Wednesday, August 15, 2018

Konsep Pembelajaran


1.      Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.  Belajar  bukan  hanya  mengingat,  akan  tetapi  lebih  luas daripada itu yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan yang meliputi aspek-aspek seperti pengetahuan pemahaman kebiasaan,   apresiasi,   emosional hubungan sosial, jasmani, budi pekerti (etika), sikap dan lain-lain. Kalau seseorang telah melakukan perbuatan belajar, maka terjadi perubahan pada salah satu atau beberapa aspek tingkah laku tersebut (Hamalik, 2002: 36).
Darsono (2000: 24-25) secara umum menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah kearah yang lebih baik. Sedangkan secara khusus pembelajaran dapat diartikan sebagai berikut.
a.       Teori Behavioristik, mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadi hubungan stimulus dan respon (tingkah laku yang diinginkan) perlu latihan, dan setiap latihan yang berhasil harus diberi hadiah dan atau reinforcement (penguatan).
b.      Teori  Kognitif,  menjelaskan  pengertian  pembelajaran  sebagai  cara guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari.
c.       Teori  Gestalt,  menguraikan  bahwa  pembelajaran  merupakan  usaha guru untuk memberikan  materi pembelajaran  sedemikian  rupa, sehingga peserta didik lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt (pola bermakna).
d.      Teori  Humanistik,   menjelaska bahwa  pembelajara adalah memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
2.      Ciri-ciri Pembelajaran
Darsono (2000: 65) menyebutkan ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut.
a.       Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncana secara sistematis
b.      Pembelajaran   dapat  menumbuhkan   perhatian   dan  motivasi   peserta didik dalam belajar
c.       Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi peserta didik
d.      Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menyenangkan bagi peserta didik
e.       Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi peserta didik
f.       Pembelajaran  dapat membuat peserta didik menerima pelajaran, baik secara fisik dan psikologis.

3.      Tujuan Pembelajaran

Tujuan (goals) adalah rumusan yang luas mengenai hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Di dalamnya terkandung tujuan yang menjadi target  pembelajaran  dan  menyediakan  pilar  untuk  menyediakan pengalaman-pengalama belajar.   Pembelajara adalah   suatu   kegiatan yang dilakukan  secara sadar dan sengaja. Oleh karena itu pembelajaran pasti  mempunyai  tujuan.  Tujuan  pembelajaran  adalah  membantu  pada peserta didik agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku peserta didik bertambah,  baik kuantitas  maupun kualitas. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma  yang  berfungsi  sebagai  pengendal sikap  dan  perilaku  peserta didik (Darsono, 2000: 24-26).

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive