Perumusan
strategi dapat dilakukan melalui 3 langkah, yaitu formulasi strategi,
implementasi strategi, dan evaluasi strategi [6]. Tahapan formulasi strategi
dimulai dengan tahap input stage, yaitu tahap untuk memulai kuantifikasi
proses perumusan strategi. Tahap ini juga menentukan faktor internal dan
eksternal yang dianggap penting dalam menciptakan dan mengevaluasi strategi
alternatif yang akan dirumuskan. Tools yang dapat digunakan dalam tahap input
ini dalah Matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal), Matriks EFI (Evaluasi
Faktor Internal) dan Competitive Profile Matrix (CPM).
Lalu
tahap selanjutnya adalah matching stage yaitu menyesuaikan faktor
kekuatan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman atau risiko yang dapat
dihadapi. Penyesuaian faktor-faktor yang telah diidentifikasi tersebut secara
efektif dapat mempermudah pihak perusahaan untuk merumuskan strategi
alternatif. Tools yang dapatdigunakan pada tahap ini adalah Matriks SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, threats), Matriks SPACE (Strategic
Position and Action Evaluation), Matriks BCG (Boston Consulting Group),
Matriks IE (Internal External), dan Matriks Grand Strategy.
Setelah
melakukan penyesuaian, tahap terakhir adalah tahap pengambilan keputusan. Dalam
tahap pengambilan keputusan ini, dibutuhkan intuisi dan analisis yang mendalam
untuk mendapatkan strategi alternatif yang dibutuhkan. Strategi-strategi
alternatif yang sudah didapatkan sebelumnya akan diberikan kepada manajer atau
karyawan yang berpartisipasi dalam melakukan analisis strategi dan aktivitas
yang dipilih. Tools yang dapat digunakan pada tahap ini adalah Matriks
Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM).
No comments:
Post a Comment