1.
Pengertian Metode Pembelajaran
Pendidikan memegang
peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkaualitas. Oleh
karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun
kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan
pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil
belajar seseorang, ditentukan
oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu, kemampuan guru (profesionalisme
guru) dalam mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang
memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga
menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.
Metode pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)
demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman
lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Menurut Nana Sudjana (2004:
76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2004: 88) menyatakan, “Metode
pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh
pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk
mencapai tujuan”.
Berdasarkan definisi
/ pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang
dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan. Sobri Sutikno (2004: 89) menyatakan, “tujuan proses
pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang
diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara
sistematik dan sistemik”.
2.
Gambaran Metode Kerja Kelompok
Metode
kerja kelompok adalah sebagai salah satu teknik atau strategi dalam belajar
mengajar, yaitu suatu mengajar dimana siswa didalam kelas dipandang sebagai
suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap siswa dibagi
menjadi 5 (lima )
atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau
melaksanakan tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditentukan pula oleh guru. Cilstrap dan Martin (2008 : 15) memberikan
pengertian metode kerja kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang
biasanya berjumlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar.
Keberhasilan kerja kelompok ini menuntut kegiatan yang kooperatif dari beberapa
individu tersebut.
Menurut Cilstrap dan Martin (2008:16) pengelompokan pada metode kerja
kelompok itu biasanya didasarkan
pada :
1.
Adanya alat pelajaran yang tidak mencukupi
jumlahnya.
Agar penggunaannya
dapat lebih efisien dan efektif, maka siswa perlu dijadikan
kelompok – kelompok kecil. Karena bila seluruh siswa sekaligus menggunakan
alat – alat itu tidak mungkin, tanpa saling
menunggu gilirannya.
2.
Kemapuan belajar siswa Didalam satu kelas kemampuan belajar siswa tidak sama.
Siswa yang pandai
didalam bahasa Inggris, belum tentu pandai dalam pelajaran
sejarah. Dengan adanya perbedaan kemampuan belajar itu, maka perlu
dibentuk kelompok menurut kemampuan belajar
masing – masing, agar setiap siswa
dapat belajar sesuai dengan
kemampuannya.
3.
Minat khusus
Setiap individu
memiliki minat khusus yang perlu dikembangkan
hal mana yang satu pasti
berbeda dengan yang lain. Tetapi
tidak menutup kemungkinan ada anak yang
minat khususnya sama, sehingga memungkinkan dibentuknya kelompok, agar
mereka dapat dibina mengembangkan
bersama minat khusus tersebut.
4.
Memperbesar partisipasi siswa
Disekolah pada tiap
kelas biasanya jumlah siswa terlalu banyak
dan kita tahu bahwa jumlah jam
pelajaran adalah sangat terbatas
sehingga dalam jam pelajaran yang
sedang berlangsung sukar sekali
untuk guru akan mengikutsertakan
setiap murid dalam kegiatan itu.
Bila itu terjadi siswa yang ditunjuk
guru akan aktif, yang tidak
disuruh akan tetap pasif saja. Karena
itulah bila berkelompok dan
diberikan tugas yang sama pada masing
– masing kelompok, maka banyak
kemungkinan siswa ikut serta melaksankan dan memecahkannya.
5.
Pembagian tugas atau pekerjaan
Didalam kelas bila guru
menghadapi suatu masalah yang meliputi
berbagai persoalan, maka perlu tugas
membahas masing – masing persoalan pada kelompok, sesuai dengan
jumlah persoalan yang akan dibahas. Dengan demikian masing – masing
kelompok harus membahas tugas yang diberikan itu.
6.
Kerjasama yang efektif
Dalam kelompok siswa
harus bisa bekerjasama, mampu menyesuaikan
diri, menyeimbangkan pikiran,
pendapat, atau tenaga untuk
kepentingan bersama. Sehingga
mencapai suatu tujuan untuk
bersama pula.
Sedangkan
penerapan metode kerja kelompok yang biasa dilakukan oleh guru untuk dapat mengelompokan peserta didiknya
secara arif dan professional
pengelompokan peserta didik dalam suatu kelompok dapat didasarkan pada :
a.
Fasilitas yang tersedia.
b.
Perbedaan individual dalam minat belajar dan kemampuan
belajar.
c.
Jenis pekerjaan yang diberikan.
d.
Wilayah tempat tinggal peserta didik.
e.
Jenis kelamin
f.
Memperbesar partisipasi peserta didik dalam kelompok.
g.
Berdasarkan pada lotre
Sedangkan
kelebihan dan kelemahan kerja kelompok (Cilstrap dan Martin, 2008:18):
Kelebihan pada metode
kerja kelompok
a. Dapat
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya
dan membahas suatu masalah.
b. Dapat
memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih intensif mengadakan
penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah.
c. Dapat
mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi
d. Dapat
memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta
kebutuhannya belajar.
e. Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka,
dan mereka lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi.
f. Dapat
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan
menghormati pribadi temannya, menghargai pendapat orang lain ; hal mana mereka telah
saling membantu kelompok dalam usahanya mencapai tujuan bersama.
Kelemahan dalam metode
kerja kelompok
a. Kerja
kelompok sering hanya melibatkan kepada siswa yang mampu sebab mereka cakap
memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang.
b. Strategi
ini kadang – kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda – beda dan gaya mengajar yang berbeda
pula.
c. Keberhasilan
strategi kerja kelompok ini tergantung pada kemampuan siswa memimpin kelompok
atau untuk bekerja sendiri.
Bentuk-bentuk
metode kerja kelompok adalah:
a. Kerja
kelompok berjangka pendek
Berikut
ini dapat disebut pula “ rapat kilat “ karena hanya mengambil waktu kurang lebih 15 menit, yang
mempunyai tujuan untuk memecahkan persoalan
khusus yang terdapat pada suatu masalah. Umpamanya ketika instruktur menjelaskan suatu
pelajaran terdapat suatu masalah yang perlu didiskusikan.
Guru dapat menunjuk beberapa siswa, atau membagi kelas menjadi beberapa kelompok untuk membahas masalah itu dalam
waktu yang singkat.
b. Kerja
kelompok berjangka panjang
Pekerjaan
disini memakan waktu yang panjang, misalnya memakan waktu 2 hari, satu minggu atau mungkin 3 bulan
tergantung pada luas dan banyaknya
tugas yang harus diselesaikan siswa. Apabila siswa telah menyelesaikan tugasnya didalam suatu
kelompok, ia boleh memilih membantu
kelompok lain sesuai dengan minat mereka.
Kerja
kelompok berjangka panjang dapat dilaksanakan dengan tujuan
1) Membahas
masalah yang benar – benar ada didalam masyarakat, umpamanya : masalah koprasi,
lingkungan sehat, pembuangan sampah dan lain sebagainya. Masalah itu dibahas
agar siswa mengetahui, memahami dan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk
memecahkan masalah- masalah yang ada didalam masyarakat tersebut.
2) Memotivasi
siswa kearah kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat. Misalnya :
penerangan tentang makanan sehat, penggunaan metode mengajar yang lebih
efisien. Jadi dengan kerja kelompok disini siswa dapat menerapkan teori yang
dipelajari disekolah kedalam praktek kehidupan sehari –hari, disamping dapat
menyumbangkan pemikirannya atau ide – idenya serta tenaganya bagi masyarakat
sekitarnya.
3) Dengan
melaksanakan kerja kelompok memberi pengalaman kepada siswa untuk mengenal kepemimpinan,
seperti membuat rencana sebelum melakukan suatu pekerjaan, membagi pekerjaan memecahkan
masalah, menyelesaikan tugas dengan cara bekerja bersama.
4) Dengan
bekerja sama itu siswa dapat mengumpulkan bahan – bahan informasi atau data
lebih banyak tentang berbagai jenis aspek suatu masalah didalam waktu relatif
singkat
c. Kerja
kelompok campuran
Disini
siswa dibagi menjadi kelompok – kelompok yang disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa. Dalam
kerja kelompok ini siswa diberi kesempatan
untuk bekerja sesuai dengan kemampuan masing – masing sehingga kelompok yang pintar dapat selesai terlebih
dahulu tidak usah menunggu kelompok
yang lain. Kelompok siswa yang agak lamban dijinkan
menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang sesuai dengan kemampuanya. Agar kerja kelompok campuran itu mencapai
sasaran guru perlu memperhatikan hal –
hal berikut : guru harus menyediakan tugas atau
kegiatan belajar yang sesuia dengan kemampuan belajar setiap kelompok kemudian setiap tugas harus
disusun sedemikian rupa sehingga setiap kelompok dapat mengerjakan sendiri tanpa
bantuan orang lain atau guru. Akhirnya
guru harus memberi petunjuk yang jelas, sehingga siswa tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang diharapkan dari
mereka masing – masing.
Supaya kerja kelompok dapat lebih berhasil,
maka harus melalui langkah – langkah sebagai berikut :
a. Menjelaskan
tugas kepada siswa
b. Menjelaskan
apa tujuan kerja kelompok itu
c. Membagi
siswa menjadi beberapa kelompok
d. Setiap
kelompok menunjuk seorang pencatat yang akan membuat laporan tentang kemajuan
dan hasil kerja kelompok tersebut
e. Guru
berkeliling selama kerja kelompok itu berlangsung bila perlu memberi saran atau
pertanyaan.
f. Guru
membantu menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil kerja kelompok
No comments:
Post a Comment