Friday, August 31, 2018

Makalah Peran Guru Dalam Pembelajaran di PAUD

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender. Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya pembangunan manusia seutuhnya serta masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila, sebagaimana diamanatkan dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sejak dibentuknya Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun 2001, perhatian dan peran serta masyarakat terhadap PAUD Nonformal semakin menggembirakan.
Perkembangan ini tentu tidak luput dari adanya dukungan berbagai pihak untuk bersama-sama memajukan PAUD di Indonesia. Peningkatan kualitas layanan PAUD diupayakan melalui berbagai kegiatan, antara lain peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, penguatan kelembagaan dan kerjasama dengan pendidikan tinggi. Perluasan layanan terus dilakukan melalui sosialisasi dan diversifikasi program layanan bersinergi dengan berbagai lembaga yang telah ada di masyarakat. Untuk mengatasi kesenjangan antara anak-anak yang beruntung dan anak-anak yang kurang beruntung, diperlukan kolaborasi antara masyarakat serta organisasi-organisasi yang ada dengan pemerintah
            Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan dalam penyelenggaraan PAUD dapat berupa peningkatan kemampuan mengajar dari para pendidik/tenaga pengajar di dalam penyelenggaraan PAUD. Berdasarkan latar belakang tersebut maka makalah ini mengambil tema “Pemanfaatan Kemampuan Mengajar di PAUD”.

B. Rumusan Masalah
Dengan berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
  1. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran PAUD ?
  2. Bagaimana menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan ?
  3. Bagaimana memanfaatkan kemampuan mengajar dalam pembelajaran di PAUD

C. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui peran guru dalam pembelajaran PAUD.
  2. Untuk mengetahui upaya menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
  3. Untuk mengetahui pemanfaatan kemampuan mengajar dalam pembelajaran di PAUD.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Guru dalam Pembelajaran
1)        Peran guru sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh panutan dan diidentifikasi oleh siswa dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencangkup tanggung jawab, wibawa, dan disiplin yang tinggi.
Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam mengajar di sekolah dan dalam kehidupan bermasyarakat. Berkenaan dengan wibawa, guru harus memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial, dan intelektual dalam pribadinya, serta memiliki kelebihan dalam pemahaman mengajar. Guru juga harus mampu mengambil keputusan secara mandiri, terutama dalam berbagai hal yang berkaitan dengan mengajar dengan peserta didik dan lingkungan.
Guru harus mampu bertindak dan mengambil keputusan secara cepat, tepat waktu dan tepat sasaran terutama berkaitan dengan masalah pembelajaran/mengajar.
2)        Peran guru sebagai Pengajar

 
Guru telah melaksanakan pembelajaran, dan memang hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawabnya yang pertama dan uatam. Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang dipelajari anak didik usia dini. Perkembangan teknologi mengubah peran guru dari pengajar bertugas menyampaikan materi pembelajaran menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar anak usia dini. Di samping itu anak usia dini/peserta didik dapat belajar dari berbagai sumber seperti radio, televisi, berbagai macam film pembelajaran yang khusus untuk anak usia dini.
Cepatnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan pertanyaan terhadap tugas utama guru yang memunculkan pertanyaan terhadap tugas utama guru yang disebut ”mengajar”, kegiatan mengajar anak usia dini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika faktor di atas dipenuhi maka mengajar kepada anak usia dini dapat berjalan dengan baik.
Untuk itu terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan guru dalam mengajar anak usia dini.
No
Kegiatan
Keterangan
1.
Membuat ilustrasi
Menghubungkan sesuatu yang sedang dipelajari anak usia dini dengan sesuatu yang telah diketahuinya
2.
Bertanya
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan anak usia dini
3.
Merespon
Mereaksi/menanggapi pertanyaan anak usia dini
4.
Mendengarkan
Memahami anak usia dini dan berusaha menyederhanakan setiap masalah
5.
Menyediakan Media
Memberikan pengalaman yang bervariasi melalui media pembelajaran
6.
Memberikan Nada Perasaan
Membuat mengajar lebih bermakna melalui antuasias dan semangat

3)        Guru sebagai model dan teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi anak usia dini dan semua orang yang mengganggap dia sebagai pengajar. Menjadi teladan merupakan sifat dasar kegiatan mengajar dan ketika seorang guru tidak mau menerima ataupun menggunakannya secara konstruktif maka telah mengurangi keefektifan mengajar. Bicara dan gaya bicara : penggunaan bahasa sebagai alat berfikir. Pakaian : merupakan perlengkapan pribadi yang sangat penting dalam mengajar. Proses berpikir : cara yang digunakan oleh dalam menghadapi dan memecahkan masalah dalam mengajar.
Keputusan, keterampilan, rasional dan intuitif yang digunakan untuk menilai situasi anak usia dini dalam mengajar. Kesehatan : kualitas tubuh, pikiran dan semangat yang merefleksikan kekuatan, perspektif, sikap tenang, antusiasme dan semangat hidup.

B. Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan
1) Menggunakan keterampilan kreatif dan menyenangkan
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru pada saat mengajar yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap mengajar guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban anak/peserta didik.
2) Memberi penguatan
            Penguatan (reinforcement) merupakan respon terhadap suatu perilaku tersebut. Penguatan dapat dilakukan secara verbal dan non verbal, dengan prinsip kehangatan, keantusiasan, bermakna dan menghindari penggunaan respon yang negatif. Penguatan secara verbal berupa kata-kata dan kalimat pujian.
            Contoh : Bagus, tepat, Ibu puas dengan hasil kalian.
Sedangkan secara nonverbal dapat dilakukan dengan gerakan mendekati peserta didik.
Contoh : sentuhan, acungan jempol
Penguatan bertujuan untuk :
a)      Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran
b)      Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar anak
c)      Meningkatkan kegiatan belajar dan membina perilaku yang produktif
Penguatan harus diberikan secara sungguh-sungguh, memiliki makna.
3) Mengadakan variasi
            Variasi dalam mengajar bertujuan untuk :
a)      Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang relevan.
b)      Memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat anak didik terhadap hal baru dalam pembelajaran.
c)      Memupuk perilaku positif anak terhadap pembelajaran.
d)     Memberi kesempatan kepada anak untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.
Ø  Variasi dalam gaya mengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara:
-          Variasi cara rendah, tinggi, besar,kecil
-          Memusatkan perhatian
-          Membuat kesenyapan sejenak
-          Menggunakan kontak pandangan anak
-          Variasi gerakan badan dan mimik
Ø  Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar :
-          Variasi alat dan bahan yang dapat dilihat
-          Variasi alat dan bahan yang dapat didengar
-          Variasi alat dan bahan yang dapat diraba
4)        Menjelaskan
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang suatu benda, keadaan, fakta. Menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru setiap mengajar. Oleh karena itu, keterampilan menjelaskan kepada anak usia dini perlu ditingkatkan agar dapat mencapai hasil yang optimal. Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan suatu penjelasan di dalam mengajar :
-          Penjelasan dapat diberikan pada setiap awal kita mengajar, di tengah kita mengajar, maupun di akhir kita mengajar
-          Penjelasan harus menarik perhatian anak dan sesuai dengan materi
-          Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan anak
5)        Membimbing diskusi kelompok kecil
Hal-hal yang diperhatikan dalam membimbing diskusi adalah memusatkan perhatian anak pada tujuan dan topik diskusi memperluas urusan pendapat, menganalisa pandangan anak, meningkatkan partisipasi anak, menyebarkan kesempatan berpartisipasi dan menutup diskusi. Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu tujuan yang dicapai dengan kerjasama antar anggota kelompok dan dapat mengembangkan kreatifitas anak. 
6)        Mengelola Kelas
Dalam mengajar pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru dan guru dapat mengendalikan jika terjadi gangguan dalam mengajar. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan mengajar kelas.
a)      Kehangatan dan keantusiasan
b)      Tantangan
c)      Bervariasi
d)     Luwes
e)      Penekanan pada hal-hal positif
f)       Penanaman disiplin diri
Keterampilan sebagai mengelola dalam mengajar memiliki komponen sebagai berikut :
-         Menunjukkan sikap dengan cara : memandang, mendekati, memberikan pertanyaan dan memberi reaksi terhadap gangguan di kelas.
-         Membagi perhatian secara visual dan verbal
-         Memberi petunjuk yang jelas
-         Memberi teguran secara bijaksana
7)        Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka dan menutup merupakan dua kegiatan rutin dalam mengajar yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajaran. Membuka pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian anak secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya pada pelajaran yang akan disajikan. Menutup pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk mengetahui pencapaian tujuan dan pemahaman anak terhadap materi yang telah dipelajari serta mengakhiri kegiatan pembelajaran.


BAB III
KESIMPULAN


            Berdasarkan hasil pembelajaran makalah di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil dari pemanfaatan kemampuan mengajar adalah meningkatkan dan memelihara perhatian anak didik terhadap relevansi proses belajar mengajar dan  memberikan kesempatan berkembangan motivasi anak dalam minat belajar masyarakat untuk mendidik anak-anaknya dan mampu mengantarkan mereka ke jenjang sukses, baik untuk hidup dalam masyarakat lokal maupun dalam dunia global. Guru demikianlah yang mampu mengajar secara kreatif dan menyenangkan. Sehingga dapat menyiapkan peserta didik untuk memasuki era globalisasi tanpa melupakan lingkungannya.







 

DAFTAR PUSTAKA
 




Anderson, L.W. (1987). The Effects Teacher. New York: McGraw-Hill. Book Company.

Anderson, S & Ball, S. (1989). Parenthing Control. San Fransisco: Jossey-Boss Publisher.

Apps, J.W. (1983). Problem in Continuing Education. New York: McGraw-Hill. Book Company.

11
 
 

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive