Pada
sel tumbuhan dan hewan keduanya sama-sama mengalami pembelahan sel mitosis. Pembelahan
sel mitosis merupakan pembelahan sel yang berlangsung pada sel somatic (tubuh)
dan menghasilkan dua anakan yang identik dengan induknya yang bersifat diploid.
Pembelahan mitosis pada sel tumbuhan memiliki waktu optimum ketika sedang
berfotosintesis. Hal tersebut karena mitosis membutuhkan banyak energi sehingga
waktu yang paling optimum ialah saat sedang berfotosintesis karena saat
berfotosintesis dihasilkan energi (ATP) yang besar pula bagi tumbuhan. ATP
tersebut berperan dalam pembelahan sel karena dibutuhkan untuk mensintesis
berbagai enzim salah satunya enzim kinase yang berperan langsung selama proses
pembelahan sel (Iriani et al., 2019).
Pembelahan sel melalui dua proses yaitu pembelahan inti (kariokinesis) dan
pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
Pembelahan
sel terjadi secara berulang yang disebut siklus sel. Pada siklus sel terdapat
dua tahapan yaitu fase interfase (tahap persiapan sebelum sel mengalami
pembelahan sel) dan fase mitosis. Fase interfase merupakan fase yang
berlangsung paling lama selama siklus sel. Interfase terbagi ke dalam tiga
fase, yaitu fase G1 (Gap pertama) yang terjadi sebelum sintesis DNA. Pada fase
G1 berlangsung penggandaan organel seperti mitokondria dan ribosom, serta
mengakumulasikan sejumlah material yang dibutuhkan saat sintesis DNA (Mader,
2011). Fase kedua pada interfase ialah fase S yang merupakan fase terjadinya
sintesis DNA berupa replikasi kromosom, dan fase terakhir ialah G2 (Gap kedua)
merupakan fase setelah sintesis DNA dann berlangsungnya pngecekan sebelum sel
memasuki fase mitosis. Fase mitosis secara berurutan meliputi tahap profase, metafase,
anafase, dan telofase (Abdullah et al.,2017). Berikut ini ciri settiap tahapan pada
pembelahan mitosis pada sel hewan dan sel tumbuhan :
Ciri-ciri tahapan mitosis pada sel hewan dan
tumbuhan :
1. Profase
Profase
merupakan tahap paling awal pada pembelahan sel mitosis. Ciri-ciri dari tahap
ini ialah Serat- Serat kromatin menjadi terkumpar lebih rapat, terkondensasi
menjadi kromosom diskret yang dapat diamti dengan mikroskop cahaya, nucleolus
lenyap, Setiap kromosom yang terduplikasi tampak sebagai dua kromatid saudara
identik yang tersambung pada sentromernya dan sepannjang lengannya oleh kohesin
(kohesi kromatid saudara), Gelendong mitotiknya terdiri atas sentrosom dan
mikrotubulus yang menjulur dari sentrosom, sentrosom-sentrosom bergerak saling
menjauh (Campbell, 2016).
2. Prometafase
Fase ini merupakan fase sebelum terjadinya mitosis pada
fase metaphase. Ciri-ciri prometafase sedang berlangsung ialah
terfragmentasinya selaput nucleus, mikrotubulus yang menjulur dari
masing-masing sentrosom mulai memasuki wilayah nucleus, kromosom semakin
terkondensasi, masing-masing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini
memiliki kinetokhor, struktur protein terspealisasi yang terletak pada
sentromer, beberapa mikrotubulus melekat pada kinetokhor menjadi “mikrotubulus
kinetokhor”, dan mikrotubulus non kinetokhor berinteraksi dengan sejenisnya
yang berasal dari kutub gelendong yang bersebrangan (Campbell, 2016).
3. Metafase
Metafase merupakan tahap mitosis yang paling lama yaitu
berlangsung sekitar 20 menit. Sentrosom berada pada berada pada kutub-kutub
yang bersebrangan. Kromosom berjejer pada lempeng metaphase. Untuk setiap
kromosom, kinethokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus knetokhor yang
berasal dari kutub bersebrangan (Campbell, 2016).
4. Anafase
Anafase merupakan tahap mitosis yang paling singkat,
hanya berlangsung selama beberapa menit. Anafase dimulai ketika protein kohesin
terbelah. Kedua kromosom anakan bergerak menuju ujung-ujung sel yang berlawanan
saat mikrotubulus kinetokhor memendek. Sel memanjang saat mikrotubulus
nonkinetokor memanjang. Pada akhir anafase, kedua ujung sel memiliki koleksi
kromosom yang sama dan lengkap (Campbell, 2016).
5. Telofase
Telofase merupakan tahap akhir pada mitosis. Ciri dari
fase ini ialah terbentuknya dua anakan nucleus dalam sel. Selaput nucleus
muncul dari fragmen-fragmen selaput nucleus sel induk dan bagian-bagian lain
dari sistem endomembran. Nukleolus muncul kembali. Kromosom menjadi kurang
terkondensasi. Ditandai dengan adanya pembelahan sitoplasma pada cleavage ferus (sel hewan) dan cell plate ( sel tumbuhan). Cell plate merupakan gabungan dari
vesikel-vesikel yang berkumpul menjadi satu (Campbell, 2010). Mitosis,
pembelahan suatu nukleus menjadi dua nukleus yang identik secara genetik, sekarang
sudah selesai (Campbell, 2016).
No comments:
Post a Comment