Pembelajaran berbahasa
secara lisan pada anak usia dini diperlukan guna untuk memperlancar kemampuan
berbahasa anak itu sendiri. Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa lisan
(berbicara) anak terdapat berbagai aspek kegiatan. Menurut Suhartono (2005:
138) aspek-aspek kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran
keterampilan berbicara di TK antara lain:
a. Merangsang
minat anak untuk berbicara
Merangsang
minat anak untuk berbicara dimaksudkan supaya anak mempunyai keberanian untuk
mengungkapkan apa-apa yang ada dipikirannya sesuai dengan kegiatan sehari-hari.
Kegiatan ini dapat dilakukan meminta mengutarakan pendapat mengenai suatu
cerita atau peristiwa.
b. Latihan
menggabungkan bunyi bahasa
Latihan
menggabungkan bunyi bahasa diawali dengan melakukan pengenalan bunyi-bunyi
bahasa. Pengenalan dapat dilakukan secara bertahap dari peniruan bunyi huruf
vocal dan peniruan bunyi huruf konsonan.
c. Memperkaya
perbendaharaan kata
Memperkaya perbendaharaan
kata dapat dilakukakan dengan mengenalkan kaa-kata mulai dari yang sederhana.
Keraf dalam Suhartono (2005: 194) berpendapat bahwa ada empat jenis kata dalam
bahasa Indonesia yaitu kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata tugas.
Contoh kata-kata yang dapat dikenalkan pada anak antara lain, kata benda yang
berhubungan dengan nama anggota badan seperti kepala, mata, gigi. Contoh
kata kerja yang dapat dikenalkan pada anakantara lain, kata kerja berbentuk
kata dasar seperti buat, beli, kerja dan kata kerja berbentuk jadian
berawalan me- seperti mewarnai, mendapat, menjemput. Contoh kata sifat
yang dapat dikenalkan pada anak antara lain kata sifat yang berkaitan warna dan
rasa. Sementara itu, contoh kata tugas yang dapat dikenalkan pada anak, antara
lain kata tugas yang berfungsi sebagai kata penghubung dan kata depan seperti dan,
sesudah, di, ke, tetapi, karena.
Keterampilan berbicara merupakan bagian
dari keterampilan berbahasa anak. Keterampilan berbicara tidak serta merta
dapat diperoleh anak secara langsung, melainkan melalui belajar.
Teori Experiential Learning dari
Carl Rogers dalam Slamet Suyanto (2005: 9) menyatakan bahwa “Kunci utama belajar
ialah guru menghubungkan kegiatan pembelajaran dengan kebutuhan dan keseharian
anak. Agar memberikan pengalaman langsung dan nyata, maka pembelajaran di TK
banyak memberikan kesempatan pada anak untuk berinteraksi dengan berbagai objek
maupun orang”.
Senada dengan teori tersebut, maka
Slamet Suyanto (2005: 175) menyatakan bahwa “Untuk
melatih anak berkomunikasi secara lisan yaitu dapat dilakukan dengan melakukan
kegiatan yang memungkinkan anak berinteraksi dengan teman dan orang lain. Guru
dapat mendesain berbagai kegiatan yang memungkinkan anak mengungkapkan ide,
pikiran, gagasan, dan perasaannya”.
Dalam penelitian ini akan membahas
mengenai pembelajaran untuk keterampilan berbicara yaitu kunci utama ialah guru
menghubungkan kegiatan pembelajaran dengan kebutuhan dan keseharian anak. Anak
dapat dilatihberkomunikasi secara lisan yaitu dengan cara melakukan kegiatan
yang memungkinkan anak berinteraksi dengan temannya maupun orang lain.
No comments:
Post a Comment