Sifat
yang dimiliki oleh suatu individu berasal dari materi genetik yang diturunkan
oleh ayah dan ibu melalui proses fertilisasi. . Setiap
generasi keturunan, jumlah set kromosom terbagi dua selama proses meiosis dan
akan kembali menjadi dua kali lipat saat terjadi pembuahan. Manusia memiliki 46
kromosom (diploid). Saat proses meiosis kromosom manusia menjadi 23 kromosom
(haploid). Sifat yang diturunkan pada individu baru tersebut dibawa oleh
substansi genetik yang dinamakan kromosom. Kromosom terletak pada inti sel
(nucleus). Kromosom dari ayah disebut paternal sedangkan ibu disebut maternal.
Kromosom menyimpan materi genetik yang berperan dalam menentukan kekhasan sifat
pada setiap individu baru. Saat manusia berkembang menjadi dewasa secara
seksual, mitosis zigot dan sel turunannya menghasilkan sel somatik tubuh (Campbell
et al., 2017). Pada kromosom tepatnya pada bagian kromomernya terdapat
faktor-faktor keturunan yang terdiri atas kumpulan molekul DNA dinamakan gen. Gen
sendiri terdiri atas materi genetik yaitu DNA (Deoxyribo Nukleic Acid). Secara
struktural gen adalah segmen DNA yang terangkai/bersambung memanjang membentuk
kromosom. Gen menumbuhkan serta mengatur berbagai jenis karakter dalam tubuh,
karakter fisik (morfologi, anatomi, fisiologi) maupun karakter psikis (pemalu,
pemarah, penakut) (Nursanti, 2015).
Proses penurunan sifat dari induk
(parental) ke anak (filial) disebut proses pewarisan sifat. Sebelum mewariskan
sifatnya kepada individu keturunannya, materi genetik DNA melakukan penggandaan
terlebih dahulu yang disebut replikasi DNA. Replikasi DNA ini terjadi pada
tahap interfase (S) yaitu pada tahap persiapan sebelum pembelahan sel, yang
terdiri dari tiga fase yaitu fase G1, S, dan G2. Hasil dari DNA yang sudah
direplikasi tersebut, kemudian diterjemahkan melalui proses sintesis protein
untuk menghasilkan rantai polipeptida. Rantai polipeptida merupakan urutan asam
amino hasil sintesis protein yang berfungsi untuk mengekspresikan sifat pada
setiap individu (Madukubah et al.,
2018).
Setelah tahap interfase tersebut
selesai, barulah sifat tersebut diturunkan kepada individu baru melalui proses
pembelahan sel. Pada makhluk hidup prokariotik seperti bakteri, pewarisan sifat
tersebut berlangsung melalui pembelahan biner (amitosis). Proses yang terjadi
pada pembelahan ini adalah sel anak mewarisi sifat induknya sehingga pembelahan
amitosis menghasilkan turunan yang sifat sel anaknya identik dengan sel
induknya (Effendi, 2020). Sedangkan pada makhluk hidup eukariotik setelah tahap
interfase, pewarisan sifat diturunkan melalui proses pembelahan mitosis.
Pembelahan mitosis dalam menurunkan sifat yang terdapat dalam kromosom melalui
beberapa tahapan, yaitu tahap profase, prometafase, metafase, anafase, dan
telofase. Dari kelima tahapan tersebut dipastikan agar setiap sel yang sudah
berhasil dibelah memiliki set kromosom yang sama.
No comments:
Post a Comment