Laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan rugi laba dan laporan
perubahan modal (MAdiasmo,1997).
1. Neraca
Menurut Madiasmo (1997) Neraca adalah ikhtisar yang memberikan gambaran mengenai posisi
keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu, yang disusun secara sistematis.
Posisi keuangan adalah posisi aktiva, utang dan modal perusahaan pada saat atau
tanggal tertentu (yaitu akhir periode akuntansi).
A.
Aktiva
Menurut Madiasmo (1997) aktiva merupakan sumber
ekonomis perusahaan yang dinyatakan dengan satuan uang. Dimana aktiva dalam
neraca dikelompokan menjadi :
A.1.
Aktiva lancar.
Akitva perusahaan yang berupa kas atau aktiva yang
lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, di jual atau dipakai habis
dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan, jika melampaui
satu tahun (MAdiasmo,1997). Menurut Madiasmo (1997) termasuk dalam kelompok
aktiva lancar antara lain :
Kas,
surat-surat berharga yang dapat segera di jual, deposito jangka pendek, piutang
usaha, piutang wesel yang akan jatuh tempo dalam satu tahun, piuatang lain-lain
yang dapat ditagih dalam satu tahun, persediaan barang dagangan, bahan baku,
bahan pembantu, barang dalam proses dan barang jadi, biaya yang dibayar dimuka
(persekot biaya), misalnya premi asuransi, alat tulis dan keperluan kantor.
A.2.
Investasi jangka panjang
Menurut Madiasmo (1997), investasi jangka panjang adalah investasi perusahaan dalam jangka
panjang dalam bentuk :
1.
Saham, obligasi dan surat-surat berharga yang lain,.
2.
aktiva lain.
3.
Aktiva tetap berwujud yang meliputi aktiva yang tidak dapat disusutkan
dan aktiva yang dapat disusutkan
A.3.
Aktiva tidak berwujud
Menurut Madiasmo (1997) aktiva tidak berwujud adalah hak-hak istimewa atau posisi yang
menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
A.4.
Aktiva lain- lain
Menurut Madiasmo (1997) aktiva perusahaan yang tidak dapat dikelompokan ke dalam aktiva
lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak
berwujud dimasukan sebagai kelompok aktiva lain-lain. Seperti piutang kepada
pemegang saham.
B. Utang
Menurut Madiasmo (1997) utang atau kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang wajib
dilakukan perusahaan pada masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva
atau pemberian jasa yang disebabkan oleh transaksi pada masa sebelumnya.
Adapun menurut Madiasmo (1997) utang dalam neraca dikelompokan sebagai berikut :
B.1.
Utang lancar adalah utang perusahaan yang diharapkan
dapat diselesaikan dalam jangka waktu
paling lama satu periode akuntansi (satu tahun).seperti utang usaha, utang
biaya, utang pendapatan dan utang bank.
B.2.
Utang jangka panjang adalah utang perusahaan yang
jangka waktu pelunasannya lebih dari
satu periode akuntansi. Seperti utang obliigasi dan utang hipotek.
B.3.
Utang lain-lain yaitu utang kewajiban yang tidak dapat
dikelompokan dalam utang lancar dan utang jangka panjang. Seperti pendapatan
yang ditangguhkan, uang muka jaminan jangka panjang dan utang kepada direksi.
C. Modal
:
Menurut
Madiasmo (1997) modal merupakan
bagian hak milik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan utang yang
ada.
2. Laporan rugi – laba
Menurut Munawir (2000) laporan rugi-laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang
penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh suatu perusahaan selama periode
tertentu.
Adapun susunan laporan rugi-laba menurut Munawir (2000) adalah sebagai berikut:
A.
Bagian pertama menunjukan penghasilan yang diperoleh
dari usaha pokok perusahaan diikuti dengan harga pokok dari barang yang di jual
sehingga diperoleh laba kotor.
B.
Bagian kedua menunjukan biaya-biaya operasional yang
terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum.
C.
Bagian ketiga menunjukan hasil-hasil yang diperoleh di
luar operasi pokok perusahaan yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar
usaha pokok perusahaan.
D.
Bagian keempat menunjukan laba atau rugi yang
insidentil sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
Bentuk laporan rugi –laba
Bentuk dari laporan rugi-laba menurut Munawir (2000) yang biasa digunakan adalah sebagai
berikut :
1.
Bentuk single
step, dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan
semua biaya dalam satu kelompok, sehingga untuk menghitung rugi-laba bersih
hanya memerlukan satu langkah yaitu mengurangi total biaya terhadap total
penghasilan.
2.
Bentuk Multiple
step
Dalam bentuk ini dilakukan pengelompokan yang
lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum.
3. Hubungan neraca dengan laporan rugi laba
Untuk mengetahui tendensi atau trend bertambahnya atau berkurangnya modal perusahaan, hanya dapat
diketahui dari neraca, tetapi untuk mengetahui kemajuan atau sebab-sebab
perubahan modal diperlukan laporan rugi laba (Munawir,2000).
Bagi calon kreditor untuk mengetahui jaminan yang
disediakan oleh perusahaan untuk membayar hutang-hutang, dapat di lihat dari
neraca perusahaan tersebut. Tetapi untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk
membayar bunga modal yang di pinjam sangat tergantung pada keuntungan yang
akan datang dan hal ini hanya dapat
diketahui dari laporan rugi laba (Munawir,2000).
Dapat ditarik kesimpulan neraca dan laporan rugi
laba mempunyai hubungan yang erat satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri.