Sebelum
penulis membahas mengenai tipe-tipe
kepemimpinan, penulis mencoba
membahas tiga pendekatan tentang kepemimpinan menurut
Marwansyah dan Mukaram
(1999 :170) :
1. Pendekatan sifat (traith approach)
Merupakan
pendekatan paling awal dalam studi ilmiah tentang kepemimpnan, pendekatan sifat memusatkan perhatian
pada atribut pribadi
pribadi
yang dimiliki pemimpin baik atribut fisik maupun sosial.
Sejumlah
studi kepemimpinan menggunakan pendekatan sifat menemukan bukti-bukti bahwa
sifat-sifat memang berhubungan dengan efektifitas kepemimpinan. Tinjauan yang
dilakukan oleh Patrick dan Locke
(1991 :179)
menyimpulkan sejumlah sifat kepemimpinan sebagai berikut:
-
Drive adalah hasrat untuk berprestasi, ambisi,
energi, kegigihan.
-
Motivasi kepemimpinan adalah hasrat untuk
menerapkan pengaruh terhadap orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
-
Kejujuran dan integritas adalah terpercaya,
terbuka, dan dapat diandalkan.
-
Kepercayaan diri adalah percaya pada kemampuan
diri sendiri.
-
Kemampuan kognitif adalah cerdas.
-
Kreativitas adalah orisinalitas.
2. Pendekatan
perilaku (behaviour
approach)
Merupakan
pendekatan yang menitik beratkan pada apa yang dikerjakan oleh seorang pemimpin
atau mempelajari tingkah laku dalam berbagai situasi.Menurut James A.F Stoner (2003
:172)
dalam pendekatan perilaku ini, tingkah laku pemimpin yang berhubungan dengan
kepemimpinan antara lain bagaimana perilaku pemimpin dalam mendelegasikan
tugas, bagaimana pemimpin berkomunikasi dengan bawahan, dan bagaimana cara
pemimpin untuk memberi motivasi kepada bawahan. Tingkah laku, tidak seperti
sifat dapat dipelajari. Seorang individu yang dilatih dalam tingkah laku
kepemimpinan yang tepat akan mampu memimpin dengan lebih efektif.
3.
Pendekatan Situasional (contingency)
Menurut James A.F Stoner
(2003 : 172)
pendekatan situasional
adalahsuatu pendekatan yang memandang bahwa teknik-teknik manajemen yang lebih
baik kontribusinya terhadap pencapaian tujuan organisasi bisa berbeda-beda,
sesuai dengan situasi atau kondisi yang berbeda pula. Menurut Marwansyah dan Mukaram
(1999 :175) teori
yang menggunakan pendekatan situasional adalah Fiedler ContingencyModel. Menurut Fiedler yang dikutip oleh Marwansyah dan Mukaram (1999
:175
– 176) teori
pendekatan situasional adalah sebagai berikut :;
a. Hubungan pemimpin dengan bawahan. Teori ini menunjukkan tingkat
loyalitas, kepercayaan, dan rasa hormat pengikut kepada pemimpin.
b. Struktur tugas. Teori ini
menunjukkan sejauh mana tujuan-tujuan yang berhubungan dengan tugas dapat
ditentukan secara jelas, masalah-masalah bisa diselesaikan berdasarkan prosedur
tertentu, dan sebagainya.Semakin terstruktur suatu tugas, semakin mudah bagi
pemimpin untuk menjelaskan kepada para bawahan bagaimana menjalankan.
c. Kekuasaan pemimpin. Teori
ini menunjukkan tingkat otoritas yang dimiliki pemimpin untuk mengevaluasi
unjuk kerja bawahan dan untuk menerapkan penghargaan dan hukuman.Semakin banyak
penghargaan dan hukuman yang diberikan pemimpin, maka semakin besar pula
pengaruh pemimpin.
Kombinasi atau hubungan dari ketiga pendekatan
diatas menurut Fiedler dapat menentsukan
sejauh mana pemimpin dapat mengontrol situasi kerja dalam suatu organisasi.
No comments:
Post a Comment