Friday, February 15, 2019

Garis-Garis Besar Latihan Kepemimpinan Siswa

KEPEMIMPINAN


1. Definisi
            Salah satu dari sekian banyak tentang kepemimpinan menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah “ The art of getting things done trought other people “. Dengan demikian derajat kepemimpinan seseorang akan banyak didominasi atau ditentukan sejauh mana penguasaan seorang pemimpin terhadap segi-segi :
  1. Kesadaran terhadap pribadi dirinya, terhadap orang lain dan situasi
  2. Kesadaran terhadap berbagai macam kesulitan yang dihadapi, persepsi dan komunikasi yang tepat
  3. Kelenturan dan fleksibilitas mental
  4. Kecakapan untuk memecahkan masalah
  5. Kemampuan untuk mengambil keputusan
  6. Kemampuan untuk bekerja

2. Tugas pokok dan fungsi
            Secara umum tugas pokok dan fungsi seorang pemimpin ada 4 macam :
  1. Merumuskan dan mendefinisikan misi organisasi
  2. Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi
  3. Mempertahankan keutuhan organisasi
  4. Menyelesaikan konflik

3. Kualifikasi pemimpin
            Aktifitas seorang pemimpin pada dasarnya diarahkan demi tercapainya tujuan melalui kelompok (orang lain) atau anggota organisasi yang dipimpinnya. Oleh sebab itu pemimpin yang paling baik, adalah seorang yang dapat mempengaruhi bukan hanya bawahannya melainkan juga rekan dan atasannya.
            Ada beberapa teori bagaimana seorang pemimpin dapat berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu : teori sifat, teori perilaku dan teori kontingensi.

A. Teori Sifat

            Berdasarkan teori sifat keberhasilan seorang pemimpin akan ditentukan oleh dominasi sifat-sifat yang dimiliki yaitu :
  1. Kondisi Fisik ( Phisichal Characteristic)


    1. Tinggi badan
    2. Berat badan
    3. Kesehatan
d.      Penampilan
e.       Bentuk badan atau perawakan
f.       Daya kerja (energi)



  1. Kepribadian (Personality)


a.       Percaya diri (Self Confidence)
b.      Berpengaruh (Dominance)
c.       Penuh kemauan (Ambition)
d.      Kematangan emosi
e.       Tekun (Parsistance)


  1. Memiliki kemampuan
    1. Kecerdasan
    2. Kelancaran berbicara
    3. Pengetahuan
    4. Kepandaian
    5. Kemampuan memberikan pertimbangan dan keputusan
    6. Wawasan
    7. Keaslian (Originality)
    8. Kemampuan menyesuaikan diri (Adaptibility)

B. Teori Perilaku

            Teori perilaku memfokuskan penelitiannya pada dua hal pokok yaitu :
  1. Perilaku para pemimpin
  2. Berbagai macam perilaku pemimpin yang berpengaruh terhadap penampilan dan kepuasan bawahan
Studi teori perilaku adalah berbagai macam perilaku pemimpin yang menimbulkan pengaruh terhadap penampilan dan rasa puas bawahan.
Perilaku kepemimpinan didefinisikan ke dalam perilaku yaitu :
  1. Mengutamakan keutamaan tugas (Permphesis)
  2. Bertenggang rasa (consideration)
  3. Membangkitkan kepercayaan (Inspiration)
  4. Penghargaan dan pengakuan (Praise Recognition)
  5. Kemungkinan pemberian imbalan atau penghargaan (Structuring reward contingencies)
  6. Partisipasi pengambilan keputusan (decession participation)
  7. Memberikan otonomi dan delegasi (autonomi delegation)
  8. Memberikan klasifikasi peranan pemimpin (role classification)
  9. Menetapkan tugas (goal setting)
  10. Pelatihan (Training)
  11. Penyebaran informasi (information dissemination)
  12. Pemecahan masalah (problem solving)
  13. Perencanaan (Planning)
  14. Koordinasi (Coordination)
  15. Fasilitas kerja (Work fasilitation)
  16. Wakil organisasi (Representation)
  17. Menciptakan suasanan kerja (interaction facilition)
  18. Mengendalikan konflik (conflict management)
  19. Kritik, disiplin (Criticism, dicipline)

C. Teori Kontingensi

            Seorang pemimpin yang baik menurut teori ini harus mampu membawakan perilakunya sesuai dengan situasi, mampu memperlakukan bawahan sesuai dengan kebutuhan dan motif yang berbeda-beda. Inti teori kepemimpinan kontingensi atau situasi adalah sebagai berikut :
  1. Perilaku kepemimpinan cenderung berbeda-beda sesuai dengan situasi dan tergantung dengan tingkat kedewasaan bawahan
  2. Ada empat perilaku kepemimpinan, yaitu :
a.       Direktif : Seorang pemimpin yang cenderung mengutamakan perintah dan petunjuk (pengawasan).
b.      Konsultatif : Seorang pemimpin cenderung melakukan komunikasi 2 arah
c.       Partisipatif : pemimpin makin mendengarkan secara intensif kepada bawahan serta menciptakan komunikasi 2 arah yang meningkat
d.      Delegatif : pemimpin memberikan wewenang kepada bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diwewenangkan sebab bawahan dianggap telah bertanggung jawab.

4. Kriteria keberhasilan
            Untk mengetahui apakah seorang pemimpin berhasil dalam melaksanakan tugas dan fungsinya atau peranannya. Ada beberapa indikasi yaitu :
  1. Dinamika organisasi
  2. Pengaruh atau kewibawaan pemimpin
  3. Sikap bawahan kepada atasan

5. Kemampuan teknis kepemimpinan
            Untuk mewujudkan fungsi kepemimpinan seorang memerlukan paling tidak ada tiga macam kemampuan teknis, yaitu :
  1. Komunikasi yaitu bertujuan untuk memberikan pengaruh kepada seluruh anggota organisasi agar mereka memahami misi dalam rangka mencapai tujuan organisasi
  2. Motivasi suatu usaha dasar untuk memberikan pengaruh perilaku seseorang supaya mengarah tercapainya tujuan organsiasi
  3. Pengambilan keputusan ; adalah suatu proses pemilihan diantara tindakan-tindakan alternatif yang ada. Sifat pengambilan keputusan dapat dikategorikan ke dalam tiga hal :
    1. Keputusan perorangan (otoritas)
    2. Keputusan konsultatif
    3. Keputusan kelompok (consensus)


PENGAMBILAN KEPUTUSAN


1. Pendahuluan
            Pengambilan keputusan adalah salah satu kegiatan penting dalam kehidupan manusia, baik dia konsumen, produsen, bapak, ibu, menteri, ketua dewan, maupun mahasiswa biasa.
Meskipun demikian perlu dibedakan proses pengambilan keputusan antara seseorang yang berstatus pemimpin dengan yang bukan pemimpin. Seseorang yang berstatus pemimpin, bisa saja membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan dan resikonya hanya terbatas pada dirinya atau paling tidak pada lingkungannya yang paling kecil. Kalau ia seorang gubernur maka keputusannya membawa pengaruh pada kelompok dalam masyarakat. Oleh karena itu ketua, pemimpin, senat, dewan, rektor, ataupun direktur perusahaan haruslah mempunyai keputusan, bukan saja dalam membuat keputusan tetapi lebih penting lagi dalam pelaksanaannya.

2. Cara – cara Pemecahan Masalah atau Pengambilan Keputusan
            Manusia memecahkan masalah yang dihadapinya dengan berbagai cara. Cara yang paling tua adalah dengan meminta bantuan kepada dewa atau roh halus. Untuk bepergian seseorang sering memilih hari yang paling baik, seperti hari pernikahan ditentukan pada saat janggal menurut orang kota, karena hasil perhitungan menetapkan demikian.
            Kecuali cara non rasional tersebut manusia juga dapat memecahkan masalah dengan intuisi berdasarkan pengalaman. Cara yang mutakhir adalah yang disebut dengan cara ilmiah yaitu mengikuti proses sistematik dan dapat dijelaskan.

3. Proses Pengambilan Keputusan
            Proses pengambilan keputusan mempunyai lima fase :
  1. Mengemukakan masalah sebenarnya
  2. Mengumpulkan fakta dan klasifikasi masalah
  3. Mengembangkan alternatif
  4. Mengambil keputusan
  5. Usaha mencari sasaran

4. Perumusan Masalah
            Memutuskan pada hakekatnya adalah usaha untuk memecahkan masalah. Maka sebelum kita memutuskan sesuatu masalah tersebut harus jelas terlebih dahulu. Dalam praktek seseorang sering mencampuradukkan masalah sebenarnya. Seorang manajer sering menghadapi masalah menurunnya penjualan, jelas sang manajer perlu mengkaji berbagai aspek sebelum sampai pada kesimpulan yang sebenarnya dari masalah tersebut. Seperti kita ketahui penurunan penjualan bisa disebabkan berbagai hal seperti produk, harga dan promosi.
            Jelas kiranya bahwa gejala penurunan penjualan tersebut perlu diteliti dulu masalahnya dan dirumuskan secara jelas.
5. Analisa Masalah
            Manganalisa masalah berarti pertama-tama kita mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah tersebut, bukan saja sulit mendapatkannya, tapi sering pembiayaan yang terbatas. Setelah masalah dianalisa perlu digolongkan sehingga mudah diketahui siapa yang harus memutuskan, siapa yang harus konsultasi, dan siapa yang harus diberitahu, agar keputusan dapat diambil secara efektif.

6. Pengembangan alternatif
            Mengembangkan alternatif berarti mengerti berbagai kemungkinan yang akan dipilih dalam memecahkan masalah yang akan dihadapi.
            Kemampuan kita untuk mengembangkan alternatif bagi pemecahan masalah akan banyak bergantung pada imajinasi kita. Meskipun demikian terlalu banyak alternatif dapat menyulitkan kita, yang diperlukan adalah beberapa alternatif yang timbul sehingga akan menghasilkan pilihan yang berbobot.

7. Pemilihan alternatif terbaik
            Setelah dikembangkan alternatif bagi pemecahan masalah maka tugas berikutnya adalah menentukan pilihan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Ada dua kriteria yang dapat dipergunakan :
  1. Waktu
Kalau situasi waktu pemecahan dalam jangka yang pendek, maka tindakan yang cepat perlu dipilih dan yang memerlukan waktu lama perlu dipecahkan secara bertahap
  1. Sumber yang terbatas
Dalam memilih alternatif perlu dipertimbangkan sumber yang tersedia, khususnya tenaga pelaksana yang melaksanakan keputusan yang diambil.

8. Pelaksanaan Keputusan
            Keputusan yang diambil seharusnya dapat dilaksanakan secara efektif, sehingga keputusan dirasakan sebagai keputusan bersama dan pelaksana mengerti apa yang dharapkan serta dapat menetralisir keputusan tersebut.

SKEMA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. PERUMUSAN MASALAH
 
MENGUMPULKAN MASALAH
 
5. PELAKSANAAN KEPUTUSAN
 
4. PEMILIHAN
 
3. PENGEMBANGAN ALTERNATIF
 
2. ANALISA MASALAH
 
MENCAPAI SASARAN
 
KEPUTUSAN
 
ALTERNATIF
 
PENGUMPULAN FAKTA DAN KLASIFIKASI
 
 









PANDUAN PERTANYAAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN



  1. PERTANYAAN PENDAHULUAN
Apa yang menjadi kesulitan ?
Sebuah pertanyaan pendahuluan yang membawa kita merumuskan persoalan yang sebenarnya. Kadangkala kita menghadapi kesulitan merumuskan persoalan. Dalam mengambil keputusan atau pemecahan masalah adalah merumuskan permasalahan

  1. PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP SATU, MENERIMA TANTANGAN
    1. Besarkah bahaya-bahayanya ?
Pertanyaan pertama yang diajukan bila sesuatu peristiwa yang merupakan tantangan menciptakan kemungkinan bahwa rencana seseorang tidak akan berhasil dan dia hendak mengambil keputusan akan apa yang akan dilakukannya.

    1. Dapatkah dicari suatu penyelesaian yang lebih baik ?
Bila orang mengetahui bahwa suatu tantangan mencari bahaya yang nyata, tapi tidak percaya ada penyelesaian yang lebih baik maka mereka mengambil keputusan untuk diam. Kunci untuk menyelesaikan masalahnya adalah bahwa kita percaya ada penyelesaian yang lebih baik.

    1. Apakah ada waktu yang mencukupi untuk mengambil keputusan yang lebih baik ?
Bila orang dibatasi waktu yang sudah dekat, kadang-kadang mereka mengambil alternatif utama yang menampakkan diri. Sikap kepanikan menghalangi mereka untuk menggunakan waktu yang tersedia guna mencari penyelesaian yang baik. Suatu keputusan akan diraih optimal apabila mempergunakan waktu sebaik mungkin.

  1. PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP KEDUA, MENUMBUHKAN ALTERNATIF
    1. Apa tujuan-tujuan untuk keputusan ini ?
Adalah mustahil membuat suatu keputusan yang efektif tanpa mengetahui sebanyak mungkin tujuan serta nilai yang terlibat dalam sasaran-sasaran dimana keputusan sedang dibuat.

    1. Mengapa kita membutuhkan itu ?
Pertanyaan yang menuntun kepada tujuan kita membuat keputusan bila pertanyaan mengapa ini diteruskan akan ditemukan tujuan yang semakin umum.

    1. Bagaimana kita dapat mencapainya ?
Pertanyaan mengapa dan bagaimana ini dapat dipakai untuk sebuah pertanyaan dengan tujuan sampai dengan berbagai jenjang tujuan. Pertanyaan mengapa menanyakan tujuan dari jenjang lebih tinggi. Pertanyaan bagaimana menggerakkan anda pada tujuan yang lebih mengkhususkan yang merupakan cara alternatif untuk mencapai tujuan dari jenjang yang lebih tinggi.

    1. Apa alternatif-alternatif yang pantas ?
Setelah anda yakin, bahwa anda pada jenjang tujuan yang tepat anda dapat menumbuhkan alternatif yang pantas.
           
  1. PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP TIGA, MENGEVALUASI ALTERNATIF

1.      Apa yang mungkin terjadi bila kita memilih alternatif ini ?
Pertanyaan ini mulai membuat kita menciptakan skenario-skenario yang layak bagi hasil dari pilihnya alternatif yang bersangkutan. Maksud dari skenario tersebut adalah untuk menilai kelebihan dan kekurangannya.

2.      Bagaimana kita akan terpengaruh ?
3.      Bagaimana orang-orang lain akan terpengaruh ?
4.      Bagaiamana kita akan memandang kita sendiri ?
5.      Bagaimana orang akan memandang kita ?
Pertanyaan ini akan menunjukkan kepada kita dampak dari keputusan yang kita ambil, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
6.      Informasi apa yang kita perlukan ?
Pertanyaan yang membawa kita pada pendapat orang lain tentang alternatif yang kita pilih.
7.      Apakah alternatif sudah cukup baik ?
Kadang persoalan yang kita hadapi memerlukan keahlian tertentu sehingga kita memerlukan seorang ahli.
  1. PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP EMPAT MENJADI TERIKAT
1.      Alternatif mana yang terbaik ?
2.      Apakah alternatif baik sudah cukup baik ?
Alternatif yang baik perlu ditinjau lagi karena mungkin belum sesuai dengan kondisi yang sebenarnya
3.      Rencana-rencana penerapan darurat dan apa yang perlu anda buat ?
Suatu bagian penting dari pembuatan keputusan adalah membuat rencana-rencana khusus bagi penerapannya dengan cara yang paling besar kemungkinannya untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
  1. PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP KELIMA, BERPEGANG KEPADA KEPUTUSAN
1.      Bagaimana kita dapat berpegang kepadanya ?
2.      Apa yang tidak berjalan sebagaimana mestinya ?











TATA KRAMA SISWA


  1. Tujuan instruksional umum
Siswa dapat memahami tata krama siswa pada umumnya dan melaksanakannya pada kehidupan sehari-hari dalam lingkungan masyarakat
  1. Tujuan Instruksional khusus
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tata krama siswa
2. Siswa dapat menyebutkan 4 kunci pokok komunikasi
3. Siswa dapat menjalankan tatakrama pergaulan sehari-hari
4. Siswa dapat mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari
  1. Kegiatan belajar
1. Pengertian
            Tata krama terdiri dari dua kata :

Tata = adat, norma, peraturan

Krama = sopan santun, tindakan kelakuan, perbuatan
Tata krama adalah :
1. Kebiasaan adat sopan santun disepakati dalam  lingkungan masyarakat
2. Kebiasaan sopan santun yang disepakati di lingkungan rumah (keluarga) di sekolah, hubungan masyarakat dimana siswa berada

Tata krama ada di setiap kelompok masyarakat dimana saja dan kapan saja kita berkomunikasi seperti kita berkenalan. Dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain ada 4 kunci pokok yang harus dipatuhi :
  1. Perlakukan orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan
  2. Setiap orang mempunyai keunikan tersendiri, jadi terimalah apa adanya
  3. Membuka diri terhadap orang lain
  4. Mempercayai orang lain

Tata Krama Berkenalan :
  1. Pada dasarnya berkenalan dipengaruhi oleh adat setempat
  2. Syarat utama adalah keberanian
  3. Cara berkenalan :
- Mintalah izin berkenalan
- Bila diperbolehkan sampaikan salam dan sebutkan nama anda
- Ucapkan terima kasih

Tata Krama Bertamu

  1. Datanglah pada waktu yang tepat
  2. Sebaiknya beritahukan terlebih dahulu
  3. Sewaktu datang ketuklah pintu (salam)
  4. Duduklah setelah dipersilahkan
  5. Beritahukan maksud kunjungan
  6. Selesai kunjungan pamitan
  7. Berikan salam

Tata krama menerima tamu

  1. Bukalah pintu persilahkan masuk dan tutup kembali
  2. Persilahkan duduk di ruang tamu
  3. Berikan hidangan ala kadarnya
  4. Pada akhir kunjungan ucapkan terima kasih atas kunjungannya
  5. Pamitan pada orang tua anda
  6. Bukalah pintu dan persilahkan jalan terlebih dahulu
  7. Bila ada pintu pagar hendaklah mengantarnya sampai pintu pagar

Tata krama berbicara

  1. Tenang, sekali-kali ditegaskan dengan gerakan tangan
  2. Jangan mengeluarkan kata-kata kotor
  3. Jangan menggunjingkan orang lain karena merugikan diri sendiri
  4. Hendaklah memperhatikan dengan siapa anda bicara dan seberapa akrab dengan orang tersebut
  5. Bedakan cara berbicara dari usianya, lingkungan kehidupannya

Tata krama surat menyurat

  1. Perhatikan kertas surat dan amplop
  2. Tinta yang dipergunakan hitam/biru, hindari warna merah atau putih
  3. Tempelkan prangko yang cukup
  4. Tuliskan alamat yang jelas
  5. Isi surat tidak menyinggung perasaan orang yang menerima surat
  6. Ingat, surat adalah wakil pribadi
  7. Menerima surat yang perlu dibalas cepat balas

Tata krama berpenampilan

  1. Setiap siswa memakai pakaian seragam yang baik yang ditentukan, jangan bersolek berlebihan, perhiasan tidak berlebihan, hindarkan kesan etalase berjalan
  2. Rambut rapi dan pantas serta menampilkan keserasian
  3. Busana yang dipakai tidak bertentangan dengan kepantasan
  4. Sesuaikan dengan kondisi dan situasi

Tata krama berjalan bersama

  1. Seorang pria harus berjalan pada bagian yang dapat melindungi keselamatan wanita
  2. Menyebrang, pria mengambil posisi dari arah datangnya kendaraan



DISIPLIN PRIBADI,SOSIAL DAN NASIONAL


1. Pengertian disiplin
            Disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan & norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.
Ada dua faktor yang mendorong terbentuknya kedisiplinan, yaitu :
  1. Dorongan dari dalam, yaitu pengalaman, kesadaran dan kemauan untuk berbuat disiplin
  2. Dorongan dari luar, yaitu perintah, larangan, pengawasan, pujian, ancaman dan sebagainya.
2. Tujuan
            Tujuan disiplin yang terangkum dalam demokrasi Pancasila yaitu pengakuan dan penghargaan terhadap kehormatan dan hak setiap individu. Disiplin bukan merupakan hukuman, disiplin harus diartikan sebagai suatu positif yang timbul dan tumbuh dari penentuan pada diri pribadi secara sadar.
3. Kepribadian sebagai wadah disiplin
            Kepribadian adalah pola tingkah laku yang menetap yang diperlihatkan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya. Kepribadian yang mantap harus dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap manusia yang disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia.
4. Berbagai konsep dan prinsip disiplin
a.       Suatu disiplin yang efektif harus didasarakan pada pengarahan diri secara maksimal. Oleh karena itu diperlukan insiatif dan tanggung jawab yang besar untuk menjalankan disiplin.
b.      Disiplin yang efektif didasarkan atas kebebasan, keadaan dan persamaan kesempatan. Oleh karena itu disiplin dapat dihayati bila mereka diberi kesempatan untuk mengalami kesalahan.
c.       Disiplin yang efektif akan membangun pemuda untuk mengenal diri lebih baik sebagai individu yang unik dan mandiri
d.      Disiplin yang efektif akan membangun konsep diri sebagai pemuda yakni sebagai individu yang bermartabat dan perlu dihormati.
e.       Disiplin yang efektif akan meningkatkan kesiapan individu untuk pengarahan diri
f.       Disiplin yang efektif ditujukan pada pemuda yang berkemampuan untuk melaksanakan sesuatu tanpa paksaan
g.      Disiplin yang efektif pada dasarnya menetap agar orang tidak perlu melakukan penyesuaian terhadap perubahan disiplin
h.      Disiplin yang efektif jarang menggunakan hukuman sebagai cara untuk menakut-nakuti
i.        Disiplin yang efektif tidak menggunakan kutukan sebagai tuduhan atau penyesalan

5. Disiplin Pribadi, Sosial dan Nasional
            Disiplin mengarahkan seseorang pada keterikatan pribadi, masyarakat dan negara yang terdapat dalam demokrasi Pancasila yaitu keterikatan yang melahirkan kesesuaian, keseimbangan dan keserasian antara kepentingan pribadi dengan kepentingan di luar kita, kepentingan masyarakat dan negara. Disiplin pribadi adalah pengarahan diri kepada tujuan yang ditumbuhkan melalui peningkatan kemampuan dan kemauan mengendalikan diri melalui pelaksanaan yang menjadi tujuan dan kewajiban pribadi pada diri kita sendiri. Disiplin sosial merupakan perwujudan dari adanya disiplin pribadi yang berkembang melalui kewajiban pribadi dalam :
a. Individu
b. Karakteristik : sikap, tingkah laku dan kepribadian
c. Disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan memasuki semua ketentuan peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.
-    Disiplin Pribadi : yang biasa kita lakukan, disadari dan tidak disadari
-    Disiplin Ilmu : mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan sebagai ilmuwan
-    Disiplin Tugas : mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan oleh atasan
-    Disiplin Nasional  : mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan oleh negara
d. Tujuan yang hendak dicapai dari disiplin pribadi, ilmu, tugas dan nasional adalah untuk mencapai sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu.
e. Program yang telah ditentukan dengan mematuhi disiplin tugas dan disiplin nasional maka tujuan yang hendak dicapai akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan
f. Instruksi : perintah dari atasan yang tidak boleh ditunda dan harus segera dilaksanakan
g. Pribadi : perintah yang datang dari hati nurani dengan suatu kerelaan untuk melakukan disiplin



KOMUNIKASI


1. Tujuan instruksi umum
            Siswa memahami arti penting dari komunikasi dalam hubungan antar manusia
2. Tujuan instruksional khusus
1.      Siswa dapat menjelaskan pengertian organisasi
2.      Siswa dapat menjelaskan prinsip komunikasi yang efektif
3.      Siswa dapat mempraktekkan cara komunikasi yang benar

3. Pengertian
            Komunikasi adalah mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan dengan manusia dan yang mengembangkan semua pikiran, bersama-sama dengan sarana untuk menyiarkan dalam ruang dan merekamnya dalam waktu (Charles Copley, tahun 1909). Pengertian komunikasi ini mencangkup komunikasi lisan, tertulis dan komunikasi dengan sarana-sarana pendukung lain seperti telepon, telegram dan alat komunikasi lainnya.

4. Komunikasi kepemimpinan
            Keberhasilan seorang pemimpin banyak tergantung dari keberhasilannya dalam kegiatan komunikasi. Komunikasi yang dijalankan oleh sesorang pemimpin haruslah efektif, dan kondisi ini dapat dicapai apabila memperhatikan hal-hal berikut ini :
  1. Pesan yang disampaikan harus menarik perhatian sasaran yang dituju
  2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang disadari pada pengertian atau pengalaman yang sama antara komunikator dengan komunikan sehingga dapat bertemu pada satu pengertian yang sama.
  3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi, dan menyarankan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
  4. Pesan harus mengarahkan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi diri dan  kelompoknya.



MOTIVASI


1. Tujuan instruksi Umum
            Siswa dapat memahami motivasi sebagai penentu hasil dari perilaku seseorang
2. Tujuan instruksi Khusus
1.      Siswa dapat menjelaskan pengertian organisasi
2.      Siswa dapat menjelaskan pengaruh motivasi dalam setiap perilaku seseorang
3.      Siswa dapat berperilaku dalam organisasi secara lebih baik didasarkan pada pengetahuannya tentang motivasi.

3. Definisi
         Motivasi adalah : 1. Sesuatu yang timbul dalam diri seseorang, yang menggerakkan
   orang tersebut untuk berbuat atau tidak.
 2. Suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar
     mengarah pada tercapainya tujuan.
4. Lingkaran Motivasi
adalah serangkaian motivasi yang menyebabkan seseorang berbuat atau tidak dengan cara-cara tertentu. Rangkaian motivasi itu pada intinya terdiri dari tiga unsur :
1.      Kebutuhan (need)
2.      Dorongan (drive)
3.      Tujuan (goal)

Hasil dari kegiatan manusia dibedakan berdasarkan :
1.      Kemampuan untuk bekerja
2.      Motivasi
Kekuatan motivasi seseorang akan berubah apabila adanya :
a.       Kepuasan kebutuhan ; pada saat suatu kebutuhan sudah terpuaskan, maka pemenuhan kebutuhan tersebut tidak lagi memotivasi, sehingga motivasi akan menghilang.
b.      Terhalangnya kepuasan kebutuhan ;  terhalangnya suatu motivasi dalam pemuasan kebutuhan akan membuat seseorang mencari jalan lain dari usaha pencapaian tujuan itu. Pencarian jalan lain mengakibatkan berkurangnya motivasi.
c.       Perbedaan kognisi ; bila seseorang telah menganggap diriya berhasil dalam pemecahan masalah, tapi kemudian beruntun ia mengalami kegagalan, maka disini terdapat situasi yang tidak selaras dengan dirinya. Kognisi pertama tentang keunggulan diri berbeda dengan kognisi kedua tentang kegagalannya, sehingga menyebabkan kekuatan motivasi dalam pemecahan masalah akan berkurang.
d.      Frustasi ; adalah kondisi yang disebabkan oleh halangan yang imajiner bukan suatu yang riil yang menyebabkan terjadinya tindakan agresif, seperti tindakan merusak, marah berperilaku kasar, sehingga kekuatan motivasi akan berkurang.
e.       Kekuatan motivasi akan bertambah ; perilaku akan berubah bila kebutuhan yang menarik, bertambah kekuatannya.

Demikianlah beberapa hal mengenai perubahan kekuatan motivasi yang menyebabkan perilaku untuk mencapai kebutuhan atau tujuan cenderung berubah.

5. Hirarki Kebutuhan
Abraham Maslow menyusun hirarki atau peringkat kebutuhan yaitu :
1.      Kebutuhan Fisik, dasar (Sandang, pangan dan papan)
2.      Kebutuhan keamanan
3.      Kebutuhan sosial
4.      Kebutuhan penghargaan
5.      Kebutuhan aktualisasi diri sendiri

6. Pemimpin yang memiliki motivasi tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Selalu optimis dalam memandang bawahan sebagai potensi yang berguna dalam kelanjutan organisasi
b.      Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berprestasi dalam pekerjaan
c.       Menggunakan metode partisipasi dalam melaksanakan kegiatan
d.      Selalu bersifat dalam berinteraksi dan komunikasi dengan bawahannya
e.       Mau memikirkan permasalahan orang lain maupun pekerjaannya.
Penjelasan hirarki kebutuhan Abraham Maslow :
Dalam hal ini hirarki kebutuhan Abraham Maslow menggambarkan kebutuhan manusia, yang dimulai dari naluri manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik atau dasar, yaitu sandang, pangan dan papan dan apabila kebutuhan ini sudah terpenuhi maka kebutuhan fisik tidak lagi menjadi kebutuhan utama melainkan menjadi kebutuhan terhadap rasa aman, contoh jaminan keamanan atau asuransi yang dapat memberikan rasa aman terhadap harta bendanya kemudian apabila kebutuhan ini terpenuhi pula maka pindah ke kebutuhan selanjutnya.


PROPOSAL

1. Pendahuluan
            Pada dasarnya suatu tulisan adalah media komunikasi yang dapat berfungsi dokumentatif, informatif dan lain sebagainya. Agar dapat berfungsi efektif dan efisien perlu adanya suatu teknik penyajian yang membantu tercapainya tujuan fungsional tersebut.
2. Arti dan Fungsi Proposal
            Proposal dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Propos = mengusulkan. Secara umum proposal berarti suatu konsep pemikiran dalam bentuk tulisan tentang suatu proyek, memberikan informasi yang jelas dari mulai awal mengenai latar belakang diadakannya tersebut. Sarana dan prasarana yang mendukung pada data-data teknis operasional yang akan dilaksanakan. Ini semua harus disusun dalam bahasa yang baik dan teknis penyusunan yang efektif, jadi fungsi proposal adalah memberikan informasi kepada orang, lembaga atau instansi yang terlibat atau yang mempunyai relevansi yang kuat dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Sistematika penyusunan
            Sistem adalah suatu proses secara keseluruhan agar unsur atau komponen yang secara struktur dan fungsional satu sama lain berkaitan dengan peranan dan kedudukan masing-masing. Tidak berfungsinya salah satu komponen dapat mengakibatkan terganggunya secara keseluruhan. Hal ini berlaku pula bagi suatu sajian tertulis bagi suatu karangan ilmiah, usulan proyek dan sebagainya. Masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Karangan tersebut adalah struktur yang rata berbagai komponen berdasarkan peranan dan fungsinya. Tidak terlepas dari urutan logika dalam mengemukakan materi sesuai dengan relevansinya sehingga merupakan rentetan sajian yang menarik dan mudah dicerna. Demikian pula pada tekanan kata, susunan kalimat, dan urutan kalimat serta kaitan fungsional yang mendukung efektivitas dan efisiensi, beberapa pihak berpendapat bahwa teknik penyajian adalah persoalan selera sehingga wajar bila dilakukan dengan berbagai cara dan gaya.

4. Menyusun Kerangka dan Sistematika
            Suatu proposal terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :
BAB I DASAR PEMIKIRAN
BAB II DASAR PELAKSANAAN
BAB III MAKSUD DAN TUJUAN
BAB IV SASARAN YANG AKAN DICAPAI
BAB V TEMA KEGIATAN
BAB VI STRUKTUR ORGANISASI ATAU KEPANITIAAN
BAB VII PESERTA
BAB VIII WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN
BAB IX PERENCANAAN BIAYA
BAB X OPERASIONAL
BAB XI PENUTUP DAN LAMPIRAN-LAMPIRAN

Fungsi dari masing-masing komponen :
a. Dasar Pemikiran
            Merupakan dari pembukaan proposal yang berisikan penguraian dari latar belakang atau alasan diadakannya suatu kegiatan ditinjau dari berbagai segi, juga diuraikan proses interaksi sebab akibat dari tinjauan secara umum dari kegiatan tersebut.
b. Dasar Pelaksanaan
            Menggambarkan secara yuridis formal atau dasar hukum dari kegiatan tersebut
c. Maksud dan Tujuan
            Menguraikan secara singkat dan tegas point demi point dari tujuan tersebut, biasanya berbentuk abstrak dapat berupa point dengan urutan pengertian makin ke bawah makin menyempit.
d. Tema Kegiatan
            Merupakan pencerminan dari seluruh aktifitas yang dilakukan
e. Sasaran Kegiatan
            Fungsi sasaran disini adalah berbagai langkah lanjut dari suatu tujuan, untuk suatu wawasan pemikiran dan harapan/cita-cita yang lebih luas atau biasanya lebih konkrit.
f. Struktur Keorganisasian/Kepanitiaan
            Adalah komponen yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sampai dengan evaluasi kegiatan, mulai persiapan pelaksanaan sampai dengan evaluasi kegiatan dapat dikembangkan dengan urutan biasa atau secara organigram
g. Peserta
            Adalah komponen yang akan terlibat dengan persyaratan – persyaratan peserta teknis maupun administratif
h. Waktu dan Lokasi Kegiatan
            Informasi mengenai berapa lama dan dimana lokasi kegiatan akan berlangsung
i. Perencanaan Biaya
            Perencanaan keuangan untuk biaya operasional secara lengkap dengan sumber-sumber pemasukan dan pengeluaran
j. Plan of Operation
            Untuk sebagian kegiatan agak besar diperlukan suatu plan of operation yaitu suatu tahapan perencanaan mulai dari awal sampai kahir
k. Penutup
            Berisi harapan dan doa akan terlaksananya kegiatan yang diusulkan dan juga berisi ucapan terima kasih kepada semua pihak yang akan terlibat
l. Lampiran
            Digunakan  sebagai informasi tambahan yang tidak bisa dimasukkan ke dalam kerangka tetapi cukup penting karena mencangkup pendukung terlaksananya kegiatan tersebut. Contoh lampiran peta geografis.


PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN

1. Pendahuluan
A. Tujuan pemberian materi dan ruang lingkup
            Tujuan pemberian materi ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada para peserta latihan kepemimpinan siswa, tentang cara menyusun laporan yang baik.
Ruang lingkup : 1. Apakah laporan itu, macam laporan
                           2. Bagaimana laporan itu disusun, dan bilamana laporan itu disusun
B. Jenis Laporan
1. Laporan ketatalaksanaan atau laporan administrasi
            adalah suatu alat untuk menyampaikan informasi dari seorang petugas/pejabat kepada petugas/pejabat lainnya dalam suatu sistem administrasi.
2. Laporan Penilaian
            Adalah laporan yang berisikan hasil penilaian baik penilaian terhadap kemampuan, ataupun untuk memperbaiki suatu kegiatan
3. Laporan Penelitian
adalah laporan dari seorang peneliti mengenai hasil penemuan yang telah dilakukannya

C. Langkah-langkah persiapan laporan
            Untuk menyusun suatu laporan yang baik, perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Pengumpulan data
Laporan yang baik selalu didukung oleh suatu data yang kuat dan selaras dengan masalah yang dilaporkan
  1. Sumber data yang digunakan
Data yang dikumpulkan harus benar-benar dari sumber yang memiliki data
  1. Alat pengumpul data
Alat pengumpul data yang digunakan untuk tujuan tersebut hendaknya dipersiapkan secara cermat, sehingga laporan dapat menggunakan alat tersebut secara efektif dan efisien.
  1. Pengolahan Data
Data yang diperoleh tidak akan bermanfaat bila tidak diolah. Dalam pengumpulan data, pelaporan dapat melakukan baik secara sederhana maupun ilmiah, bahkan dapat dengan komputer.

II. Laporan Administrasi
A. Laporan administrasi adalah suatu alat penyampaian informasi dari seorang pejabat ke pejabat lainnya dalam suatu administrasi.
B. Tujuan dan fungsi laporan administasi
Pertanggungjawaban dan pengawasan
Laporan merupakan suatu pertanggungjawaban dari seorang pejabat kepada atasannya sesuai dengan fungsi dan tugas yang dibebankannya. Dari laporan ini pihak atasan akan menilai tentang pelaksanaan fungsi dan tugas oleh suatu petugas yang bersangkutan. Oleh karena itu laporan itu haruslah mengandung informasi yang benar, tepat, serta dapat dipertanggungjawabkan oleh pejabat yang ada dalam lingkungan tanggung jawabnya. Oleh karena itu dalam organisasi yang benar, pimpinan organisasi tidak dapat melakukan pengawasan secara langsung dan terus menerus terhadap satuan organisasi atau pejabat yang menjadi bawahannya.

C. Syarat-syarat dan Laporan Yang Berkualitas
1.       Obyek laporan yang mungkin berbeda-beda, namun bagaimana obyeknya dan bagaimanapun bentuknya faktor laporan sangat penting agar laporan memenuhi fungsinya, maka laporan harus membuat data yang benar dan obyektif. Ini berarti bahan data yang dituangkan dalam laporan harus erat hubungannya dengan masalah yang dikemukakan.
2.       Laporan harus cermat dan jelas. Data yang telah dikumpulkan untuk bahan penyusunan laporan mungkin banyak sekali. Untuk itu perlu kemampuan dan ketelitian membuat laporan dalam menentukan mana data yang harus dimasukkan untuk bahan penyusunan laporan, dan mana data yang tidak perlu, karena apabila semua dimasukkan tanpa diselidiki terlebih dahulu, akan membuat laporan tersebut menjadi kabur.
3.       Laporan harus langsung mengenai sasaran. Perlu diketahui, bahwa penyampaian laporan dimaksudkan untuk memberi penjelasan tentang hal-hal kegiatan yang telah dan sedang dilakukan. Oleh sebab itu penyampaian harus tepat, jelas dan benar, sehingga mudah dimengerti. Oleh karena itu laporan jangan diuraikan terlalu panjang dan menggunakan kata-kata kiasan yang hanya sekedar untuk memberi kesan bahwa laporan itu tebal.

III. Sistematika Laporan
            Pada pokoknya laporan dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang apa yang telah terjadi, dimana, kapan, dan mengapa hal itu terjadi serta siapa yang bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut. Oleh karena itu laporan harus meliputi :
Pendahuluan
            Pendahuluan yang pada umumnya merupakan bab permulaan sebuah laporan yang memuat antara lain :
-          Perumusan sebuah laporan
-          Masalah yang akan diuraikan
Dan bahkan tidak jarang pada sebuah pendahuluan memuat penjelasan tentang istilah yang diperkirakan tidak mudah dipahami oleh pembaca laporan.
Batang Tubuh Laporan
            Batang tubuh laporan merupakan isi pokok suatu laporan yang mengandung uraian tentang pelaksanaan kegiatan
Kesimpulan, rangkuman dan saran
            Kesimpulan adaah perasaan dari isi pokok laporan. Apa yang disajikan dalam suatu kesimpulan adalah inti sari dari batang tubuh laporan.
            Saran merupakan bab terakhir dari suatu laporan



KESEKRETARIATAN DAN BENDAHARA


Sekretaris dan Kesekretarisan
1. Definisi Sekretaris
  Dari bahasa Belanda : Secretaris
                      Inggris   : Secretary
                      Latin      : Secretum - rahasia                
   Sekretaris dapat diartikan : orang yang dapat menyimpan rahasia
2. Jenis Sekretaris secara umum terdiri dari :
  1. Sekretaris organisasi/Bussiness secretary
(Orang kedua setelah pejabat/Ketua dan sentral)
  1. Sekretaris pribadi / private secretary
(Khusus melayani ketua)
  1. Secara khusus sekretaris I, II, III
  2. Staff Kesekretariatan

3. Syarat sekretaris
Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo :
a) Kepribadian


-          ramah/blater
-          bersikap psikology terhadap orang lain
-          berintuisi cukup luas
-          jujur
-          tanggap terhadap sesuatu
-          suka bekerja sama
-          sopan tapi tegas
-          Corect
-          Dapat menyesuaikan diri
-          Simpatik


b) Syarat pengetahuan umum
c) Syarat pengetahuan khusus
-          ilmu keorganisasian dan manajemen
-          ilmu kepemimpinan
-          ilmu pertemuan dan diskusi
-          dan lain-lain
d) Syarat skill dan teknis kesekretariatan :
-          mengetik
-          dasar tata buku/akuntansi
-          organisasi dan metode
-          korespodensi dan kearsipan
e) Syarat Praktek
Tugas Sekretaris :


  1. Menerima dikte
  2. Menyelenggarakan arsip
  3. Membaca dan menyortir surat
  4. Membuat daftar penyajian/atsprak
  5. Menggunakan mesin hitung
  6. Mengatur korespodensi
  7. Mengolah bahan-bahan data dan laporan disusun
  8. Menyelenggarakan daftar dan statistik terbatas
  9. Mengatur organisasi
  10. Menerima tamu organisasi
  11. Mempersiapkan bahan untuk publikasi dan penerapan
  12. Mengatur pembelian barang keperluan kantor
  13. Perantara pemimpin dan bawahan
  14. Menyusun teks pidato pimpinan
  15. Mengatur rapat dan membuat notulen rapat


Kesekretariatan

1. Korespodensi/surat-menyurat
A.    Sifat-sifat : sebagai duta dari organisasi, karena dari surat tercermin mentalitas dan kondisi intern organisasi. Maka hati-hatilah dan teliti dalam membuat surat.
B.     Surat menyurat, dibagi :
1)      Ekstern : Surat menyurat organisasi dengan pihak luar. Sistem : periksalah surat yang dibuat berulang-ulang sesuai dengan tata cara pembuatan surat.
2)      Intern : Komunikasi secara tertulis antara unit dalam organisasi
(a) Tujuan surat intern :


-          meminta informasi
-          memberikan informasi
-          memberikan petunjuk baru
-          memberikan petunjuk lama
-          memberikan informasi ke atasan
-          memberikan penjelasan
-          memberikan undangan pertemuan



(b) Asas surat intern : berkorespodensi intern yang berlebihan harus dicegah untuk menghindari penghamburan biaya, waktu, tenaga, alat perbekalan
Teknik Surat
  1. Tiap organsiasi harus mempunyai teknik surat sendiri yaitu :


    1. Bentuk
    2. Warna kertas
    3. Letak alamat
    4. Bentuk kepala surat
    5. Ukuran
    6. Jenis kertas
    7. Letak nomor


  1. Redaksi surat bersyarat :
    1. Singkat, tepat, tidak kasar
    2. Sopan dan correct tetapi tetap ramah
    3. Tegas dan jelas namun sopan
Motto : Emerson : “hidup kita memang singkat akan tetapi buatlah suatu waktu untuk kesopanan”
    1. Dengan menggunakan bahasa Indonesia/asing yang baik dan sopan

Jenis Surat

1. Bentuk Block Style
Ciri – ciri :
  1. Penulisan dimulai dari pasak garis kiri
  2. Kecuali tanggal, hormat kami dimulai dari garis skala :
-          Elite = 50
-          Pica = 45
  1. Amplop ditulis dalam 1 ½ (satu setengah) spasi pas ditengah amplop jika dari tiga baris ditulis dalam satu spasi.

2. Bentuk Full Block/America Style
Ciri-ciri :
  1. Penulisan dimulai dari pasak garis pinggir sebelah kiri
  2. Penutup (hormat kami) disebelah kiri termasuk tanggal, salam penutup, nama pengirim dan surat ditujukan kepada…….
  3. Amplop ditulis dalam 1 ½ atau 2 spasi pas ditengah-tengah amplop, lebih dari 3 baris ditulis dalam satu spasi
3. Bentuk Indented Style
Ciri–ciri :
  1. Jarak spasi 1 ½ atau 2 spasi
  2. Tempat tanggal, hormat kami, pada garis skala : pica = 45, elite = 50
  3. Untuk alamat masuk 5 ketukan dari pasak sebelah kiri
  4. Untuk kota/tempat tujuan masuk 10 ketukan dari garis pasak sebelah kiri
  5. Setiap alinea masuk 5 ketukan dan jarak tetap 1 atau 2 spasi untuk pergantian alinea
  6. Untuk amplop dimulai dari titik tengah dengan jarak 1 ½ atau 2 spasi, untuk nama pengirim 5 ketukan dari pinggir sebelah kiri dengan jarak 1 spasi.

4. Bentuk resmi/official style
Ciri-ciri :
  1. Jarak spasi 1 ½ atau 2 spasi
  2. Dari pasak sebelah kiri elite = 10-85, pica  5-75
  3. Amplop pada titik tengah bentuknya seperti amplop surat full block, hanya tujuan tempat 5 ketukan
Cara penulisan Nomor Surat
No. Surat
Fungsi
Nama
Nama
Bulan
Tahun
Keluar
Surat
Kegiatan
Organisasi
Dalam angka
Surat




Romawi
dikeluarkan

Misalnya : 01/E/LKS99/OSIS/VIII/1998

5. Kearsipanan
            Disebut dokumentasi
Definisi :
            Kumpulan dari warkat-warkat yang disimpulkan secara sistematis, karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali dapat mencari surat penting dalam waktu yang cepat.
Warkat :
            Kumpulan dari stof map-stof map yang setiap warkat diberi identitas, indeks dan penjelasan.
Contoh :
Warkat A : Laporan keuangan
Warkat B : laporan pertanggungjawaban

KEBENDAHARAAN

1. Tugas Bendahara atau kebendaharaan
-          Mengadakan pembukuan uang masuk dan keluar
-          Membuat jurnal pembukuan
-          Mendata anggota organisasi
-          Bertanggung jawab kepada ketua
2. Tugas seorang bendahara
-          Jujur, teliti, korektif dan hati-hati
-          Dapat menggunakan alat Bantu hitung
-          Mengetahui ilmu dasar pembukuan
-          Mengetahui ilmu organisasi dan kepemimpinan
-          Bertanggung jawab sepenuhnya atas keuangan anggota atau organisasi
-          Membuat rencana keuangan
Sebagai ketua keuangan maka bendahara harus mengetahui bahwa pembukuan perkumpulan terdiri dari :
a. Daftar anggota
b. Pembukuan uang pangkal
c. Pembukuan iuran anggota
d. Pembukuan keuangan
e. Pembukuan perbelanjaan
f. Pembukuan inventaris
Penjelasan :
a. Daftar anggota
            Nama anggota : ………………
            Nama Buku     : ………………
    No  / Nama / Alamat / Umur / Pekerjaan / Tgl. Masuk / Tgl. Keluar / Tanda tangan
b. Pembukuan uang pangkal
            Nama Perkumpulan     : ……………..
            Nama Buku                 : ……………..
    Tanggal / Nama / Alamat / Umur / Pekerjaan / Besarnya
c. Pembukuan iuran anggota
            Nama Perkumpulan     : ……………
            Nama Buku                 : ……………
   No / Nama / Tgl. Besarnya / Tgl Besarnya / Tgl. Besarnya /
                        / I. Tetap / I. Ins / I. Tetap / I. Ins / I. Tetap / I. Ins /
Keterangan :
I. Tetap = iuran tetap, yaitu iuran yang harus dibayar anggota tiap-tiap bulannya
I. insidental = yaitu iuran yang dipungut sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan organisasi Misalnya : sumbangan pembangunan sekretariat dan sebagainya.

d. Pembukuan Keuangan /Kas
Buku kas adalah bentuk scontro/sebelah/sebelah menyebelah yang terdiri dari :
  1. Sebelah debet / kiri untuk mencatat :
-          saldo periode yang lalu
-          semua penerimaan
  1. Sebelah kredit/kanan, untuk mencatat :
-          saldo periode yang bersangkutan
-          semua pengeluaran
Nama Perkumpulan : ………….
Nama Buku     : Kas
Debet


Kredit


Tanggal
Uraian
Jumlah
Tanggal
Uraian
Jumlah
01-08-96

28-08-96


01-09-96
Saldo lama

Iuran anggota


Saldo bulan lalu
Rp. 5.000,00

Rp.10.000,00
Rp.15.000,00

Rp…………..
16-08-96

28-08-96
White board 1 buah
Saldo
Rp. 2.500,00

Rp.------------

Rp…………..

e. Pembukuan Pembelanjaan
            Nama Perkumpulan     :
            Nama Buku                 :
            Tanggal                       :
            No / Jenis Barang / Banyaknya / Harga Satuan / Jumlah /
f. Pembukuan inventaris : Barang yang dipakai oleh organisasi yang merupakan kekayaan organisasi. Tiap tahun harus disusutkan/dihapuskan nilainya sesuai dengan lama pemakaiannya.
No. Urut / Jenis Barang / Banyaknya / Harga satuan thn lalu / disusutkan / harga lalu /



RETORIKA

(TEKNIK BERPIDATO)

I. Pendahuluan
1.1  Arti retorika
Retorika dalam bahasa Indonesianya sama dengan pidato, sedangkan orangnya disebut retor atau orator.
Dalam ilmu komunikasi penulisan sebuah pidato merupakan retorika, sehingga kita dapat simpulkan retorika mempunyai 2 arti :
-          Sempit : retorika adalah seni bicara tetapi juga seni menulis
-          Luas : retorika bukan hanya seni bicara tetapi juga seni menulis
1.2  Sejarah Retorika
Retorika dipelajari abad ke-5 sebelum masehi, tepatnya ketika munculnya guru retorika pertama yaitu Georgeas (480-730 SM) yang berbangsa Yunani dari kaum Sopis, sehingga yang dialirkan disebut sopisme. Selain itu retorika juga merupakan bagian ilmu jiwa yang disebut SCIENTIFIC RETHORICS.

II. Berbicara dalam pidato
2.1 Vokal Suara
            Vokal disini tidak boleh suara yang pecah namun merupakan suatu bunyi vokal yang bulat. Vokal yang diucapkan harus jelas dan tidak menggumam
2.2 Teknik berbicara
            A. Melakukan pidato dengan menggunakan teks ataupun tidak. Adapun cara yang dipakai bergantung kepada :
-          Situasi
-          Sifat pertemuan
-          Pesan misi yang disampaikan
-          Hadirin yang dihadapi
Keempat faktor ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

III. Penampilan
A. Persiapan sebelum pidato
  1. Bercakap-cakap dengan orang sekitar untuk menghilangkan gugup
  2. Pusatkan pikiran pada tata cara pidato

B. Sebelum Pidato
  1. Perhatikan pakaian
  2. Sikap simpatik
  3. Sikap tenang
  4. Sikap hormat
C. Saat Pidato
  1. Percaya diri
  2. Sikap tenang
  3. Menghirup nafas panjang sebelum mulai tanpa terlihat audiens
  4. Tataplah audien pada bagian atas matanya
D. Sesudah Pidato
  1. Mengucapkan salam akhir
  2. Turun dari mimbar dengan sikap tenang dan tertib
  3. Wajah cerah dengan sunggingan senyum
  4. Memberi hormat

IV. Memberi pidato
            Dalam memberi pidato, materi adalah bagian yang sangat penting. Oleh karena itu dalam penyusunan pidato harus benar-benar dengan seksama, karena akan mempengaruhi orator dalam memberikan pidatonya.
            Di dalam menyusun materi hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Pendahuluan/Exoredium
A. Yang ditampilkan agar materi menarik :
  1. Kemukakan kutipan atau pendapat seseorang
  2. Ajukan pertanyaan yang menggugah audien
  3. Sajikan ilustrasi spesifik/khusus
  4. Memberikan fakta yang mengejutkan
  5. Sajikan hal yang menyangkut rasa manusiawi
B. Jangan awali pidato dengan :
-          Kata maaf
-          Lelucon
C. Fungsi dari bagian ini adalah :
-          Menyiapkan mental orator (Mental preparation)
-          Untuk membangkitkan perhatian (Attention – Arosing)
2. Pokok Pembahasan/Protesis
A. Bahaslah materi yaitu latar belakang masalahnya
B. Bahaslah semenarik mungkin
C. Bahaslah sekomunikatif mungkin
D. Pergunakanlah bahasa yang jelas dan dapat dimengerti
3. Bagian Perut “Argument” alasan :
A. Pada pokoknya isi dari bagian ini adalah :
  Mendukung hal-hal yang diuraikan pada bagian protesis
B. Fungsinya adalah :
  Untuk menetralisir pendapat yang menentang pendapat orator

4. Bagian kesimpulan (ekor) “Conclosio”
A. Kesimpulan merupakan :
  1. Bagian akhir dari materi pidato
  2. Bukan merupakan ikhtiar dari bagian protesis dan argumen tapi merupakan penegasan
  3. Bagian untuk membenarkan suatu hal menurut orator
B. Syarat bagian ini adalah :
  1. Haruslah singkat dan sederhana
  2. Merupakan pesan yang mengesankan
C. Yang harus dihindarkan dari pembahasan ini adalah :
  1. Jangan mengemukakan fakta yang baru
  2. Jangan menggunakan kata mubajir dan tak fungsional
  3. Jangan menggunakan “kemukakan hal yang dapat menimbulkan antiklimaks pada materi orator sendiri

Sebuah materi yang termasuk adalah bila :
A. Menyangkut kepentingan audien
B. Masalah yang masih banyak dibicarakan orang atau masalah lama namun masih menarik untuk disajikan kembali



TEKNIK RAPAT

TEKNIK PERSIDANGAN


1. Pendahuluan
            Manusia sebagai makhluk sosial adalah sudah kita pahami bersama dan dalam hal ini terjadi suatu proses yang disebut “INTERAKSI SOSIAL” terjadinya interaksi sosial tersebut bila memenuhi persyaratan :
  1. Adanya sosial kontak (social contact)
Dapat berupa suatu :
    1. Cooperation / kerja sama
    2. Competition/persaingan
    3. Conflict/pertentangan, pertikaian
Hal ini dapat terjadi karena manusia mempunyai cita-cita/kemauan/kehendak yang berbeda satu sama lainnya. Yang bila tidak dikendalikan akan terjadi persaingan yang selebihnya menjadi konflik, walau begitu ada manusia yang mempunyai cita-cita/harapan/kemauan/kehendak yang sama akan bersatu membentuk cooperation.
  1. Adanya komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses interaksi sosial antar manusia lewat suatu sistem lambang yang dimengerti bersama.
Komunikasi mempunyai komponen :
    1. Komunikator / sourch komunikator ialah :
Manusia yang memberikan ide, gagasan, piiran dsb
    1. Komunikan / audien/penerima/communicator receive
    2. Misi/pesan/ide ialah :
Perlengkapan untuk terjadinya komunikasi/pendukung
            Jenis komunikasi terdiri dari :
A. Komunikasi dua arah :
            Yaitu bila terjadi secara timbal balik
B. Komunikasi 1 arah
            Yaitu bila hanya terjadi secara tunggal antara komunikator dengan komunikan.
Timbal balik tanpa adanya komunikator dengan komunikan, biasanya komunikator yang menyampaikan kepada komunikan saja, tanpa komunikator memberikan ide atau gagasan.

Komunikasi dapat dibagi menjadi :
a.       Komunikasi positif, yaitu komunikasi yang dapat tanggapan, baik oleh komunikator atau komunikan akan misi/pikiran/ide yang disampaikan
b.      Komunikasi negatif, yaitu komunikasi yang tak dapat kata sepakat antara keduanya akan misi yang disampaikan contohnya dikritik
c.       Komunikasi pasif, yaitu komunikasi yang tidak ada tantangan atau tidak memberikan respon misi yang dibawakan komunikator.

Bila komunikasi positif berlangsung secara dua arah keluar suatu hasil keputusan bersama yang disetujui bersama yang disebut : Message communiqué (kesepakatan/pernyataan). Jadi dengan komunikasi yang baik diharapkan dicegahnya persaingan tak sehat dan konflik. Komunikasi sangat berperan dalam diskusi, persidangan maupun rapat itu sendiri.

B. Jenis Pertemuan
Kita mengenal pertemuan untuk menyatukan berbagai pendapat, antara lain :
1. Pertemuan ilmiah
A. Diskusi : 1) Buzz group, yaitu :
-          Pertemuan yang membahas yang diketahui peserta
-          Jumlah peserta kecil
-          Waktu terbatas
-          Tidak ada ketua
2) Diskusi kelompok, artinya :
-          Masalah yang lebih sukar dari buzz group
-          Jumlah peserta besar
3) Role playing, artinya :
-          Suatu usaha untuk mengetahui watak orang dan permasalahan yang dihadapi
-          Tidak melakukan latihan
-          Peserta ditunjuk seketika dengan diberi penjelasan seperlunya
-          Metode latihan mengenal watak
4) Dramatisasi, artinya :
-          Peserta dipilih dan dipersiapkan terlebih dahulu
-          Berfungsi untuk mengetahui permasalahan
-          Metode praktiknya untuk memerankan watak seseorang dari seseorang

Kedua jenis pertemuan dramatisasi dan role playing merupakan permainan yang membahayakan bila si pemain tidak pandai mengendalikan emosinya, oleh karenanya peserta diharapkan cukup dewasa untuk mengendalikan emosinya.
B. Diskusi Panel
C. Seminar
            Definisi : pembahasan mengenai sesuatu yang bersifat ilmiah dengan titik permasalahannya dipusat lain pada topik yang lain.
D. Simposium



CARA MEMIMPIN SIDANG

Mengapa perlu dipelajari ?
Memimpin sidang dapat diumpamakan seperti seorang yang memegang kemudi dengan membawa penumpang yang belum dipastikan mempunyai kemampuan yang sama. Menghadapi anggotanya yang berbeda kemauan dan pendapatnya, pemimpin sidang harus dapat bijaksana mengambil langkah sistematis, terarah dan dengan cara yang cukup memikat dan praktis sehingga dapat diterima oleh semua pihak. Berhasil atau tidak seorang pemimpin sidang bukan  bergantung pada nasib saja tetapi dapat dipelajari karena kemampuan memimpin sidang merupakan keterampilan tersendiri.
Apa tugas pokok pemimpin sidang ?
Pemimpin sidang adalah seorang yang secara formal diserahi tugas untuk mengatur, mengarahkan, membimbing serta menjaga kelancaran jalannya sidang. Ia adalah penanggungjawab utama, berhasil tidaknya persidangan tersebut.
Tugas-tugas pokok pemimpin sidang :
  1. Menjaga kelancaran jalannya persidangan
  2. Mengarahkan jalannya persidangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
  3. Menampung dan menyalurkan kemauan dan pendapat peserta sidang
  4. Membuat kesimpulan-kesimpulan sementara atau resume hasil pembicaraan dan membuat rumusan yang dapat diterima semua pihak.

Langkah-langkah dan cara memimpin sidang
Berhasilnya seseorang memimpin sidang akan ditentukan oleh persiapan yang dilakukannya. Yang dimaksud dengan persiapan dalam hal ini meliputi :
  1. Persiapan pribadi sebagai pemimpin sidang, yaitu :
a.       siap dengan bahan-bahan untuk mengantarkan pembicaraan ataupun pengarahan
b.      Mempunyai gambaran yang jelas mengenai sasaran atau output yang akan dicapai
c.       Siap menghadapai kemungkinan-kemungkinan perbedaan dan alternatif pemecahannya

  1. Persiapan menghadapi audience
Komunikasi dengan peserta merupakan salah satu kunci berhasilnya seorang pemimpin sidang, sehubungan dengan itu sangat perlu seseorang yang memimpin sidang mengenal pribadi peserta sidang sebelum dimulainya persidangan, akan lebih baik lagi apabila dapat diciptakan hubungan yang rileks dan akrab sebelum dimulainya persidangan.

Cara Memimpin Sidang

            Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar lebih terjamin berhasilnya memimpin sidang yaitu :
  1. Pemimpin sidang perlu memperhatikan tata cara sopan santun protokoler yang berlaku di daerah tersebut
  2. Pengantar kata atau pengarahan (kalau diperlukan) hendaknya disampaikan secara singkat tapi cukup jelas
  3. Perlu diciptakan sikap obyektif dan sikap yang terbuka terhadap orang lain
  4. Harus dapat meredakan ketegangan – ketegangan yang mungkin timbul dengan cara yang persuasif, serta dapat diterima oleh semua pihak
  5. Menghadapi peserta yang kurang aktif, pemimpin sidang harus dapat memberikan dorongan sehingga keseganan berbicara berubah menjadi kesediaan mengeluarkan pendapat
  6. Janganlah menganggap semua perbedaan pendapat sebagai pertentangan, karena dengan adanya perbedaan pendapat yang tersebut akan memperkaya perbendaharaan pendapat yang memang perlu dikembangkan
  7. Pemimpin sidang perlu memiliki kemampuan merangkum pendapat yang berkembang dalam suatu pertemuan, sehingga hasil sidang betul-betul dapat mencerminkan aspirasi yang berkembang diantara peserta.
  8. Kalau terdapat perbedaan yang tidak dapat disatukan maka sebaiknya melakukan langkah-angkah sebagai berikut : sebaiknya diadakan break dahulu untuk melepaskan ketegangan dan dapat juga digunakan untuk mengadakan pertemuan pendapat secara informal. Banyak masalah yang dapat diselesaikan dalam suasana rileks dan pembicaraan yang akrab
  9. Membuat rangkuman atau resume suatu masalah tidaklah selalu mudah, tapi ini adalah seni tersendiri yang perlu dikuasai seseorang yang mendapat tugas memimpin sidang. Tugas ini harus dilakukan sendiri, tapi dibentuk dahulu tim perumus yang dianggap mampu untuk merumuskan hasil sidang karena menguasai persoalannya serta aspirasi yang berkembang dalam persidangan
  10. Bagaimana indah dan logisnya suatu perumusan, namun kesempurnaan tidak akan tercapai juga, hal ini perlu disadari oleh pemimpin sidang yang ahli pun tidak akan dapat melepaskan diri dari kekurangan oeh karena itu janganlah segan untuk meminta maaf apabila ada hal yang mungkin tidak berkenan dihati para peserta.
Sikap dan sifat yang biasanya dijumpai dalam suatu diskusi menunjukkan variasi yang cukup menarik, sama dengan menariknya dengan mengenal kepribadian itu sendiri. Suatu cara untuk mengetahui sikap seseorang telah banyak dikembangkan oleh ahli Psikologi sosial diantaranya Kamim akan mengajukan pendapat BARES yang dalam mendalami sikap dan tingkah laku seseorang, membuat klasifikasi-klasifikasi atas sikap-sikap dalam kelompok-kelompok :
a)      Daerah emosi negatif, menunjukkan tidak senang atau menolak atau sikap permusuhan. Hal ini diwujudkan dalam tindakan yang berupa tidak menghargai pendapat, tidak mau memperhatikan pada waktu ada pembicaraan untuk  diajak bicara baik-baik.
b)      Daerah netral tetapi masih cenderung negatif, menunjukkan sikap kurang dapat menerima, tidak berterus terang. Hal ini dilakukan dengan tindakan-tindakan yang berupa pertanyaan yang sifatnya meragukan pendapat pembicara.
c)      Daerah netral tapi cenderung positif, menunjukkan sikap mau menerima pendapat


EKSTRAKURIKULER


  1. Pengertian
Ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik disekolah maupun diluar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenai hubungan antar berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Dan berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler.
  1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut :
    1. Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya dalam arti :
-          beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
-          Berbudi pekerti luhur
-          Memiliki pengetahuan dan keterampilan
-          Sehat jasmani dan rohani
-          Berkepribadian yang mantap dan mandiri
-          Memiliki rasa tanggung jawab yang mantap dan mandiri
    1. Untuk lebih memantapkan pendidikan kepribadian dan untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.
  1. Sasaran
Sasaran dari ekstrakurikuler adalah peningkatan kualitas siswa dari seluruh jenjang pendidikan yang berbeda dalam lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, baik negeri maupun swasta
  1. Peranan
Ekstrakurikuler memiliki peranan utama sebagai berikut :
    1. Untuk memperdalam pengetahuan siswa dalam arti mempertajam serta memperbaiki pengetahuan siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran yang sesuai dengan program kurikulum  yang ada.
    2. Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan pembentukan nilai – nilai kepribadian siswa
    3. Untuk mengarahkan serta meningkatkan bakat dan keterampilan ke arah kemampuan mandiri, percaya diri dan kreatif.
  1. Materi dan Jenis Kegiatan
Materi dan jenis kegiatan tersebut adalah :
    1. Pembinaan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Kegiatan yang bernafaskan keagamaan
    1. Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan bernegara
-          Upacara bendera hari Senin dan Sabtu, serta hari besar Nasional
-          Bakti sosial/masyarakat
-          Pertukaran siswa antar propinsi
    1. Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
-          Melaksanakan tata tertib sekolah
-          Menghayati sejarah perjuangan bangsa
-          Meningkatkan wisata sekolah, pencinta alam, dan kelestarian alam lingkungan

    1. Pembinaan Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur
-          Melaksanakan P-4
-          Meningkatkan rasa hormat terhadap orang tua dan guru serta sesama siswa
-          Bakti sosial
    1. Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik dan Kepemimpinan
-          Memantapkan dan mengembangkan peran serta siswa dalam OSIS sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
-          Mengadakan kelompok belajar dan forum diskusi ilmiah
-          Mengadakan Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS)
    1. Pembinaan Keterampilan & Kewiraswastaan
-          Koperasi dan unit produksi
-          Meningkatkan rasa kewiraswastaan siswa
-          Menyelenggarakan perpustakaan sekolah
    1. Kegiatan kesegaran jasmani dan daya kreasi seni
-          Meningkatkan kesadaran hidup sehat dilingkungan sekolah
-          Melaksanakan usaha kesehatan sekolah
-          Menyelenggarakan kantin sehat
-          Pencegahan mengunakan obat-obat terlarang, merokok
-          Melaksanakan senam pagi Indonesia
    1. Pembinaan persepsi, apresiasi dan kreasi seni
-          Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa dalam seni
-          Meningkatkan daya seni
-          Memanfaatkan dan memamerkan hasil seninya.

 


No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive