundaan (saur sepuh) disebutkan bahwa di dalam menata hidup dan kehidupan sejatinya didasarkan pada, “cageur, bageur, bener, pinter, tur singer.”

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive