BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak berkembang secara
alamiah, agar perkembangan dan pertumbuhannya optimal, perlu keterlibatan dan
kecermatan ornag tua/pendidik. Dengan mengetahui proses pertumbuhan dan
perkembangan anak, orang tua/pendidik diharapkan dapat memperoleh pemahaman.
Pertumbuhan fisik pada masa
awal kanak-kanak berlangsung lambat dibandingkan masa bayi. Pola perkembangan
fisik setiap anak berbeda-beda, sebagian besar perbedaan itu disebabkan oleh
faktor keturunan, juga karena faktor pengalaman dan emosional anak. Misalnya
faktor pengalaman, anak mempunyai keturunan tinggi, namun karena kurang gizi
maka pertumbuhan jadi terhambat. Ada sebagian anak yang perkembangan fisiknya
dipengaruhi oleh masalah emosi, kurangnya sentuhan dan kasih sayang dari orang
tua,anak menjadi stres dan perkembangan fisik anakpun menjadi terhambat.
Kemampuan fisik anak pada masa
ini meningkat dengan baik, misalnya anak mulai dapat menggunakan sendok garpu
pada saat makan. Meningkatnya kemampuan fisik ini akan mempengaruhi perilaku
anak, ia semkain mandiri, bahkan mampu memberi pertolongan pada orang lain,
sehingga seringkali anak menolak bantuan dari orang dewasa karena ingin
melakukannya sendiri.
B. Tujuan
Membantu anak didik
mengembangkan berbagai potensi fisik sesuai dengan tahapan pertumbuhan anak
tersebut sehingga memasuki pendidikan dasar.
C. Manfaat
Adapun
manfaat pengembangan fisik adalah untuk memberikan perlakuanyang optimal dalam
upaya membantu mengembangkan anak secara fisik sesuai dengan tahapan
perkembangannya.
BAB II
PELAKSANAAN
KEGIATAN
A.
Bentuk /
Judul Permainan
Nama Permainan ini adalah
Anjang-anjangan.
B.
Pengertian
Istilah permainan ini diambil dari kata anjang (bahasa Sunda) atau disebut juga sesemahan (tamu-tamuan) atau imah-imahan
(bahasa Banten = rumah-rumahan) yang berarti berkunjung ke rumah orang lain. Anjang-anjangan
hampir sama dengan main peran, artinya anak-anak melakukan suatu permainan
dengan meniru kebiasaan orang tua/anggota keluarga dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari.
C. Sasaran
Permainan ini biasa dilakukan oleh anak usia 2-6
tahun, laki-laki dan perempuan.
D. Sarana prasarana yang perlu disiapkan
Peralatan yang digunakan dalam permainan ini
adalah yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam ukuran
kecil/miniatur maupun ukuran sebenarnya seperti :
-
Peralatan
jualan/dadagangan: timbangan, meja, barang dagangan, dll
-
Perabotan
dapur: boboko / tempat nasi, penggorengan, piring, gelas, teko, kompor, dll
-
Boneka,
binatang-binatangan
-
Rumah-rumahan
E. Tempat dan waktu bermain
-
Tempat
bermain anjang-anjangan bisa dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan.
-
Waktu
bermain antara 20-25 menit
F. Pelaksanaan Kegiatan Bermain :
1) Sebelum Main :
Menentukan tema anjang-anjangan
-
Menata
peralatan sesuai dengan tema
-
Mempersiapkan
permainan
2) Saat sedang main :
-
Pembagian
peranan yang akan dilakukan dan menentukan alat yang akan digunakan.
-
Menentukan
posisi dan menata peralatan yang akan digunakan.
-
Selanjutnya
permainan berlangsung secara spontan, meniru seolah-olah seperti orang tua yang
sedang melakukan pekerjaan sehari-hari.
G. Manfaat Permainan
1. Moral dan nilai-nilai agama :
- Berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
- Menghargai
pekerjaan orang lain
- Belajar
bertanggung jawab
2. Sosial-Emosional
- Bermain
bersama
- Memilih
kegiatan sendiri
- Disiplin,
memhami aturan permainan
3. Bahasa
- Berkomunikasi
aktif dan pasif dengan lancar
- Mengetahui
nama benda yang dimainkan
- Memecahkan
masalah
4. Kognitif
- Mengetahui
bentuk, ukuran dan warna benda yang dimainkan
5. Fisik
- Menuang
biji-bijian dan air tanpa tumpah
6. Seni
- Membedakan
berbagai bunyi benda jatuh / dipukul
BAB III
EVALUASI
A. Bentuk Permainan
Dilihat
dari bentuknya, jenis permainan ini sangat mudah dimainkan karena berkaitan
dengan apa yang sering dilihat anak setiap hari di lingkungan sekitarnya baik
itu di rumah maupun di lingkungan lainnya.
B. Sasaran
Jenis permainan ini sangat cocok dimainkan pada
anak usia dini. Hal ini dilakukan untuk melatih anak sehingga siap untuk hidup
dalam lingkungan bermasyarakat.
C. Sarana dan prasarana
Untuk
memainkan jenis permainan ini tidak memerlukan peralatan yang sulit diperoleh.
Peralatan-peralatan yang digunakan adalah peralatan-peralatan yang sehari-hari
dapat ditemukan di rumah sehingga memudahkan anak untuk mengenalinya.
D. Tempat dan waktu bermain
Jenis permainan ini tidak memerlukan tempat yang
luas sehingga dapat dimainkan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Waktu yang dibutuhkan untuk jenis permainan ini dapat diatur sesuai kebutuhan.
E. Pelaksanaan Kegiatan
Dalam
melaksanakan jenis permainan ini tidak terlalu sulit. Karena anak berperan
sebagai orang tua yang biasa dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari baik di
lingkungan rumah maupun lingkungan sekitarnya.
F. Hasil / Manfaat Permainan
Jenis
permainan memiliki manfaat yang bersifat komprehensif karena seluruh aspek yang
diperlukan dalam proses pendidikan dalam perkembangan anak usia dini dapat
tercapai. Baik itu dari aspek moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, fisik
(motorik halus dan kasar) serta seni.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dilakukan untuk menghasilkan
perubahan holistik dalam kualitas individu,baik dalam hal fisik, mental dan
emosional. Memberlakukan anak sebagai kesatuan yang utuh, makhluk total
daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan
mentalnya.
Anak
usia dini merupakan anak yang masih dalam tahap perkembangan baik secara fisik
maupun mentalnya. Aspek perkembangan fisik perlu diarahkan pada pola pendidikan
yang tepat yaitu salah satunya berupa kegiatan bermain. Pilihan kegiatan
bermain yang dilakukan harus disesuaikan dengan karakteristik fisik dalam
perkembangan anak.
B. Rekomendasi
Untuk mencapai tujuan yang optimal dari kegiatan
bermain yang dilakukan dalam perkembangan metoda pengembangan fisik anak usia
dini harus memperhatikan hal-hal berikut :
-
Hendaklah
diperhatikan waktu bermain, jangan sampai permainan yang dilakukan terlalu lama
sehingga anak menjadi bosan.
-
Beban/kerumitan
permainan yang dilakukan sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
-
Alur
gerakan (sederhana sampai kompleks) dari permainan
BAB III
PENUTUP
Pendidikan anak usia dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Taman Kanak-kanak adalah salah
satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang
menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam
tahun. Dengan kurikulum yang tepat maka akan tercapai dari diadakannya
pendidikan anak usia dini.
No comments:
Post a Comment