Tuesday, January 25, 2022

Energi Bersih dan Terjangkau

 

Pada era modern ini energy merupakan hal yang dibutuhkan oleh semua orang. Salah satu jenis energi yang paling dibutuhkan adalah energy listrik. Dengan adanya energy listrik kita bisa menggunakan peralatan listrik yang dapat membantu kehidupan sehari-hari.

Sebagai contoh dengan adanya energy listrik kita dapat menggunakan lampu, mengawetkan makanan, dan berkomunikasi lewat internet. Oleh karena itu, bisa dikatakan energy listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia modern. Namun tidak semua orang memiliki akses terhadap energy listrik. Energi listrik merupakan sebuah hal yang belum tentu semua orang miliki

Berdasarkan penelitian dari UN satu dari tujuh orang masih belum memiliki akses terhadap listrik. Hal ini memiliki beberapa sebab mulai dari tempat tinggal yang terpencil, ketidak mampuan dalam membayar biaya listrik, Dll. Meskipun lebih banyak orang yang punya akses terhadap listrik daripada yang tidak, Kita tetap memiliki sebuah masalah global yaitu ketersediaan energy listrik.

Energi yang dibutuhkan manusia diseluruh dunia semakin bertambah  seiring naiknya populasi dunia. Namun akan ada saatnya dimana ketersidian energi di bumi tidak akan mencukupi kebutuhan manusia. Hal ini terjadi karena sebagian besar energy dihasilkan melalui cara yang tidak dapat diperbarukan. Sumber dari Sebagian besar energi yang manusia ciptakan adalah melalui bahan bakar fosil yang tidak dapat dibuat. Oleh karena itu kita harus mengubah sumber energy kita dari sumber yang dapat diperbarukan.

Energi terbarukan merupakan solusi dari krisis energi dunia. Dengan menggantikan sumber energi fossil menjadi energy terbarukan kita dapat menyelesaikan berbagai masalah global. Salah satunya adalah pemanasan global. Berdasarkan penelitian dari UN ,energy merupakan kontributor gas rumah kaca terbesar. sebanyak 60% gas rumah kaca diciptakan akibat penggunaan energi fossil. Apabila kita menggunakan energy terbarukan sebagai sumber energy utama maka kita dapat mengurangi produksi gas rumah kaca dan berpotensi menghentikan pemanasan global.

Keuntungan lain dari energy terbarukan adalah efisiensi. Dengan menerapkan energy terbarukan kita dapat mengurangi penggunaan energi dan juga menurunkan harga dari energy listrik sehingga lebih mudah untuk diakses oleh semua orang. Namun , kenyataannnya baru sekitar 20% dari energi yang dihasilkan di dunia merupakan energy dari sumber terbarukan. Hal ini terjadi karena belum ada sumber energy terbarukan yang dapat menggantikan energy berbahan fossil. Di seluruh dunia para ilmuwan setiap harinya mencari sumber energy terbarukan yang dapat mengalahkan bahan bakar fossil, tetapi hal tersebut tidak mudah dan tidak murah untuk dilakukan.

Pemerintah di seluruh dunia harus lebih menginvestasi pada penelitian sumber energy terbarukan. Apabila sebuah negara dapat menerapkan energy terbarukan dan hanya menggunakan energi yang dihasilkan lewat bahan-bahan terbarukan, negara tersebut akan memiliki perkembangan dari berbagai aspek kehidupan yang substansial. Ekonomi akan naik,pendapatan negara akan bertambah, Perkembangan teknologi dalam negeri akan lebih cepat dan dapat menaikkan sumber daya manusiadari negara tersebut.

Energi terbarukan banyak bentuknya, mulai dari tenaga angin, tenag aair, tenaga surya, tenaga nuklir, Dll. Banyak sekali pilihan yang dapat kita gunakan untuk menggantikan bahan bakar fossil sebagai sumber energy utama kita. Para pemerintah dari bangsa-bangsa di dunia harus bekerjasama agar dapat mewujudkan target yaitu energy terbarukan yang tidak merusak lingkungan dan terjangkau bagi seluruh rakyat dunia.

Kelaparan adalah suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah kosong untuk waktu yang lama.Pada saat ini, Indonesia menempati posisi ke-73 di tingkat kelaparan seluruh dunia dan ini merupakan kondisi yang serius.Bahkan di Asia Tenggara, Indonesia hanya lebih baik dari Kamboja dan Laos.Misalnya, di gubuk berukuran tidak lebih dari 4 x 6 m ini, adalah tempat tinggal dari kakak beradik Solihin(92) dan Sitti Muhda(80). Keduanya dijumpai di pedalaman salah satu lokasi perkebunan sawit di Desa Polo Camba 1, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Senin (4/3/2019).Sitti Muhda sudah terlihat lemas dan hanya mengganjal perutnya dengan air putih selama beberapa hari. Keduanya pun juga mengalami kebutaan karena pengaruh faktor usia. Solihin mengaku sudah biasa dengan keterbatasan pengelihatannya dan kerap kali meraba-raba lantai rumah agar tidak terperosok di lubang lantai.Mereka berkata bahwa mereka tidak ingin menyusahkan siapapun dan hanya makan dari pemberian tetangga atau orang yang datang menjenguk. Mereka akan tidak makan selama beberapa hari jika persediaan beras di rumah mereka habis, sementara tak ada lagi warga yang datang berkunjung lagi. Koordinator Komunitas Pemuda Mateng, Rahmin Mahrul, yang menemukan kedua lansia ini mengatakan, mereka datang karena mendengar kabar bahwa keduanya telah kelaparan karena sudah berhari-hari tak makan.Sebanyak 19,4 juta penduduk Indonesia masih mengalami kelaparan. Hak mereka untuk hidup dengan layak musnah karena kita, manusia, melakukan pemborosan makanan.HAM merupakan hak-hak dasar yang dimiliki setiap manusia.Salah satunya adalah pasti untuk mendapatkan makanan dan minuman.Hak untuk hidup juga merupakan salah satu hakikat manusia.Skor indeks kelaparan di Indonesia adalah sebesar 22 yang menempatkan Indonesia di posisi ke-73 dari 119 negara ( belum termasuk negara-negara maju di dunia ). Di kawasan ASEAN capaian Indonesia bahkan berada di bawah Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.Walaupun pemerintahan Jokowi-JK berhasil menaikkan produksi beras sehingga produksi mencapai 79,14 juta ton GKG ( gabah kering giling ), kelaparan ternyata masih menjadi fenomena keseharian yang dihadapi oleh sebagian penduduk Indonesia.Indonesia berada pada kelompok negara dengan tingkat penurunan kelaparan yang terbilang relatif rendah sejak tahun 2000 bersama India, Iraq, Pakistan, dan sejumlah negara di kawasan Afrika.

Hal tersebut terjadi karena di Indonesia setiap orang memboroskan 300 kg makanan setiap tahunnya. Ternyata dengan apa yang kita lakukan sehari-harinya, dapat membawa bencana bagi orang-orang lain yang mungkin tidak seberuntung kita. Bahkan hal-hal kecil yang kita lakukan mempunyai dampak yang besar. Contoh lain misalnya,kita seringkali melihat orang-orang yang sering menyisakan makanan dan tidak menghabiskannya. Banyak orang yang mampu membeli makanan lalu mereka buang saja sisanya. Jika satu orang menyisakan 3 butir nasi saja, maka 250 juta penduduk Indonesia setiap harinya membuang 750,000 butir nasi.Nasi yang disia-siakan tersebut yang seharusnya bisa memberi makan 150 juta orang.Kita biasanya juga sering mengambil makanan yang tidak sesuai dengan porsi kita. Makanan yang tidak kita habiskan hanya akan terbuang cuma-cuma ke tong sampah.Perubahan ekstrem cuaca dan iklim juga menjadi salah satu penyebabnya.Daerah-daerah di Indonesia mengalami badai yang kuat, kekeringan yang terus-menerus, dan curah hujan yang makin tidak pasti.Sayangnya, masalah-masalah ini sering didapati di daerah petani kecil.Petani-petani tersebut bisa mengalami gagal panen dan akibatnya, produksi beras semakin menurun.Curah hujan yang tidak pasti juga berkontribusi dalam tingkat kegagalan panen.Kekeringan yang terus-menerus juga menyebabkan kurangnya ketersediaan air yang lama-kelamaan bisa menimbulkan penyakit bagi orang-orang di daerah tersebut.Hal ini bisa berujung pada kematian. Selain itu, dampak lain yang dapat terjadi adalah kekurangan gizi yang terjadi pada anak-anak dapat menyebabkan penyakit baik jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa dampaknya adalah gagal tumbuh, yang berarti terhambatnya pertumbuhan fisik sehingga anak tumbuh kecil dan pendek.Kedua adalah penurunan IQ yang menyebabkan gangguan fungsi kognitif sehingga menyebabkan rendahnya kemampuan belajar yang berisiko mengakibatkan kegagalan pada pembelajaran. Bagi orang dewasa, kelaparan akan menurunkan produktivitas mereka, akibat gangguan pertumbuhan fisik dan kognitif, yang akan menurunkan daya saing. Terakhir adalah meningkatnya risiko penyakit tidak menular pada usia dewasa.

Di sisi lain, terdapat daerah yang paling banyak terjadi kelaparan. Sedikitnya tiga warga yang mendiami pedalaman Pulau Seram di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku dilaporkan meninggal dunia akibat busung lapar. Sementara, ratusan jiwa penduduk yang lain mengalami kelaparan parah sejak sebulan terakhir. Bencana kelaparan menyebabkan sejumlah warga terserang busung lapar hingga sebagian akhirnya tewas. Di Pulau Seram ini, sebanyak 170 jiwa yang terdiri dari 75 orang dewasa, 60 orang usia lanjut, dan 35 balita saat ini dalam kondisi tengah menghadapi ancaman kelaparan akibat gagal panen.Kasus kematian sejumlah warga akibat kelaparan, seperti terjadi di Pulau Seram ini sebetulnya bukan hal baru.Sebelumnya kasus yang lebih parah juga pernah terjadi di Kabupaten Asmat, Papua.Di Kabupaten Asmat dilaporkan sedikitnya 60 warga meninggal gara-gara kekurangan gizi kronis dan serangan penyakit campak.Kondisi kelaparan menyebabkan daya tahan menurun, sehingga sedikit saja penyakit menyerang, maka akibatnya bisa sangat fatal termasuk meninggal dunia.Intinya di daerah-daerah terpencil kelaparan ini banyak terjadi yang dimana pembangunannya belum merata.

Pemerintah memiliki tujuan untuk menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tanpa kelaparan pada tahun 2030, ditetapkan target yang diukur melalui indikator. Target tersebut adalah menghilangkan kelaparan dan kekurangan gizi, menggandakan produktivitas pertanian, menjamin pertanian pangan berkelanjutan, mengelola keragaman genetik, dan meningkatkan kapasitas produktif pertanian. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target-target tersebut dijabarkan pada kebijakan, program, dan kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah maupun organisasi nonpemerintah. Upaya perbaikan gizi masyarakat diantaranya adalah: (1) sosialisasi tentang manfaat pola konsumsi pangan perorangan dan masyarakat yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) untuk hidup sehat, aktif, dan produktif, (2) peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, gizi, sanitasi, kebersihan, dan pengasuhan, (3) pemberdayaan masyarakat, terutama ibu rumah tangga, untuk percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal (termasuk sosialisasi manfaat dan menciptakan minat atau preferensi pada konsumsi pangan ikan, hasil peternakan, sayuran, dan buah-buahan lokal), (4) perbaikan atau pengayaan gizi pangan tertentu dan penetapan persyaratan khusus mengenai komposisi pangan untuk meningkatkan kandungan gizi pangan olahan tertentu yang diperdagangkan, (5) penguatan pelaksanaan dan pengawasan regulasi dan standar gizi dan keamanan pangan, (6) penguatan integrasi intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif dengan dengan fokus utama pada 1000 hari pertama kehidupan, remaja, calon pengantin dan ibu hamil, (7) perbaikan gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, balita, remaja perempuan, dan kelompok rawan gizi lainnya, (8) penguatan sistem surveilans pangan dan gizi termasuk pemantauan pertumbuhan, (9) pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), (10) peningkatan jangkauan dan kualitas layanan kesehatan masyarakat, (11) penyaluran bantuan pangan bagi masyarakat rawan pangan kronis (berpendapatan rendah) dan transien (darurat bencana). Namun, hasil usaha-usaha pemerintah tersebut belum terlihat karena terdapat berbagai kendala.Apalagi ditambah merosotnya perekonomian akibat covid-19.

Solusi sebagai mahasiswa untuk memberantas kemiskinan adalah: (1) investasi yang dilakukan harus memprioritaskan investasi yang ditargetkan dalam inovasi pertanian sehingga dapat mengatasi kendala utama dalam industri pertanian dengan solusi baru. (2) mendukung petani melalui akses teknologi, pengetahuan, dan pelatihan. Misalnya dengan "Model Village Project", Bayer Corp Science membantu para petani di India untuk membuka usaha mandiri yang akan meningkatkan kondisi masyarakat India di masa depan. (3) biofortifikasi merupakan istilah spesialis yang menggambarkan peningkatan penyerapan nutrisi oleh tanaman, seperti seng, besi, dan yodium. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai gizi pada tanaman. (4) kerjasama meliputi bidang ilmu pengetahuan, produk, dan jasa. Hal ini akan bisa membantu dalam kurangnya pendidikan, ketidakstabilan politik dan ekonomi,infrastuktur buruk, dan kondisi daerah yang tidak menentu. (5) refleksi kasus tentang kelaparan, ini tentu berkaitan dekat dengan nilai-nilai 4C di Loyola ( Compassion, Consciece, Commitment, Competence ). Kita tentu harus ber-compassion dengan cara mungkin memberi sembako atau bahan pangan kepada daerah-daerah yang kekurangan.

Dalam kasus kelaparan kita harus menggunakan hati nurani untuk melakukan hal yang benar.Misalnya kita harus tidak membuang-membuang makanan yang sudah kita punya agar tidak menyebabkan pemborosan makanan.Dalam melakukan hal tersebut kita juga harus berkomitmen dan tidak setengah-setengah dalam melakukan hal-hal diatas.Dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang kita miliki, kita juga bisa membantu mereka dalam bidang perkembangan teknologi dan pendidikan.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive