Wednesday, September 21, 2022

FILOSOF BARAT


Sejarah Filsafat Yunani dimulai sekitar abad ke-6 SM. Zaman ini sering disebut juga sebagai zaman peralihan dari mitos ke logos. Sebelum masa ini, banyak orang yang bercerita tentang alam semesta dan kejadian di dalamnya terjadi berkat kuasa gaib dan adikodrati, seperti adanya kuasa para dewa-dewi. Mitos-mitos seperti ini kerap sekali ditemukan di dalam sastra-sastra Yunani. Permulaan dari sebutan Filsafat Barat ini dari keinginan untuk mengarah kepada pemikiran atau falsafah peradaban Barat.Masa awalnya dimulai dengan filsafat Yunani di Yunani Kuno. Pada masa ini sebagian besar Bumi sudah dicakup, termasuk Amerika Utara dan Australia.

Barat itu terpengaruh oleh Yunani-Romawi mulai dari tradisi keilmuannya, seni, sains, filsafat, etika, politik, kedokteran, matematika dan lain-lain. Bisa dikatakan bahwa pandangan hidup bangsa Barat yaitu kelanjutan dari pandangan hidup orang-orang Yunani, yang bercita-cita kebebasan, optimisme, sekularisme,pengagungan terhadap jasmani dan akal serta pengultusan pada individualisme. Bahkan pada tradisi keagamaan juga bangsa Barat terpengaruh pada tradisi keagamaan yang memandang agama sepenuhnya bersifat duniawi, praktis, mengabdi pada kepentingan manusia (bukan Tuhan). Jadi Yunani mengajarkan kepada Barat agar mementingkan akal diatas segalanya bahwa akal merupakan sumber kebenaran dan lain-lain.

Menurut Arnold Toynbee bahwa peradaban Barat merupakan lahir dari puing-puing kehancuran peradaban Yunani-Romawi, sehingga peradaban Barat merupakan kelahiran kembali peradaban Yunani-Romawi. Adapun tokoh-tokoh para filusuf Barat:

1. Socrates (470-399 SM)

 

 Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Prinsip-prinsip dasar pendidikan menurut Socratesyaitu metode dialektis :

1) dasar teknis pendidikan yang direncanakan untuk mendorongseorang belajar untuk berpikir secara cermat, 

2) menguji diri sendiri, dan 

3) memperbaiki pengetahuannya.

Tujuan pendidikan menurut Socrates: merangsang penalaran yang cermat dan disiplin mental yang akan menghasilkan perkembangan intelektual yang terus menerus dan standar moral yang tinggi (Smith, 1986: 25).

Salah satu pendirian Socrates bahwa kekuatan utama adalah pengetahuan.

Seruan alternatif Socrates ditujukan pada kemampuan manusia untuk:

1) Berpikir menertibkan

2) Meningkatkan, dan

3) Mengubah dirinya.

Cara mengajarnya disebut dialekta, dialog memegang peranan penting (Hadiwijono, 1980:36)

Socrates membangun konsepsi-konsepsi dan metode-metode yang lebig luas, lebih sungguh-sungguh dan lebih efektif.

Pendidikan Socrates mengemukakan cara berpikir yang bersifat induksi, yaitu menyimpan pengetahuan yang bersifat umum dengan berpangkal dari banyak pengetahuan tentang hal khusus.

2. Plato (427-347 SM)

 

Plato merupakan murid dari Socrates yang menyerap sepenuhnya menyerap ajaran-ajaran pendidikan itu yang kemudian dikembangkan lagi sistem filsafatnya sendiri secara lengkap. Plato dilahirkan dalam keluarga Aristokrasi yang kaya (mungkin di Athena disekitar tahun 427 SM). Plato telah kehilanagan ayahnya yang merupakan raja terakhir dari Athena yang merupakan keturunan Codus, sedangkan ibu dari Plato merupakan keturunan keluarga Solon, seorang pembuat undang-undang, penyair, memimpin militer dari kaum ningrat dan pendiri demokrasi Athena termuka. (Smith, 1986:29). Menurut Plato di dalam sebuah negara idealnya pendidikan memperoleh tempat yang paling utama dan mendapat perhatian yang paling khusus bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tugas dan panggilan yang sangat mulia yang harus  diselenggarakan oleh negara. Sehingga orang-orang bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang jahat (Raper, 1988:110). Maka dari itu pendidikan memilki peranan yang paling penting bagi manusia yaitu membebaskan dan memperbaharui, selain itu menurut Plato tujuan pendidikan adalah untuk menemukan kemammpuan-kemampuan ilmiah setiap individu dan melatihnya sehingga ia akan menjadi seorang warga negara yang baik, dalam suatu masyarakat yang harmonis, melaksanakan tugas-tugasnya secara efisien sebagai seorang anggota kelasnya. Selain itu pendidikan itu perlu untuk mencapai sasaran yang diidamkan. Tetapi ada yang terlewatkan oleh Plato yaitu pendidikan dasar karena dalam pendapat Plato pada pendidikan terbagi dalam tiga tahap yaitu sesuai tingkat usia. Tahap pertama adalah pendidikan yang diberikan kepada taruna hingga dua puluh tahun, tahap kedua dari usia dua puluh tahun sampai tiga puluh tahun, dan tahap ketiga yaitu dari tiga puluh tahun sampai usia empat puluh tahun.

3. Aristoteles (384-322 SM)

 

Aristoteles merupakan murid dari Plato yang seorang cendikiawan dan orang yang intelek termuka. Aristoleles telah memajukan dalam filsafat dan ilmu-ilmu pengetahuan seperti logika, metafisika, politik, ethika, biologi, psikologi. Aristoteles dilahirkan pada tahun 394 SM di Stagira ebuah kota kecil di semenanjung Chalcidice yang menonjol di sebelah barat Laut Egea. Ayahnya, Nichomachus yang merupakan dokter merawat Amyntas II, raja Macedonia, mengatur agar Aristoteles menerima pendidikan sejak awal masa kanak-kanak dan kemudian mengajar dalam pengamatan gejala-gejala penyakit dan tenik-teknik pembedahan. Menurut Aristoteles agar orang dapat hidup baik maka ia harus mendapatkan pendidikan, pendidikan itu bukanlah soal akal semata-mata, tetapi soal memberi bimbingan kepada perasaan-perasaan yang lebih tinggi, sehingga dapat dipakai guna mengatur nafsu-nafsu. Selain itu juga akal itu memerlukan dukungan-dukungan perasaan yang lebih tinggi yang diberikan arah yang benar, karena menurut Aristoteles  pendidikan yang baik adalah yang memiliki tujuan untuk kebahagiaan dan kebahagiaan yang tertinggi adalah hidup yang spekulatif (Barnadib, 1994:72). Maka menurut Aristoteles adalah pengumpulan dan prinsip pokok pendidikan menurut Aristoteles adalah pengumpulan dan penelitian fakta-fakta suatu belajar induktif, suatu pencarian yang obyektif akan kebenaran sebagai dasar dar semua ilmu pengetahuan Aristoteles berkata bahwa sebaknya memberikan pendidikan yang baik bagi semua anak-anak  tentang nilai-nilai matematiak, fisika, astronomi dan filsafat yang sesuai dengan kemampuan mereka yang sejalan dengan Plato.


No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive