BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan dasar seorang anak
adalah asah,asih, dan asuh. Asah adalah stimulasi atau pendidikan, asih adalah
kasih sayang dan asuh adalah pemenuhan kebutuhan fisik yaitu pemberian gizi
atau nutrisi dan kesehatan yang optimal.Artinya seorang anak hanya akan dapat
tumbuh kembang secara optimal bila memperoleh zat gizi yang memadai bagi
pertumbuhan fisik dan otaknya serta mendapatkan perawatan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
Tidak bisa dipungkiri aspek kehidupan sangatlah penting bagi kita, karena bila kondisi kita tidak sehat, maka aktifitas kita akan terhambat. Begitu pula dengan anak-anak, bila kondisi kesehatan mereka terjaga secara fisik maupun psikologis maka proses pendidikannyapun akan berjalan dengan baik.
Tidak bisa dipungkiri aspek kehidupan sangatlah penting bagi kita, karena bila kondisi kita tidak sehat, maka aktifitas kita akan terhambat. Begitu pula dengan anak-anak, bila kondisi kesehatan mereka terjaga secara fisik maupun psikologis maka proses pendidikannyapun akan berjalan dengan baik.
Guru memang menjadi salah satu
pihak yang bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan anak, tapi yang paling
bertanggung jawab adalah orang tua. Karena anak belajar dari keteladanan dan
kebiasaan, gaya hidup orang tua sangat mempengaruhi. Orang tua yang merokok
sangat membahayakan kesehatan anak. Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat
22 persen anak yang orang tuanya merokok mengidap penyakit asma dan pernafasan
(Murray dkk, 2004 dalam Santrock, 2007). Selain itu, asap rokok juga
menyebabkan anak kekurangan vitamin C (Staruss, 2001 dalam Santrock, 2007). Selain gaya hidup
orang tua, pola asuh yang diterapkan pun mempengaruhi kesehatan anak. Pola asuh
yang kurang baik diindikasikan oleh kurang maksimalnya pemberian ASI, kurang
baiknya pola konsumsi pangan keluarga dan pola perawatan kesehatan dasar
terutama bagi anak usia dini.
Anak usia dini merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai
sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa
peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap
merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa
untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif,
bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan
nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai
dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara
optimal.
Kesehatan masyarakat merupakan suatu tolak ukur kemajuan suatu
bangsa. Di jaman era globalisasi sekarang ini yang tentunya diikuti dengan
kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada berbagai sektor
kehidupan manusia, begitu pula permasalahannya juga semakin meningkat yang
terkait dengan kesehatan masyarakat.
Di dalam kehidupan masyarakat yang sudah berkembang pesat sekarang ini,
terkadang masyarakat sering melupakan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan baik itu kesehatan
pribadi, kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat, serta penyakit yang
sifatnya menular dan tidak menular, serta cara pencegahan penyakit menular dan
tidak menular bagi mereka asalkan sudah bisa makan dan beraktivitas sudah cukup untuk
menjadikan mereka sehat. namun perkembangan dan pengembangan berbagai ilmu yang
terkait dengan kesehatan masyarakat juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Oleh karena itu kesehatan lingkungan merupakan faktor utama dalam lingkup
kesehatan. Jika lingkungan kumuh dan tidak sehat maka akan menyebabkan
masyarakat mudah terkena penyakit baik menular maupun tidak menular. Lingkungan
hidup yang baik dan sehat merupakan kebutuhan hidup dan hak setiap orang.
Setiap orang berhak untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap
orang wajib melestarikan fungsi lingkungan hidup, mencegah, menanggulangi
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana pemeliharaan kesehatan pribadi, masyarakat dan lingkungan?
2.
Bagaimana pelayanan kesehatan Anak khususnya
anak usia dini?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Untuk mengetahui upaya pemeliharaan pribadi,
masyarakat dan lingkungan.
2.
Untuk mengetahui pelayanan kesehatan bagi anak
usia dini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesehatan Pribadi, Masyarakat dan Lingkungan
Pada zaman sekarang ini, Negara kita telah dilanda banyak masalah. Salah
satu masalahnya adalah masalah kesehatan. Masalah kesehatan merupakan masalah
yang sangat kompleks. Karena, kesehatan itu sangatlah berharga. Kesehatan merupakan
anugerah yang Tuhan berikan untuk kita dan kita harus menjaganya. Tidak hanya
menjaga kesehatan diri sendiri, tetapi kita juga harus menjaga kesehatan
orang-orang yang berada disekitar kita. Masalah kesehatan yang terjadi didalam
negeri ini adalah masalah kesehatan masyarakat. Masalah ini harus segera
diatasi agar tidak banyak menelan korban. Namun, untuk mengatasi hal ini harus
ada kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan ahli kesehatan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya problematika kesehatan masyarakat Indonesia, yaitu:
1.
Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Kesehatan
Sebagian dari masyarakat khususnya
masyarakat didaerah yang terpencil, mereka belum mengetahui berbagai macam
penyakit, bagaimana mencegahnya, dan bagaimana mengatasinya. Hal ini merupakan
faktor yang penting untuk diselesaikan. Karena dengan pengetahuan tentang
kesehatan, masyarakat dapat menjaga kesehatan dirinya sendiri dan lingkungannya
agar tidak ada penyakit yang menimpa dirinya.
2.
Faktor Keturunan
Seseorang yang memiliki riwayat
penyakit dari orangtuanya, penyakit itu dapat menurun ke dirinya bahkan ke
anaknya. Contohnya, seseorang yang terkena penyakit Diabetes, anak dari orang
itu bisa terkena penyakit Diabetes juga. Tetapi, anak itu juga bisa tidak
terkena penyakit Diabetes apabila sejak dini ia sudah mengatur pola makannya
dengan baik.
3.
Faktor Pelayanan Kesehatan.
Keberadaan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat tidak merata. Maksudnya adalah pusat pelayanan kesehatan masyarakat
di kota lebih banyak dibanding didaerah yang jauh dari kota. Akibatnya
masyarakat didaerah yang jauh dari kota tidak mendapatkan jaminan kesehatan
dengan baik.
4.
Faktor Perilaku
Perilaku masyarakat yang kurang baik
dapat memunculkan problematika di Negara ini. Perilaku atau kebiasaan
masyarakat dalam menjaga diri, orang disekitarnya, dan lingkungan, tidak
berjalan dengan seimbang. Maksudnya mereka kurang peduli dengan kesehatan
dirinya atau hal lainnya. Contohnya, seperti makan makanan yang tidak bergizi,
jarang berolahraga, dll.
5.
Faktor Lingkungan
Faktor ini memegang peranan utama
dalam status kesehatan masyarakat. Tingkat kesehatan manusia dapat diukur dari
bagaimana tingkat kebersihan dilingkungannya. Lingkungan yang bersih,
masyarakat juga akan sehat. Tetapi jika lingkungan kotor pasti banyak sekali
kuman yang dapat membawa penyakit.
Dari kelima faktor diataslah yang
mengakibatkan masalah kesehatan di Indonesia. Untuk mengatasinya selain diri
sendiri, peran masyarakat sekitar, pemerintah, dan ahli kesehatan sangat
penting. Hal ini akan dijelaskan sebagai berikut.
Kita harus menjaga diri kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
Hal yang harus dilakukan adalah memakan makanan yang sehat dan bergizi, rajin
berolahraga, merawat tubuh, tidak membuang sampah sembarangan dan masih banyak
lagi yang masih bisa kita lakukan. Selama apa yang kita kerjakan positif, maka
hasilnya akan positif juga. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus
mencegah penyakit sejak dini.
Upaya Pemeliharaan
Kesehatan Pribadi dan Lingkungan
a. Kesehatan Pribadi/Perseorangan
- Tujuan : menjaga kebersihan diri agar selalu dapat hidup sehat
- Kebersihan diri berarti menjaga kesehatan secara umum
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk kebersihan pribadi atau perorangan :
1. Mandi setiap hari teratur menggunakan air bersih dan sabun. Muka/wajah, telinga, ketiak harus dibersihkan.
2. Telinga dibersihkan menggunakan cotton bad minimal seminggu sekali.
3. Rambt dikeramas 2-3 kali seminggu, disisir rapih
4. Gosok gigi 2-3 kali sehari, yaitu setiap habis makan dan sebelum tidur
5. Tangan harus dicuci:
- sebelum makan dan minum
- sebelum menyiapkan makanan dan minuman
- sesudah buang air kecil dan buang air besar
6. Kuku digunting pendek dan bersih, agar tak melukai kulit dan menjadi sumber
Penyakit.
7. Kaki harus dirawat dengan baik dan teratur, pakai sepatu yang cocok ukurannya. Kaos kaki harus sering diganti/dicuci.
8. Pakaian harus diganti setiap habis mandi dengan pakaian yang sudah dicuci bersih dengan sabun detergen, dijemur dibawah matahari dan disetrika.
b. Kesehatan Lingkungan
- Kesehatan manusia selalu dipengaruhi lingkungan sekitarnya
- Tujuan : agar lingkungan di sekitar tetap bersih dan sehat, sehingga dapat mencegah
Timbulnya penyakit dan penularan penyakit.
- Penularan penyakit terjadi bila ada hubungan antara 3 mata rantai:
1. Sumber penyakit
2.Perantara Penyakit
3. Orang (Host) yang lemah/peka terhadap serangan penyakit
- Cara mencapai kebersihan lingkungan di sekolah dan rumah:
1. Membersihkan peralatan sekolah
2. Membersihkan lantai
3. Sediakan tempat sampah yang tertutup dan selalu buang sampah di tempatnya
4. Membersihkan WC dan kamar kecil, membiasakan menyiramnya, tidak boleh
Membuang kotoran lain ke lubang WC atau tempat buang air kecil.
5.Membiasakan diri tidak membuang ludah di sembarang tempat
6. Jarak sumber air dengan septiktank (penampungan kotoran) minimal 10 meter
7. Hindari genangan air/air hujan di sekitar rumah
8. Setiap bangunan hendaknya memiliki saluran buangan limbah(selokan). Air
Limbah diusahakan lancar airnya.
9. Hewan peliharaan tidak berkeliaran di sekitar sekolah/rumah/tempat anak
Bermain,terutama hewan yang berkutu.
10. Penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
a. Kesehatan Pribadi/Perseorangan
- Tujuan : menjaga kebersihan diri agar selalu dapat hidup sehat
- Kebersihan diri berarti menjaga kesehatan secara umum
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk kebersihan pribadi atau perorangan :
1. Mandi setiap hari teratur menggunakan air bersih dan sabun. Muka/wajah, telinga, ketiak harus dibersihkan.
2. Telinga dibersihkan menggunakan cotton bad minimal seminggu sekali.
3. Rambt dikeramas 2-3 kali seminggu, disisir rapih
4. Gosok gigi 2-3 kali sehari, yaitu setiap habis makan dan sebelum tidur
5. Tangan harus dicuci:
- sebelum makan dan minum
- sebelum menyiapkan makanan dan minuman
- sesudah buang air kecil dan buang air besar
6. Kuku digunting pendek dan bersih, agar tak melukai kulit dan menjadi sumber
Penyakit.
7. Kaki harus dirawat dengan baik dan teratur, pakai sepatu yang cocok ukurannya. Kaos kaki harus sering diganti/dicuci.
8. Pakaian harus diganti setiap habis mandi dengan pakaian yang sudah dicuci bersih dengan sabun detergen, dijemur dibawah matahari dan disetrika.
b. Kesehatan Lingkungan
- Kesehatan manusia selalu dipengaruhi lingkungan sekitarnya
- Tujuan : agar lingkungan di sekitar tetap bersih dan sehat, sehingga dapat mencegah
Timbulnya penyakit dan penularan penyakit.
- Penularan penyakit terjadi bila ada hubungan antara 3 mata rantai:
1. Sumber penyakit
2.Perantara Penyakit
3. Orang (Host) yang lemah/peka terhadap serangan penyakit
- Cara mencapai kebersihan lingkungan di sekolah dan rumah:
1. Membersihkan peralatan sekolah
2. Membersihkan lantai
3. Sediakan tempat sampah yang tertutup dan selalu buang sampah di tempatnya
4. Membersihkan WC dan kamar kecil, membiasakan menyiramnya, tidak boleh
Membuang kotoran lain ke lubang WC atau tempat buang air kecil.
5.Membiasakan diri tidak membuang ludah di sembarang tempat
6. Jarak sumber air dengan septiktank (penampungan kotoran) minimal 10 meter
7. Hindari genangan air/air hujan di sekitar rumah
8. Setiap bangunan hendaknya memiliki saluran buangan limbah(selokan). Air
Limbah diusahakan lancar airnya.
9. Hewan peliharaan tidak berkeliaran di sekitar sekolah/rumah/tempat anak
Bermain,terutama hewan yang berkutu.
10. Penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
2.2 Kesehatan Pada Anak Usia Dini
Definisi sehat menurut UU tentang Pokok-Pokok Kesehatan,
sehat adalah sehat badan, rohani (mental), dan social, bukan hanya sebatas dari
penyakit-penyakit,cacat, dan kelemahan. Kesehatan rohani atau jiwa adalah
kondisi yang memungkinkan perkembagan fisik,intelektual, dan emosional yang
optimal dari seseorang. Tujuan dari kesehatan adalah
mencapai keadaan kesehatan anak didik dan lingkungan hidupnya sehingga dapat
memberikan kesempatan belajar serta tumbuh secara harmonis,efisien dan optimal
dengan jalan :1). Mempertinggi nilai kesehatan, 2).mencegah dan memberantas
penyakit, 3). Memperbaiki dan memulihkan kesehatan.
Anak yang sehat akan mengalami tumbuh kembang yang
normal dan wajar, sesuai standar pertumbuhan fisik anak umumnya dan memiliki
kemampuan perkembangan sesuai standar kemampuan anak seusianya. Selain itu anak
sehat juga nampak senang, mau bermain,berlari, berteriak,meloncat,memanjat, da
tidak berdiam diri saja.
Janice J. Beauty dalam bukunya yang berjudul Skills
for Preschool Teachers menjabarkan tentang bagaimana mengelola kelas yang sehat
sebagai salah satu keahlian yang harus dimiliki pendidik Anak Usia Dini. Selain
menjaga kesehatan lingkungan, kelas yang sehat berhubungan juga dengan menjaga
kesehatan dan pemenuhan kebutuhan gizi anak. Kesehatan dan gizi merupakan aspek
yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak.
Dalam penelitian yang dilakukan Ernesto Pollitt dkk
(1993) menyatakan bahwa pemberian makanan yang sehat dan protein, akan
mempengaruhi perkembangan kognitif selanjutnya. Selain itu, apa yang anak makan
juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan, ukuran badan dan ketahanan terhadap
penyakit (Brom dkk, 2005 dalam Santrock, 2007)
Menurut santrock (2007: 157) pada umumnya masalah
kesehatan yang sering dialami anak-anak adalah kurang gizi, pola makan, kurang
olah raga dan pelecehan. Seperti yang dinyatakan dalam penelitian Pollitt dkk,
bahwa gizi sangat mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Pola makan sangat
berkaitan erat dengan hal ini. Maraknya makanan cepat saji dengan berbagai
variasi yang sangat menarik untuk anak seperti hot dog, pizza, hamburger dsb,
menjadi kendala tersendiri yang mempersulit pemenuhan kebutuhan gizi yang
sehat. Perlu kreatifitas yang tinggi bagi guru dan orang tua untuk mengemas
makanan sehat yang menarik bagi anak layaknya makanan cepat saji.
Selain makanan sehat, olahraga merupakan aspek yang
sangat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik anak: Exercise is linked
with many aspects of being physically and mentally healthy in children and
adult (Buck dkk, 2007 dalam Santrock, 2007)
Ketika berolah raga, anak menggerakan otot-otot
tubuhnya yang merupakan stimulasi bagi perkembangan motorik terutama motorik
kasar. Olah raga yang tepat sebagai stimulasi perkembangan motorik tersebut
adalah yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak. Ketika berolahraga pun
anak belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Jika olah raga tersebut
berupa permainan maka anak akan belajar nilai-nilai social seperti sportifitas,
kemenangan, kekalahan dan penghargaan. Karena itu kegiatan olah raga harus
dikemas dengan beberapa tujuan pemberian stimulasi berbagai aspek perkembangan
anak.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1993), ciri anak
sehat adalah:
a. Tumbuh dengan baik,
dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur dan
proporsional.
b. Tingkat
perkembangannya sesuai dengan tingkt umurnya
c. Gesit, aktif dan
gembira
d. Mata bersih dan
bersinar
e. Nafsu makan baik
f. Bibir dan lidah
tampak segar
g. Pernafasan tidak
berbau
h. Kulit dan rambut
tampak bersih dan tidak kering/kusamMudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Selain itu anak sehat juga
dapat dilihat dari tingkat intelegensianya (IQ). Di bawah ini adalah
klasifikasi IQ yaitu sebagai berikut :
a. Lebih dari 140 :
genius
b. Antara 120-139 :
Very superior
c. Antara 110-119 :
superior
d. Antara 90-109 :
normal,rata-rata
e. Antara 80-89 :
subnormal, bodoh (slow leaner)
f. Antara 70-79 : garis
batas (borderline)
g. Antara 50-69 : debil
(dapat dididik dan dilatih)
h. Antara 30-40 :
embicil (tidak dapat dididik)
i. Kurang dari 30 :
idiot (tidak dapat dididik dan dilatih)
Anak sehat adalah anak yang normal intelegensianya yaitu IQ
80 ke atas, sehingga dapat masuk sekolahdasar biasa, bahkan yang lambat
belajarnyapun (slow learner) juga bisa masuk sekolah biasa.
2.3 Jenis-jenis Penyakit Menular
Janice J Beaty pun menerangkan bahwa mengelola
kelas yang sehat berhubungan dengan bagaimana membuat progam pembelajaran yang
meliputi kegiatan olah raga, latihan, mencuci tangan pengenalan gizi yang sehat
dan pemeriksaan kesehatan. Selain itu hal yang tidak kalah pentingnya adalah
memahami berbagai gejala penyakit yang sering dialami anak.
Meskipun anak yang sehat cenderung aktif, tapi
kekebalan tubuh mereka belum stabil. Berbagai penyakit bisa mengancam kesehatan
mereka diantaranya alergi, asma dan infeksi telinga. National Centre of Health
Statistics pada tahun 2004, menyatakan penyebab kematian anak paling besar
adalah kecelakaan, yang kedua adalah kanker terutama kanker darah (leukemia).
Strategi untuk menghindari adalah dengan menggunakan sabuk pengaman, helm dan
alat pengaman lainnya. Sedangkan penyakit kanker bisa dicegah dengan pemberian
ASI.
Pemberian ASI sangat penting pada masa satu
sampai enam bulan pertama. Salah satu keuntungan dari pemberian ASI adalah
terbentuknya kekebalan tubuh. Manfaat ASI berdasarkan beberapa ahli kesehatan
di Amerika Serikat adalah(Eiger & Olds, 1999; Hanson & Korotkova, 2002;
Kramer, 2003):
1.
Membuat berat badan bayi yang ideal, serta terhindar dari obesitas.
2.
Mencegah alergi
3.
Mencegah atau mengurangi gejala
diare dan infeksi pernafasan
4.
Menguatkan tulang
5.
Mencegah penyakit kangker pada
bayi dan kangker payudara pada ibu yang menyusui
6.
Mengurangi resiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
Selain berbagai penyakit yang berhubungan
dengan fisik, kelainan anak yang berhubungan dengan mental pun mempengaruhi
kesehatan anak. Penyakit tersebut diantaranya hiperaktif. Sebagai pendidik
PAUD, diperlukan kepekaan untuk melihat berbagai gejala dari kelainan tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut, guru harus berkonsultasi dengan orang tua dan
psikologi secara intensif sehingga mengetahui bagaimana seharusnya perlakuan
pada anak yang memiliki kelainan tersebut.
Anak memiliki tingkat kekebalan tubuh yang
masih rendah, sehingga sangat rentan menderita penyakit. Ada beberapa penyakit
yang sering menyerang anak usia dini dan bersifat menular sehingga gejalanya
harus diketahui para guru atau pamong untuk mencegah penularan kepada anak
lainnya. Beberapa jenis penyakit menular yang sering ditemukan pada anak adalah
sebagai berikut:
a. Cacar air
a. Cacar air
Gejala :
1).
Demam ringan
2). Sakit kepala ringan
3). Tubuh Lemah
4). Keesokan harinya kulit menjadi merah dan panas. Terdapat lepuh-lepuh
(vesikel) kecil, kebanyakan bagian atas dan dada.
5). Pada keadaan lanjut atau hebat, muka dan anggota badan terkena semua
Cara penularan : melalui cairan dari lepuh yang pecah.
Pencegahan, dengan vaksinasi cacar air (varilix)
b. Batuk Pilek ( Inspeksi Saluran Pernafasan Atas/ISPA)
Gejala :
1). Batuk,pilek, hidung tersumbat
2). Kadang badan panas
3). Lemah dan nyeri otot
4). Pusing
5). Kadang suara serak dan tenggorokan gatal
Cara penularan: melalui udara yaitu percikan ludah yang mengering di udara.
Penyebab: bakteri atau virus
Pencegahan: vaksinasi influenza
c. Mencret (Diare)
Gejala :
1). Buang air besar (BAB) lembek sampai cair lebih dari empat kali sehari.
2). Perut mulas
3). Kadang disertai deman dan muntah-muntah
4). Lemas dan pusing
Penderita harus mendapat pertolongan secepatnya karena kemungkinan dehidrasi akibat kekurangan cairan tubuh.
Cara penularan: dari makanan/ minuman yang tercemar kuman.
Penyebab : bakteri atau virus
d. Mata Merah (Conjunctivitis Katrhalis)
Gejala :
1). Mata Merah, keluar kotoran
2). Mata tersa pedih atau nyeri, kadang gatal
3). Pada keadaan berat, disertai demam
Cara penularan : lewat udara
Penyebab virus atau bakteri
e. Campak (Morbili, Tampek-Sunda, Dabagen-Jawa)
Gejala :
1). Panas tinggi
2). Badan lemah, nyeri otot
3). Kadang disertai batuk,pilek
4). Pada hari ke4-5 muncul bintik-bintik merah yang teraba diseluruh tubuh.
Setelah itu bila daya tahan bagus, panas akan turun dengan sendirinya.
5). Pada keadaan berat dapat terjadi komplikasi seperti diare, radang paru atau
Atau radang otak Namun dengan keberhasilan imunisasi campak, kejadian
Komplikasi menjadi sangat jarang.
Cara penularan: percikan ludah di udara
2). Sakit kepala ringan
3). Tubuh Lemah
4). Keesokan harinya kulit menjadi merah dan panas. Terdapat lepuh-lepuh
(vesikel) kecil, kebanyakan bagian atas dan dada.
5). Pada keadaan lanjut atau hebat, muka dan anggota badan terkena semua
Cara penularan : melalui cairan dari lepuh yang pecah.
Pencegahan, dengan vaksinasi cacar air (varilix)
b. Batuk Pilek ( Inspeksi Saluran Pernafasan Atas/ISPA)
Gejala :
1). Batuk,pilek, hidung tersumbat
2). Kadang badan panas
3). Lemah dan nyeri otot
4). Pusing
5). Kadang suara serak dan tenggorokan gatal
Cara penularan: melalui udara yaitu percikan ludah yang mengering di udara.
Penyebab: bakteri atau virus
Pencegahan: vaksinasi influenza
c. Mencret (Diare)
Gejala :
1). Buang air besar (BAB) lembek sampai cair lebih dari empat kali sehari.
2). Perut mulas
3). Kadang disertai deman dan muntah-muntah
4). Lemas dan pusing
Penderita harus mendapat pertolongan secepatnya karena kemungkinan dehidrasi akibat kekurangan cairan tubuh.
Cara penularan: dari makanan/ minuman yang tercemar kuman.
Penyebab : bakteri atau virus
d. Mata Merah (Conjunctivitis Katrhalis)
Gejala :
1). Mata Merah, keluar kotoran
2). Mata tersa pedih atau nyeri, kadang gatal
3). Pada keadaan berat, disertai demam
Cara penularan : lewat udara
Penyebab virus atau bakteri
e. Campak (Morbili, Tampek-Sunda, Dabagen-Jawa)
Gejala :
1). Panas tinggi
2). Badan lemah, nyeri otot
3). Kadang disertai batuk,pilek
4). Pada hari ke4-5 muncul bintik-bintik merah yang teraba diseluruh tubuh.
Setelah itu bila daya tahan bagus, panas akan turun dengan sendirinya.
5). Pada keadaan berat dapat terjadi komplikasi seperti diare, radang paru atau
Atau radang otak Namun dengan keberhasilan imunisasi campak, kejadian
Komplikasi menjadi sangat jarang.
Cara penularan: percikan ludah di udara
f.
Demam Berdarah (DHF)
Adalah penyakit yang disebabkan virus Dengue. Ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegepty, yaiu nyamuk yang menggigit terutama pada siang
hari dengan jam puncak jam 10 dan 16 sore, memiliki garis-garis hitam pada kaki
dan badannya, hidup di air yang jernih. Pencegahan dengan menghindari gigitan
nyamuk Aedes.
Gejala:
1). Deman tinggi mendadak, disertai mual dan muntah
2). Pusing
3). Nyeri ulu hati
4). Lemah dan nyeri otot
5). Kadang disertai batuk dan kerongkongan sakit
6). Terjadi pendarahan seperti bintik-bintik merah di kulit, sampai mimisan, gusi
Berdarah, muntah darah dll. Kadang gejala ini tidak muncul.
7). Pada keadaan berat dapat terjadi syok, dengan gejala ujung tangan dan kaki
Dingin , penderita sesak nafas dan gelisah, kadang kesadaran menurun.
Penderita harus segera dirawat di rumah sakit.
1). Deman tinggi mendadak, disertai mual dan muntah
2). Pusing
3). Nyeri ulu hati
4). Lemah dan nyeri otot
5). Kadang disertai batuk dan kerongkongan sakit
6). Terjadi pendarahan seperti bintik-bintik merah di kulit, sampai mimisan, gusi
Berdarah, muntah darah dll. Kadang gejala ini tidak muncul.
7). Pada keadaan berat dapat terjadi syok, dengan gejala ujung tangan dan kaki
Dingin , penderita sesak nafas dan gelisah, kadang kesadaran menurun.
Penderita harus segera dirawat di rumah sakit.
g.
Scabies (Gudig/Kudis)
Adalah penyakit yang disebabkan semacam kutu kecil, peularannya melalui
kulit yaitu kontak langsung dengan penderita atau sumber penyakit, melalui
pakaian, handuk, alas tidur, dan sebagainya.
Gejalla:
1). Gatal-gatal pada malam hari
2). Timbul gelembung kecil, kadang nanah bila garukan menyebabkan infeksi
3). Lokasi terutama kulit di daerah lipatan jari dan telapak tangan, siku, paha, dan
Pantat.
Pencegahan adalah dengan menghindarkan diri dari kontak langsung dengan penderita dan barang-barang yang dipakai penderita. Usaha yang dapat dilakukan agar tidak terserang penyakit ini adalah :
1. Mandi menggunakan sabun
2. Badan dikeringkan dengan baik
3. Pakaian dan barang-barang yang bekas dipakai bekas penderita direbus, dicuci, dan dijemur.
4. Alas tidur (kasur) penderita dibersihkan dan dijemur.
1). Gatal-gatal pada malam hari
2). Timbul gelembung kecil, kadang nanah bila garukan menyebabkan infeksi
3). Lokasi terutama kulit di daerah lipatan jari dan telapak tangan, siku, paha, dan
Pantat.
Pencegahan adalah dengan menghindarkan diri dari kontak langsung dengan penderita dan barang-barang yang dipakai penderita. Usaha yang dapat dilakukan agar tidak terserang penyakit ini adalah :
1. Mandi menggunakan sabun
2. Badan dikeringkan dengan baik
3. Pakaian dan barang-barang yang bekas dipakai bekas penderita direbus, dicuci, dan dijemur.
4. Alas tidur (kasur) penderita dibersihkan dan dijemur.
Pemantauan tumbuh kembang anak sangat penting
untuk mengetahui proses tumbuh kembang anak. Anak usia dini adalah anak yang
sedang mengalami tumbuh kembang. Tumbuh berkaitan dengan perubahan ukuran atau
perubahan angka/nilai yang menunjukkan ukuran-ukuran tadi (missal BB,TB,
lingkar lengan atas,lingkar kepala, lingkar dada, dll).
Pada masa tumbuh kembang seorang anak, factor
genetic yang dianggap sebagai penentu bawaan saling mempengaruhi dengan factor
lingkungan yaitu antara lain infeksi, gizi, social, emosional, budaya, politik.
Untuk dapat mencapai potensi genetic secara optimal, diperlukan lingkungan
fisikobio-psikososial meliputi (1) keluarga, (2) kesehatan ibu dan anak
(3)pemukimam (4) pendidikan (stimulasi). Keempat macam lingkungan itu saling
berkaitan dan akan memenuhi kebutuhan anak untuk proses tumbuh kembangnya.
Pemantauan tumbuh kembang anak dilakukan dengan
deteksi dini tumbuh kembang anak. Pengertian deteksi dini adalah upaya
penyaringan yang dilakukan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan
tmbuh kembang anak dan mengenal serta mengetahui faktor resikonya. Kegunaan
dari deteksi dini ini adalah upaya pencegahan, upaya stimulasi, dan upaya penyembuhan
serta pemulihan yang diberikan hanya dengan indikasi yang jelas sedini mungkin
pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang. Beberapa alat yang digunakan untuk
melakukan deteksi dini adalah tes skrining yang telah distandarisasi untuk
menjaring anak dengan gangguan tumbuh kembang, yaitu:
a.
Berat badan menurut tinggi badan
b.
Lingkar kepala anak
c.
Kuesioner Perilaku anak Prasekolah
d.
Tes daya ingat dan Tes Kesehatan
mata
e.
Tes Daya Dengar
BAB III
KESIMPULAN
Pelayanan kesehatan anak membahas hal-hal yang berkaitan
dengan pengetahuan dan ketrampilan tentang nutrisi dan kesehatan anak. Di sini
dibahas mengenai dasar-dasar kesehatan, yaitu Pengertian Sehat dan Anak Sehat, Ciri-ciri
Anak Sehat, Jenis-Jenis Penyakit Menular, Upaya Pemeliharaan Kesehatan Pribadi
dan Lingkungan, Pemantauan Tumbuh Kembang Anak.
Pengertian sehat adalah sehat badan, rohani (mental), dan social, bukan hanya bebas dari penyakit-penyakit, cacat dan kelemahan.
Pengertian sehat adalah sehat badan, rohani (mental), dan social, bukan hanya bebas dari penyakit-penyakit, cacat dan kelemahan.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1993), ciri anak
sehat adalah:
a. Tumbuh dengan baik,
dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur dan
proporsional.
b. Tingkat
perkembangannya sesuai dengan tingkt umurnya
c. Gesit, aktif dan
gembira
d. Mata bersih dan
bersinar
e. Nafsu makan baik
f. Bibir dan lidah
tampak segar
g. Pernafasan tidak berbau
h. Kulit dan rambut
tampak bersih dan tidak kering/kusam
i. Mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan.
Inti dari permasalahan Kesehatan masyarakat adalah kurang meratanya fasilitas, informasi, dan
sebagainya di wilayah-wilayah. Kebanyakan, seseorang yang tinggal diwilayah
yang jauh dari kota pasti mengalami hambatan seperti masalah-masalah yang telah
dibahas diatas. Tetapi, seseorang yang tinggal di kotapun dapat mengalami hal
itu tetapi hanya sebagian saja. Selama kerja sama dapat berjalan dengan baik antara
diri sendiri, masyarakat sekitar, pemerintah, dan ahli kesehatan masyarakat,
maka masalah kesehatan di negeri ini dapat teratasi dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Beaty, Janice J (1996)
Skills for Preschool Teachers, fifth edition, New
Jersey: Pretice Hall
Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan
Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga.
PAUD
Oden, Serri (2003), the
Development of Social Competence in Children, http://www.ericfacility.net/ericdigests/ed281610.html
Permendiknas No. 58 Tahun 2009
tentang Standar
Staff Ahli Bappenas (2006)
Studi Kebijakan Pengembangan Anak Usia Dini yang Holistik dan Terintegrasi,
Jakarta: BAPPENAS
Santrock, John (1994)
Child Development, New York: McGrow
Yusuf, Syamsu LN (2002)
Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya