KEPEMIMPINAN
1. Definisi
Salah satu dari sekian banyak
tentang kepemimpinan menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah “ The art of getting
things done trought other people “. Dengan demikian derajat kepemimpinan
seseorang akan banyak didominasi atau ditentukan sejauh mana penguasaan seorang
pemimpin terhadap segi-segi :
- Kesadaran terhadap pribadi dirinya, terhadap orang
lain dan situasi
- Kesadaran terhadap berbagai macam kesulitan yang
dihadapi, persepsi dan komunikasi yang tepat
- Kelenturan dan fleksibilitas mental
- Kecakapan untuk memecahkan masalah
- Kemampuan untuk mengambil keputusan
- Kemampuan untuk bekerja
2. Tugas
pokok dan fungsi
Secara umum tugas pokok dan
fungsi seorang pemimpin ada 4 macam :
- Merumuskan dan mendefinisikan misi organisasi
- Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi
- Mempertahankan keutuhan organisasi
- Menyelesaikan konflik
3.
Kualifikasi pemimpin
Aktifitas
seorang pemimpin pada dasarnya diarahkan demi tercapainya tujuan melalui
kelompok (orang lain) atau anggota organisasi yang dipimpinnya. Oleh sebab itu
pemimpin yang paling baik, adalah seorang yang dapat mempengaruhi bukan hanya
bawahannya melainkan juga rekan dan atasannya.
Ada beberapa teori bagaimana seorang
pemimpin dapat berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu : teori sifat,
teori perilaku dan teori kontingensi.
A. Teori Sifat
Berdasarkan teori sifat
keberhasilan seorang pemimpin akan ditentukan oleh dominasi sifat-sifat yang
dimiliki yaitu :
- Kondisi Fisik ( Phisichal Characteristic)
- Tinggi badan
- Berat badan
- Kesehatan
d.
Penampilan
e.
Bentuk badan atau perawakan
f.
Daya kerja (energi)
- Kepribadian (Personality)
a.
Percaya diri (Self Confidence)
b.
Berpengaruh (Dominance)
c.
Penuh kemauan (Ambition)
d.
Kematangan emosi
e.
Tekun (Parsistance)
- Memiliki kemampuan
- Kecerdasan
- Kelancaran berbicara
- Pengetahuan
- Kepandaian
- Kemampuan memberikan pertimbangan dan keputusan
- Wawasan
- Keaslian (Originality)
- Kemampuan menyesuaikan diri (Adaptibility)
B. Teori Perilaku
Teori perilaku memfokuskan
penelitiannya pada dua hal pokok yaitu :
- Perilaku para pemimpin
- Berbagai macam perilaku pemimpin yang berpengaruh
terhadap penampilan dan kepuasan bawahan
Studi teori perilaku adalah berbagai macam perilaku pemimpin yang
menimbulkan pengaruh terhadap penampilan dan rasa puas bawahan.
Perilaku
kepemimpinan didefinisikan ke dalam perilaku yaitu :
- Mengutamakan keutamaan tugas (Permphesis)
- Bertenggang rasa (consideration)
- Membangkitkan kepercayaan (Inspiration)
- Penghargaan dan pengakuan (Praise Recognition)
- Kemungkinan pemberian imbalan atau penghargaan
(Structuring reward contingencies)
- Partisipasi pengambilan keputusan (decession
participation)
- Memberikan otonomi dan delegasi (autonomi
delegation)
- Memberikan klasifikasi peranan pemimpin (role
classification)
- Menetapkan tugas (goal setting)
- Pelatihan (Training)
- Penyebaran informasi (information dissemination)
- Pemecahan masalah (problem solving)
- Perencanaan (Planning)
- Koordinasi (Coordination)
- Fasilitas kerja (Work fasilitation)
- Wakil organisasi (Representation)
- Menciptakan suasanan kerja (interaction facilition)
- Mengendalikan konflik (conflict management)
- Kritik, disiplin (Criticism, dicipline)
C. Teori Kontingensi
Seorang
pemimpin yang baik menurut teori ini harus mampu membawakan perilakunya sesuai
dengan situasi, mampu memperlakukan bawahan sesuai dengan kebutuhan dan motif
yang berbeda-beda. Inti teori kepemimpinan kontingensi atau situasi adalah
sebagai berikut :
- Perilaku kepemimpinan cenderung berbeda-beda sesuai
dengan situasi dan tergantung dengan tingkat kedewasaan bawahan
- Ada empat perilaku kepemimpinan, yaitu :
a.
Direktif : Seorang pemimpin yang cenderung mengutamakan
perintah dan petunjuk (pengawasan).
b.
Konsultatif : Seorang pemimpin cenderung melakukan
komunikasi 2 arah
c.
Partisipatif : pemimpin makin mendengarkan secara
intensif kepada bawahan serta menciptakan komunikasi 2 arah yang meningkat
d.
Delegatif : pemimpin memberikan wewenang kepada bawahan
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diwewenangkan sebab bawahan dianggap telah
bertanggung jawab.
4. Kriteria
keberhasilan
Untk mengetahui apakah seorang
pemimpin berhasil dalam melaksanakan tugas dan fungsinya atau peranannya. Ada
beberapa indikasi yaitu :
- Dinamika organisasi
- Pengaruh atau kewibawaan pemimpin
- Sikap bawahan kepada atasan
5. Kemampuan
teknis kepemimpinan
Untuk mewujudkan fungsi kepemimpinan
seorang memerlukan paling tidak ada tiga macam kemampuan teknis, yaitu :
- Komunikasi yaitu bertujuan untuk memberikan
pengaruh kepada seluruh anggota organisasi agar mereka memahami misi dalam rangka mencapai tujuan
organisasi
- Motivasi suatu usaha dasar untuk memberikan pengaruh perilaku
seseorang supaya mengarah tercapainya tujuan organsiasi
- Pengambilan keputusan ; adalah suatu proses pemilihan diantara
tindakan-tindakan alternatif yang ada. Sifat pengambilan keputusan dapat
dikategorikan ke dalam tiga hal :
- Keputusan perorangan (otoritas)
- Keputusan konsultatif
- Keputusan kelompok (consensus)
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1. Pendahuluan
Pengambilan keputusan adalah salah
satu kegiatan penting dalam kehidupan manusia, baik dia konsumen, produsen,
bapak, ibu, menteri, ketua dewan, maupun mahasiswa biasa.
Meskipun demikian perlu dibedakan proses pengambilan keputusan antara
seseorang yang berstatus pemimpin dengan yang bukan pemimpin. Seseorang yang
berstatus pemimpin, bisa saja membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan dan
resikonya hanya terbatas pada dirinya atau paling tidak pada lingkungannya yang
paling kecil. Kalau ia seorang gubernur maka keputusannya membawa pengaruh pada
kelompok dalam masyarakat. Oleh karena itu ketua, pemimpin, senat, dewan,
rektor, ataupun direktur perusahaan haruslah mempunyai keputusan, bukan saja
dalam membuat keputusan tetapi lebih penting lagi dalam pelaksanaannya.
2. Cara – cara
Pemecahan Masalah atau Pengambilan Keputusan
Manusia memecahkan masalah yang
dihadapinya dengan berbagai cara. Cara yang paling tua adalah dengan meminta
bantuan kepada dewa atau roh halus. Untuk bepergian seseorang sering memilih
hari yang paling baik, seperti hari pernikahan ditentukan pada saat janggal
menurut orang kota, karena hasil perhitungan menetapkan demikian.
Kecuali cara non rasional tersebut
manusia juga dapat memecahkan masalah dengan intuisi berdasarkan pengalaman.
Cara yang mutakhir adalah yang disebut dengan cara ilmiah yaitu mengikuti
proses sistematik dan dapat dijelaskan.
3. Proses
Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan
mempunyai lima fase :
- Mengemukakan masalah sebenarnya
- Mengumpulkan fakta dan klasifikasi masalah
- Mengembangkan alternatif
- Mengambil keputusan
- Usaha mencari sasaran
4. Perumusan
Masalah
Memutuskan pada hakekatnya adalah
usaha untuk memecahkan masalah. Maka sebelum kita memutuskan sesuatu masalah
tersebut harus jelas terlebih dahulu. Dalam praktek seseorang sering
mencampuradukkan masalah sebenarnya. Seorang manajer sering menghadapi masalah
menurunnya penjualan, jelas sang manajer perlu mengkaji berbagai aspek sebelum
sampai pada kesimpulan yang sebenarnya dari masalah tersebut. Seperti kita
ketahui penurunan penjualan bisa disebabkan berbagai hal seperti produk, harga
dan promosi.
Jelas kiranya bahwa gejala penurunan
penjualan tersebut perlu diteliti dulu masalahnya dan dirumuskan secara jelas.
5. Analisa
Masalah
Manganalisa masalah berarti
pertama-tama kita mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah tersebut,
bukan saja sulit mendapatkannya, tapi sering pembiayaan yang terbatas. Setelah
masalah dianalisa perlu digolongkan sehingga mudah diketahui siapa yang harus
memutuskan, siapa yang harus konsultasi, dan siapa yang harus diberitahu, agar
keputusan dapat diambil secara efektif.
6. Pengembangan
alternatif
Mengembangkan alternatif berarti
mengerti berbagai kemungkinan yang akan dipilih dalam memecahkan masalah yang
akan dihadapi.
Kemampuan kita untuk mengembangkan
alternatif bagi pemecahan masalah akan banyak bergantung pada imajinasi kita.
Meskipun demikian terlalu banyak alternatif dapat menyulitkan kita, yang
diperlukan adalah beberapa alternatif yang timbul sehingga akan menghasilkan
pilihan yang berbobot.
7. Pemilihan
alternatif terbaik
Setelah dikembangkan alternatif bagi pemecahan masalah
maka tugas berikutnya adalah menentukan pilihan untuk mencapai sasaran yang
diinginkan. Ada dua kriteria yang dapat dipergunakan :
- Waktu
Kalau situasi
waktu pemecahan dalam jangka yang pendek, maka tindakan yang cepat perlu
dipilih dan yang memerlukan waktu lama perlu dipecahkan secara bertahap
- Sumber yang terbatas
Dalam memilih
alternatif perlu dipertimbangkan sumber yang tersedia, khususnya tenaga
pelaksana yang melaksanakan keputusan yang diambil.
8. Pelaksanaan
Keputusan
Keputusan yang diambil seharusnya
dapat dilaksanakan secara efektif, sehingga keputusan dirasakan sebagai
keputusan bersama dan pelaksana mengerti apa yang dharapkan serta dapat
menetralisir keputusan tersebut.
SKEMA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PANDUAN PERTANYAAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
- PERTANYAAN PENDAHULUAN
Apa yang menjadi kesulitan ?
Sebuah pertanyaan pendahuluan yang membawa kita merumuskan persoalan yang
sebenarnya. Kadangkala kita menghadapi kesulitan merumuskan persoalan. Dalam
mengambil keputusan atau pemecahan masalah adalah merumuskan permasalahan
- PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP SATU, MENERIMA
TANTANGAN
- Besarkah bahaya-bahayanya ?
Pertanyaan
pertama yang diajukan bila sesuatu peristiwa yang merupakan tantangan
menciptakan kemungkinan bahwa rencana seseorang tidak akan berhasil dan dia
hendak mengambil keputusan akan apa yang akan dilakukannya.
- Dapatkah dicari suatu penyelesaian yang lebih baik
?
Bila orang
mengetahui bahwa suatu tantangan mencari bahaya yang nyata, tapi tidak percaya
ada penyelesaian yang lebih baik maka mereka mengambil keputusan untuk diam.
Kunci untuk menyelesaikan masalahnya adalah bahwa kita percaya ada penyelesaian
yang lebih baik.
- Apakah ada waktu yang mencukupi untuk mengambil
keputusan yang lebih baik ?
Bila orang
dibatasi waktu yang sudah dekat, kadang-kadang mereka mengambil alternatif
utama yang menampakkan diri. Sikap kepanikan menghalangi mereka untuk
menggunakan waktu yang tersedia guna mencari penyelesaian yang baik. Suatu
keputusan akan diraih optimal apabila mempergunakan waktu sebaik mungkin.
- PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP KEDUA, MENUMBUHKAN
ALTERNATIF
- Apa tujuan-tujuan untuk keputusan ini ?
Adalah
mustahil membuat suatu keputusan yang efektif tanpa mengetahui sebanyak mungkin
tujuan serta nilai yang terlibat dalam sasaran-sasaran dimana keputusan sedang
dibuat.
- Mengapa kita membutuhkan itu ?
Pertanyaan
yang menuntun kepada tujuan kita membuat keputusan bila pertanyaan mengapa ini
diteruskan akan ditemukan tujuan yang semakin umum.
- Bagaimana kita dapat mencapainya ?
Pertanyaan
mengapa dan bagaimana ini dapat dipakai untuk sebuah pertanyaan dengan tujuan
sampai dengan berbagai jenjang tujuan. Pertanyaan mengapa menanyakan tujuan
dari jenjang lebih tinggi. Pertanyaan bagaimana menggerakkan anda pada tujuan
yang lebih mengkhususkan yang merupakan cara alternatif untuk mencapai tujuan
dari jenjang yang lebih tinggi.
- Apa alternatif-alternatif yang pantas ?
Setelah anda
yakin, bahwa anda pada jenjang tujuan yang tepat anda dapat menumbuhkan
alternatif yang pantas.
- PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP TIGA, MENGEVALUASI
ALTERNATIF
1.
Apa yang mungkin terjadi bila kita memilih alternatif
ini ?
Pertanyaan ini
mulai membuat kita menciptakan skenario-skenario yang layak bagi hasil dari
pilihnya alternatif yang bersangkutan. Maksud dari skenario tersebut adalah
untuk menilai kelebihan dan kekurangannya.
2.
Bagaimana kita akan terpengaruh ?
3.
Bagaimana orang-orang lain akan terpengaruh ?
4.
Bagaiamana kita akan memandang kita sendiri ?
5.
Bagaimana orang akan memandang kita ?
Pertanyaan ini akan menunjukkan kepada kita dampak dari keputusan yang
kita ambil, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
6.
Informasi apa yang kita perlukan ?
Pertanyaan yang membawa kita pada pendapat orang lain tentang alternatif
yang kita pilih.
7.
Apakah alternatif sudah cukup baik ?
Kadang persoalan yang kita hadapi memerlukan keahlian tertentu sehingga
kita memerlukan seorang ahli.
- PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP EMPAT MENJADI
TERIKAT
1.
Alternatif mana yang terbaik ?
2.
Apakah alternatif baik sudah cukup baik ?
Alternatif yang baik perlu ditinjau lagi karena mungkin belum sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya
3.
Rencana-rencana penerapan darurat dan apa yang perlu
anda buat ?
Suatu bagian penting dari pembuatan keputusan adalah membuat
rencana-rencana khusus bagi penerapannya dengan cara yang paling besar
kemungkinannya untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
- PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP KELIMA, BERPEGANG
KEPADA KEPUTUSAN
1.
Bagaimana kita dapat berpegang kepadanya ?
2.
Apa yang tidak berjalan sebagaimana mestinya ?
TATA KRAMA SISWA
- Tujuan instruksional umum
Siswa dapat memahami tata krama siswa pada umumnya
dan melaksanakannya pada kehidupan sehari-hari dalam lingkungan masyarakat
- Tujuan Instruksional khusus
1. Siswa dapat
menjelaskan pengertian tata krama siswa
2. Siswa dapat
menyebutkan 4 kunci pokok komunikasi
3. Siswa dapat
menjalankan tatakrama pergaulan sehari-hari
4. Siswa dapat mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari
- Kegiatan belajar
1. Pengertian
Tata krama terdiri dari
dua kata :
Tata = adat, norma, peraturan
Krama = sopan santun, tindakan kelakuan, perbuatan
Tata krama adalah :
1. Kebiasaan adat sopan santun disepakati
dalam lingkungan masyarakat
2.
Kebiasaan sopan santun yang disepakati di lingkungan rumah (keluarga) di
sekolah, hubungan masyarakat dimana siswa berada
Tata krama ada di setiap kelompok masyarakat dimana saja dan kapan saja
kita berkomunikasi seperti kita berkenalan. Dalam berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain ada 4 kunci pokok yang harus dipatuhi :
- Perlakukan orang lain sebagaimana anda ingin
diperlakukan
- Setiap orang mempunyai keunikan tersendiri, jadi
terimalah apa adanya
- Membuka diri terhadap orang lain
- Mempercayai orang lain
Tata Krama
Berkenalan :
- Pada dasarnya berkenalan dipengaruhi oleh adat
setempat
- Syarat utama adalah keberanian
- Cara berkenalan :
- Mintalah
izin berkenalan
- Bila
diperbolehkan sampaikan salam dan sebutkan nama anda
- Ucapkan
terima kasih
Tata Krama Bertamu
- Datanglah pada waktu yang tepat
- Sebaiknya beritahukan terlebih dahulu
- Sewaktu datang ketuklah pintu (salam)
- Duduklah setelah dipersilahkan
- Beritahukan maksud kunjungan
- Selesai kunjungan pamitan
- Berikan salam
Tata krama menerima tamu
- Bukalah pintu persilahkan masuk dan tutup kembali
- Persilahkan duduk di ruang tamu
- Berikan hidangan ala kadarnya
- Pada akhir kunjungan ucapkan terima kasih atas
kunjungannya
- Pamitan pada orang tua anda
- Bukalah pintu dan persilahkan jalan terlebih dahulu
- Bila ada pintu pagar hendaklah mengantarnya sampai
pintu pagar
Tata krama berbicara
- Tenang, sekali-kali ditegaskan dengan gerakan tangan
- Jangan mengeluarkan kata-kata kotor
- Jangan menggunjingkan orang lain karena merugikan
diri sendiri
- Hendaklah memperhatikan dengan siapa anda bicara
dan seberapa akrab dengan orang tersebut
- Bedakan cara berbicara dari usianya, lingkungan
kehidupannya
Tata krama surat menyurat
- Perhatikan kertas surat dan amplop
- Tinta yang dipergunakan hitam/biru, hindari warna
merah atau putih
- Tempelkan prangko yang cukup
- Tuliskan alamat yang jelas
- Isi surat tidak menyinggung perasaan orang yang
menerima surat
- Ingat, surat adalah wakil pribadi
- Menerima surat yang perlu dibalas cepat balas
Tata krama berpenampilan
- Setiap siswa memakai pakaian seragam yang baik yang
ditentukan, jangan bersolek berlebihan, perhiasan tidak berlebihan,
hindarkan kesan etalase berjalan
- Rambut rapi dan pantas serta menampilkan keserasian
- Busana yang dipakai tidak bertentangan dengan
kepantasan
- Sesuaikan dengan kondisi dan situasi
Tata krama berjalan bersama
- Seorang pria harus berjalan pada bagian yang dapat
melindungi keselamatan wanita
- Menyebrang, pria mengambil posisi dari arah
datangnya kendaraan
DISIPLIN
PRIBADI,SOSIAL DAN NASIONAL
1. Pengertian
disiplin
Disiplin adalah sikap mental yang
mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan & norma yang
berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.
Ada dua faktor
yang mendorong terbentuknya kedisiplinan, yaitu :
- Dorongan dari dalam, yaitu pengalaman, kesadaran
dan kemauan untuk berbuat disiplin
- Dorongan dari luar, yaitu perintah, larangan,
pengawasan, pujian, ancaman dan sebagainya.
2. Tujuan
Tujuan disiplin yang terangkum dalam
demokrasi Pancasila yaitu pengakuan dan penghargaan terhadap kehormatan dan hak
setiap individu. Disiplin bukan merupakan hukuman, disiplin harus diartikan
sebagai suatu positif yang timbul dan tumbuh dari penentuan pada diri pribadi
secara sadar.
3. Kepribadian
sebagai wadah disiplin
Kepribadian adalah pola tingkah laku
yang menetap yang diperlihatkan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain
dan lingkungannya. Kepribadian yang mantap harus dapat memberikan pengaruh yang
besar terhadap manusia yang disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia.
4. Berbagai
konsep dan prinsip disiplin
a.
Suatu disiplin yang efektif harus didasarakan pada
pengarahan diri secara maksimal. Oleh karena itu diperlukan insiatif dan tanggung
jawab yang besar untuk menjalankan disiplin.
b.
Disiplin yang efektif didasarkan atas kebebasan,
keadaan dan persamaan kesempatan. Oleh karena itu disiplin dapat dihayati bila
mereka diberi kesempatan untuk mengalami kesalahan.
c.
Disiplin yang efektif akan membangun pemuda untuk
mengenal diri lebih baik sebagai individu yang unik dan mandiri
d.
Disiplin yang efektif akan membangun konsep diri
sebagai pemuda yakni sebagai individu yang bermartabat dan perlu dihormati.
e.
Disiplin yang efektif akan meningkatkan kesiapan
individu untuk pengarahan diri
f.
Disiplin yang efektif ditujukan pada pemuda yang
berkemampuan untuk melaksanakan sesuatu tanpa paksaan
g.
Disiplin yang efektif pada dasarnya menetap agar orang
tidak perlu melakukan penyesuaian terhadap perubahan disiplin
h.
Disiplin yang efektif jarang menggunakan hukuman
sebagai cara untuk menakut-nakuti
i.
Disiplin yang efektif tidak menggunakan kutukan sebagai
tuduhan atau penyesalan
5. Disiplin
Pribadi, Sosial dan Nasional
Disiplin mengarahkan seseorang pada
keterikatan pribadi, masyarakat dan negara yang terdapat dalam demokrasi
Pancasila yaitu keterikatan yang melahirkan kesesuaian, keseimbangan dan
keserasian antara kepentingan pribadi dengan kepentingan di luar kita,
kepentingan masyarakat dan negara. Disiplin pribadi adalah pengarahan diri
kepada tujuan yang ditumbuhkan melalui peningkatan kemampuan dan kemauan
mengendalikan diri melalui pelaksanaan yang menjadi tujuan dan kewajiban
pribadi pada diri kita sendiri. Disiplin sosial merupakan perwujudan dari
adanya disiplin pribadi yang berkembang melalui kewajiban pribadi dalam :
a. Individu
b. Karakteristik
: sikap, tingkah laku dan kepribadian
c. Disiplin
adalah sikap mental yang mengandung kerelaan memasuki semua ketentuan peraturan
dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.
-
Disiplin Pribadi : yang biasa kita lakukan, disadari
dan tidak disadari
-
Disiplin Ilmu : mematuhi semua ketentuan yang telah
ditentukan sebagai ilmuwan
-
Disiplin Tugas : mematuhi semua ketentuan yang telah
ditentukan oleh atasan
-
Disiplin Nasional
: mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan oleh negara
d. Tujuan yang
hendak dicapai dari disiplin pribadi, ilmu, tugas dan nasional adalah untuk
mencapai sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu.
e. Program yang
telah ditentukan dengan mematuhi disiplin tugas dan disiplin nasional maka
tujuan yang hendak dicapai akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan
f. Instruksi :
perintah dari atasan yang tidak boleh ditunda dan harus segera dilaksanakan
g. Pribadi :
perintah yang datang dari hati nurani dengan suatu kerelaan untuk melakukan
disiplin
KOMUNIKASI
1. Tujuan
instruksi umum
Siswa memahami arti penting dari
komunikasi dalam hubungan antar manusia
2. Tujuan
instruksional khusus
1.
Siswa dapat menjelaskan pengertian organisasi
2.
Siswa dapat menjelaskan prinsip komunikasi yang efektif
3.
Siswa dapat mempraktekkan cara komunikasi yang benar
3. Pengertian
Komunikasi adalah mekanisme yang
menyebabkan adanya hubungan dengan manusia dan yang mengembangkan semua
pikiran, bersama-sama dengan sarana untuk menyiarkan dalam ruang dan merekamnya
dalam waktu (Charles Copley, tahun 1909). Pengertian komunikasi ini mencangkup
komunikasi lisan, tertulis dan komunikasi dengan sarana-sarana pendukung lain
seperti telepon, telegram dan alat komunikasi lainnya.
4. Komunikasi
kepemimpinan
Keberhasilan seorang pemimpin banyak
tergantung dari keberhasilannya dalam kegiatan komunikasi. Komunikasi yang
dijalankan oleh sesorang pemimpin haruslah efektif, dan kondisi ini dapat
dicapai apabila memperhatikan hal-hal berikut ini :
- Pesan yang disampaikan harus menarik perhatian
sasaran yang dituju
- Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang disadari
pada pengertian atau pengalaman yang sama antara komunikator dengan
komunikan sehingga dapat bertemu pada satu pengertian yang sama.
- Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi, dan
menyarankan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
- Pesan harus mengarahkan suatu jalan untuk
memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi diri dan kelompoknya.
MOTIVASI
1. Tujuan instruksi
Umum
Siswa dapat memahami motivasi
sebagai penentu hasil dari perilaku seseorang
2. Tujuan
instruksi Khusus
1.
Siswa dapat menjelaskan pengertian organisasi
2.
Siswa dapat menjelaskan pengaruh motivasi dalam setiap
perilaku seseorang
3.
Siswa dapat berperilaku dalam organisasi secara lebih
baik didasarkan pada pengetahuannya tentang motivasi.
3. Definisi
Motivasi adalah : 1. Sesuatu yang
timbul dalam diri seseorang, yang menggerakkan
orang
tersebut untuk berbuat atau tidak.
2. Suatu usaha sadar untuk mempengaruhi
perilaku seseorang agar
mengarah pada tercapainya tujuan.
4. Lingkaran Motivasi
adalah serangkaian motivasi
yang menyebabkan seseorang berbuat atau tidak dengan cara-cara tertentu.
Rangkaian motivasi itu pada intinya terdiri dari tiga unsur :
1.
Kebutuhan (need)
2.
Dorongan (drive)
3.
Tujuan (goal)
Hasil dari kegiatan manusia
dibedakan berdasarkan :
1.
Kemampuan untuk bekerja
2.
Motivasi
Kekuatan motivasi seseorang
akan berubah apabila adanya :
a.
Kepuasan kebutuhan ; pada saat suatu kebutuhan sudah
terpuaskan, maka pemenuhan kebutuhan tersebut tidak lagi memotivasi, sehingga
motivasi akan menghilang.
b.
Terhalangnya kepuasan kebutuhan ; terhalangnya suatu motivasi dalam pemuasan
kebutuhan akan membuat seseorang mencari jalan lain dari usaha pencapaian
tujuan itu. Pencarian jalan lain mengakibatkan berkurangnya motivasi.
c.
Perbedaan kognisi ; bila seseorang telah menganggap
diriya berhasil dalam pemecahan masalah, tapi kemudian beruntun ia mengalami
kegagalan, maka disini terdapat situasi yang tidak selaras dengan dirinya.
Kognisi pertama tentang keunggulan diri berbeda dengan kognisi kedua tentang
kegagalannya, sehingga menyebabkan kekuatan motivasi dalam pemecahan masalah
akan berkurang.
d.
Frustasi ; adalah kondisi yang disebabkan oleh halangan
yang imajiner bukan suatu yang riil yang menyebabkan terjadinya tindakan
agresif, seperti tindakan merusak, marah berperilaku kasar, sehingga kekuatan
motivasi akan berkurang.
e.
Kekuatan motivasi akan bertambah ; perilaku akan
berubah bila kebutuhan yang menarik, bertambah kekuatannya.
Demikianlah beberapa hal
mengenai perubahan kekuatan motivasi yang menyebabkan perilaku untuk mencapai
kebutuhan atau tujuan cenderung berubah.
5. Hirarki Kebutuhan
Abraham Maslow menyusun
hirarki atau peringkat kebutuhan yaitu :
1.
Kebutuhan Fisik, dasar (Sandang, pangan dan papan)
2.
Kebutuhan keamanan
3.
Kebutuhan sosial
4.
Kebutuhan penghargaan
5.
Kebutuhan aktualisasi diri sendiri
6. Pemimpin yang memiliki
motivasi tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Selalu optimis dalam memandang bawahan sebagai potensi
yang berguna dalam kelanjutan organisasi
b.
Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berprestasi
dalam pekerjaan
c.
Menggunakan metode partisipasi dalam melaksanakan
kegiatan
d.
Selalu bersifat dalam berinteraksi dan komunikasi
dengan bawahannya
e.
Mau memikirkan permasalahan orang lain maupun
pekerjaannya.
Penjelasan hirarki
kebutuhan Abraham Maslow :
Dalam hal ini hirarki
kebutuhan Abraham Maslow menggambarkan kebutuhan manusia, yang dimulai dari
naluri manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik atau dasar, yaitu sandang, pangan
dan papan dan apabila kebutuhan ini sudah terpenuhi maka kebutuhan fisik tidak
lagi menjadi kebutuhan utama melainkan menjadi kebutuhan terhadap rasa aman,
contoh jaminan keamanan atau asuransi yang dapat memberikan rasa aman terhadap
harta bendanya kemudian apabila kebutuhan ini terpenuhi pula maka pindah ke
kebutuhan selanjutnya.
PROPOSAL
1. Pendahuluan
Pada dasarnya suatu tulisan adalah media komunikasi yang
dapat berfungsi dokumentatif, informatif dan lain sebagainya. Agar dapat
berfungsi efektif dan efisien perlu adanya suatu teknik penyajian yang membantu
tercapainya tujuan fungsional tersebut.
2. Arti dan Fungsi Proposal
Proposal dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Propos
= mengusulkan. Secara umum proposal berarti suatu konsep pemikiran dalam bentuk
tulisan tentang suatu proyek, memberikan informasi yang jelas dari mulai awal
mengenai latar belakang diadakannya tersebut. Sarana dan prasarana yang
mendukung pada data-data teknis operasional yang akan dilaksanakan. Ini semua
harus disusun dalam bahasa yang baik dan teknis penyusunan yang efektif, jadi
fungsi proposal adalah memberikan informasi kepada orang, lembaga atau instansi
yang terlibat atau yang mempunyai relevansi yang kuat dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
3. Sistematika penyusunan
Sistem adalah suatu proses secara keseluruhan agar unsur
atau komponen yang secara struktur dan fungsional satu sama lain berkaitan
dengan peranan dan kedudukan masing-masing. Tidak berfungsinya salah satu
komponen dapat mengakibatkan terganggunya secara keseluruhan. Hal ini berlaku
pula bagi suatu sajian tertulis bagi suatu karangan ilmiah, usulan proyek dan
sebagainya. Masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Karangan tersebut
adalah struktur yang rata berbagai komponen berdasarkan peranan dan fungsinya.
Tidak terlepas dari urutan logika dalam mengemukakan materi sesuai dengan
relevansinya sehingga merupakan rentetan sajian yang menarik dan mudah dicerna.
Demikian pula pada tekanan kata, susunan kalimat, dan urutan kalimat serta
kaitan fungsional yang mendukung efektivitas dan efisiensi, beberapa pihak
berpendapat bahwa teknik penyajian adalah persoalan selera sehingga wajar bila
dilakukan dengan berbagai cara dan gaya.
4. Menyusun Kerangka dan
Sistematika
Suatu proposal terdiri dari komponen-komponen sebagai
berikut :
BAB I
DASAR PEMIKIRAN
BAB II
DASAR PELAKSANAAN
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
BAB IV
SASARAN YANG AKAN DICAPAI
BAB V
TEMA KEGIATAN
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI ATAU KEPANITIAAN
BAB VII
PESERTA
BAB VIII
WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN
BAB IX
PERENCANAAN BIAYA
BAB X
OPERASIONAL
BAB XI
PENUTUP DAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
Fungsi dari masing-masing
komponen :
a. Dasar Pemikiran
Merupakan dari pembukaan proposal yang berisikan
penguraian dari latar belakang atau alasan diadakannya suatu kegiatan ditinjau
dari berbagai segi, juga diuraikan proses interaksi sebab akibat dari tinjauan
secara umum dari kegiatan tersebut.
b. Dasar Pelaksanaan
Menggambarkan secara yuridis formal atau dasar hukum dari
kegiatan tersebut
c. Maksud dan Tujuan
Menguraikan secara singkat dan tegas point demi point
dari tujuan tersebut, biasanya berbentuk abstrak dapat berupa point dengan
urutan pengertian makin ke bawah makin menyempit.
d. Tema Kegiatan
Merupakan pencerminan dari seluruh aktifitas yang
dilakukan
e. Sasaran Kegiatan
Fungsi sasaran disini adalah berbagai langkah lanjut dari
suatu tujuan, untuk suatu wawasan pemikiran dan harapan/cita-cita yang lebih
luas atau biasanya lebih konkrit.
f. Struktur
Keorganisasian/Kepanitiaan
Adalah komponen yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan sampai dengan evaluasi kegiatan, mulai persiapan pelaksanaan sampai
dengan evaluasi kegiatan dapat dikembangkan dengan urutan biasa atau secara
organigram
g. Peserta
Adalah komponen yang akan terlibat dengan persyaratan –
persyaratan peserta teknis maupun administratif
h. Waktu dan Lokasi
Kegiatan
Informasi mengenai berapa lama dan dimana lokasi kegiatan
akan berlangsung
i. Perencanaan Biaya
Perencanaan keuangan untuk biaya operasional secara
lengkap dengan sumber-sumber pemasukan dan pengeluaran
j. Plan of Operation
Untuk sebagian kegiatan agak besar diperlukan suatu plan
of operation yaitu suatu tahapan perencanaan mulai dari awal sampai kahir
k. Penutup
Berisi harapan dan doa akan terlaksananya kegiatan yang
diusulkan dan juga berisi ucapan terima kasih kepada semua pihak yang akan
terlibat
l. Lampiran
Digunakan sebagai
informasi tambahan yang tidak bisa dimasukkan ke dalam kerangka tetapi cukup
penting karena mencangkup pendukung terlaksananya kegiatan tersebut. Contoh
lampiran peta geografis.
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
1. Pendahuluan
A. Tujuan pemberian materi
dan ruang lingkup
Tujuan pemberian materi ini adalah untuk memberikan
pengetahuan dan pengalaman kepada para peserta latihan kepemimpinan siswa,
tentang cara menyusun laporan yang baik.
Ruang lingkup : 1. Apakah
laporan itu, macam laporan
2.
Bagaimana laporan itu disusun, dan bilamana laporan itu disusun
B. Jenis Laporan
1. Laporan ketatalaksanaan
atau laporan administrasi
adalah suatu alat untuk menyampaikan informasi dari
seorang petugas/pejabat kepada petugas/pejabat lainnya dalam suatu sistem
administrasi.
2. Laporan Penilaian
Adalah laporan yang berisikan hasil penilaian baik
penilaian terhadap kemampuan, ataupun untuk memperbaiki suatu kegiatan
3. Laporan Penelitian
adalah laporan dari
seorang peneliti mengenai hasil penemuan yang telah dilakukannya
C. Langkah-langkah
persiapan laporan
Untuk menyusun suatu laporan yang
baik, perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
- Pengumpulan data
Laporan yang baik selalu didukung oleh suatu data yang kuat dan selaras
dengan masalah yang dilaporkan
- Sumber data yang digunakan
Data yang dikumpulkan harus benar-benar dari sumber yang memiliki data
- Alat pengumpul data
Alat pengumpul data yang digunakan untuk tujuan tersebut hendaknya
dipersiapkan secara cermat, sehingga laporan dapat menggunakan alat tersebut
secara efektif dan efisien.
- Pengolahan Data
Data yang diperoleh tidak akan bermanfaat bila tidak diolah. Dalam
pengumpulan data, pelaporan dapat melakukan baik secara sederhana maupun
ilmiah, bahkan dapat dengan komputer.
II. Laporan
Administrasi
A. Laporan
administrasi adalah suatu alat penyampaian informasi dari seorang pejabat ke
pejabat lainnya dalam suatu administrasi.
B. Tujuan dan
fungsi laporan administasi
Pertanggungjawaban
dan pengawasan
Laporan merupakan suatu pertanggungjawaban dari seorang
pejabat kepada atasannya sesuai dengan fungsi dan tugas yang dibebankannya.
Dari laporan ini pihak atasan akan menilai tentang pelaksanaan fungsi dan tugas
oleh suatu petugas yang bersangkutan. Oleh karena itu laporan itu haruslah
mengandung informasi yang benar, tepat, serta dapat dipertanggungjawabkan oleh
pejabat yang ada dalam lingkungan tanggung jawabnya. Oleh karena itu dalam
organisasi yang benar, pimpinan organisasi tidak dapat melakukan pengawasan
secara langsung dan terus menerus terhadap satuan organisasi atau pejabat yang
menjadi bawahannya.
C. Syarat-syarat
dan Laporan Yang Berkualitas
1.
Obyek laporan yang mungkin berbeda-beda, namun bagaimana
obyeknya dan bagaimanapun bentuknya faktor laporan sangat penting agar laporan
memenuhi fungsinya, maka laporan harus membuat data yang benar dan obyektif.
Ini berarti bahan data yang dituangkan dalam laporan harus erat hubungannya
dengan masalah yang dikemukakan.
2.
Laporan harus cermat dan jelas. Data yang telah
dikumpulkan untuk bahan penyusunan laporan mungkin banyak sekali. Untuk itu
perlu kemampuan dan ketelitian membuat laporan dalam menentukan mana data yang
harus dimasukkan untuk bahan penyusunan laporan, dan mana data yang tidak
perlu, karena apabila semua dimasukkan tanpa diselidiki terlebih dahulu, akan
membuat laporan tersebut menjadi kabur.
3.
Laporan harus langsung mengenai sasaran. Perlu
diketahui, bahwa penyampaian laporan dimaksudkan untuk memberi penjelasan
tentang hal-hal kegiatan yang telah dan sedang dilakukan. Oleh sebab itu
penyampaian harus tepat, jelas dan benar, sehingga mudah dimengerti. Oleh
karena itu laporan jangan diuraikan terlalu panjang dan menggunakan kata-kata
kiasan yang hanya sekedar untuk memberi kesan bahwa laporan itu tebal.
III.
Sistematika Laporan
Pada pokoknya laporan dimaksudkan
untuk memberikan gambaran tentang apa yang telah terjadi, dimana, kapan, dan
mengapa hal itu terjadi serta siapa yang bertanggung jawab terhadap kejadian
tersebut. Oleh karena itu laporan harus meliputi :
Pendahuluan
Pendahuluan yang pada umumnya
merupakan bab permulaan sebuah laporan yang memuat antara lain :
-
Perumusan sebuah laporan
-
Masalah yang akan diuraikan
Dan bahkan tidak
jarang pada sebuah pendahuluan memuat penjelasan tentang istilah yang
diperkirakan tidak mudah dipahami oleh pembaca laporan.
Batang Tubuh
Laporan
Batang tubuh laporan merupakan isi
pokok suatu laporan yang mengandung uraian tentang pelaksanaan kegiatan
Kesimpulan,
rangkuman dan saran
Kesimpulan adaah perasaan dari isi
pokok laporan. Apa yang disajikan dalam suatu kesimpulan adalah inti sari dari
batang tubuh laporan.
Saran merupakan bab terakhir dari
suatu laporan
KESEKRETARIATAN DAN BENDAHARA
Sekretaris dan
Kesekretarisan
1. Definisi
Sekretaris
Dari bahasa Belanda : Secretaris
Inggris : Secretary
Latin :
Secretum - rahasia
Sekretaris dapat diartikan : orang yang
dapat menyimpan rahasia
2. Jenis
Sekretaris secara umum terdiri dari :
- Sekretaris organisasi/Bussiness secretary
(Orang kedua
setelah pejabat/Ketua dan sentral)
- Sekretaris pribadi / private secretary
(Khusus
melayani ketua)
- Secara khusus sekretaris I, II, III
- Staff Kesekretariatan
3. Syarat
sekretaris
Menurut Prof.
Dr. Prajudi Atmosudirjo :
a) Kepribadian
-
ramah/blater
-
bersikap psikology terhadap orang lain
-
berintuisi cukup luas
-
jujur
-
tanggap terhadap sesuatu
-
suka bekerja sama
-
sopan tapi tegas
-
Corect
-
Dapat menyesuaikan diri
-
Simpatik
b) Syarat
pengetahuan umum
c) Syarat
pengetahuan khusus
-
ilmu keorganisasian dan manajemen
-
ilmu kepemimpinan
-
ilmu pertemuan dan diskusi
-
dan lain-lain
d) Syarat skill
dan teknis kesekretariatan :
-
mengetik
-
dasar tata buku/akuntansi
-
organisasi dan metode
-
korespodensi dan kearsipan
e) Syarat Praktek
Tugas Sekretaris
:
- Menerima dikte
- Menyelenggarakan arsip
- Membaca dan menyortir surat
- Membuat daftar penyajian/atsprak
- Menggunakan mesin hitung
- Mengatur korespodensi
- Mengolah bahan-bahan data dan laporan disusun
- Menyelenggarakan daftar dan statistik terbatas
- Mengatur organisasi
- Menerima tamu organisasi
- Mempersiapkan bahan untuk publikasi dan penerapan
- Mengatur pembelian barang keperluan kantor
- Perantara pemimpin dan bawahan
- Menyusun teks pidato pimpinan
- Mengatur rapat dan membuat notulen rapat
Kesekretariatan
1.
Korespodensi/surat-menyurat
A.
Sifat-sifat : sebagai duta dari organisasi, karena dari
surat tercermin mentalitas dan kondisi intern organisasi. Maka hati-hatilah dan
teliti dalam membuat surat.
B.
Surat menyurat, dibagi :
1)
Ekstern : Surat menyurat organisasi dengan pihak luar.
Sistem : periksalah surat yang dibuat berulang-ulang sesuai dengan tata cara
pembuatan surat.
2)
Intern : Komunikasi secara tertulis antara unit dalam
organisasi
(a) Tujuan surat intern :
-
meminta informasi
-
memberikan informasi
-
memberikan petunjuk baru
-
memberikan petunjuk lama
-
memberikan informasi ke atasan
-
memberikan penjelasan
-
memberikan undangan pertemuan
(b) Asas surat intern : berkorespodensi intern yang berlebihan harus
dicegah untuk menghindari penghamburan biaya, waktu, tenaga, alat perbekalan
Teknik Surat
- Tiap organsiasi harus mempunyai teknik surat
sendiri yaitu :
- Bentuk
- Warna kertas
- Letak alamat
- Bentuk kepala surat
- Ukuran
- Jenis kertas
- Letak nomor
- Redaksi surat bersyarat :
- Singkat, tepat, tidak kasar
- Sopan dan correct tetapi tetap ramah
- Tegas dan jelas namun sopan
Motto : Emerson : “hidup kita memang singkat akan tetapi buatlah suatu
waktu untuk kesopanan”
- Dengan menggunakan bahasa Indonesia/asing yang
baik dan sopan
Jenis Surat
1. Bentuk Block
Style
Ciri – ciri :
- Penulisan dimulai dari pasak garis kiri
- Kecuali tanggal, hormat kami dimulai dari garis
skala :
-
Elite = 50
-
Pica = 45
- Amplop ditulis dalam 1 ½ (satu setengah) spasi pas
ditengah amplop jika dari tiga baris ditulis dalam satu spasi.
2. Bentuk Full
Block/America Style
Ciri-ciri :
- Penulisan dimulai dari pasak garis pinggir sebelah
kiri
- Penutup (hormat kami) disebelah kiri termasuk
tanggal, salam penutup, nama pengirim dan surat ditujukan kepada…….
- Amplop ditulis dalam 1 ½ atau 2 spasi pas
ditengah-tengah amplop, lebih dari 3 baris ditulis dalam satu spasi
3. Bentuk
Indented Style
Ciri–ciri :
- Jarak spasi 1 ½ atau 2 spasi
- Tempat tanggal, hormat kami, pada garis skala :
pica = 45, elite = 50
- Untuk alamat masuk 5 ketukan dari pasak sebelah
kiri
- Untuk kota/tempat tujuan masuk 10 ketukan dari
garis pasak sebelah kiri
- Setiap alinea masuk 5 ketukan dan jarak tetap 1
atau 2 spasi untuk pergantian alinea
- Untuk amplop dimulai dari titik tengah dengan jarak
1 ½ atau 2 spasi, untuk nama pengirim 5 ketukan dari pinggir sebelah kiri
dengan jarak 1 spasi.
4. Bentuk
resmi/official style
Ciri-ciri :
- Jarak spasi 1 ½ atau 2 spasi
- Dari pasak sebelah kiri elite = 10-85, pica 5-75
- Amplop pada titik tengah bentuknya seperti amplop
surat full block, hanya tujuan tempat 5 ketukan
Cara penulisan
Nomor Surat
No. Surat
|
Fungsi
|
Nama
|
Nama
|
Bulan
|
Tahun
|
Keluar
|
Surat
|
Kegiatan
|
Organisasi
|
Dalam angka
|
Surat
|
|
|
|
|
Romawi
|
dikeluarkan
|
Misalnya :
01/E/LKS99/OSIS/VIII/1998
5. Kearsipanan
Disebut dokumentasi
Definisi :
Kumpulan dari warkat-warkat yang
disimpulkan secara sistematis, karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali
dapat mencari surat penting dalam waktu yang cepat.
Warkat :
Kumpulan dari stof map-stof map yang
setiap warkat diberi identitas, indeks dan penjelasan.
Contoh :
Warkat A :
Laporan keuangan
Warkat B :
laporan pertanggungjawaban
KEBENDAHARAAN
1. Tugas
Bendahara atau kebendaharaan
-
Mengadakan pembukuan uang masuk dan keluar
-
Membuat jurnal pembukuan
-
Mendata anggota organisasi
-
Bertanggung jawab kepada ketua
2. Tugas seorang
bendahara
-
Jujur, teliti, korektif dan hati-hati
-
Dapat menggunakan alat Bantu hitung
-
Mengetahui ilmu dasar pembukuan
-
Mengetahui ilmu organisasi dan kepemimpinan
-
Bertanggung jawab sepenuhnya atas keuangan anggota atau
organisasi
-
Membuat rencana keuangan
Sebagai ketua keuangan
maka bendahara harus mengetahui bahwa pembukuan perkumpulan terdiri dari :
a. Daftar anggota
b. Pembukuan uang pangkal
c. Pembukuan iuran anggota
d. Pembukuan keuangan
e. Pembukuan perbelanjaan
f. Pembukuan
inventaris
Penjelasan :
a. Daftar
anggota
Nama anggota : ………………
Nama Buku : ………………
No /
Nama / Alamat / Umur / Pekerjaan / Tgl. Masuk / Tgl. Keluar / Tanda tangan
b. Pembukuan
uang pangkal
Nama Perkumpulan : ……………..
Nama Buku : ……………..
Tanggal / Nama / Alamat / Umur / Pekerjaan
/ Besarnya
c. Pembukuan
iuran anggota
Nama Perkumpulan : ……………
Nama Buku : ……………
No / Nama / Tgl. Besarnya / Tgl Besarnya /
Tgl. Besarnya /
/ I. Tetap / I. Ins / I.
Tetap / I. Ins / I. Tetap / I. Ins /
Keterangan :
I. Tetap = iuran
tetap, yaitu iuran yang harus dibayar anggota tiap-tiap bulannya
I. insidental =
yaitu iuran yang dipungut sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan organisasi
Misalnya : sumbangan pembangunan sekretariat dan sebagainya.
d. Pembukuan
Keuangan /Kas
Buku kas adalah
bentuk scontro/sebelah/sebelah menyebelah yang terdiri dari :
- Sebelah debet / kiri untuk mencatat :
-
saldo periode yang lalu
-
semua penerimaan
- Sebelah kredit/kanan, untuk mencatat :
-
saldo periode yang bersangkutan
-
semua pengeluaran
Nama Perkumpulan
: ………….
Nama Buku : Kas
Debet
|
|
|
Kredit
|
|
|
Tanggal
|
Uraian
|
Jumlah
|
Tanggal
|
Uraian
|
Jumlah
|
01-08-96
28-08-96
01-09-96
|
Saldo lama
Iuran anggota
Saldo bulan lalu
|
Rp. 5.000,00
Rp.10.000,00
Rp.15.000,00
Rp…………..
|
16-08-96
28-08-96
|
White board 1 buah
Saldo
|
Rp. 2.500,00
Rp.------------
Rp…………..
|
e. Pembukuan
Pembelanjaan
Nama
Perkumpulan :
Nama
Buku :
Tanggal :
No / Jenis Barang / Banyaknya /
Harga Satuan / Jumlah /
f. Pembukuan
inventaris : Barang yang dipakai oleh organisasi yang merupakan kekayaan
organisasi. Tiap tahun harus disusutkan/dihapuskan nilainya sesuai dengan lama
pemakaiannya.
No. Urut / Jenis
Barang / Banyaknya / Harga satuan thn lalu / disusutkan / harga lalu /
RETORIKA
(TEKNIK
BERPIDATO)
I. Pendahuluan
1.1 Arti
retorika
Retorika dalam bahasa Indonesianya sama dengan
pidato, sedangkan orangnya disebut retor atau orator.
Dalam ilmu komunikasi penulisan sebuah pidato
merupakan retorika, sehingga kita dapat simpulkan retorika mempunyai 2 arti :
-
Sempit : retorika adalah seni bicara tetapi juga seni
menulis
-
Luas : retorika bukan hanya seni bicara tetapi juga
seni menulis
1.2 Sejarah
Retorika
Retorika dipelajari abad ke-5 sebelum masehi,
tepatnya ketika munculnya guru retorika pertama yaitu Georgeas (480-730 SM)
yang berbangsa Yunani dari kaum Sopis, sehingga yang dialirkan disebut sopisme.
Selain itu retorika juga merupakan bagian ilmu jiwa yang disebut SCIENTIFIC
RETHORICS.
II. Berbicara
dalam pidato
2.1 Vokal Suara
Vokal disini tidak boleh suara yang
pecah namun merupakan suatu bunyi vokal yang bulat. Vokal yang diucapkan harus
jelas dan tidak menggumam
2.2 Teknik
berbicara
A. Melakukan pidato dengan
menggunakan teks ataupun tidak. Adapun cara yang dipakai bergantung kepada :
-
Situasi
-
Sifat pertemuan
-
Pesan misi yang disampaikan
-
Hadirin yang dihadapi
Keempat faktor ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
III. Penampilan
A. Persiapan
sebelum pidato
- Bercakap-cakap dengan orang sekitar untuk
menghilangkan gugup
- Pusatkan pikiran pada tata cara pidato
B. Sebelum
Pidato
- Perhatikan pakaian
- Sikap simpatik
- Sikap tenang
- Sikap hormat
C. Saat Pidato
- Percaya diri
- Sikap tenang
- Menghirup nafas panjang sebelum mulai tanpa
terlihat audiens
- Tataplah audien pada bagian atas matanya
D. Sesudah
Pidato
- Mengucapkan salam akhir
- Turun dari mimbar dengan sikap tenang dan tertib
- Wajah cerah dengan sunggingan senyum
- Memberi hormat
IV. Memberi
pidato
Dalam memberi pidato, materi adalah
bagian yang sangat penting. Oleh karena itu dalam penyusunan pidato harus
benar-benar dengan seksama, karena akan mempengaruhi orator dalam memberikan
pidatonya.
Di dalam menyusun materi hal yang
perlu diperhatikan adalah :
1.
Pendahuluan/Exoredium
A. Yang
ditampilkan agar materi menarik :
- Kemukakan kutipan atau pendapat seseorang
- Ajukan pertanyaan yang menggugah audien
- Sajikan ilustrasi spesifik/khusus
- Memberikan fakta yang mengejutkan
- Sajikan hal yang menyangkut rasa manusiawi
B. Jangan awali
pidato dengan :
-
Kata maaf
-
Lelucon
C. Fungsi dari
bagian ini adalah :
-
Menyiapkan mental orator (Mental preparation)
-
Untuk membangkitkan perhatian (Attention – Arosing)
2. Pokok
Pembahasan/Protesis
A. Bahaslah materi yaitu latar belakang masalahnya
B. Bahaslah semenarik mungkin
C. Bahaslah sekomunikatif mungkin
D. Pergunakanlah bahasa yang jelas dan dapat
dimengerti
3. Bagian Perut
“Argument” alasan :
A. Pada pokoknya isi dari bagian ini adalah :
Mendukung hal-hal yang diuraikan
pada bagian protesis
B. Fungsinya
adalah :
Untuk menetralisir pendapat yang menentang
pendapat orator
4. Bagian
kesimpulan (ekor) “Conclosio”
A. Kesimpulan
merupakan :
- Bagian akhir dari materi pidato
- Bukan merupakan ikhtiar dari bagian protesis dan
argumen tapi merupakan penegasan
- Bagian untuk membenarkan suatu hal menurut orator
B. Syarat bagian
ini adalah :
- Haruslah singkat dan sederhana
- Merupakan pesan yang mengesankan
C. Yang harus
dihindarkan dari pembahasan ini adalah :
- Jangan mengemukakan fakta yang baru
- Jangan menggunakan kata mubajir dan tak fungsional
- Jangan menggunakan “kemukakan hal yang dapat
menimbulkan antiklimaks pada materi orator sendiri
Sebuah materi
yang termasuk adalah bila :
A. Menyangkut
kepentingan audien
B. Masalah yang
masih banyak dibicarakan orang atau masalah lama namun masih menarik untuk
disajikan kembali
TEKNIK RAPAT
TEKNIK PERSIDANGAN
1. Pendahuluan
Manusia sebagai makhluk sosial
adalah sudah kita pahami bersama dan dalam hal ini terjadi suatu proses yang
disebut “INTERAKSI SOSIAL” terjadinya interaksi sosial tersebut bila memenuhi
persyaratan :
- Adanya sosial kontak (social contact)
Dapat berupa suatu :
- Cooperation / kerja sama
- Competition/persaingan
- Conflict/pertentangan, pertikaian
Hal ini dapat terjadi karena manusia mempunyai cita-cita/kemauan/kehendak
yang berbeda satu sama lainnya. Yang bila tidak dikendalikan akan terjadi
persaingan yang selebihnya menjadi konflik, walau begitu ada manusia yang
mempunyai cita-cita/harapan/kemauan/kehendak yang sama akan bersatu membentuk
cooperation.
- Adanya komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses interaksi sosial antar manusia lewat suatu
sistem lambang yang dimengerti bersama.
Komunikasi mempunyai komponen :
- Komunikator / sourch komunikator ialah :
Manusia yang memberikan ide, gagasan, piiran dsb
- Komunikan / audien/penerima/communicator receive
- Misi/pesan/ide ialah :
Perlengkapan untuk terjadinya komunikasi/pendukung
Jenis komunikasi terdiri dari :
A. Komunikasi
dua arah :
Yaitu bila terjadi secara timbal
balik
B. Komunikasi 1
arah
Yaitu bila hanya terjadi secara
tunggal antara komunikator dengan komunikan.
Timbal balik
tanpa adanya komunikator dengan komunikan, biasanya komunikator yang
menyampaikan kepada komunikan saja, tanpa komunikator memberikan ide atau
gagasan.
Komunikasi dapat
dibagi menjadi :
a.
Komunikasi positif, yaitu komunikasi yang dapat
tanggapan, baik oleh komunikator atau komunikan akan misi/pikiran/ide yang
disampaikan
b.
Komunikasi negatif, yaitu komunikasi yang tak dapat
kata sepakat antara keduanya akan misi yang disampaikan contohnya dikritik
c.
Komunikasi pasif, yaitu komunikasi yang tidak ada
tantangan atau tidak memberikan respon misi yang dibawakan komunikator.
Bila komunikasi
positif berlangsung secara dua arah keluar suatu hasil keputusan bersama yang
disetujui bersama yang disebut : Message communiqué (kesepakatan/pernyataan).
Jadi dengan komunikasi yang baik diharapkan dicegahnya persaingan tak sehat dan
konflik. Komunikasi sangat berperan dalam diskusi, persidangan maupun rapat itu
sendiri.
B. Jenis
Pertemuan
Kita mengenal
pertemuan untuk menyatukan berbagai pendapat, antara lain :
1. Pertemuan
ilmiah
A. Diskusi : 1) Buzz group,
yaitu :
-
Pertemuan yang membahas yang diketahui peserta
-
Jumlah peserta kecil
-
Waktu terbatas
-
Tidak ada ketua
2) Diskusi
kelompok, artinya :
-
Masalah yang lebih sukar dari buzz group
-
Jumlah peserta besar
3) Role
playing, artinya :
-
Suatu usaha untuk mengetahui watak orang dan
permasalahan yang dihadapi
-
Tidak melakukan latihan
-
Peserta ditunjuk seketika dengan diberi penjelasan
seperlunya
-
Metode latihan mengenal watak
4) Dramatisasi, artinya :
-
Peserta dipilih dan dipersiapkan terlebih dahulu
-
Berfungsi untuk mengetahui permasalahan
-
Metode praktiknya untuk memerankan watak seseorang dari
seseorang
Kedua jenis pertemuan dramatisasi dan role playing
merupakan permainan yang membahayakan bila si pemain tidak pandai mengendalikan
emosinya, oleh karenanya peserta diharapkan cukup dewasa untuk mengendalikan
emosinya.
B. Diskusi Panel
C. Seminar
Definisi : pembahasan mengenai
sesuatu yang bersifat ilmiah dengan titik permasalahannya dipusat lain pada
topik yang lain.
D. Simposium
CARA
MEMIMPIN SIDANG
Mengapa perlu dipelajari ?
Memimpin sidang
dapat diumpamakan seperti seorang yang memegang kemudi dengan membawa penumpang
yang belum dipastikan mempunyai kemampuan yang sama. Menghadapi anggotanya yang
berbeda kemauan dan pendapatnya, pemimpin sidang harus dapat bijaksana
mengambil langkah sistematis, terarah dan dengan cara yang cukup memikat dan
praktis sehingga dapat diterima oleh semua pihak. Berhasil atau tidak seorang
pemimpin sidang bukan bergantung pada
nasib saja tetapi dapat dipelajari karena kemampuan memimpin sidang merupakan
keterampilan tersendiri.
Apa tugas pokok
pemimpin sidang ?
Pemimpin sidang
adalah seorang yang secara formal diserahi tugas untuk mengatur, mengarahkan,
membimbing serta menjaga kelancaran jalannya sidang. Ia adalah penanggungjawab
utama, berhasil tidaknya persidangan tersebut.
Tugas-tugas
pokok pemimpin sidang :
- Menjaga kelancaran jalannya persidangan
- Mengarahkan jalannya persidangan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan
- Menampung dan menyalurkan kemauan dan pendapat
peserta sidang
- Membuat kesimpulan-kesimpulan sementara atau resume
hasil pembicaraan dan membuat rumusan yang dapat diterima semua pihak.
Langkah-langkah
dan cara memimpin sidang
Berhasilnya
seseorang memimpin sidang akan ditentukan oleh persiapan yang dilakukannya.
Yang dimaksud dengan persiapan dalam hal ini meliputi :
- Persiapan pribadi sebagai pemimpin sidang, yaitu :
a.
siap dengan bahan-bahan untuk mengantarkan pembicaraan
ataupun pengarahan
b.
Mempunyai gambaran yang jelas mengenai sasaran atau
output yang akan dicapai
c.
Siap menghadapai kemungkinan-kemungkinan perbedaan dan
alternatif pemecahannya
- Persiapan menghadapi audience
Komunikasi dengan peserta merupakan salah satu kunci
berhasilnya seorang pemimpin sidang, sehubungan dengan itu sangat perlu
seseorang yang memimpin sidang mengenal pribadi peserta sidang sebelum
dimulainya persidangan, akan lebih baik lagi apabila dapat diciptakan hubungan
yang rileks dan akrab sebelum dimulainya persidangan.
Cara Memimpin Sidang
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
agar lebih terjamin berhasilnya memimpin sidang yaitu :
- Pemimpin sidang perlu memperhatikan tata cara sopan
santun protokoler yang berlaku di daerah tersebut
- Pengantar kata atau pengarahan (kalau diperlukan)
hendaknya disampaikan secara singkat tapi cukup jelas
- Perlu diciptakan sikap obyektif dan sikap yang
terbuka terhadap orang lain
- Harus dapat meredakan ketegangan – ketegangan yang
mungkin timbul dengan cara yang persuasif, serta dapat diterima oleh semua
pihak
- Menghadapi peserta yang kurang aktif, pemimpin
sidang harus dapat memberikan dorongan sehingga keseganan berbicara
berubah menjadi kesediaan mengeluarkan pendapat
- Janganlah menganggap semua perbedaan pendapat
sebagai pertentangan, karena dengan adanya perbedaan pendapat yang
tersebut akan memperkaya perbendaharaan pendapat yang memang perlu
dikembangkan
- Pemimpin sidang perlu memiliki kemampuan merangkum
pendapat yang berkembang dalam suatu pertemuan, sehingga hasil sidang
betul-betul dapat mencerminkan aspirasi yang berkembang diantara peserta.
- Kalau terdapat perbedaan yang tidak dapat disatukan
maka sebaiknya melakukan langkah-angkah sebagai berikut : sebaiknya
diadakan break dahulu untuk melepaskan ketegangan dan dapat juga digunakan
untuk mengadakan pertemuan pendapat secara informal. Banyak masalah yang
dapat diselesaikan dalam suasana rileks dan pembicaraan yang akrab
- Membuat rangkuman atau resume suatu masalah
tidaklah selalu mudah, tapi ini adalah seni tersendiri yang perlu dikuasai
seseorang yang mendapat tugas memimpin sidang. Tugas ini harus dilakukan
sendiri, tapi dibentuk dahulu tim perumus yang dianggap mampu untuk merumuskan
hasil sidang karena menguasai persoalannya serta aspirasi yang berkembang
dalam persidangan
- Bagaimana indah dan logisnya suatu perumusan, namun
kesempurnaan tidak akan tercapai juga, hal ini perlu disadari oleh
pemimpin sidang yang ahli pun tidak akan dapat melepaskan diri dari
kekurangan oeh karena itu janganlah segan untuk meminta maaf apabila ada
hal yang mungkin tidak berkenan dihati para peserta.
Sikap dan sifat yang biasanya dijumpai dalam suatu diskusi menunjukkan
variasi yang cukup menarik, sama dengan menariknya dengan mengenal kepribadian
itu sendiri. Suatu cara untuk mengetahui sikap seseorang telah banyak
dikembangkan oleh ahli Psikologi sosial diantaranya Kamim akan mengajukan
pendapat BARES yang dalam mendalami sikap dan tingkah laku seseorang, membuat
klasifikasi-klasifikasi atas sikap-sikap dalam kelompok-kelompok :
a)
Daerah emosi negatif, menunjukkan tidak senang atau
menolak atau sikap permusuhan. Hal ini diwujudkan dalam tindakan yang berupa
tidak menghargai pendapat, tidak mau memperhatikan pada waktu ada pembicaraan
untuk diajak bicara baik-baik.
b)
Daerah netral tetapi masih cenderung negatif,
menunjukkan sikap kurang dapat menerima, tidak berterus terang. Hal ini
dilakukan dengan tindakan-tindakan yang berupa pertanyaan yang sifatnya meragukan
pendapat pembicara.
c)
Daerah netral tapi cenderung positif, menunjukkan sikap
mau menerima pendapat
EKSTRAKURIKULER
- Pengertian
Ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran
biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik disekolah maupun diluar
sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa,
mengenai hubungan antar berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta
melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Dan berupa kegiatan pengayaan dan
kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler.
- Tujuan
Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut :
- Siswa dapat memperdalam dan memperluas
pengetahuan, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran,
menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia
seutuhnya dalam arti :
-
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
-
Berbudi pekerti luhur
-
Memiliki pengetahuan dan keterampilan
-
Sehat jasmani dan rohani
-
Berkepribadian yang mantap dan mandiri
-
Memiliki rasa tanggung jawab yang mantap dan mandiri
- Untuk lebih memantapkan pendidikan kepribadian dan
untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program
kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.
- Sasaran
Sasaran dari ekstrakurikuler adalah peningkatan kualitas siswa dari
seluruh jenjang pendidikan yang berbeda dalam lingkungan pembinaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, baik negeri maupun swasta
- Peranan
Ekstrakurikuler memiliki peranan utama sebagai berikut :
- Untuk memperdalam pengetahuan siswa dalam arti
mempertajam serta memperbaiki pengetahuan siswa yang berkaitan dengan
mata pelajaran yang sesuai dengan program kurikulum yang ada.
- Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan
pembentukan nilai – nilai kepribadian siswa
- Untuk mengarahkan serta meningkatkan bakat dan
keterampilan ke arah kemampuan mandiri, percaya diri dan kreatif.
- Materi dan Jenis Kegiatan
Materi dan jenis kegiatan tersebut adalah :
- Pembinaan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Kegiatan yang bernafaskan keagamaan
- Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan bernegara
-
Upacara bendera hari Senin dan Sabtu, serta hari besar
Nasional
-
Bakti sosial/masyarakat
-
Pertukaran siswa antar propinsi
- Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
-
Melaksanakan tata tertib sekolah
-
Menghayati sejarah perjuangan bangsa
-
Meningkatkan wisata sekolah, pencinta alam, dan
kelestarian alam lingkungan
- Pembinaan Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur
-
Melaksanakan P-4
-
Meningkatkan rasa hormat terhadap orang tua dan guru
serta sesama siswa
-
Bakti sosial
- Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik dan
Kepemimpinan
-
Memantapkan dan mengembangkan peran serta siswa dalam
OSIS sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
-
Mengadakan kelompok belajar dan forum diskusi ilmiah
-
Mengadakan Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS)
- Pembinaan Keterampilan & Kewiraswastaan
-
Koperasi dan unit produksi
-
Meningkatkan rasa kewiraswastaan siswa
-
Menyelenggarakan perpustakaan sekolah
- Kegiatan kesegaran jasmani dan daya kreasi seni
-
Meningkatkan kesadaran hidup sehat dilingkungan sekolah
-
Melaksanakan usaha kesehatan sekolah
-
Menyelenggarakan kantin sehat
-
Pencegahan mengunakan obat-obat terlarang, merokok
-
Melaksanakan senam pagi Indonesia
- Pembinaan persepsi, apresiasi dan kreasi seni
-
Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa dalam seni
-
Meningkatkan daya seni
-
Memanfaatkan dan memamerkan hasil seninya.
No comments:
Post a Comment