Monday, January 14, 2019

KEPEMIMPINAN


Kepemimpinan memegang peranan penting dalam kehidupan  organisasional. Ditinjau dari sejarah perkembangannya dapat dikemukakan di sini ada tiga konsep kepemimpinan (Ngalim Purwanto, 2004:24-26), yaitu:
1.      Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang diartikan sebagai traits within the individual leader.
2.      Kepemimpinan sebagai fungsi kelompok (function of the group).
3.      Kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi dari situasi (function of the situasion).

Konsep pertama mengungkapkan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin karena memang dilahirkan sebagai pemimpin dan bukan karena dibuat atau dididik untuk itu (leaders were born and not made). Konsep ini merupakan konsep kepemimpinan yang paling tua dan paling lama dianut orang. Bahkan di dalam kehidupan masyarakat kita hingga dewasa ini konsep tersebut masih dapat dilihat dengan jelas. Masih banyak pandangan orang-orang, terutama dalam masyarakat agraris feodal, yang beranggapan bahwa seseorang muncul diangkat sebagai pemimpin semata-mata karena ia dianggap memiliki sifat-sifat yang baik atau setidak-tidaknya memiliki potensi yang merupakan pembawaan atau bahkan keturunan, yang diharapkan dapat menjadi suri tauladan bagi orang-orang lain yang akan dipimpinnya.
Konsep kedua memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok (function of the group). Menurut konsep ini, sukses-tidaknya suatu kepemimpinan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan atau sifat-sifat yang ada pada seseorang, tetapi justru yang lebih penting adalah dipengaruhi oleh sifat-sifat dan ciri-ciri kelompok yang dipimpinnya. Setiap kelompok memiliki sifat dan ciri yang berlainan sehingga memerlukan tipe atau gaya kepemimpinan yang berbeda-beda.
Konsep ketiga memandang kepemimpinan sebagai suatu fungsi dari situasi (function of the situasion). Konsep ini menunjukkan bahwa, betapapun seorang pemimpin telah memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan dapat menjalankan fungsinya sebagai anggota kelompok, sukses-tidaknya kepemimpinan masih ditentukan pula oleh situasi yang selalu berubah yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan kehidupan kelompok yang dipimpinannya. Kita mengetahui bahwa adat-istiadat, kebudayaan, mobilitas dan struktur sosial, politik pemerintah suatu masyarakat, selalu mengalami perkembangan arah kemajuan. Demikian pula halnya dengan organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga di dalam masyarakat dan negara. Adanya perubahan dan perkembangan dalam sifat-sifat, kemampuan dan gaya kepemimpinan yang diperlukan.
Dari konsep-konsep tersebut di atas, pengertian kepemimpinan dapat ditelaah dari berbagai segi sebagai berikut:
1.         kepemimpinan sebagai suatu kepribadian (personality) yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau mengikutinya;
2.         kepemimpinan sebagai penyebab daripada kegiatan-kegiatan, proses atau kesediaan untuk mengubah pandangan atau sikap (mental/ fisik) daripada kelompok orang-orang;
3.         kepemimpinan sebagai suatu seni (art), kesanggupan (ability) atau (technique) untuk membuat sekelompok orang mengikuti atau menaati segala apa yang dikehendakinya, membuat mereka begitu antusias atau bersemangat untuk mengikutinya, atau bahkan mungkin berkorban untuknya; dan
4.         kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasi pembinaan kelompok orang-orang tertentu, biasanya melalui “human relation” dan motivasi yang tepat, sehingga mereka tanpa adanya rasa takut mau bekerja sama dan membanting tulang untuk memahami dan mencapai segala apa yang menjadi tujuan-tujuan organisasi.
Berdasarkan berbagai pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapatmelaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
Kepemimpinan merupakan energi mempengaruhi dan memberi arah yang terkandung di dalam diri pribadi pemimpin. Kepemimpinan juga merupakan energi yang dapat menggerakkan, menuntun dan menjaga aktivitas orang sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Menurut Hersey dan Blanchard (1998),
Leadership is the process of directing and influencing the task-related activities of an group members. (seorang pemimpin harus berusaha secara optimal menggerakkan bawahan, sehingga mereka dapat bekerjasama secara produktif untuk mencapai tujuan).

Menurut Owens (Sudarwan Danim, 2009:41) “kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara satu pihak sebagai yang memimpin dengan pihak yang dipimpin”. Kepemimpinan hanya ada dalam proses relasi seseorang dengan orang lain. Tidak ada pengikut, tidak ada pemimpin. Dengan demikian, pemimpin yang efektif harus mengetahui bagaimana membangkitkan inspirasi, memotivasi, dan bekerjasama dengan bawahannya.
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Sutisna (1993) merumuskan kepemimpinan sebagai “proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu”. Kemudian Soepardi (1988) mendefinisikan kepemimpinan kepemimpinan sebagai:
Kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum (jika perlu), serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien   
Hal tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan sedikitnya mencakup tiga hal yang saling berhubungan, yaitu adanya pemimpin dan karakteristiknya; adanya pengikut; serta adanya situasi kelompok tempat pemimpin dan pengikut berinteraksi.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive