Tuesday, February 19, 2019

Cara Penulisan feature


Cara penulisan feature sangat berbeda dengan cara penulisan berita lainnya, seperti hardnews. Menulis feature, bagi penulis, adalah seperti seorang yang berkisah. Ia melukis gambar dengan kata-kata, ia menghidupkan imajinasi pembaca, ia menarik pembaca agar masuk ke dalam cerita itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama.
Tidak seperti penulisan berita biasa, penulisan feature memungkinkan wartawan “menciptakan” sebuah cerita. Tapi, ia masih diikat etika bahwa tulisan harus akurat- karangan fiktif dan khayalan tidak boleh.
Beberapa feature di tulis dalam bentuk “aku”, sehingga memungkinkan penulis memasukkan emosi dan pikirannya sendiri. Meskipun banyak wartawan, yang dididik dalam reporting objektif, hanya memakai teknik ini bila tidak ada pilihan lain, hasilnya enak dibaca.
Penulis biasanya menyukai petualangan dan pengalaman, sambil mencari berita yang kadang-kadang menjadi sebuah tulisan menarik karena ditulis dalam bentuk “aku”. Misalnya, ketika ada liputan Braga Festival. Penulis mendatangi semua tempat di sepanjang jalan Asia-Afrika dan Braga untuk melihat barang atau kesenian yang ditampilkan.
Untuk memperoleh data, biasanya feature sama saja dengan liputan berita biasa. Mengamati, wawancara, membaca, dan lain sebagainya. Hanya, dari hal kecil ketika mencari data itulah, kadang ada ide untuk menulis feature. Feature, salah satu fungsinya memang adalah sebagai hiburan, tapi harus nyata dan tidak dibuat-buat.
Setelah memperoleh data, penulis biasanya mentranskripkan hasil wawancara dan pengamatannya dalam sebuah memo kecil, setelah itu, diketik dan dibaca berulang-ulang. Apakah ada kesalahan dalam pemakaian bahasa, dan penulis biasanya memakai gaya penulisan seperti dalam penulisan “cerpen”. Tapi, tentu saja dengan fakta-fakta yang benar dan sesungguhnya. Meskipun demikian, tidak berarti kriteria sastra dan bahasa yang berbunga di dalam cerpen, juga didapatkan dalam feature. Syarat penulisan di dalam surat kabar, yang meminta penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah, juga dijadikan pegangan penulis dalam gaya menulis feature.

Yang terpenting, penulisan feature tidak boleh mengabaikan tema dari tulisannya. Kalimat-kalimatnya yang sederhana dan berdasarkan fakta-fakta, harus tersusun rapi di dalam alinea-alinea yang merumuskan pikiran, dan berhubungan satu dengan lainnya secara sistematis, sehingga ada suatu kesinambungan di dalam membacanya. Di sana sini terdapat pula semacam klimaks dan antiklimaks seperti dalam cerpen yang dapat mengikat perhatian pembaca.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive