Definisi kelekatan
Kelekatan Menurut (Santrock, 2007, hlm. 11) kelekatan merupakan ikatan emosional yang kuat antara dua orang.Ikatan tersebut dikembangkan anak melalui interaksinya dengan orang yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya, biasanya orangtuanya. Sedangkan (Ainsworth, 2010, hlm. 210) mendefinisikan kelekatan sebagai bentuk ikatan emosional yang dibentuk seorang individu dengan orang lain yang bersifat spesifik mengikat mereka dalam suatu kedekatan yang bersifat kekal sepanjang waktu. Kelekatan didukung oleh tingkah laku lekat atau attachment behavior yang dirancang untuk memelihara hubungan tersebut.Papalia dkk. (1986, hlm. 170) menjelaskan kelekatan sebagai suatu ikatan timbal balik yang bertahan antara dua orang, terutama bayi dan pengasuh, yang masingmasing berkontribusi kepada kualitas hubungan. Dalam pembentukan kelekatan orangtua diharuskan mampu untuk menimbulkan rasa kepercayaan pada anak sejak bayi. (Bowlby, 2010m hlm. 82) menjelaskan bahwa kelekatan memiliki nilai keberlangsungan hidup yang bukan hanya fisik, namun juga berhubungan dengan psikologis yang abadi antar sesame manusia. Armsden dkk. (2007, hlm. 419) memandang kelekatan sebagai ikatan afeksi antara dua individu yang memiliki intensitas yang kuat. Sementara itu Berk mendefinisikan kelekatan sebagai ikatan kuat kasih sayang antara anak dengan orangtua atau orang-orang yang khusus dalam hidup anak, yang menuntun anak untuk merasakan kesenangan ketika anak berinteraksi dengan mereka. Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan kelekatan sebagai ikatan emosional antara anak dengan orang terdekatnya dalam bentuk interaksi, komunikasi yang menimbulkan perasaan percaya diri bagi anak sehingga anak merasa aman dan mendapat limpahan kasih sayang dari orang terdekat.Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi merupakan suatu proses dalam memperoleh pengetahuan, mengembangkan kemampuan social, kebiasaan social, kepribadian serta pembentukan standar individu tentang keterampilan untuk dapat berinteraksi secara baik dengan lingkungan dan memperoleh nilai-nilai yang sesuai dengan lingkungannya. Sosialisasi ini dipengaruhi oleh lingkungan dimana seseorang itu berada.
2. 4 Fungsi keluarga dalam perkembangan sosial anak
Keluarga mempunyai peranan yang amat pentingbagi proses sosial anak. Mengapa ? karenakeluarga merupakan tempat awal kontak anak dengan anggota keluarga (ibu dan bapak) pada tahun-ahun pertama kehidupan anak. Seperti anda maklumi, tahun pertama merupakan tahun yang amat kritis bagi pperkbangan sosial anak. Fungsi keluarga yang sangat penting diantaranya sebagai wadah sosialisasi bagi anak . keluarga merupakan suatu sistem interaksi antar individu secara timbul balik. Tiap individu tersebut mensosialisasikannya dan akan saling mengatur para anggotnya.
2.5 fungsi kelompok teman sebaya
Pada periode pra sekolah anak sudah mulai bermain dengan dirinya sendiri, artinya walaupun bersama-sama dengan temannya, tapi masing-masing sibuk sendiri. Menjelang anak amsuk TK, anak sudah dapat bermain bersama-sama dengan teman sebayanya.
2.5 Kelekatan Orangtua
Kelekatan orangtua adalah ikatan interpersonal antara anak dan orangtua yang diwarnai dengan kasih sayang sehingga dapat menciptkan ikatan emosional yang positif dari orantua kepada anaknya kelekatan antara anak dan oragtua harus dibangun sedini mungkin, agar berkemang dalam diri anak rasa aman dan nyaman dengan orangtua karena orangtua merupakan unsur terdekat dengan diri anak.
Kelekatan sebagai kebutuhan mendasar yang memiliki dasar biologis dalam hubungan anak dengan orang dewasa. Menurut John Bolwby kelekatan anatara anak dengan orangtua akan menumbuhkan kepercayaan diri anak sehingga ia siap untuk memasuki lingkungan sosial di luar keluarga intinya.
Santrock (2002) menyatakan bahwa
“attachment refers to a relasionship between two individuals who feel strongly about each other and do a number things to continue the relasionship”
Kelekatan mengacu kepada suatu relasi antara dua orang yang memilki perasaan kuat satu sama lain dan melakukan banyak hal bersama untuk melanjutkan relasi itu. Kelekatan kepada anak biasanya terlebih dahulu berkembang pada orang dewasa yang berbeda disekitar anak, karena sifatnya anak mencari kenyamanan setelah itu kelekatan pada anak berkembangan pada hubungan dengan teman sebaya yang dinillai memilki kesamaan dengan anak. Sedangkan menutur Berk (2007) di kemukan bahwa,
“attachent can be defined as the strong affectionate tie we have with special people in our live thet leads us to feel pleasure when we inteteract with them and to be comforted by their nearness during times of stress.”
Kelekatan dapat didefinisikan sebagai ikatan kuat kasih syang yang kuat antara anak dengan orangtua atau dengan orang-orang yang khusus dalam kehidupan anak, yang menuntun anak untuk merasakan kesenangan ketika anak erinteraksi dengan mereka merasa nyaman dan membuatnya jauh dari tekanan selama berada dengan mereka. Diane Papalia (2012) memandang kelekatan anak dan orantua sebagai,
“attachment is reciprocal, enduring emotional tie between two people especially between infant and caregiver- each whom contributes to the quality of relationship”.
Kelekatan adalah hubungan timbal balik yang menakjubkan ikatan emosional antara dua orang khususnya antara bayi dan pengasuh, setiap yang memverikan kontribusi untuk kualitas hubungan. Pendapat lain dari Mc Cartey dan Dearing (2012) yaitu
“attachment is a strong emotional bond developed by the child through his interaction with people who have special meaning in life, usually parents”
Kelekatan merupakan suatu ikatan emosional yang kuat yang dikembangkan anak melalui interaksinya dengan orang yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya, biasanya orang tua. Kelekatan juga merupakan bentuk komunikasi non verbal antara anak dengan lingkungan yang terdekat dengan anak Kelekatan tidak terbentuk begitu saja, melainkan terdiri dari tahapan-tahapan tertentu yang telah muncul dari bayi.
No comments:
Post a Comment