Tuesday, July 4, 2017

MAKALAH CARA-CARA MEMBANGKITKAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA

BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Masalah
Salah satu keberhasilan dalam pendidikan yang dapat terlihat adalah prestasi belajar yang dicapai siswa. Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut berasal dari dalam dan dari luar siswa. Adapun faktor dari dalam diri siswa (internal) dapat berupa kondisi fisiologis ataupun psikologis, yakni hal-hal yang mendorong (memotivasi) aktivitas belajar. Faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) misalnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk belajar dan faktor sosial yakni faktor manusia.
Motivasi yang dapat diberikan guru adalah rasa senang belajar, rasa aman, rasa ingin tahu lebih banyak, rasa ingin belajar lebih mudah dan lainnya. Selain hal tersebut dapat memberikan motivasi yang baik, guru harus dapat memilih teknik-teknik motivasi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat berhasil secara maksimal. Pemberian motivasi tersebut dapat dikaitkan dengan materi yang dipelajari, pemilihan metode yang tepat sehingga suasana pembelajaran dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman saat siswa belajar.
Pemberian motivasi menuntut kreativitas guru dan memperhatikan minat siswa. Memotivasi siswa untuk suatu pelajaran adalah sangat penting. Hal ini tentu akan berbeda-beda antara siswa yang satu dengan yang lain tergantung kepada sifat dan karakter masing-masing siswa. Motivasi untuk belajar bisa berlainan setiap siswa, ada yang timbul dari dalam dirinya sendiri, secara disadari atau tidak disadari, ada pula motivasi yang timbul dari lingkungan belajar atau fasilitas yang ada. Motivasi yang dimiliki oleh siswa akan sangat berperan dan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran.
1
 
Siswa dan guru merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran, kedua komponen tersebut saling berinteraksi. Guru berperan untuk membantu siswa agar belajar secara aktif dan kreatif, sedangkan siswa menerima berbagai konsep atau pengetahuan yang ditransformasikan guru.
Guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa (kuantitas) dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya agar dapat mengajar dengan efektif. Kesempatan belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Hal ini berarti kesempatan belajar makin banyak dan optimal serta guru menunjukkan keseriusan saat mengajar. Dengan semakin banyak aktivitas siswa dalam belajar, semakin tinggi kemungkinan prestasi belajar yang dicapainya. Sedangkan dalam meningkatkan kualitas dalam mengajar hendaknya guru mampu merencanakan program pengajaran dan sekaligus mampu pula melakukannya dalam bentuk interaksi belajar mengajar.
Guru selaku pendidik selain bertugas sebagai pengajar juga berperan dalam memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi yang dimiliki oleh siswa ada yang berasal dari dalam dirinya sendiri dan motivasi yang berasal dari luar dirinya seperti dari lingkungan sekolah serta adanya dorongan dari guru. Tugas gurulah yang berupaya untuk mengoptimalkan dan membangkitkan motivasi yang ada dalam diri siswa serta mendorong terjadinya motivasi positif yang berasal dari luar diri siswa.
Berangkat dari uraian diatas, makalah ini mengungkap mengenai  motivasi  dengan judul “Cara-cara Membangkitkan Motivasi dan Minat Belajar Siswa”.

B.     Masalah
Dengan berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis membuat makalah dengan judul “CARA-CARA MEMBANGKITKAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA”. Untuk pembahasan tentang materi pada makalah ini, maka akan diajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1.      Apa yang dimaksud dengan motivasi ?
2.      Apakah macam-macam motivasi dalam pembelajaran ?
3.      Bagaimana Cara-cara Membangkitkan Motivasi dan Minat Belajar Siswa ?

C.    Prosedur Pemecahan Masalah
Makalah ini membahas tentang konsep motivasi pada  pembelajaran di Sekolah Dasar. Pemecahan masalah dalam makalah ini yaitu dengan memaparkan penyelesaian dari rumusan  masalah diatas dengan menggunakan studi literatur, yang mengkaji berbagai teori. Kajian makalah ini bersifat deskriptif, yaitu merupakan kajian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat kajian dilakukan berdasarkan generalisasi konsep dan teori para ahli.
Dalam prosedur pemecahan masalah pada hakikatnya mempelajari masalah-masalah tentang motivasi siswa dalam pembelajaran di kelas sebagai lingkungan sosial serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat.

D.    Sistematika Uraian
Penulis membagi dalam beberapa bagian penulisan makalah ini dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II  TINJAUAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN


BAB II

TINJAUAN TEORI


A.    Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Manusia melakukan sesuatu hal dalam menjalani kehidupannya karena alasan tertentu dan adanya pendorong. Kekuatan pendorong yang ada dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai sesuatu tujuan, disebut motif. Segala sesuatu yang berkaitan dengan timbulnya atau berlangsungnya motif itu disebut motivasi.
Kata motivasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “motive/motivation” yang berarti mendorong/dorongan. Secara umum motivasi dapat diartikan suatu keadaan yang dialami individu, yang mendorong individu itu untuk melakukan sesuatu ke arah pencapaian tujuan tertentu. Motif dalam psikologi berarti rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku.
Motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang untuk mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Jadi motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan (Ranupandojo, 2000 : 78).  
Purwanto (1990 : 61) menyatakan bahwa,
“Motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam individu (siswa) yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan. Motivasi akan dirancang karena adanya tujuan. Motivasi dalam hal ini merupakan suatu aksi yaitu tujuan.”

2.  Jenis Motivasi
Dalam motivasi terdapat beberapa jenis motivasi yaitu :
a.  Motivasi Primer
4
 
Motivasi primer (primary motive) atau motivasi dasar (basic motive) atau sering disebut istilah drive (dorongan). Dalam dorongan ada dorongan fisiologis (kebutuhan) dan dorongan umum (kegiatan).

b.  Motivasi Sekunder
Motivasi sekunder (secondary motives) menunjukkan kepada motivasi yang berkembang berkat adanya pengalaman dan dipelajari (conditioning and reinforcement). Semakin berkembang orang menjadi dewasa biasanya motivasi ini lebih kompleks pula, karena dalam setiap perilaku manusia mungkin saja di belakangnya terdapat gabungan berbagai motivasi sekunder, diantaranya : motivasi sosial, berprestasi, maksud dan aspirasi.

3.  Fungsi Motivasi
Fungsi motivasi adalah sebagai perantara pada organisme atau manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, suatu perbuatan dimulai dengan adanya ketidakseimbangan dalam diri individu, misalnya lapar atau takut. Kebutuhan inilah yang akan menimbulkan dorongan atau motivasi untuk berbuat sesuatu. Setelah melakukan perbuatan itu, maka tercapailah keadaan seimbang dalam diri individu dan timbul perasaan puas, gembira, aman dan sebagainya.
Keadaan keseimbangan itu tidak berlangsung untuk selama-lamanya, karena setelah beberapa saat timbul ketidakseimbangan baru yang menyebabkan seluruh proses motivasi di atas diulangi. Karena itu, kita lihat di sini bahwa sebenarnya proses motivasi merupakan suatu lingkaran tak terputus yang disebut lingkaran motivasi. Kadang-kadang tingkah laku tidak menghasilkan keseimbangan, misalnya karena tujuan tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan tidak tercapai, sehingga timbul kekecewaan atau frustasi.

4.  Sifat Motivasi
Di dalam motivasi terdapat beberapa sifat motivasi, yaitu :
a.       Motivasi Instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang aktif dan tak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan aktifitas. Kekuatan-kekuatan ini mempengaruhi dengan menentukan pikirannya yang selanjutnya membimbing perilakunya ke dalam situasi tertentu.

b.      Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya stimulus/rangsangan dari luar, misalnya seorang anak akan melakukan aktivasi belajar dengan baik apabila adanya dorongan dari luar dirinya seperti bentuk pujian, hadiah, persaingan, medali dan hukuman.

5. Motivasi dalam Belajar
Belajar pada hakikatnya merupakan proses perubahan perilaku berkat adanya interaksi dengan lingkungan. Perubahan-perubahan yang dipelajari biasanya memberi hasil yang baik bilamana individu mempunyai motivasi untuk melakukannya, dan latihan kadang-kadang menghasilkan perubahan-perubahan dalam motivasi yang mengakibatkan perubahan dalam prestasi.
Dilihat dari timbulnya motivasi, terdapat tiga kunci pokok yaitu : menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia. (Purwanto, 1990 : 72)
a.       Menggerakkan
Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu. Bila seorang siswa belajar, diasumsikan bahwa di dalam diri siswa ada dorongan untuk memulai dan mengatur aktivitasnya. Minat, sikap, dan kehendak, kesemuanya itu tergantung pada individu.
b.      Mengarahkan
Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu atau berorientasi pada tujuan. Misalkan, respon siswa dalam situasi belajar adalah selektif. Ini berarti bahwa siswa tertentu merespon terhadap sesuatu hal, namun siswa yang lainnya tidak meresponnya.
c.       Menjaga dan Menopang
Menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu. Kunci ini mengacu kepada sesuatu kondisi yang berada di luar diri siswa.



BAB III
PEMBAHASAN


Motivasi belajar memegang peranan yang penting dalam keberhasilan belajar siswa, biarpun pada dasarnya keberhasilan belajar siswa terletak ditangannya sendiri. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran  yang efektif dan dapat memotivasi siswa agar mereka aktif belajar, terlibat dan berperan serta dalam setiap pembelajaran di kelas. Guru juga perlu memikirkan dengan sebaik-baiknya tentang usaha-usaha yang dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi para siswa yang diajarnya agar mereka melaksanakan pembelajaran secara aktif.
Guru sebagai penggerak utama di sekolah terutama dalam hal mentransfer ilmu pengetahuan, membimbing dan mengarahkan siswa, harus senantiasa memiliki semangat yang besar dan berkeyakinan bahwa yang dilakukannya bukan hanya mengejar honorarium yang diterimanya, tetapi lebih dari itu sebagai amal ibadah dan amanah yang diberikan oleh orang tua siswa untuk mendidik putra-putri mereka agar menjadi anak yang berilmu berwawasan luas dan beradab.
Motivasi sebagai penggerak yang ada didalam diri guru hendaknya terus dipacu dan dipertahankan, sebab motivasi merupakan kekuatan bagi seorang guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Dengan adanya motivasi yang besar dalam diri seorang guru maka ia akan lebih siap melakukan proses belajar mengajar di kelas.
Ada beberapa prinsip yang harus selalu ditanamkan dalam diri guru agar selalu semangat dalam mengajar, yaitu :
1.      Tugas mengajar bukan sesuatu beban berat yang harus dipikul oleh guru tetapi hal ini harus dipandang sebagai suatu amanah yang harus dilakukan dengan penuh keikhlasan.
2.     
7
 
Profesi guru adalah sebuah profesi yang terbaik, karena disini merupakan ladang kita untuk beramal kepada Allah SWT.
3.      Menyadari kewajiban mengamalkan ilmu kepada orang yang belum tahu, karena ini merupakan tugas guru dalam rangka mempersiapkan generasi yang unggul.
4.      Kewajiban mengajar merupakan bentuk sumbangsih dalam rangka ikut mensukseskan program pemerintah untuk memberantas kebodohan.
Guru dalam memberikan motivasi kepada siswa pada pembelajaran hendaknya guru dapat bekerja dengan lebih profesional dan bekerja sama dengan guru-guru lainnya. Guru harus selalu mempersiapkan materi yang akan diberikan kepada siswa dengan baik dan memahami secara detail. Guru juga harus mempersiapkan metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Guru juga harus bisa mengatur waktu agar materi bisa disampaikan tepat dengan jatah waktu yang telah ditentukan. Guru harus pula mempersiapkan alat peraga yang akan dijadikan sebagai sarana pendukung suksesnya materi yang diberikan.
Selain hal-hal di atas, agar guru dapat tampil dengan baik di depan anak-anak, guru harus terampil energik, menarik, dan dalam batas kewajaran dan tidak melanggar kode etik guru. Untuk menumbuhkan motivasi seorang guru harus mengingat tugas dan peranannya dalam mendidik calon generasi anak bangsa.
Dengan keyakinan itulah maka seorang guru akan terus memacu semangatnya untuk terus memberikan yang terbaik kepada anak didiknya. Dia tidak akan menunjukkan perasaan tidak semangat dalam mengajar, tidak mau meningkatkan  profesionalismenya dalam mengajar, dan tidak akan melakukan pekerjaan yang diluar kode etik keguruan, karena itu akan berdampak pada motivasi dan semangat belajar siswa di kelas.
Menyadari pentingnya motivasi di dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru harus dapat memilih cara-cara motivasi yang tepat sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya akan berjalan dengan baik dan memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan.
Cara-cara untuk memotivasi siswa agar termotivasi lebih baik dalam belajarnya diantaranya sebagai berikut :
a.       Berikan kepada siswa rasa puas sehingga ia berusaha mencapai keberhasilan lebih lanjut
Apabila seorang siswa merasa puas, biasanya keberhasilan mengikutinya. Sebaliknya apabila seseorang siswa merasa kecewa, biasanya kegagalanlah yang menyertainya.
b.      Ciptakan suasana kelas yang menyenangkan
Suasana kelas yang menyenangkan dapat menimbulkan minat belajar yang lebih baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam usaha menciptakan suasana kelas yang menyenangkan adalah sikap dan pribadi guru yang harus wajar, ramah, jangan memasang wajah seram atau menakutkan.
c.       Kegiatan pembelajaran yang bervariasi
Untuk menghindari rasa bosan belajar dari siswa, bentuk kegiatan pembelajaran yang bervariasi, tidak monoton sepanjang hari misalnya guru dapat mengatur kelas, kapan waktunya tugas untuk individu atau kelompok kecil.
d.      Kembangkan pengertian para siswa secara wajar
Guru dalam penyampaian materi hendaknya dimulai dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Apabila pengetahuan yang disampaikan tidak memerlukan pemikiran yang lebih mendalam karena pengetahuan yang telah dimilikinya siap untuk dikaitkan dengan pengetahuan yang diberikan, sehingga dengan mudah pengetahuan tersebut dapat diserap oleh struktur kognitifnya untuk menjadi miliknya.
e.       Menunjukkan celah/kekosongan di dalam pengetahuan siswa
Biasanya siswa mempunyai keinginan untuk melengkapi pengetahuannya mengenai suatu topik tertentu. Cara motivasi ini ditempuh dengan cara menyadarkan siswa tentang adanya celah dalam pengetahuan siswa dan memperjelas apa yang hendak dipelajarinya lebih lanjut.
f.       Pakailah metode penyampaian yang bervariasi sesuai dengan materi yang disajikan
Dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan maka peran siswa dalam pembelajaran menjadi meningkat. Usahakan agar pemakaian metode dalam pembelajaran, tidak hanya ceramah, ekspositori, dan penugasan saja.

g.      Berikan komentar kepada hasil-hasil yang dicapai
Komentar yang mendorong dan membesarkan hati dapat menimbulkan motivasi belajar. Misalkan : pada setiap lembar pekerjaan siswa, selain nilai dari pekerjaan itu, tuliskan juga komentar, dan juga komentar mengenai kekeliruan yang telah diperbuat oleh siswa serta jalan pemecahannya yang diberikan.
Prestasi belajar merupakan hasil akhir yang ditunjukkan oleh siswa setelah proses belajar mengajar selesai. Prestasi dapat dilihat dalam lingkup kecil yaitu melalui hasil evaluasi yang diberikan oleh guru setelah materi selesai diberikan dalam setiap pertemuan, dan dalam lingkup yang besar dapat diakhir pada tiap akhir ujian semester atau ujian sekolah.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi sebagai suatu yang menentukan tingkatan, kegiatan, intensitas, konsistensi serta arah umum dari tingkah laku manusia merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep bakat, konsep diri dan sebagainya.
Prestasi belajar siswa dapat terwujud pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, pemberian motivasi kepada siswa ini sangat penting dilakukan untuk menumbuhkan jiwa semangat dan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru, sesulit apapun materi yang akan diberikan oleh guru kepada siswanya, kalau siswa sudah diarahkan untuk menyukai materi tersebut biasanya anak akan mudah paham.
Kebutuhan berprestasi bagi setiap individu itu berbeda, ada yang motivasi intrinsiknya tinggi untuk meraih sukses, baik dalam bersaing dengan yang lain, maupun dalam bekerja sendiri. Di samping itu ada juga yang rendah, takut gagal, dan hal ini mungkin dapat menghilangkan kemampuan untuk mengambil resiko mengarahkannya untuk mencapai prestasi.


BAB IV
KESIMPULAN
 


Berdasarkan permasalahan dan pembahasan tentang konsep motivasi dalam pembelajaran di sekolah dasar, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Motivasi adalah adanya faktor yang mendorong seorang individu untuk melakukan sesuatu hal dalam kehidupannya. Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong individu/siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
2.      Macam-macam motivasi yang berkaitan dengan belajar adalah tentang kehendak, minat, sikap, penghargaan diri, perasaan terlibat sebagai anggota dan perasaan mendapat persetujuan. Macam-macam motivasi ini saling mempengaruhi satu sama lain.
3.      Dampak dengan adanya motivasi baik yang dimiliki oleh guru maupun siswa dalam pembelajaran di sekolah dasar adalah meningkatnya prestasi belajar siswa, siswa akan lebih mudah dalam memahami konsep pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran.

11
 

DAFTAR PUSTAKA

 




Depdikbud. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi.  Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.  Jakarta: Depdiknas.

Purwanto, N. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ranupandojo, H. dan Husnan, S. (2000). Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE.

Ruseffendi. (1991). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika. Bandung : PT. Tarsito.

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soetomo. (1993). Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.





12
 
 

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive