Monday, January 14, 2019

IKLIM SEKOLAH

        
Iklim organisasi merupakan hal yang perlu mendapat perhatian seorang manajer pendidikan (kepala sekolah) karena faktor tersebut sedikitnya ikut mempengaruhi tingkah laku guru, pegawai juga siswa. Dengan demikian hendaknya organisasi yang berkembang secara dinamis akan berdampak positif bagi bagi kelangsungan dan keuntungan organisasi. Keadaan atau suasana sekolah yang tenang dan nyaman, sesuai untuk proses pengajaran dan pembelajaran dianggap sebagai mempunyai iklim sekolah yang kondusif.
Carolyn S. Anderson (Wirawan, 2007:122) mendefinisikan iklim organisasi sekolah sebagai rasa sekolah, seperti dipersepsikan oleh mereka yang bekerja atau yang mengikuti kelas di sekolah. Iklim organisasi sekolah merupakan “apa yang kita rasakan” dan kehidupan interaktif sekolah.
Iklim sekolah sangat penting untuk dipelihara dan ditumbuhkembangkan dengan baik agar mampu memotivasi dalam produktivitas kinerja guru, dapat menjaga berlangsungnya hubungan komunikasi timbal balik di antara pihak yang turut serta dalam pendidikan, dalam mengembangkan proses pembelajaran dan peningkatan mutu layanan pendidikan, serta dapat mempertebal kepercayaan terhadap hasil pendidikan.
Iklim sekolah pada hakekatnya tidak berbeda dengan iklim kerja dan lingkungan kerja yang senantiasa dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan internal dan eksternal, baik lingkungan fisik maupun non fisik. Aspek-aspek lingkungan fisik antara lain: kebersihan ruang dan halaman; kesehatan personil (guru, tata usaha dan siswa); keterlibatan dalam melaksanakan aturan atau kesepakatan bersama; interaksi kerja sama antar sekolah dengan masyarakat; bukti monumental hasil kerjasama sekolah dengan masyarakat, dan pernyataan bersama saling membutuhkan, saling membantu antar sekolah dan masyarakat. Sedangkan aspek-aspek lingkungan non fisik meliputi: rasa kekeluargaan dan kebersamaan personil; semangat dan komitmen kerja personil, kebanggaan melaksanakan tugas; dan sikap saling membantu antar personil.
Hubungan sosial antara siswa dengan guru yang mutualistik merupakan unsur penting dalam kehidupan sekolah. Iklim sekolah, yang mencakup: ekspektasi prestasi siswa yang tinggi, lingkungan sekolah yang teratur, moral yang tinggi, perlakuan terhadap siswa yang positif, penyertaan aktivitas siswa yang tinggi dan hubungan sosial yang positif memiliki korelasi yang kuat dengan hasil-hasil akademik siswa. Selain berdampak positif pada pencapaian hasil akademik siswa, iklim sekolah pun memiliki kontribusi positif terhadap pencapaian hasil non akademik, seperti pembentukan konsep diri, keyakinan diri, dan aspirasi (Brookover et al., 1979; McDill & Rigsby, 1973; Mitchell, 1968; Anderson, 1982).
Sementara itu mengenai iklim sekolah, bila dilihat dari perasaan setiap pribadi di lingkungan sekolah, ada tiga aspek afektif iklim sekolah berdasarkan pendapat Pintrich dan Schunk (1996), yaitu:
1.        Perasaan sebagai bagian dari komunitas dan memiliki komunitas tersebut (a sense of community and belongingeness).
2.        Kehangatan dan kesopanan dalam hubungan personal (warmth and civility in personal relations).
3.        Perasaan aman dan nyaman (feelings of safety and security).

Perasaan sebagai bagian dari komunitas dan memiliki komunitas tersebut (a sense of community and belongingeness) merupakan perasaan pribadi yang setiap orang miliki terhadap kelompok atau organisasinya dan memiliki komitmen terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi tersebut. Sebaliknya, organisasi dalam hal ini sekolah, juga peduli dan memberikan perhatian yang sepenuhnya terhadap kebutuhan setiap anggota di dalamnya. Pada sekolah staf administrasi, staf pengajar dan para siswa saling menghormati dan peduli satu sama lainnya, akan berhubungan erat dengan kinerja positif guru dan siswa, yaitu orientasi tujuan (goal orientation), self efficacy, usaha (efforts), ketekunan dan prestasi yang positif (Lee dkk (1993) dalam Pintrich & Schunk, 1996).
Kehangatan dan kesopanan dalam hubungan personal (warmth and civility in personal relations). Dimensi ini merefleksikan kehidupan afektif sekolah yang berkenaan dengan kehangatan dan kesopanan yang diekspresikan dalam hubungan antar pribadi di sekolah. Berkaitan dengan hubungan guru dan siswa, perasaan kepedulian, perhatian, dukungan, dan hormat terhadap siswa serta interaksi yang positif antara guru dan siswa, akan berhubungan positif dengan hasil motivasional. Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain atau terciptanya masyarakat yang peduli terhadap sesama dapat menciptakan pengaruh yang sangat positif bagi seluruh siswa, bhkan bagi siswa yang berisiko mengalami kegagalan dalam bersekolah (Bryk.Lee dan Holland ,1993) dalam Pintrich dan Schunk,1996).

Perasaan aman dan nyaman (feelings of safety and security). Iklim sekolah mengacu pada perasaan guru dan siswa terhadap keamanan dan kenyamanan personal. Persepsi ini mengacu pada perasaan seseorang dalam mengambil resiko dan merasa nyaman dalam menuangkan ide, opini dan beraktivitas. Saat ini ada beberapa sekolah yang mengabaikan kebebasan siswa dalam mengemukakan ide dan pendapatnya. Sekolah lebih memusatkan perhatian pada penciptaan rasa aman dan bebas dari rasa takut serta cemas terhadap kejahatan secara fisik. Oleh karena itu sekolah seharusnya memperhatikan kedua aspek tersebut, yaitu rasa aman dalam menuangkan pendapat dan rasa aman dari ancaman fisik. 

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive